PENDAHULUAN
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang ditulis oleh W.J.S. Poerwadaraminta
menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertian sebagai berikut :
Sejarah berarti silsilah atau asal usul.
Sejarah berarti kejadian dan peeristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Sejarah berarti ilmu,pengetahuan,cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau.
Oleh karena itu,setiap tempat di Dunia ini memiliki sejarahnya masing-masing. Begitu
pun di Indonesia. Indonesia memiliki banyak sekali sejarah,dari mulai sejarah kerajaan di
Indonesia,sejarah kemerdekaan Indonesia,dan banyak lagi.
Namun,pada era modern ini generasi muda tidak banyak yang tahu akan sejarah yang ada
di Indonesia. Mereka telah dibutakan oleh gadget-gadget yang membuat mereka tidak mau
untuk mengetahui lebih jauh akan sejarah Indonesia,padahal bila mereka berniat
mempelajari,sejarah Indonesia bisa pula dicari lewat gadget-gadget canggih mereka.
Tapi,mereka hanya memakainya untuk assik bermain game dan media social.
Oleh karena itu,kami membuat makalah tentang sejarah kerajaan singhasari ini sebagai
pemenuhan tugas sekaligus sebagai media pengenalan akan sejarah Indonesia kepada generasi
muda lainnya.
1.4 Manfaat
kami berharap makalah ini bermanfaaat bagi kami sendiri maupun orang lain. Berikut
manfaat yang kami inginkan dari pembuatan makalah tentang sejarah kerajaan singhasari ini :
1. Bagi kami sendiri,dapat menambah ilmu kami. Karena,saat pembuatan makalah ini
kami mendapat data/informasi dari berbagai sumber baik dari buku maupun internet
yang membuat kami semakin tahu akan sejarah kerajaan singhasari.
2. Menjadi media yang lebih sederhana dalam memperkenalkan sejarah kerajaan
singhasari.
3. Membuat pembaca menjadi lebih tahu dan lebih paham tentang sejarah yang ada di
Indonesia.
2
BAB II
PENJELASAN
Menurut Kitab Pararaton,sejarah berdirinya Kerajaan Singhasari berawal saat Ken Arok
yang merebut daerah Tumapel,salah satu wilayah Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Tunggul
Ametung,pada tahun 1222. Ken Arok pada mulanya adalah anak buah Tunggul Ametung,namun
ia membunuh Tunggul Ametung karena jatuh cinta pada istri Tunggul Ametung,Ken Dedes.
Ken arok kemudian mengawini Ken Dedes. Pada saat dikawini Ken Arok,Ken Dedes telah
mempunyai anak bernama Anusapati yang kemudian menjadi raja singhasari (1227-1248). Pada
tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kediri melawan kaum Brahma.
Para Brahma lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengankat dirinya menjadi raja
pertama Kerajaan Singhasari bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.
Dalam Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanegara tahun 1225,meyebutkan kalua
pendiri Kerajaan Singhasari adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari
Ranggah Rajasa,karena dalam Kitab Nagarakretagama arwah pendiri Kerajaan Singhasari
tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu,Kitab Pararaton juga menyebutkan bahwa,sebelum
majuperang melawan Kerajaan Kediri,Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara
Siwa.
Kerajaan Singhasari berkembang dan bahkan menjadi sebuah kerajaan besar di Jawa
Timur,terutama setelah mengalahkan Kerajaan Kediri dalam pertempuran di dekat Ganter tahun
3
1222 M. Kerajaan singhasari mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Raja Kertanegara
(1268-1292) yang bergelar Maharajadhiraja Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa.
Disekitar Kerajaan Singhasari terdapat Candi Singasari atau Candi Singasari atau Candi
Singosari adalah candi Hindu Buddha yang merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan
ternama yakni Kerajaan Singhasari. Candi ini berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan
Singosari, lebih kurang 11 km sebelah utara dari pusat kota Malang. Candi Singosari atau
Singhasari kadang disebut pula sebagai Candi Ken Dedes terletak di kota Singosari. Candi
Singosari juga merupakan makam Raja Kertanegara (1268 1292) sebagai Bhirawa atau dewa
Syiwa
Di sebelah barat candi Singhasari (kurang lebih 100 Meter) terdapat dua arca besar yang
mempunyai tinggi 3,7 Meter yang disebut sebagai penjaga atau lebih dikenal dengan Arca
Dwarapala dari sebuah taman yang indah dan luas pada zaman kerajaan Singhasari, yang
mungkin mencakup Sumberawan. Yang berada disebelah selatan pada tahun 1980 pernah
dinaikkan dari benamannya yang setinggi dadanya.
Versi Pararaton
Versi Nagarakretagama
4
Kisah suksesi raja-raja Singhasari versi Pararaton diwarnai pertumpahan darah yang
dilatari balas dendam. Ken Arok mati dibunuh Anusapati (anak tirinya). Anusapati mati dibunuh
Tohjaya (anak Ken Arok dari selir). Tohjaya mati akibat pemberontakan Ranggawuni (anak
Anusapati). Hanya Ranggawuni yang digantikan Kertanagara (putranya) secara damai.
Sementara itu versi Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja
pengganti terhadap raja sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena Nagarakretagama adalah
kitab pujian untuk Hayam Wuruk raja Majapahit. Peristiwa berdarah yang menimpa leluhur
Hayam Wuruk tersebut dianggap sebagai aib.
Di antara para raja di atas hanya Wisnuwardhana dan Kertanagara saja yang didapati
menerbitkan prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka. Dalam Prasasti Mula Malurung (yang
dikeluarkan Kertanagara atas perintah Wisnuwardhana) ternyata menyebut Tohjaya sebagai raja
Kerajaan Kadiri, bukan raja Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita dalam
Nagarakretagama. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Kertanagara tahun 1255 selaku raja
bawahan di Kerajaan Kadiri. Dengan demikian, pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta
tahun 1254 dapat diperdebatkan. Kemungkinannya adalah bahwa Kertanagara menjadi raja
muda di Kerajaan Kadiri dahulu, baru pada tahun 1268 ia bertakhta di Singhasari. Diagram
silsilah di samping ini adalah urutan penguasa dari Wangsa Rajasa, yang bersumber dari
Pararaton.
Berikut silsilah raja Kerajaan Singhasari versi Pararaton secara lebih rinci :
Pada waktu itu tumapel hanya daerah bawahan raja kertajaya dari kediri. Ken Arok ingin
menjadi raja, makai ia merencanakan menyerang kediri. Pada tahun 1222 M Ken Arok atas
dukungan para pendeta melakukan serangan ke kediri. Raja kertajaya dapat di lakukan oleh ken
Arok dalam pertempurannya d Ganter, maka seluruh wilayah kediri di persatukan dengan
tumapel dan lahirnyah kerajaan singhasari.
5
Setelah berdiri kerajaan singhasari, Ken Arok tampil sebagai raja pertama. Ken Arok
sebagai raja bergelar Sri ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Ken arok memerintah selama lima
tahun. Pada tahun 1222 M Ken Arok d bunuh oleh seorang pengalasan atau peseluruh dan Batil,
atas perintah Anusapati. Anusapati adalah putra Ken dedes dengan Tunggul Ametung. Jenazah
Ken Arok dicandikan di Kagenengan dalam bangunan perpaduan Syiwa-Buddha. Ken Arok
meninggalkan beberapa putra. Bersama Ken Umang, Ken Arok memiliki 4 putra,yaitu Panji
Tohjoyo, Panji Sudatu, Panji Wregola dan Dewi Rambi. Bersama Ken Dedes,Ken Arok
mempunyai putra bernama Mahesa Wongmateleng.
Anusapati (1227-1248)
Tahun 1227 M Anusapati naik takhta Kerajaan Singhasari. Ia memrintah selama 21 tahun.
Akan tetapi,ia belum banyak berbuat untuk pembangunan kerajaan.
Lambat laun berita tentang pembunuhan Ken Arok sampai pula kepada Tohjoyo(putra
Ken Arok). Oleh karena ia mengetahui pembunuh ayahnya adalah Anusapati,maka Tohjoyo
ingin membalas dwndam,yaitu membunuh Anusapati. Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati
memiliki kesukaam menyabung ayam makai a mengajak Anusapati untuk menyabung ayam.
Pada saat menyabung ayam,Tohjoyo berhasil membunuh Anusapati. Anusapati dicandikan di
Candi Kidal dekat Kota Malang sekarang. Anusapati meninggalkan seorang putra bernama
Ronggowuni.
Tohjoyo (1248 M)
Setelah berhasil membunuh Anusapati,Tohjoyo naik takhta. Masa pemerintahannya
sangat singkat,Ronggowuni yang merasa berhak atas takhta kerajaan,menuntut takhta kepada
Tohjoyo. Ronggowuni dalam hal ini dibantu oleh Mahesa Cempaka,putra dari Mahesa
Wongateleng. Menghadapi tuntutan ini,maka Tohjoyo mengirim pasukannya di bawah Lembu
Ampal untuk melawan Ronggowuni. Kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Tohjoyo
dengan pengikut Ronggowuni. Dalam pertemopuran tersebut Lembu Ampal berbalik memihak
Ronggowuni. Serangan pengikut Ronggowuni semain kuat dan berhasil menduduki istana
Singhasari. Tohjoyo berhasil meloloskan diri dan akhirnya meninggal di Daerah Katang
Lumbang akibat luka-luka yang dideritanya.
Ronggowuni (1248-1268 M)
Ronggowuni naik takhta Kerajaan Singhasari tahun 1248 M. ronggowuni bergelar Sri
Jaya Wisnuwardana. Dalam memerintah ia didampini oleh Mahesa Campaka yang
berkedudukan sebagai Ratu Anggabaya. Mahesa Campaka bergelar Narasimhamurti. Di
samping itu,pada tahun 1254 M Wisnuwardana juga mengangkat putranya yang bernama
kertanegara sebagai Raja Muda atau Yuwaraja. Pada saat itu Kertanegara masih sangat muda.
6
satria selalu diikuti dengan punakawan.Tidak lama kemudian Mahesa Cempaka pun meninggal
dunia.Ia dicandikan di Kumeper dan Wudi Kucir.
Kertanegara (1268-1292)
Tahun 1268 M Kertanegara naik takhta menggantikan Ronggowuni. Ia bergelar Sri
Maharajadiraja Sri Kertanegara. Kertanegara merupakan raja yang paling terkenal di
Singhasari. Ia bercita-cita, Singhasari menjadi kerajaan yang besar. Untuk mewujudkan cita-
citanya,maka Kertanegara melakukan berbagai usaha,yaitu sebagai berikut :
Untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan teratur, Kertanegara telah membentuk
badan-badan pelaksana. Raja sebagai penguasa tertinggi. Kemudian raja mengangkat tim
penasihat yang terdiri atas Rakryan i Hino, Rakryan i Sirikan, dan Rakryan i Halu. Untuk
membantu raja dalam pelaksanaan pemerintahan, diangkat beberapa pejabat tinggi kerajaan
yang terdiri atas Rakryan Mapatih, Rakryan Demung dan Rakryan Kanuruhan. Selain itu, ada
pegawaipegawai rendahan. Untuk menciptakan stabilitas politik dalam negeri, Kertanegara
melakukan penataan di lingkungan para pejabat. Orang-orang yang tidak setuju dengan cita-cita
Kertanegara diganti. Sebagai contoh, Patih Raganata (Kebo Arema) diganti oleh Aragani dan
Banyak Wide dipindahkan ke Madura,menjadi Bupati Sumenep dengan nama Arya Wiraraja.
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari Ia adalah raja
pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan
Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi
ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan
dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan
dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan
kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun
1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta agar Jawa mengakui
kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama
menyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara
lain, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.
Bahkan didalam keagamaan terjadi sekatisme antara Agama Hindu dan Budha, dan
melahirkan Agama Syiwa Budha pemimpinya diberi jabatan Dharma Dyaksa sedangkan
Kartanegara menganut Agama Budha Mahayana dengan menjalankan Upacara keagamaan
secara Pestapora sampai mabuk untuk mencapai kesempurnaan dalam hal ini Kartanegara
menyebut dirinya Cangkandara (pimpinan dari semua agama).
Untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan teratur, Kertanegara telah membentuk
badan-badan pelaksana. Raja sebagai penguasa tertinggi. Kemudian raja mengangkat penasihat
yang terdiri atas rakryan i hino, rakryan i sirikan, dan rakryan i halu. Untuk membantu raja
dalam pelaksanaan pemerintahan, diangkat beberapa pejabat tinggi kerajaan yang terdiri dari
Rakryan Mapatih, Rakryan Demung dan Rakryan Kanuruhan. Selain itu, ada pegawai-pegawai
rendahan.
9
Mengenai kehidupan perekonomian Singosari tidak begitu jelas diketahui. Akan tetapi
mengingat kerajaan tersebut terletak di tepi sungai Brantas (Jawa Timur), kemungkinan masalah
ekonomi tidak jauh berbeda dari kerajaan kerajaan terdahulunya, yaitu secara langsung
maupun secara tidak langsung rakyat ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran.
Kudua perwujudan patung Raja Kertanegara baik patung Joko Dolog maupun patung
Amoghapasa menyatakan bahwa Raja Kertanegara menganut agama Budha beraliran
Tantrayana ( Tantriisme ).
1. Candi Singosari
Peninggalan Kerajaan
Singosari yang pertama adalah sebuah
candi yang terletak di Kec, Singosari,
Malang Jawa Timur, tepatnya berada
di lembah antara Gunung Arjuna dan
Gunung Tengger. Candi yang dinamai
Candi Singosari ini berdasarkan tulisan
dalam Prasasti Gadjah Mada (1351 M)
yang terdapat di halaman kompeksnya
disebut merupakan tempat pendarmaan raja-raja Kerajaan Singosari.
10
2. Candi Jago
Berdasarkan pendapat para ahli, candi Jago didirikan pada masa pemerintahan
Kertanegara. Candi ini didirikan sebagai bentuk perhormatan pada raja Wisnuwardhana (ayah
Kertanegara) yang meninggal di tahun 1268.
3. Candi Sumberawan
11
4. Candi Jawi
5. Candi Kidal
6. Arca Dwarapala
12
7. Prasasti Mula Malurung
8. Prasasti Manjusri
Prasasti Manjusri adalah sebuah manuskrip kuno yang dipahat pada bagian belakang Arca
Manjusri. Prasasti yang bertarikh 1343 ini pada mulanya ditemukan di sekitar reruntuhan Candi
Jago, namun kini ia dipindahkan ke Museum Nasional, Jakarta. Prasasti Manjusri menjelaskan
tentang penghormatan pada keluarga kerajaan dengan isi teks sebagai berikut:
Dalam kerajaan yang dikuasai oleh Ibu Yang Mulia Rajapatni maka Adityawarman itu,
yang berasal dari keluarganya, yang berakal murni dan bertindak selaku menteri wreddaraja,
telah mendirikan di pulau Jawa, di dalam Jinalayapura, sebuah candi yang ajaib- dengan
harapan agar dapat membimbing ibunya, ayahnya dan sahabatnya ke kenikmatan Nirwana.
9. Prasasti Singosari
13
Pararaton, Nagarakretagama, dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya cucu
Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanagara lolos dari maut. Berkat bantuan Aria
Wiraraja (penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh Jayakatwang dan diberi
hak mendirikan desa Majapahit.
Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan
Jawa. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kerajaan
Kadiri. Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara
Mongol keluar dari tanah Jawa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerajaan singhasari adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara yang didirikan oleh Ken
Arok pada 1222. Kerajaan ini bermula bernama asli Kerajaan Tumapel. Kerajaan ini bermula
dari Kerajaan Kediri yang direbut oleh Ken Arok dan dibangun kembali menjadi Kerajaan
Singhasari. Kerajaan ini terletak di Kota Malang,Jawa Timur.
Seperti halnya kerajaan lain,kerajaan ini juga memiliki silsilah raja yang pernah
memimpin. Seperti Ken Arok,Anusapati,Tohjaya,Ranggawuni,dan Kertanegara.
Kerajaaan ini memiliki masa kejayaan saat dipimpin oleh Kertanegara. Kerajaan ini juga
memiliki banyaak peninggalan seperti candi,arca,dan prasasti.
3.2 Saran
Selaku bangsa Indonesia,sudah sepantasnya kita selalu mengingat dan mempertahankan
sejarah. Karena,Pahlawan Proklamator Indonesia pernah berkata Jas Merah! Jangan Lupakan
Sejarah. Maka,kita sebagai bangsa Indonesia yang sejatinya tiang akan negara ini sudah
semesstinya menjaga dan mempertahankan apa yang ada didalamnya,karena jika bukan kita
siapa lagi?kalau bukan sekarang kapan lagi?
14
Daftar Pustaka
1. Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Singhasari
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/peninggalan-kerajaan-singasari-5-
candi.html
http://lailameika13.blogspot.co.id/2015/03/kehidupan-politik-ekonomi-sosial-
dan.html
2. Buku
Restu,Gunawan (dkk). 2016. Sejarah Indonesia. Jakarta.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan,Balitbang,Kemindikbud.
15
16