Anda di halaman 1dari 13

ISU-ISU EKONOMI

ISLAM DI ASIA
TENGGARA

Kel :
1. Afril Bustomi
2. Soripada Oloan Siregar
3. Umar Siddiq
Isu-isu Ekonomi Islam
Di Asia Tenggara
1. Perkembangan Ekonomi Islam di Malaysia
 Sejarah telah membuktikan bahawa transaksi Islam telah dipraktikkan di Tanah Melayu seawal abad ke-16 lagi. Prinsip ini dapat
dilihat di dalam undang-undang Melaka. Apa yang jelas, kebanyakan negeri-negeri ketika zaman sebelum kemerdekaan turut
dipengaruhi oleh undang-undang Melaka termasuklah yang melibatkan aspek transaksi Islam sama ada secara langsung atau tidak
langsung. Pelaksanaan undang-undang Islam di negeri-negeri tersebut berterusan sehinggalah campur tangan Inggris.

 Salleh Buang menyifatkan jual janji menyerupai prinsip transaksi Islam yang dikenali sebagaial-bay’ al-Wafa’ yaitu jualan dengan
pilihan untuk membeli balik. Masyarakat Melayu terutamanya kepada para petani di Kedah, Perlis, utara Perak dan Kelantan
sebelum zaman prapenjajah lagi telah mengamalkannya. Amalan tersebut diamalkan kerana mereka tidak mahu terlibat dengan
pembiayaan pinjaman yang berasaskan bunga yang diuruskan oleh institusi ceti pada waktu berkenaan. Budaya akad jual janji ini
telah mendapat perhatian dalam perundangan oleh hakim-hakim Inggeris dalam keputusan yang dibuat. Dalam kes Tengku Zaharah
lwn. Che Yusuf.  Hakim Briggs memutuskan bahawa tujuan transaksi jual janji ialah untuk mendapatkan kemudahan kredit (hutang)
dan memberikan kepada pemberi pinjaman (pemberi tanah) bayaran gantirugi yang sepadan tanpa terlibat dengan amalan bunga
(usury) yang mana orang Islam dilarang terlibat dengannya.
2. Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia

 Di Indonesia, praktek ekonomi Islam, khususnya perbankan syariah sudah ada sejak
1992. Diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank-bank
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Namun, pada decade hingga tahun 1998,
perkembangan bank syariah boleh dibilang agak lambat. Pasalnya, sebelum terbitnya
UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, tidak ada perangkat hukum yang
mendukung sistem operasional bank syariah kecuali UU No. 7 Tahun 1992 dan PP
No. 72 Tahun 1992.
 Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di
dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi
seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah
pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai
pada tujuan agama (falah).
3. Perkembangan Ekonomi Islam Brunei Darussalam

 Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas
dengan pendapatan nasional yang termasuk tinggi di dunia satuan mata
uangnya adalah Brunei Dolar yang memiliki nilai sama dengan Dolar
Singapura.

 Selain bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei
mencoba melakukan diversifikasi sumber-sumber ekonomi dalam bidang
perdagangan. Namun dalam waktu dekat usaha tersebut mengalami kebuntuan
karena masalah internal kerajaan yang menurut sumber sumber media
internasional dihabiskan untuk kepentingan pemborosan istana ketika
dipegang oleh Pangeran Jeffry. Keadaan tersebut dapat menimbulkan masalah

D
D D
bagi perekonomian Brunei di masa yang akan datang.

D
D
4. Perkembangan Ekonomi Islam di Singapura

 Karena konsep Islam yang rahmatan lil ‘alamin langkah demi langkah akan menuai pembuktiannya. System ekonomi Islam sendiri
telah banyak mengalami kemajuan yang pesat di negara-negara yang mayoritas berpenduduk muslim, seperti Malaysia, Indonesia,
Iran, Sudan, Pakistan, Arab Saudi dan lain sebagainya.Namun demikian penerapan system ekonomi Islam di Negara-negara mayoritas
muslim dalam prakteknya diakui mengalami beberapa persoalan, baik dari sudut pandang hukum maupun teknis operasional. Hal ini
memang wajar, karena selama ini sistem ekonomi kapitalis masih mendominasi di berbagai Negara. Karena itu pula penerapan system
ekonomi Islam seolah-olah dipaksakan untuk menggantikan mekanisme yang sudah akut dengan gaya ekonomi kapitalis.Sehingga
fakta yang telah membuktikan adanya perkembangan system ekonomi Islam diNegara-negara maju atau Negara barat yang mendirikan
lembaga ekonomi Islam atau perbankan syariah perlu mendapat perhatian dan kajian.Sebagaimana diketahui saat ini Inggris telah
mengklaim bahwa negaranya telah berhasil menerapkan sistem ekonomi Islam. Selain itu Singapura juga mengklaim negaranya sukses
menerapkan system ekonomi Islam, bahkan telah menjadi pusat keuangan syariah di dunia.Padahal banyak Negara-negara muslim
yang sudah lama menerapkan system ekonomi Islam belum berani mengklaim dirinya ‘sukses’.
• Infographic Style Ekonomi Islam di Thailand
5. Perkembangan

Pertumbuhan ekonomi Thailand mengalami perlambatan pada kuartal pertama untuk pertama kalinya selama empat tahun terakhir,
hal ini dikarenakan penurunan ekspor dan investasi publik. Data dari Thailand melengkapi data negara di Asia Tenggara yang
mengalami pertumbuhan ekonomi lebih lambat dibandingkan tiga bulan terakhir pada 2018. Pada hari yang sama, Singapura juga
melaporkan pertumbuhan ekonomi dengan kondisi serupa. Tren tersebut diperkirakan berakar pada perang dagang Amerika
Serikat dengan China dan perlambatan pertumbuhan secara global.
.
6. Perkembangan Ekonomi Islam di Myanmar

Terkait masalah ekonomi, penduduk mayoritas Rakhine merasa muslim Rohingya menyaingi
lapangan kerja mereka. Keadaan semakin parah saat muslim Rohingya dinilai berkhianat karena
tidak menyumbangkan hak politisnya kepada Rakhine. Berlandaskan atas keinginan untuk
melindungi kekayaan sumber daya alam di Rakhine, bukan mendorong rekonsiliansi, pemerintah
pusat malah mendukung fundamentalis mayoritas Buddha di Rakhine. Ini yang memperburuk
keadaan, banyak korban berjatuhan di pihak muslim Rohingya.
7. Perkembangan Ekonomi Islam di Filipina

 Sistem ekonomi
Contents Here yang dianut Filipina adalah sistem ekonomi campuran, dengan
mengandalkan industri di bidang pengolahan makanan, tekstil, elektronik dan otomotif,
dengan pusat industri yang berada di kawasan Metro Manila dan Metro Cebu. Meskipun
fokus pada industri, ekonomi Filipina rupanya masih bergantung pada sektor agrikultur, di
mana Filipina merupakan salah satu negara penghasil beras terbesar di Asia Tenggara.

 Adapun ekspor utama Filipina sebagian besarnya berupa komponen elektronik dan semi
konduktor, hasil alam seperti gas alam, minyak kelapa dan buah-buahan. Sebagai salah
satu negara berkembang, Filipina tergabung dalam beberapa forum ekonomi internasional
seperti ASEAN, WTO, dan APEC.
8. Perkembangan Ekonomi Islam di Vietnam

 Pada tahun 2019, organisasi-organsisasi internasional bergengsi, banyak negara dan mitra
menilai tinggi dan menegaskan bahwa Vietnam terus menjadi titik cerah dalam kawasan dan
diseluruh dunia. Vietnam menduduki posisi ke-8 di antara perekonomian-perekonomian yang
paling baik di dunia untuk melakukan investasi pada
Your tahun
Picture Here2019, meningkat
and Send to Back 15 peringkat
terbanding dengan tahun 2018. Forum Ekonomi Dunia menilai kemampuan bersaing dari
Vietnam diperbaiki secara melompat di ketiga pilar institusi, infrastruktur dan ketrampilan,
menduduki posisi ke 67 dari 141 negara dan teritori, meningkatkan 10 peringkat terbanding
dengan tahun 2018. Hasil-hasil yang penting dan komprehensif pada tahun 2019 menjadi
prasyarat bagi ekonomi Vietnam pada tahun 2020 untuk menuju ke target lebih tinggi dan
lebih mengalami pertumbuhan kuat.
9. Perkembangan Ekonomi Islam di kamboja

 Ekonomi Kamboja menunjukkan laju pertumbuhan yang sangat pesat dalam satu dekade terakhir, meskipun pendapatan
per kapita menunjukkan peningkatan namun angka ini masih jauh berada dibawah negara - negara tetangga dalam satu
kawasan ASEAN. Agrikultur menjadi bidang utama ekonomi di Kamboja disamping pariwisata dan tekstil.
 Perlambatan ekonomi pernah terjadi saat Krisis finansial Asia 1997 disertai gejolak politik dan peperangan dalam
masyarakat. Ekspor utama ke Amerika Serikat, Jerman, Britania Raya, Kanada dan Vietnam.
10. Perkembangan Ekonomi Islam di Laos
 Dibandingkan dengan negara-negara di sekelilingnya, perekonomian Laos memang tertinggal.
Ketertinggalan ekonomi Laos juga tampak dari kondisi Vientiane yang menjadi jantung kota
utama. Dibandingkan dengan Jakarta, kondisinya jauh berbeda. Tidak ada gedung hingga
bertingkat delapan. Tidak ada infrastruktur kereta api. Tidak ada jalan tol, apalagi jalan layang. Jika
dibandingkan, kondisinya hampir sama dengan ibu kota provinsi di Indonesia, seperti Yogyakarta
dan Semarang.
 Infrastruktur serta sarana dan prasarana yang belum merata di tiap daerah merupakan suatu
hambatan serius dalam kemajuan negara ini, padahal Laos memiliki hasil alam berupa produk
tembaga, timah, emas dan gypsum yang menjanjikan, serta sektor pariwisata yang berkembang
dengan pesat.
Thank You
Syukron Katsiron
Matur Nuwun



Anda mungkin juga menyukai