Anda di halaman 1dari 3

Nama: Husnul Chotimah

NIM: 2210713005
Tugas: Sejarah Indonesia sampai Akhir Abad Ke-13

1. Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya adalah kerajaan bahari historis yang berasal dari Pulau Sumatra sekitar abad
ke-6 sampai abad ke-12. Kehadirannya banyak memberi pengaruh pada perkembangan sejarah
Asia Tenggara (terutama dalam kawasan Nusantara barat). Lokasi ibukota Sriwijaya dalam
rentang waktu enam abad berpindah-pindah, tetapi pada awalnya diketahui dekat dengan Kota
Palembang, tepatnya di muara Sungai Musi. Sriwijaya terdiri dari sejumlah pelabuhan yang
saling berhubungan di sekitar Selat Malaka. Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini
berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok dari Dinasti Tang, I Tsing, menulis bahwa ia
mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya prasasti yang paling
tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang,
bertarikh 682.
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Buddha yang didirikan oleh Dapunta
Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7. Kerajaan Sriwijaya terletak di tepian Sungai Musi, di daerah
Palembang, Sumatera Selatan. Pada masanya, kerajaan maritim ini banyak memberi pengaruh di
nusantara. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja
Balaputradewa, yang berkuasa pada abad ke-9. Pada masa kejayaannya, Sriwijaya mengontrol
perdagangan di jalur utama Selat Malaka dan daerah kekuasaannya meliputi Kamboja, Thailand
Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Jawa. Selain itu, kebesarannya juga dapat
dilihat dari keberhasilannya di beberapa bidang, seperti bidang maritim, politik, dan ekonomi.
Dalam Bahasa Sanskerta, Sriwijaya berasal dari kata sri yang berarti cahaya dan wijaya yang
artinya kemenangan. Jadi, arti Sriwijaya adalah kemenangan yang gemilang. Setelah beberapa
abad berkuasa, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11.

a) Sejarah awal Kerajaan Sriwijaya


Dari prasasti prasasti Kerajaan Sriwijaya, yaitu Prasasti Kota Kapur, diketahui bahwa
kerajaan ini berdiri pada abad ke-7 dan pendirinya disebut Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Sejak
awal didirikan, Sriwijaya diperkirakan telah berhasil menguasai Sumatera bagian selatan,
Bangka dan Belitung, dan Lampung. Sri Jayanasa bahkan mencoba untuk melancarkan ekspedisi
militer menyerang Jawa yang dianggap tidak mau berbakti kepada raja Sriwijaya. Sementara dari
Prasasti Kedukan Bukit, diketahui bahwa Dapunta Hyang berasal dari Minanga Tamwan, yang
lokasinya tepatnya masih diperdebatkan. Diceritakan pula bahwa Dapunta Hyang mengadakan
perjalanan dengan memimpin 20.000 tentara dari Minanga Tamwan ke Palembang, Jambi, dan
Bengkulu. Dalam perjalanan tersebut, ia berhasil menaklukkan daerah-daerah yang strategis
untuk perdagangan sehingga Kerajaan Sriwijaya menjadi berkembang dan makmur.
b) Raja-raja Kerajaan Sriwijaya
Berikut ini daftar raja-raja yang diduga kuat pernah memerintah Kerajaan Sriwijaya:

- Dapunta Hyang Sri Jayanasa (683 M)


- Indrawarman (702 M)
- Rudra Wikrama (728-742 M)
- Sangram Dhananjaya (775 M)
- Dharanindra/Rakai Panangkaran (778 M)
- Samaragrawira/Rakai Warak (782 M)
- Dharmasetu (790 M)
- Samaratungga/Rakai Garung (792 M)
- Balaputradewa (856 M)
- Sri Udayadityawarman (960 M)
- Sri Wuja atau Sri Udayaditya (961 M)
- Hsiao-she (980 M)
- Sri Cudamaniwarmadewa (988 M)
- Malayagiri/Suwarnadwipa (990 M)
- Sri Marawijayottunggawarman (1008 M)
- Mathrubhumi (1017 M)
- Sri Sanggrama Wijayatunggawarman (1025 M)
- Sri Dewa (1028 M)
- Dharmawira (1064 M)
- Sri Maharaja (1156 M)
- Trailokyaraja Maulibhusana
- Warmadewa (1178 M)

c) Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya


Puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya dapat diraih pada masa pemerintahan Raja
Balaputradewa. Kejayaan Sriwijaya dapat dilihat dari keberhasilannya di beberapa bidang,
seperti bidang maritim dengan menguasai jalur perdagangan melalui Selat Malaka, Selat Sunda,
dan Semenanjung Malaya. Rakyatnya pun hidup dengan makmur karena kerajaan mendapatkan
banyak pemasukan dari pajak kapal-kapal dagang yang melintas. Untuk menjaga stabilitas
kerajaan, dibangunlah armada laut yang kuat supaya dapat mengatasi gangguan di jalur
pelayaran. Sriwijaya juga menjalin menjalin hubungan perdagangan dengan India, Cina, dan
bangsa-bangsa lain. Selain menonjol di bidang maritim, Kerajaan Sriwijaya juga maju di bidang
politik, ekonomi, dan agama. Di bidang politik, Sriwijaya dianggap sebagai kerajaan nasional
pertama karena wilayah kekuasaannya sangat luas. Raja Balaputradewa juga menjalin hubungan
erat dengan Kerajaan Benggala yang kala itu dipimpin oleh Raja Dewapaladewa. Raja ini
menghadiahkan sebidang tanah kepada Balaputradewa untuk mendirikan asrama bagi para
pelajar dan siswa yang sedang belajar di Nalanda. Hal tersebut menandakan Balaputradewa
memperhatikan ilmu pengetahuan bagi generasi mudanya.

d) Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya


Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11. Kemunduran
melanda berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi dan politik. Berikut ini beberapa faktor
yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Sriwijaya. Berulang kali diserang Colamandala dari
India Terdesak Kerajaan Thailand dan Singasari Banyak raja-raja taklukan yang melepaskan diri
Mengalami kemunduran ekonomi dan perdagangan karena bandar-bandar pentingnya
melepaskan diri.

e) Peninggalan Kerajaan Sriwijaya


- Prasasti Kedukan Bukit
- Prasasti Talang Tuo
- Prasasti Telaga Batu
- Prasasti Kota Kapur
- Prasasti Karang Berahi
- Candi Biaro Bahal IIII
- Candi Muara Takus

Anda mungkin juga menyukai