Anda di halaman 1dari 6

KERAJAAN MAJAPAHIT

Aulia Zharfan Al Arif


SMAN 1 PURI
Jl. Jayanegara 02 Kab. Mojokerto
zharfanaulia918@gmail.com

Abstrak
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha terakhir di Nusantara yang
berdiri antara abad ke- 13 hingga abad ke- 16. Dalam sejarahnya, Majapahit
dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesara dengan wilayah kekuasaan hampir
mencakup seluruh nusantara. Kerajaan Majapahit didirikan pada 1293 M oleh
Raden Wijaya, menantu Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari. Bernama
kerajaan Majapahit karena diambil dari kata “maja” yang berarti buah maja dan
“pahit” karena rasanya pahit. Puncak kejayaan kerajaan ini berlangsung pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk, yang berkuasa antara 1350-1389 M. Dibawah
kekuasaan Hayam Wuruk, Majapahit berhasil menaklukkan Sumatera,
Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku,
Papua, Singpura, dan Sebagian Kpulauan Filipina. Kerajaan ini juga menjalin
relasi dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, Vietnam, dan Cina.

Kata Kunci
Berdirinya Kerajaan Majapahit

Pendahuluan
Di artikel ini akan membahas tentang sejarah berdirinya kerajaan Majapahit.
Seperti yang disebutkan diatas kerajaan Majapahit adalah kerjaan Hindu-Budha
terbesar di Nusantara. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh
Hayam Wuruk dan Gajah Mada telah berhasil mencapai janji sumpahnya yaitu,
Sumpah Palapa

KERAJAAN MAJAPAHIT

Awal Mula Kerajaan Majapahit Berdiri

Disebutkan awal mula kerajaan Majapahit berdiri adalah setelah runtuhnya


kerajaan Singasari akibat pemberontakan Jayakatwang pada 1292 masehi.
Keponakan Kartanegara (raja Singosari yang kalah oleh Jayakatwang) yang
terdesak yakni Raden Wijaya kemudian melarikan diri.
Dalam pelariannya ia mendapat bantuan dari seseorang bernama Arya Wiraja.
Raden Wijaya kemudian membuat desa kecil di hutan Trowulan dan menamai desa
tersebut dengan Majapahit.
Penamaan diambil dari nama buah maja yang tumbuh subur di hutan itu namun
memiliki rasa yang pahit, merujuk Historia.
Seiring berjalan waktu, desa tersebut berkembang dan Wijaya secara diam-diam
memperkuat dirinya dengan merebut hati para penduduk yang datang dari Tumapel
dan Daha.
Niat balas dendam Raden Wijaya terbantu lebih cepat dengan datangnya tentara
Khubilai Khan pada 1293.
Setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya menyerang pasukan
Khubilai Khan karena tidak ingin tunduk di bawah kekuasaan kaisar Mongol.
Penobatannya sebagai raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 atau 10
November 1293 merupakan cikal bakal lahirnya kerajaan Majapahit.
Sebagai raja, Raden Wijaya memiliki gelar Kertarajasa Jayawardhana. Nama rajasa
disematkan Raden Wijaya untuk menghormati pamannya, sang pendiri kerajaan
Singasari sekaligus menghormati para leluhurnya di Singasari.
Asal usul nama Majapahit ini di tuliskan pada:

1. Naskah Pararaton
2. Naskah Nagarakartagama
3. Kidung Ranggalawe
4. Kidung Harsawijaya
5. Prasasti Kudadu
6. Prasasti Sukamerta

Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit

Butuh 4 kali pergantian kepemimpinan raja untuk membangun kejayaan kerajaan


Majapahit.
Setelah Raden Wijaya wafat (1293 - 1309), era kepemimpinan berganti ke tangan
Sri Jayanagara, Tribuwana Wijayatunggadewi, dan Sri Rajasanagara atau yang
lebih dikenal dengan Hayam Wuruk.
Kerajaan Majapahit sangat berkembang pesat saat dipimpin oleh Hayam Wuruk
cucu dari Raden Wijaya dengan dampingan mahapatih Gajah Mada. Mahapatih
Gajah Mada dikenal dengan Sumpah Palapa nya yang bertekad mempersatukan
Nusantara di bawah panji kekuasaan Majapahit.
Berikut isi Sumpah Palapa :
“Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah Gurun, ring
Seram, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda,
Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Artinya, setelah tunduk Nusantara, aku akan beristirahat, Setelah tunduk Gurun,
Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik,
barulah aku beristirahat.

Selama 39 tahun berkuasa, Hayam Wuruk dan Gajah Mada berhasil membuat
seluruh kepulauan Indonesia bahkan Jazirah Malaka mengibarkan panji-panji
Majapahit. Sumpah Palapa yang dilontarkan Gajah Mada pun terlaksana, dengan
daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya,
Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, ditambah
Tumasik (Singapura) dan sebagian Kepulauan Filipina. Selain itu, kerajaan ini juga
menjalin relasi dengan Campa (Thailand), Kamboja, Siam, Birma bagian selatan,
Vietnam, dan China. Majapahit juga mempunyai armada angkatan laut yang
tangguh di bawah pimpinan Mpu Nala. Dengan kekuatan militer dan strateginya,
Majapahit mampu menciptakan stabilitas di wilayahnya. Sementara dalam bidang
ekonomi, Majapahit menjadi pusat perniagaan di Asia Tenggara dengan komoditas
ekspor terdiri dari lada, garam, dan kain.

Raja-raja Kerajaan Majapahit :


 Raden Wijaya (1293-1309 M)
 Sri Jayanagara (1309-1328 M)
 Tribhuwana Tunggadewi (1328-1350 M)
 Hayam Wuruk (1350-1389 M)
 Wikramawardhana (1389-1429 M)
 Dyah Ayu Kencana Wungu (1429-1447 M)
 Prabu Brawijaya I (1447-1451 M)
 Prabu Brawijaya II (1451-1453 M)
 Prabu Brawijaya III (1456-1466 M)
 Prabu Brawijaya IV (1466-1468 M)
 Prabu Brawijaya V (1468 -1478 M)
 Prabu Brawijaya VI (1478-1489 M)
 Prabu Brawijaya VII (1489-1527 M)

Pusat Kerajaan Majapahit

Sebagai kerajaan besar di masa itu, Majapahit tercatat pernah mengalami


kepindahan pusat pemerintahan sebanyak 3 kali. Ketiga pusat pemerintahan
tersebut masih dalam area wilayah Jawa Timur.
 Mojokerto
Pusat pemerintahan atau ibu kota pertama kerajaan Majapahit berada di
kota Mojokerto. Kala itu ibu kota dipimpin oleh raja pertama, yakin
Kertarajasa Jayawardhana atau Raden Wijaya. Disebutkan letak pusat
pemerintahan terletak di tepi sungai Brantas.

 Trowulan
Pusat pemerintahan kemudian berpindah mengikuti masa kepimimpinan Sri
Jayanegara, raja kedua kerajaan Majapahit. Jayanegara memindahkan pusat
pemerintahan ke Trowulan. Pada masa kini, kota tersebut berjarak 12 km
dari Mojokerto. Pusat pemerintahan di Trowulan berjalan cukup lama.

 Daha
Daha atau disebut Kediri saat ini merupakan kota ketiga dari pusat
pemerintahan kerajaan Majapahit.

Kepindahan pusat pemerintahan Majapahit ke Daha berkaitan erat dengan masalah


internal di kerajaan dan ancaman dari kerajaan Islam, kerajaan Demak yang
merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Keruntuhan Kerajaan Majapahit

Melemahnya kekuasaan Majapahit terjadi saat kematian Hayam Wuruk dan


mahapatih Gajah Mada pada 1364.
Sinar kejayaan Kerajaan Hindu-Buddha paling besar dan Berjaya di Nusantara
perlahan meredup meski telah beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan.
Masa jaya Majapahit berakhir saat wilayah kekuasaannya direbut oleh kerjaan lain.
Beberapa faktor yang mendorong runtuhnya kerajaan Majapahit, diantaranya :
 Banyak wilayah taklukkan yang melepaskan diri
 Terdapat konflik perebutan takhta
 Meletusnya Perang Paregreg
 Semakin berkembangnya pengaruh Islam di Jawa
Kekuasaan Kerajaan Majapahit benar-benar berakhir pada 1527, setelah
ditaklukkan oleh pasukan Sultan Trenggana dari Kesultanan Demak. Sejak saat itu,
wilayahnya yang tersisa diambil alih oleh Kesultanan Demak.
Peninggalan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit mempunyia banyak peninggalan sejarah berupa candi,


prasasti, dan kitab.
 Berikut ini daftar candi Kerajaan Majapahit
Candi Tikus
Candi Bajang Ratu
Candi Wringin Lawang
Candi Brahu
Candi Pari
Candi Penataran
Candi Jabung
Candi Sukuh
Candi Cetho
Candi Wringin Branjang
Candi Surawana
Candi Minak Jinggo
Candi Rimbi
Candi Kedaton
Candi Sumberjati

 Berikut ini daftar prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit :


Prasasti Kudadu
Prasasti Sukamerta
Prasasti Prapancasapura
Prasasti Wringin Pitu
Prasasti Wurare
Prasasti Balawi
Prasasti Parung
Prasasti Biluluk
Prasasti Karang Bogem
Prasasti Katiden
Prasasti Canggu
Prasasti Jiwu
Prasasti Marahi Manuk
 Berikut ini daftar kitab peninggalan Kerajaan Majapahit :
Kitab Negarakertagama
Kitab Sutasoma
Kitab Arjunawijaya
Kitab Panjiwijayakrama
Kitab Pararaton
Kitab Usana Jawa
Kitab Ranggalawe
Kitab Sorandakan
Kitab Sundayana

Demikian artikel yang saya buat, apanila terdapat kesalahan kata maupun tulisan
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Sekian saya ucapkan terima kasih.

Daftar Rujukan
 Isnaini, Danik. (2019). Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa. Singkawang:
Maraga Borneo Tarigas.
 Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008).
Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
 Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210518102421-31-
643662/sejarah-kerajaan-majapahit-dari-masa-jaya-hingga-peninggalan/2.
 Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/442473/ini-isi-dan-tujuan-
gajah-mada-mengucapkan-sumpah-palapa

Anda mungkin juga menyukai