MATARAM KUNO
SEJARAH
BERDIRINYA KERAJAAN MATARAM KUNO
KERAJAAN
MATARAM KUNO
Nama Mataram sendiri pertama kali disebut pada
Prasasti yang ditulis dimasa raja Balitung
SILSILAH
WANGSA SANJAYA
• Ibu dari Sanjaya adalah SANAHA, cucu Maharani SIMA dari Kalingga, di
Jepara.
• Rakai Pikatan, yang waktu itu menjadi pangeran Wangsa Sanjaya, menikah
dengan Pramodhawardhani (833-856), puteri raja Wangsa Syailendra
Samaratungga. Sejak itu pengaruh Sanjaya yang bercorak Hindu mulai
dominan di Mataram, menggantikan Agama Buddha. Rakai Pikatan bahkan
mendepak Raja Balaputradewa (putera Samaratungga dan Dewi Tara).
Tahun 850, era Wangsa Syailendra berakhir yang ditandai dengan larinya
Balaputradewa ke Sriwijaya.
PENINGGALAN SEJARAH
WANGSA SYAILENDRA
Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, diperkirakan pendiri
Borobudur adalah raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar
824 M. Bangunan raksasa yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani.
Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad.
Kehidupan Sosial Budaya
• Kerajaan Mataram Hindu secara khusus menerapkan Hinduisme dengan
pembagian masyarakat dalam 4 golongan yaitu Brahmana, Ksatriya,
Waisya dan Sudra.
• Penerapan golongan ini dilakukan dengan sangat ketat sehingga bagi yang
melanggar akan dihukum dengan berat.
KESIMPULAN
• Candi Borobudur dan Prambanan adalah bukti adanya semangat
keagamaan yang menyala-nyala baik dari Raja maupun rakyatnya untuk
membangun monumen yang mengagumkan tersebut.
• Mataram Kuno adalah negara pertanian yang didirikan di daerah yang subur
sehingga kekayaan negara dan kemakmuran rakyat berlimpah-limpah
sehingga sanggup membiayai pembangunan kedua Candi tersebut di atas.