DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 - KELAS A DAN C
PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2019
1. MUHAMMAD FAJRI SYAPAR (1965140013)
2. NUR ASYIFA T (1965141008)
3. EKA PUTRI RUSLI (1965142030)
4. AWALUDDIN (1965142023)
5. NURUL WAHIDA ZAL-ZABILA (1965142033)
6. ALYA MAGHFIRAH (1965142024)
7. MARISHA NATALIA (1965142022)
8. ANDI RADIA NUR AMALIA (1965142032)
9. RIANTI (1965140017)
10. ANANG SAPTA (1965142026)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan kasih‐Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima,
serta petunjuk‐Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami
dalam penyusunan makalah ini.
Didalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa
kami sajikan dengan topik “ Kerangka Teori : Theoritical Framework ”. Ucapan
terima kasih kepada Ibu Dr. Novayanti Sopia Rukmana, S.Sos., M.Si, selaku dosen
pada mata kuliah Metode Penelitian Administrasi, yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.Kami menyadari bahwa
keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami, menjadikan keterbatasan kami
pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini, kiranya
mohon dimaklumi apabila masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini.
Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya
untuk sekedar membuka cakrawala berpikir dalam kehidupan kita.
Penyusun
M e t o d e P e n e l i t i a n A d m i n i s t r a s i | iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian pada hakekatnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh
pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari
penelitian terdiri dari fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan
manusia dapat memahami fenomena an memecahkan masalah yang dihadapinya.
Masalah penelitian dapat timbul karena adanya kesulitan yang mengganggu
kehidupan manusiaatau semata-mata karena dorongan ingin tahu sebagai sifat
naluri manusia.
Dalam melakukan penelitian, khususnya penelitian yang sifat nya uji
hipotesis, maka mau tidak mau kita harus menelaah teori-teori yang akan
digunakan. Hal ini dilakukan, karena suatu hipotesis, dugaan, asumsi, dibangun
berdasarkan teori yang dihasilkan dari suatu bacaan. Teori adalah alat terpenting
suatu ilmu pengetahuan. Artinya, tanpa teori berarti hanya ada serangkaian fakta
atau data saja, dan tidak ada ilmu pengetahuan. Teori itu: menyimpulkan
generalisasi fakta-fakta, memberi kerangka orientasi untuk analisis dan klasifikasi
fakta-fakta, meramalkan gejala-gejala baru, mengisi kekosongan pengetahuan
tentang gejala-gejala yang telah ada atau sedang terjadi.
Teori merupakan definisi yang dipakai peneliti untuk menggambarkan
secara abstrak suatu fenomena sosial ataupun fenomena alami. Atau
teori, serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan dan
bertujuan untuk memberikan gambaran sistematis tentang suatu fenomena [sosial].
Teori mengandung tiga hal : Pertama, teori serangkaian proposisi antara
konsep-konsep yang saling berhubungan. Kedua, teori menerangkan secara
sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan sosial antara
konsep. Ketiga, teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara menentukan
konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk
hubungannya. Suatu teori dalam penelitian amat berguna untuk menjelaskan,
menginterpretasi dan memahami suatu gejala atau fenomena yang dijumpai dari
hasil penelitian. Kerangka atau landasan teoritis membantu peneliti dalam
Metode Penelitian Administrasi |2
menentukan tujuan dan arah penelitiannya dan dalam memilih konsep-konsep yang
tepat guna membentuk hipotesis-hipotesisnya. Kerangka atau landasan teori yang
digunakan dalam penelitian sebenarnya muncul dari hasil tinjauan kepustakan yang
dilakukan peneliti. Maka, memperdalam pengetahuan kita mengenai suatu masalah
berarti juga memperoleh pengertian tentang teori-teori bersangkutan dan membantu
seorang peneliti untuk menyusun kerangka teori.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, adapun rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Jelaskan mengenai siklus empiris (empirical cycle) dalam penelitian?
2. Jelaskan pengertian teori dan kerangka teori ?
3. Jelaskan macam-macam teori ?
4. Jelaskan kriteria teori dalam penelitian ?
5. Jelaskan Fungsi Teori dan Kerangka Teori dalam Penelitian ?
6. Jelaskan Peran Teori dalam penelitian Administrasi Publik ?
7. Jelaskan Langkah Penyusunan Kerangka Teori Penelitian?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui siklus empris (empirical cycle) dalam penelitian.
2. Untuk mengetahui pengertian teori dan kerangka teori.
3. Untuk mengetahui macam-macam teori.
4. Untuk mengetahui kriteria teori dalam penelitian.
5. Untuk mengetahui Fungsi Teori dan Kerangka Teori dalam Penelitian.
6. Untuk mengetahui peran teori dalam penelitian administrasi publik.
7. Untuk mengetahui Langkah Penyusunan Kerangka Teori Penelitian.
Metode Penelitian Administrasi |3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Siklus Empiris (Empirical Cycle) dalam Penelitian
Siklus empiris ialah suatu cara penanganan terhadap sesuatu obyek ilmiah
tertentu yang biasanya bersifat empirik dan yang penerapannya terjadi di tempat
yang tertutup, seperti di dalam laboratorium-laboratorium, dan sebagainya.
Gambar dibawah ini menunjukkan siklus empiris seperti yang digariskan oleh
De Groot (1969). Penelitian scientific selalu mengambil masalah tertentu
sebagai titik awalnya.
negara seperti apa yang mungkin meluncurkan petisi, atau hambatan mana
yang mungkin timbul. Fase induksi berakhir dengan membangun model atau
teori.
Pada fase deduksi (di sisi kiri diagram), penjelasan dicari untuk masalah
penelitian dengan menggunakan teori yang ada. Atas dasar teori, model situasi
penelitian dibangun. Sama seperti pada fase induksi, model memberikan
penjelasan umum atau deskripsi tentang apa yang mungkin dipermasalahkan
dalam kasus specific yang akan dipelajari. Bertentangan dengan induksi,
meskipun, penelitian deduktif hanya dapat dilakukan ketika teori atau
pengetahuan tentang subjek sudah tersedia. Tujuannya adalah untuk
menyelidiki apakah penjelasan yang disarankan oleh teori tersebut benar. Hal
ini dicapai dengan merumuskan dan menguji hipotesis tentang kemungkinan
penyebab masalah yang sedang dipelajari. Kadang-kadang teori different offer
penjelasan alternatif, dan berbagai hipotesis dapat diuji validitasnya.
Sehubungan dengan contoh petisi orang, namun hanya sedikit yang
diketahui tentang hal ini. Namun, teori tersedia tentang fenomena partisipasi
politik yang lebih umum: teori-teori ini dapat digunakan untuk merumuskan
hipotesis tentang warga negara seperti apa yang cenderung mengembangkan
petisi, atau masalah politik mana yang cenderung membangkitkan sebagian
besar minat. Selama fase penelitian empiris, peneliti dapat menguji apakah
harapan atau prediksi ini bertemu dengan kenyataan.
Dengan menguji harapan yang diturunkan secara teoritis, lebih banyak
pengetahuan dikumpulkan tentang masalah penelitian. Juga, akan menjadi jelas
sejauh mana pengetahuan kita saat ini kurang, dan apakah teori yang diterapkan
memberikan penjelasan yang baik untuk masalah penelitian. Jika gagal
melakukannya, masalah pengetahuan baru telah terbukti ada, yang dapat
dipelajari secara bergantian. Ini melengkapi siklus empiris.
Fase induksi dan deduksi menciptakan urutan logis, dan bersama-sama
mereka membentuk siklus penelitian yang lengkap. Namun, dalam praktiknya,
sebagian besar studi scientific akan menipu diri mereka sendiri hanya dengan
satu dari dua fase, tergantung pada jumlah pengetahuan yang sudah tersedia.
Metode Penelitian Administrasi |6
C. Macam-Macam Teori
Mark dalam Sugiyono (2010) membedakan adanya tiga macam teori.
Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris. Dengan
demikian dapat dibedakan antara lain:
1. Teori yang deduktif: memberi keterangan yang di mulai dari suatu perkiraan
atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
2. Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam
bentuk ekstrim titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum
behaviorist.
3. Teori yang fungsional: di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara data
dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan
pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
b. Mutakhir, yaitu sumber yang dipakai acuan hendaknya yang terbaru dan
mempunyai kualifikasi yang memadai, beberapa pendapat mengatakan
biasanya dari terbitan 10 tahun terakhir untuk buku teks dan 1 tahun untuk
jurnal, kecuali penelitian historis.
c. Kelengkapan, berkenaan dengan banyaknya kepustakaan yang dibaca,
makin banyak kepustakaan yang dibaca atau dikemukakan, berarti makin
lengkap kepustakaan, makin baik studi kepustakaan.
d. Asli, berarti teori-teori yang dikutip dari sumber aslinya Bila tidak diperoleh.
maka dapat mengutip dari tulisan yg sudah ada dengan mencantumkan
sumbernya (nama peneliti, tahun, dan hal yang dikutip).
4. Theory summarizes what in known about object of study and states the
uniformities that lie bevond immediate observation (Teori merangkum apa
yang diketahui tentang objek studi dan menyatakan keseragaman yang
berada di luar pengamatan langsung).
5. Theory can be used to predict futher fact that should be found (Teori dapat
digunakan untuk memprediksi fakta lebih lanjut yang harus ditemukan).
Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, fungsi teori yang pertama
adalah untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau konstruk
variabel yang akan diteliti. Fungsi teori yang kedua (prediksi atau pemandu
untuk menemukan fakta) adalah untuk merumuskan hipotesis dan menyusun
instrumen penelitian karena hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat
prediktif. Selanjutnya adalah fungsi teori yang ketiga (kontrol), yaitu untuk
membahas hasil penelitian sehingga pada tahap selanjutnya dapat digunakan
untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.
Kerangka teori secara umum berfungsi untuk meramalkan atau
memprediksi jawaban atas permasalahan penelitian. Adapun fungsi kerangka
teori dalam penelitian menurut ahli adalah sebagai berikut:
a. Memperjelas dan membatasi permasalahan yang diteliti
b. Memandu peneliti untuk memilih metode yang sesuai dengan permasalahan
dan tujuan penelitian
c. Memandu peneliti untuk menjawab rumusan masalah yang dinyatakan
dalam bentuk hipotesis penelitian
d. Memandu peneliti untuk menyusun instrument penelitian yang akan
digunakan untuk pengumpulan data
e. Memandu peneliti untuk analisis data guna menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis
f. Memandu peneliti untuk mendiskripsikan data hasil penelitian
g. Memandu peneliti untuk membuat kesimpulan dan saran.
Adapun peranan kerangka teori dalam penelitian (Surahman, dkk, 2016)
antara lain:
1. Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian
M e t o d e P e n e l i t i a n A d m i n i s t r a s i | 11
Dalam studi induktif, teori hanya dikembangkan selama atau setelah fase
empiris.
Oleh karena itu, dalam penelitian induktif, penelitian menghasilkan
kerangka teoritis. Sama seperti dalam penelitian deduktif, tuntutan konsistensi,
akurasi empiris dan parsimony harus dipenuhi. Kerangka teoritis specified tidak
perlu diuji, namun, karena pengujian hanya akan berlangsung selama fase
berikutnya dari siklus empiris.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori adalah sebuah pengaturan untuk membangun konsep hubungan
interrelasi definisi dan dalil yang menampilkan sebuah tanpilan sistematik dari
penomena denganhubungan khusus terhadap variabel dengan maksud menjelaskan
dan memprediksi penomena. Komponen theory berupa terms/ istilah, construkcts/
konsep, variable,definisi, proposisi / dalil, dan teori. Dengan demikian, teori sarana
pokok untuk menyatakan hubungan sistematis antara fenomena sosial
maupun alami yang hendak diteliti
Fungsi Teori dalam penelitian antara lain:
1) Sebagai penyusun generalisasi atas fakta-fakta
2) Menjadi kerangka orientasi untuk pengumpulan, pengolahan, dan analisa data
3) Pembuat prediksi terhadap fenomena baru yang akan terjadi
4) Pengawas lowongan dalam pengetahuan dengan cara deduksi
5) Sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian
6) Sebagai kerangka penalaran logis
Kerangka teori merupakan kerangka untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Kerangka teori berasal dari kajian pustaka, berupa teori-konsep yang digunakan.
Berasal dari pemikiran para ahli yang terkait dengan masalah yang dibahan
proposisi, definisi, kerangka fikir, model, paradigma dari para ahli, hipotesis-
asumsi-asumsi diperoleh dari referensi berupa buku, jurnal, laporan hasil-hasil
penelitian, kamus, enseklopedia, dan sebagainya..
M e t o d e P e n e l i t i a n A d m i n i s t r a s i | 16
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi, 2008, Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo
Arikunto,Suharsimi, 1995, Manajemen Penelitian, Cet Ke-3 Jakarta: PT Rineka
Cipta
Moleong, Lexy J., 2014,Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-32, Bandung,
Rosdakarya
Nanang Martono, , 2011,Metode penelitian Kuantitatif, Cet Ke-2 Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada)
Rahman, Fazlur, 2001Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali
Sardar, Ziauddin, 1996, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung; Mizan
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet Ke-14
Bandung: Alfabeta
Surahman, dkk, 2016, Metodologi Penelitian, (Jakarta Selatan: Pusdik. SDM
Kesehatan)
Thiel, Sandra Van, 2017, Research Methods in Public Administration and Public
Management, Typset in Bembo by Taylor &France Books.