SISTEM SOSIAL
Disusun Oleh:
FAKULTAS DAKWAH
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sistem Sosial"
dengan tepat waktu.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................2
BAB II...................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Pengertian Sistem.............................................................................2
BAB III....................................................................................................................2
KESIMPULAN.......................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan suatu himpunan yang mana di dalamnya saling
berinteraksi atau saling berhubungan antara satu dengan lainnya dan terikat
oleh aturan serta memiliki kebiasaan. Yang mana dalam kehidupan yang ada
di masyarakat merupakan salah satu dari sistem sosial karena di dalamnya
terdapat unsur-unsur dalam sistem sosial. Dengan memiliki rasa
ketergantungan antara satu sama lain, maka setiap individu akan memiliki arti
yang penting bagi individu lainnya.
Sistem sosial masyarakat terus bergerak dan berubah tanpa henti seiring
berjalannya waktu. Setiap detiknya perubahan masyarakat didorong pada
segmen yang lebih baik. Perubahan sistem sosial masyarakat tersebut
didorong melalui perencanaan pembangunan yang berkesinambungan.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti sistem sosial?
2. Bagaimana sistem sosial dapat berfungsi sehingga dunia sosial dapat
bekerja?
3. Mengapa sistem sosial disebut sebagai pola yang saling terhubung
antar individu?
1
Mochtar Kusumaatmadja, konsep-konsep sosial dalam hukum pembangunan, Bandung, 2002,
hlm. 1
2
Anonim, proposal penelitian: “Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Dalam Meningkatkan Pembangunan Ekonomi di Kota Bukittinggi”, 2002, hlm.2
iv
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti sistem sosial.
2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem sosial sehingga dunia sosial dapat
bekerja.
3. Untuk mengetahui pola dalam sistem sosial yang saling terhubung
antar individu.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema),
yakni suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkanaliran informasi, materi, atau energi.
Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu serenitas yang
berinteraksi, dimana suatu model seringkali bisa dibuat.
3
Ciek Julyati Hisyam, Sistem Sosial Budaya Indonesia, Jakarta Timur, 2020, hlm. 1
vi
Menurut Garna (1994), sistem sosial adalah suatu perangkat peran yang
berinteraksi atau kelompok sosial yang memiliki nilai-nilai, norma,dan tujuan
yang sama. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem sosial itu pada
dasarnya adalah suatu sistem dari berbagai tindakan. Seperti yang
diungkapkan oleh salah satu ahli sosiologi yaitu Talcott Parsons (1951),
sistem sosial merupakan proses interaksi di antara pelaku sosial.4
Ahli sosiologi, Ogbum dan Nimkoff memiliki definisi yang lebih simpel
terkait sistem sosial. Menurutnya, “sistem sosial bisa didefinisikan sebagai
keragaman individu yang berinteraksi satu sama lain menurut makna dan
norma kultural yang disepakati bersama.5
4
Ciek Julyati Hisyam, Sistem Sosial Budaya Indonesia, Jakarta Timur, 2020, hlm. 1-2
5
Zeitilin, Irving. Memahami Kembali Sosiologi. Yogyakarta, 1995.
vii
C. Contoh Sistem Sosial
Sistem sosial dengan demikian merupakan pola saling keterhubungan
antar individu atau aktor untuk menjalankan fungsi masing-masing sehingga
fungsi keseluruhannya sebagai satu grup, kelompok, komunitas, masyarakat,
negara dan sebagainya berjalan.
Sebagai contoh, seorang polisi yang menjalankan peran ideal sebagai
seorang penegak hukum. Ketika polisi tersebut justru menangkap orang yang
tidak bersalah karena dendam pribadi, maka terjadi kekacauan. Masyarakat
akan protes bahkan marah. Akibatnya, stabilitas sosial terganggu atau dengan
kata lain, sistem sosial tidak berfungsi.
Begitu pula dengan individu yang harus berinteraksi sesuai dengan nilai
dan norma sosial agar sistem sosial berfungsi sebagaimana mestinya. Nilai
dan norma sosial tersebut merupakan contoh bagian dari struktur sosial. Di
sini, kita bisa melihat bahwa berfungsinya sistem sosial sangat tergantung
pada bagaimana struktur sosial berjalan.
Ada banyak sekali bentuk dari sistem sosial di dalam kehidupan
bermasyarakat. Contoh dari bentuk sistem sosial yang selanjutnya adalah
gotong royong. Gotong royong merupakan sebuah kegiatan bentuk dari
sistem sosial yang di lakukan oleh sekelompok orang secara bersama-sama
sehingga hal yang di kerjakan akan menjadi lebih lancer, mudah, dan juga
ringan.6 Ada banyak contoh dari kegiatan gotong royong ini diantaranya
adalah pembangunan fasilitas umum ataupun kegiatan untuk membersihkan
lingkungan setempat.
6
Dirjosisworo, S. Pokok-Pokok Sosiologi Sebagai Penunjang Studi Hukum. Bandung, 1982.
viii
Mencakup upaya-upaya aktor untuk menyelamatkan sumber daya
di lingkungan yang terbatas dan mendistribusikannya sehingga
sistem sosial tetap berjalan.
2. Goal Attainment (pencapaian tujuan)
Meliputi upaya memprioritaskan tujuan-tujuan yang ada
agar sistem keseluruhan befungsi sebagaimana mestinya.
3. Integration (integrasi)
Mencakup upaya untuk menjaga hubungan antar individu atau unit
melalui tindakan koordinasi agar sistem secara keseluruhan bekerja
dengan baik.
4. Laten maintenance (pemeliharaan laten)
Meliputi pemeliharaan pola dan manajemen konflik. Pemeliharaan
pola yang dimaksud adalah bagaimana meyakinkan aktor lain agar
menampilkan karakteristik yang tepat berkaitan dengan status dan
peran sosialnya. Manajemen konflik adalah bagaimana mengatur
agar ketegangan antar aktor tidak mengganggu sistem secara
keseluruhan.
ix
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
sistem sosial, yaitu semua unsur sosial yang saling berhubungan antara satu sama
lain. Dan dimana hubungan tersebut saling mempengaruhi dalam kesatuan sosial.
Sistem sosial merupakan pola saling keterhubungan antar individu atau aktor
untuk menjalankan fungsi masing-masing sehingga fungsi keseluruhannya
sebagai satu grup, kelompok, komunitas, masyarakat, negara dan sebagainya
berjalan.
1. Adaptation (adaptasi)
3. Integration (integrasi)
x
sosialnya. Manajemen konflik adalah bagaimana mengatur agar ketegangan
antar aktor tidak mengganggu sistem secara keseluruhan.
xi
DAFTAR PUSTAKA
xii