Isi dari prasasti ini adalah tentang Dapunta Hyang yang menaiki perahu serta
mengisahkan tentang kemenangan Kerajaan Sriwijaya. Bukan hanya berkaitan
dengan Kerajaan Sriwijaya semata. Lebih dari itu, tahun yang tercantum pada
prasasti Kerajaan Sriwijaya ini yang kemudian menjadi dasar berdirinya Kota
Palembang.
2. Prasasti Kota Kapur
Prasasti Kota Kapur adalah prasasti berupa tiang batu yang ditemukan di pesisir
Pulau Bangka, Desa Kota Kapur, Mendo Barat, Kabupaten Bangka.
Prasasti ini menjadi salah satu dokumen tertulis tertua berbahasa Melayu yang
berisi mengenai kutukan untuk orang yang melanggar perintah dari Raja
Sriwijaya. Selain itu mengisahkan juga mengenai keperkasaan dari prajurit atau
bala tentara Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Talang Tuo merupakan prasasti yang ditemukan di kaki bukit Seguntang
atau Siguntang pada tanggal 17 November 1920.
Di dalam prasasti ini berisi mengenai doa Buddha Mahayana serta kisah
pembangunan taman Sriksetra yaitu taman dari Sri Jayanasa (Dapunta Hyang)
yang menjadi anugerah bagi segenap rakyatnya.
Pada prasasti ini bahkan tertulis nama-nama dari pejabat pemerintahan Kerajaan
Sriwijaya saat itu yang mana orang-orang yang namanya disebutkan dianggap
memiliki potensi untuk menentang atau melakukan kejahatan sehingga mereka
perlu disumpah.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang satu ini ditemukan oleh seorang kontrolir
Belanda bernama L. Berkhout pada tahun 1904 di Desa Karang Berahi, Kecamatan
Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi.
Prasasti yang diperkirakan telah ada sejak 686 Masehi ini berisi mengenai kutukan
untuk wilayah yang tidak tunduk pada Kerajaan Sriwijaya.
Candi Mahligai
Candi Tua (Candi Sulung)
Candi Bungsu
Candi Palangka