Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Kerajaan Majapahit: Awal Mula Berdiri hingga Keruntuhan Kompas.

com - Diperbarui
13/04/2022, 16:02 WIB 3 Lihat Foto Candi Brahu di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan,
Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, ditutup untuk umum sejak 21 Juni 2021 hingga 2 Juli 2021.
Salah satu jejak arkeologis peninggalan Kerajaan Majapahit itu ditutup untuk umum guna
mengantisipasi penyebaran Covid-19.(KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ) Editor Reza Kurnia
Darmawan KOMPAS.com- Sejarah Kerajaan Majapahit mulai dari kapan berdiri, siapa raja-raja
yang menduduki tahta Majapahit, letak atau lokasi Majapahit, hingga kapan runtuhnya Majapahit
akan dibahas di artikel ini. Termasuk juga masa keemasan Majapahit dan situs-situs
peninggalan yang hingga kini masih bisa kita saksikan.  Kerajaan Majapahit berdiri pada akhir
abad ke-13. Kerajaan Hindu-Buddha ini mengalami masa kejayaan pada abad ke-14.  Raja
pertama adalah Raden Wijaya. Dia dinobatkan menjadi raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun
1215 Saka, atau bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Reden Wijaya, sang pendiri
Kerajaan Majapahit, bergelar Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana. Masa pemerintahan
Raden Wijaya berlangsung selama 16 tahun, yakni pada 1293 Masehi hingga 1309 Masehi.
Keruntuhan Kerajaan Majapahit diperkirakan terjadi pada abad ke-16. Baca juga: Sejarah
Kerajaan Majapahit: Pendiri, Puncak Kejayaan, hingga Pemberontakan Sejarah berdirinya
Kerajaan Majapahit Lihat Foto Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melakukan
ekskavasi di kawasan petilasan Ratu Kerajaan Majapahit Tribhuwana Tunggadewi, di Desa
Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (20/8/2019).
(KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ) Sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit bermula dari permohonan
Raden Jayawijaya kepada Jayakatwang untuk membuka hutan di daerah Tarik. Jayakatwang
merupakan raja Kerajaan Gelanggelang. Ia adalah sosok yang berpengaruh terhadap keruntuhan
Kerajaan Singasari. Kertanegara, pemimpin Singasari yang juga mertua Raden Jayawijaya, gugur
akibat serbuan tentara Gelanggelang yang dikirim Jayakatwang. Istana Singasari pun telah
diduduki. Hal tersebut membuat Raden Wijaya bersama istrinya dan sejumlah pasukan yang
tersisa, meninggalkan Singasari untuk menuju Madura. Mereka hendak menemui Adipati
Wiraraja. Mengutip buku “Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit”, karya Prof.
Dr. Slamet Muljana (2005), Wirajaya menyarankan Raden Wijaya agar menyerahkan diri kepada
Jayakatwang. Wirajaya jugalah yang mengusulkan kepada Raden Wijaya untuk membuka hutan
di daerah Tarik. Raden Wijaya menuruti perkataan Wirajaya. Ketika mengabdi kepada
Jayakatwang, Raden Wijaya mengusulkan untuk membuka hutan Tarik sebagai tempat berburu
Raja Jayakatwang. Hutan itu pun diubah menjadi hunian sekaligus tempat untuk membanguan
kekuatan. Tempat tersebut kemudian dinamakan Majapahit atau Wilwatikta. Baca juga: Berdiri
pada Abad Ke-13, Ini Sejarah Kerajaan Majapahit dan Pendirinya Asal-usul penamaan Majapahit
adalah saat para pekerja mulai membuka hutan Tarik, banyak ditemukan buah maja (wilwa) dan
saat dimakan terasa pahit (tikta). Raden Wijaya dan Wirajaya akhirnya mampu membangun
kekuatan untuk menyerbu Jayakatwang. Apalagi, kala itu, mereka mendengar kabar kedatangan
tentara Tartar dari Mongol. Pasukan tersebut sebenarnya hendak menyerbu Raja Kertanegara
yang telah dibunuh oleh tentara Jayakatwang. Oleh Raden Wijaya dan Wirajaya, pasukan Tartar
diajak bekerja sama. Gabungan pasukan itu akhirnya berhasil menjatuhkan Jayakatwang.
Kerajaan Gelanggelang pun runtuh. Raden Wijaya lantas mengambil alih kekuasan dan
memimpin wilayah Jawa dari Majapahit. Sebelum diangkat menjadi Raja Majapahit, Wijaya
terlebih dulu mengusir pasukan Tartar. Baca juga: Kerajaan Majapahit: Sejarah, Raja-raja,
Keruntuhan, dan Peninggalan Masa kejayaan Kerajaan Majapahit Lihat Foto Ukiran sejarah
Indonesia yang mengelilingi Monumen Nasional, Jakarta. Di sudut timur laut yang
menggambarkan kemaharajaan kuno Indonesia, di bagian kanan adalah Gajah Mada, Mahapatih
Kerajaan Majapahit.(Wikimedia Commons/Gunawan Kartapranata) Kerajaan Majapahit
mengalami masa keemasan ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk. Cucu Raden Wijaya ini
memerintah pada 1350 M hingga 1389 M. Saat memimpin, ia didampingi Patih Gajah Mada.
Masa kejayaan Kerajaan Majapahit disebut tak terlepas dari peran Gajah Mada. Dia diangkat
sebagai patih amangku bhumi pada 1336 M atau sewaktu Tribhuwana Tunggadewi berkuasa.
Saat penobatannya, Gajah Mada bersumpah untuk menyatukan Nusantara di bawah panji
Majapahit. Sumpah itu dinamakan Amukti Palapa atau dikenal dengan Sumpah Palapa. Baca
juga: Sejarah Hidup Gajah Mada, Perjuangan, dan Cita-cita Slamet Muljana menuturkan, dalam
sumpah itu, Gajah Mada berkeinginan untuk menguasai negara-negara di luar Majapahit. Negara-
negara tersebut yakni Gurun (Lombok), Seran (Seram), Tanjung Pura (Kalimantan), Haru
(Sumatera Utara), Pahang (Malaya), Dompo, Bali, Sunda, Palembang (Sriwijaya) dan Tumasik
(Singapura). Gajah Mada pun mewujudkan sumpahnya. Wilayah Kerajaan Majapahit menjadi
luas, bahkan melebihi dari yang dicita-citakan. Kerajaan Majapahit menguasai sebagian besar
wilayah Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaya, dan wilayah-wilayah kepulauan di timur
Jawa. Negara-negara yang dikuasai Majapahit tercatat dalam Kitab Negarakertagama pupuh 13
dan 14. "Terbukti, nama-nama negara nusantara yang tercatat dalam pupuh tersebut jauh lebih
banyak daripada yang dinyatakan dalam sumpah Nusantara," sebut Slamet dalam bukunya. Baca
juga: Peristiwa Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit Keruntuhan Kerajaan Majapahit Lihat
Foto Juru Pelihara Candi Ngetos Aris Trio Effendi membersihkan rumput yang tumbuh di Candi
Ngetos, Minggu (14/3/2021). Candi ini merupakan tempat pendharmaan Hayam Wuruk, raja
Kerajaan Majapahit.(KOMPAS.com/USMAN HADI) Kerajaan Majapahit yang kekuatannya begitu
hebat, akhirnya mulai mengalami keruntuhan. Kerutuhan Kerajaan Majapahit terjadi setelah
masa Hayam Wuruk. Salah satu penyebab keruntuhan Kerajaan Majapahit adalah konflik
internal. Dalam bukunya, "Hikayat Majapahit; Kebangkitan dan Keruntuhan Kerajaan Terbesar di
Nusantara”, Nino Oktorino menjelaskan bahwa keruntuhan Kerajaan Majapahit disebabkan
adanya Perang Paregreg. Perang Paregreg melibatkan dua kerabat kerajaan, yaitu Bhre
Wirabhumi dan Wikramawardhana. Nama yang disebut di akhir adalah penguasa singasana
Kerajaan Majapahit selepas Hayam Wuruk. Dia diangkat menjadi raja pada 1389 M. Baca juga:
Ikan Wader Sambel Cobek, Kuliner Khas Mojokerto dari Zaman Kerajaan Majapahit
Wikramawardhana merupakan menantu sekaligus keponakan Hayam Wuruk. Pengangkatan
Wikramawardhana mendapat pertentangan dari Bhre Wirabhumi, putra Hayam Wuruk dari
seorang selir. Semasa kepimpinan Wikramawardhana, banyak daerah di wilayah kekuasaan
Majapahit yang melepaskan diri tanpa bisa dicegah. Hal tersebut tambah diperparah dengan
terjadinya wabah kelaparan pada 1426 M. Nino mengatakan, keruntuhan Majapahit juga
dipengaruhi oleh menguatnya pengaruh Dinasti Ming dan beberapa daerah bekas bawahan
Kerajaan Majapahit. Baca juga: Mengenal Situs Kumitir, Jejak Istana Menantu Pendiri Kerajaan
Majapahit Peninggalan Kerajaan Majapahit Lihat Foto Pintu gerbang istana Bhre Wengker di
Situs Kumitir. Jejak arkeologis peninggalan Kerajaan Majapahit itu berada di Desa Kumitir,
Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. (KOMPAS.com/MOH SYAFI'I) Jejak
peninggalan Kerajaan Majapahit banyak dijumpai di daerah Trowulan, Kabupaten Mojokerto,
Jawa Timur. Melansir pemberitaan Kompas.com, 4 Mei 2021, arkeolog Balai Pelestarian Cagar
Budaya (BPCB) Jawa Timur, Dwi Nugroho, mengungkapkan bahwa adanya temuan di kawasan
Cagar Budaya Nasional Trowulan, membuktikan keberadaan Kerajaan Majapahit di masa
lampau. Baca juga: Melihat Jejak Peninggalan Kerajaan Majapahit di Jember Dia menyatakan
Kerajaan Majapahit bukanlah mitos. "Berdasarkan bukti arkeologis, Majapahit memang ada,
bahkan bukan sekadar pernah ada. Majapahit merupakan negara besar dan memiliki peradaban
maju," ujarnya. Selain itu ditemukan juga Situs Kumitir di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan
Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Baca juga: Mengapa Arkeolog Yakin Situs Kumitir merupakan
Istana Menantu Pendiri Kerajaan Majapahit? Kajian arkeolog terhadap Situs Kumitir
menyimpulkan bahwa struktur bangunan itu merupakan istana persinggahan Raja (Bhre)
Wengker di Kotaraja Majapahit. Istana atau puri itu kerap dipakai oleh raja-raja bawahan dan
bangsawan Majapahit ketika akan menemui Raja Majapahit ataupun saat bertugas di Kotaraja
Kerajaan Majapahit. Bukti-bukti peninggalan Kerajaan Majapahit hingga kini masih bisa
disaksikan, terutama di wilayah Jawa Timur.   Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor
Jombang, Moh. Syafii | Editor: David Oliver Purba)  Dapatkan update berita pilihan dan breaking
news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News
Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install
aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ 3 Tag
Kerajaan Majapahit sejarah kerajaan majapahit raja kerajaan majapahit masa kejayaan kerajaan
majapahit sejarah berdirinya kerajaan majapahit raja kerajaan majapahit hayam wuruk
keruntuhan kerajaan majapahit kerajaan majapahit lengkap kerajaan majapahit didirikan oleh
peninggalan kerajaan majapahit letak kerajaan majapahit kapan kerajaan majapahit berdiri gajah
mada Kerajaan Majapahit Selengkapnya Lihat Regional Selengkapnya Situs Purbakala Diduga
Rumah pada Masa Kerajaan Majapahit Ditemukan Ternyata Ada Pabrik Gerabah Era Kerajaan
Majapahit di Gresik Apakah Sumberbeji Bagian dari Tata Kota Kerajaan Majapahit? Ini Jawaban
Arkeolog Diduga Petirtaan Era Kerajaan Majapahit Ditemukan di Gresik Petirtaan Diduga Era
Kerajaan Majapahit Awalnya Merupakan Sendang Video rekomendasi Video lainnya   PILIHAN
UNTUKMU Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ LIHAT SEMUA Survei Singkat
Berhadiah Langsung! Kuis Pengetahuan Tanpa Batas Games Permainan Kata Bahasa Indonesia
TTS - Teka - Teki Santuy Eps 111 Nama Tanaman Indoor COBA TEBAK! Apa aja jenis bahasa
figuratif? TTS - Teka - Teki Santuy Eps 109 Negara Terbersih Di Dunia Video PilihanVideo Lainnya
05:10 Berita Terkait Situs Purbakala Diduga Rumah pada Masa Kerajaan Majapahit Ditemukan
Ternyata Ada Pabrik Gerabah Era Kerajaan Majapahit di Gresik Apakah Sumberbeji Bagian dari
Tata Kota Kerajaan Majapahit? Ini Jawaban Arkeolog Diduga Petirtaan Era Kerajaan Majapahit
Ditemukan di Gresik Petirtaan Diduga Era Kerajaan Majapahit Awalnya Merupakan Sendang
REKOMENDASI UNTUK ANDAPowered by   MEGAPOLITAN Sejarah Vihara Boen Hay Bio
Tangsel,... MEGAPOLITAN Polisi Akan Dalami Keterangan Calon Korban... MEGAPOLITAN 2
Anggota Polisi di Bogor Tewas... MEGAPOLITAN Mengenal Kelenteng Bio Kanti Sara, Tempat...
NASIONAL Ikuti Jalan Sehat Menuju Satu Abad... MEGAPOLITAN Polisi Bakal Jemput Paksa
Tersangka Penganiaya... NASIONAL Bantah Kuasa Hukum, KPK Pastikan Kesehatan...
NASIONAL TNI AL Tambah Alutsista Patkamla Posa... KOMENTAR 3 Tulis komentarmu dengan
tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang! Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi
tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE Kirim LEOVLOG ADVENTURE Senin, 5
Sep 2022 | 16:14 WIB Laporkan tapi dari menurut orang tua sini kerajaan majapahit paling tua
ada di kabupaten gunungkidul yogyakarta 0 0 Balas LIHAT SEMUA KOMENTAR (3) TERKINI
LAINNYA Banjir di Pidie Aceh Mulai Surut, Bantuan Terus Disalurkan REGIONAL 23/01/2023,
17:46 WIB Banjir Aceh Utara Setinggi 3 Meter, Relawan Mulai Jangkau Daerah Pedalaman
REGIONAL 23/01/2023, 17:40 WIB Akses Menuju Desa Baturotok Sumbawa Dilanda Longsor,
Alat Berat Dikerahkan REGIONAL 23/01/2023, 17:38 WIB 3 Hari Terendam Banjir, Ratusan
Rumah di Aceh Tamiang Rusak REGIONAL 23/01/2023, 17:38 WIB Walhi Jateng Sebut Kawasan
Industri Memperparah Penurunan Muka Tanah di Wilayah Pesisir REGIONAL 23/01/2023, 17:28
WIB Gibran Nyatakan Siap Maju Pilgub 2024, FX Rudy Belum Siapkan Penggantinya REGIONAL
23/01/2023, 17:26 WIB Perjuangan Nelayan Kepri Bertahan 6 Hari di Laut China Selatan
Sendirian, Sempat 2 Kali Tenggelam REGIONAL 23/01/2023, 17:22 WIB 24.000 Warga Jateng
Daftar Panwaslu di Kelurahan/Desa REGIONAL 23/01/2023, 17:07 WIB Pekerja Sumur Minyak di
Riau Tewas, Kontraktor Tak Terapkan K3 Bakal Ditindak REGIONAL 23/01/2023, 16:59 WIB Video
Viral Kades di Grobogan Hajar dan Ancam Bakar Hidup-hidup Pedagang Rujak Keliling REGIONAL
23/01/2023, 16:58 WIB 1 Tukang Ojek di Ilaga Tewas Ditembak KKB REGIONAL 23/01/2023,
16:45 WIB Revitalisasi Fase Pertama Kebun Binatang Solo Sofari Habiskan Anggaran Rp 35
Miliar REGIONAL 23/01/2023, 16:35 WIB Megawati Ultah ke-76, DPC PDI-P Solo Beri Kado
Program Khusus untuk Ibu Hamil REGIONAL 23/01/2023, 16:26 WIB 7 Daftar Makanan Khas
Gorontalo, Ada Binte Biluhuta hingga Ilabulo REGIONAL 23/01/2023, 16:24 WIB Gunung Anak
Krakatau Beberapa Kali Meletus Sejak Senin Dini Hari REGIONAL 23/01/2023, 16:20 WIB 1 2 3
Next Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Baca berita tanpa iklan. Gabung
Kompas.com+ VIDEO PILIHAN 00:57 Sejak Kapan Imlek Jadi Hari Libur Nasional? 21 Januari
2023 02:17 PDI-P Dukung Masa Jabatan Kades 9 Tahun, Supaya Bisa Realisasikan Janji 18
Januari 2023 04:12 Richard Eliezer Dituntut 12 Tahun Penjara Oleh JPU Atas Kasus Kematian
Brigadir J || Ridwan Kamil Re 18 Januari 2023 01:25 Ibunya Dihina Oleh Calon Mertua, Pria Di
Probolinggo Pilih Batalkan Pernikahan Hingga Digugat 3 Mili 20 Januari 2023 Video Lainnya
TERPOPULER 1 Fakta Baru Pembunuhan Berantai, Ujang Memang Target Wowon Cs, Diracuni
untuk Jadi Tumbal Buang Sial Dibaca 91.144 kali 2 Misteri Temuan Lubang Kosong Sedalam 2
Meter di Rumah Wowon, Tersangka Pembunuhan Berantai Cianjur Dibaca 39.125 kali 3 Korban
Kapal Tenggelam di Labuan Bajo Mengaku Ditipu Agen Travel Dibaca 15.434 kali 4 Aksi Spontan
Alvin Bukakan Jalur Mobil di Tengah Kemacetan, Damkar Terharu dan Bangga Dibaca 7.980 kali
5 Kisah Alvin, Bocah SMP Asal Bogor, Saat yang Lain Pilih Tawuran, Dia Berlari Bantu Mobil
Damkar Menembus Kemacetan Dibaca 5.829 kali Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
NOW TRENDING Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Tinggi Gara-gara PPKM hinga
Infratruktur Kronologi Tukang Becak Cairkan Uang Rp 320 Juta di Surabaya Versi Keluarga
Pemilik Rekening Banjir Aceh Utara Setinggi 3 Meter, Relawan Mulai Jangkau Daerah Pedalaman
Anak Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana, Dicopot dari Jabatan Ketua PPP DKI Fakta Baru
Pembunuhan Berantai, Ujang Memang Target Wowon Cs, Diracuni untuk Jadi Tumbal Buang Sial
Ini Daftar Bus AKAP yang Punya SPBU Sendiri Mulai Besok, Masyarakat Umum Bisa Vaksinasi
"Booster" Kedua Covid-19 Korban Kapal Tenggelam di Labuan Bajo Mengaku Ditipu Agen Travel
KOMENTAR DI ARTIKEL LAINNYA Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Mungkin Anda
melewatkan ini Kronologi Kantor Adira Finance Diserang Sekelompok Orang Bersenjata, Sekuriti
Terluka Potret Kebhinekaan Saat Vaksinasi Covid-19 di Padang, Aneka Suku Berbaur, Bersenda
Gurau Menunggu Antrean Sudah Sepekan BBM Langka di Belitung, di SPBU Sampai Rebutan,
Wabup: Dipicu Maraknya Tambang Timah Inkonvensional Detik-detik TNI-Polri Evakuasi Jenazah
Suster Gabriela dari Jurang, KKB Terus Tembaki Lokasi Pembangunan Bendung Gerak
Karangnongko Ditunda, Begini Penjelasan Bupati Blora Close Ads

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Kerajaan Majapahit: Awal Mula
Berdiri hingga Keruntuhan", Klik untuk
baca: https://regional.kompas.com/read/2021/09/18/090000378/sejarah-kerajaan-majapahit-
awal-mula-berdiri-hingga-keruntuhan?page=all.

Editor : Reza Kurnia Darmawan


Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Anda mungkin juga menyukai