DISUSUN OLEH
Kelompok 3
• Nabila
• Sakinah Riyani Zahra
• Sonia wati
• Martiana Hardiyanti
• Dicky zaldi
• Muhammad mahdi
KERAJAAN MAJAPAHIT
Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara Pada tahun 1292 M, terjadi pemberontakan di
Singasari yang dilakukan oleh Jayakatwang yang menyebabkan runtuhnya Singasari. Pada waktu itu
Raden Wijaya melarikan diri bersama Arya Wiraraja. Raden Wijaya kemudian mendiami sebuah
hutan di Trowulan yang merupakan tanah sima pada masa Kerajaan Singasari. Wilayah ini kemudian
dinamakan Majapahit.Penamaan Majapahit didasarkan pada nama buah maja yang banyak
ditemukan diwilayah Trowulan serta memiliki rasa yang pahit. Wilayah Majapahit berkembang
hingga mampu menarik simpati penduduk Daha dan Tumapel. Niat balas dendam Raden Wijaya
terbantu lebih cepat setelah adanya pasuka Khubilai Khan yang tiba pada 1293. Setelah
mengalahkan Jaya Katwang, Raden Wijaya kemudian menyerang pasukan Mongol dibawah
Kubulaikhan. Setelah mengalahkan Mongol dan Kediri, Raden Wijaya kemudian diangkat menjadi
raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215. Setelah diangkat sebagai raja, Raden Wijaya
kemudian bergelar Kertarajasa Jayawardhana.
pusat kerajaan
Butuh 4 kali pergantian kepemimpinan raja untuk membangun kejayaan kerajaan Majapahit.
Setelah Raden Wijaya wafat (1293 - 1309), era kepemimpinan berganti ke tangan Sri Jayanagara,
Tribuwana Wijayatunggadewi, dan Sri Rajasanagara atau yang lebih dikenal dengan Hayam Wuruk.
Kerajaan Majapahit sangat berkembang pesat saat dipimpin oleh Hayam Wuruk cucu dari Raden
Wijaya dengan dampingan mahapatih Gajah Mada. Mahapatih Gajah Mada dikenal dengan Sumpah
Palapanya yang bertekad mempersatukan Nusantara di bawah panji kekuasaan Majapahit.Pusat
Kerajaan Majapahit Sebagai kerajaan besar di masa itu, Majapahit tercatat pernah mengalami
kepindahan pusat pemerintahan sebanyak 3 kali. Ketiga pusat pemerintahan tersebut masih dalam
area wilayah Jawa Timur.
Mojokerto
Pusat pemerintahan atau ibu kota pertama kerajaan Majapahit berada di kota Mojokerto. Kala itu
ibu kota dipimpin oleh raja pertama, yakin Kertarajasa Jayawardhana atau Raden Wijaya. Disebutkan
letak pusat pemerintahan terletak di tepi sungai Brantas.
Trowulan
Pusat pemerintahan kemudian berpindah mengikuti masa kepimimpinan Sri Jayanegara, raja kedua
kerajaan Majapahit. Jayanegara memindahkan pusat pemerintahan ke Trowulan. Pada masa kini,
kota tersebut berjarak 12 km dari Mojokerto. Pusat pemerintahan di Trowulan berjalan cukup lama.
Daha
Daha atau disebut Kediri saat ini merupakan kota ketiga dari pusat pemerintahan kerajaan
Majapahit.Kepindahan pusat pemerintahan Majapahit ke Daha berkaitan erat dengan masalah
internal di kerajaan dan ancaman dari kerajaan Islam, kerajaan Demak yang merupakan kerajaan
Islam pertama di Pulau Jawa.
Pusat Kerajaan MajapahitSebagai kerajaan besar saat ini, Majapahit tercatat telah tiga kali pindah
pusat pemerintahan. Tiga pusat pemerintahan tetap berada di wilayah Jawa Timur. • Mojokerto
Pusat pemerintahan atau ibu kota kerajaan Majapahit yang pertama terletak di kota Mojokerto.
Saat itu ibu kota diperintah oleh raja pertama, diyakini Kertarajasa Jayawardhana atau Raden
Wijaya. Lokasi pusat pemerintahan tersebut konon berada di tepi Sungai Brantas.• Trowulan Pusat
pemerintahan kemudian berpindah mengikuti masa kepimimpinan Sri Jayanegara, raja kedua
kerajaan Majapahit. Jayanegara memindahkan pusat pemerintahan ke Trowulan. Pada masa kini,
kota tersebut berjarak 12 km dari Mojokerto. Pusat pemerintahan di Trowulan berjalan cukup
lama.• Daha Daha atau disebut Kediri saat ini merupakan kota ketiga dari pusat pemerintahan
kerajaan Majapahit. Kepindahan pusat pemerintahan Majapahit ke Daha berkaitan erat dengan
masalah internal di kerajaan dan ancaman dari kerajaan Islam, kerajaan Demak yang merupakan
kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.Keruntuhan Kerajaan MajapahitKerajaan Majapahit mulai
mengalami kemunduran setelah wafatnya Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Sejak saat itu, para
penerusnya tidak ada yang cakap dalam mengelola luasnya kekuasaan Majapahit. Selain itu,
terdapat beberapa faktor yang mendorong runtuhnya Kerajaan Majapahit, di antaranya: • Banyak
wilayah taklukkan yang melepaskan diri • Terdapat konflik perebutan takhta • Meletusnya Perang
Paregreg • Semakin berkembangnya pengaruh Islam di Jawa Kekuasaan Kerajaan Majapahit benar-
benar berakhir pada 1527, setelah ditaklukkan oleh pasukan Sultan Trenggana dari Kesultanan
Demak. Sejak saat itu, wilayahnya yang tersisa diambil alih oleh Kesultanan Demak.Peninggalan
Kerjaan MajapahitMeski telah runtuh beberapa abad lalu, hingga kini masyarakat modern tetap
dapat menyaksikan sisa-sisa peninggalan kerajaan Majapahit. Saksi bisu kejayaan Majapahit muncul
dalam berbagai rupa seperti situs, candi, kitab, dan arsitektur.Situs Trowulan : Sebagai salah satu
pusat pemerintahan, kerajaan Majapahit banyak meninggalkan warisannya seperti prasasti Wurare,
Kudadu, Sukamerta, Balawi, Prapancasapura, Parung, Canggu, Biluluk, Karang Bogem,
Katiden.Candi : Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, Candi Wringin Lawang, Candi Brahu, Candi Pari,
Candi Penataran, Candi Jabung, Candi Sukuh, Candi Cetho, Candi Wringin Branjang, Candi Surawana
Candi Minak Jinggo, Candi Rimbi, Candi Kedaton, dan Candi Sumberjati.Prasasti : Prasasti Kudadu,
Prasasti Sukamerta, Prasasti Prapancasapura, Prasasti Wringin Pitu, Prasasti Wurare, Prasasti Balawi,
Prasasti Parung, Prasasti Biluluk, Prasasti Karang Bogem, Prasasti Katiden, dan Prasasti Canggu
Prasasti Jiwu. (OL-13)