Anda di halaman 1dari 4

Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang


menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara
terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama,
kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya,
Kalimantan, hingga Indonesia timur; Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, Sumbawa, Lombok dan Timor, meskipun wilayah kekuasaannya
masih diperdebatkan.

Orang Mongol mungkin paling dikenal sebagai salah satu penakluk


sejarah terbesar. Saat mereka memperluas perbatasan mereka, banyak
kerajaan hancur dan dinasti yang diganti. Mungkin yang kurang terkenal
adalah ekspedisi Mongol (di bawah Dinasti Kublai Khan Yuan Cina) ke
Jawa. Ekspedisi ini berakhir dengan kekalahan Mongol dan memunculkan
salah satu kekuatan besar terakhir di kawasan Asia Tenggara, Kerajaan
Majapahit.

Perebutan Kekuasaan
Kisah kerajaan Majapahit dimulai pada akhir abad ke 13 Masehi di
Kerajaan Singhasari dengan Raden Wijaya (pendiri kerajaan Majapahit)
dan Jayakatwang (penguasa terakhir Kerajaan Singhasari). Ayah mertua
Raden Wijaya adalah Kertanegara, yang tahtanya dirampas oleh
Jayakatwang.

Raden Wijaya, bagaimanapun, diampuni dan diberi Trowulan di Jawa


Timur. Situs ini nantinya akan berfungsi sebagai ibukota Kerajaan
Majapahit.

Menurut sumber-sumber dari China, sebelum pengkhianatan


Jayakatwang, Kertanegara telah menimbulkan kemarahan Kubilai Khan.
Kertanegara menolak memberikan penghormatan kepada Dinasti Yuan,
menganiaya utusan Yuan dan bahkan menantang Kubilai Khan.
Akibatnya, Kaisar memutuskan untuk menghukum Kertanegara dengan
mengirimkan 1000 kapal untuk menaklukkan kerajaannya.

Sumber-sumber dari Jawa, bagaimanapun, melukis gambar


alternatif. Malah menggambarkan Kertanegara karena menolak memberi
penghormatan kepada orang-orang Mongol, raja tersebut dikatakan telah
menjadi orang bawahan yang ramah. Ekspedisi yang dikirim oleh Kubilai
Khan ke Jawa tidak dimaksudkan untuk menghukum Kertanegara, namun
untuk membantu Raden Wijaya. Ini karena Raden Wijaya telah mengirim
seorang utusan mendesak ke Kaisar untuk meminta bantuan terhadap
Jayakatwang. Selanjutnya, Raden Wijaya juga berjanji untuk
menawarkan Kubilai Khan puri putri terindah di Kerajaan Singhasari.

Berdirinya Majapahit
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan
Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu
tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan
tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama
resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah.
Beberapa orang terpercaya Kertarajasa,
termasuk Ranggalawe, Sora dan Nambi memberontak melawannya,
meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan
Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran
Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik dan Ra Tati. Semua ini tersebut
disebutkan dalam Pararaton.

Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang


melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang tepercaya raja,
agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun
setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan
dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada tahun
1309.

Putra dan penerus Wijaya


adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yang berarti
“penjahat lemah”. Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan
Jayanegara, seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone mengunjungi
keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh
tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya
menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari
istana dan menjadi bhiksuni.

Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana


Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336,
Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat
pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang
menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan
membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana,
kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di
kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai
kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam
Wuruk.
Raja-raja Majapahit
Silsilah wangsa Rajasa, keluarga penguasa Singhasari dan Majapahit.
Penguasa ditandai dalam gambar ini.

Para penguasa Majapahit adalah penerus dari keluarga kerajaan


Singhasari, yang dirintis oleh Sri Ranggah Rajasa, pendiri Wangsa
Rajasa pada akhir abad ke-13. Berikut adalah daftar penguasa Majapahit.
Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan antara pemerintahan
Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yang mungkin
diakibatkan oleh krisis suksesi yang memecahkan keluarga kerajaan
Majapahit menjadi dua kelompok.

Melemah Dan Jatuhnya Kerajaan Majapahit


Kerajaan Majapahit mulai melemah sesaat setelah kematian Hayam
Wuruk. Pada awal abad ke-15 Masehi, sebuah pecahnya perang suksesi
yang berlangsung selama empat tahun. Pada saat yang sama, agama
Islam menyebar di wilayah ini dan banyak kerajaan masuk ke dalam iman
ini. Di antaranya adalah meningkatnya Kesultanan Malaka, yang didirikan
oleh Raja Singapura terakhir.

Kerajaan ini tidak dapat bersaing dengan negara-negara tetangganya


yang telah memeluk Islam,dan terus terpecah, akhirnya runtuh di tahun
1478 atau awal abad ke-16 Masehi.

Peninggalan Kerajaan Majapahit


1. Kitab Negarakertagama Karangan Mpu Prapanca
2. Kitab Sutasoma Karangan Mpu Tantular
3. Candi tikus

4. Candi penataran

5. Candi jabung

6. Gapura bajangratu

Anda mungkin juga menyukai