Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Summary Sosiologi Dan Antropologi Dakwah

Disusun guna memenuhi mata kuliah sosiologi antropologi dakwah


Dosen Pengampu: Drs. H. Noor Badi, M.M

Disusun oleh

1. Iffani Alya Putri (2240210075)


2. Alya Himmatul Aliyah (2240210084)
3. Faidzoh Iffatul Khoir (2240210088)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, kami ucapkan kehadirat Allah subhaanahu wa ta'aala, yang


telah memberikan rahmat, taufiq, serta hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
sollallahu 'alaihi wa sallam, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah
memperjuangkan agama Islam.
Kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini, ada banyak pihak yang membantu
terhadap usaha kami. Mengingat hal itu, dengan segala hormat kami ucapkan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan
makalah ini Drs. H. Noor Badi, MM.
2. Teman-teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat mendo'akan dan
memohon kepada Allah semoga amal dan jerih payah mereka diridloi serta menjadi amal
sholeh. Aamiin.
Dalam penyusunan makalah ini, kami sadar bahwa kami masih banyak kekurangan
dan kekeliruan. Maka dari itu, kami mengharapkan feedback (respon balik), baik itu berupa
kritikan maupun saran sehingga dapat menjadi lebih baik untuk kedepannya.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan kami dan
dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin yaa
robbal 'aalamiin.

(penyusun)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah .................................................................................................................. 2
Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
Pengertian Sosiologi dan Antropologi Dakwah dalam Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan
Budaya. .................................................................................................................................. 3
Interaksi Sosial dalam Konteks Dakwah Memengaruhi Perubahan Sosial. ......................... 4
Kontruksi Sosial dalam Dakwah Memengaruhi Persepsi Masyarakat Terhadap Agama dan
Keberagamaan........................................................................................................................ 6
BAB III ...................................................................................................................................... 8
PENUTUP.................................................................................................................................. 8
Kesimpulan ............................................................................................................................ 8
Saran ...................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan sehari – hari manusia tidak dapat lepas dari
hubungan antara manusia satu dengan yang lainnya akan selalu
membutuhkan individu ataupun kelompok lain agar dapat berinteraksi
ataupun bertukar pikiran. Proses sosial ini, merupakan aspek dinamis dari
kehidupan masyarakat. Proses hubungan tersebut berupa interaksi sosial
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus-menerus.
dimaksudkan sebagai pengaruh tibal balik antara dua belah pihak, yaitu
antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangka
mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi,
interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak
adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak
mungkin ada kehidupan bersama. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa
interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa
adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan
yang lain tidak dapat disebut interaksi sosial.
Bila dikaitkan dengan Kegiatan dakwah.secara umum merupakan
salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim.
Sebagaimana hadist rosul saw yang berbunyi “balliguu anniiy walau aayah”
"sampaikanlah dariku walau satu ayat”. Di dalam kegiatan dakwah, ada
subjek dan ada objek. Subjeknya adalah seorang da’i dan objeknya adalah
mad’u. Begitulah potret sederhana kegiatan dakwah yang menjadikan
dakwah sebagi proses sosial.

1
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian sosiologi dan antropologi dakwah dalam ruang lingkup
ilmu sosial dan budaya?
b. Bagaimana interaksi sosial dalam konteks dakwah memengaruhi
perubahan sosial?
c. Bagiamana kontruksi sosial dalam dakwah memengaruhi persepsi
masyarakat terhadap agama dan keberagamaan?
C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui pengertian sosiologi dan antropologi dakwah dalam ruang
lingkup ilmu sosial dan budaya.
b. Mengetahui interaksi sosial dalam konteks dakwah memengaruhi
perubahan sosial.
c. Mengetahui kontruksi sosial dalam dakwah memengaruhi persepsi
masyarakat terhadap agama dan keberagamaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi dan Antropologi Dakwah dalam Ruang Lingkup


Ilmu Sosial dan Budaya.
Menurut Syamsuddin AB, secara epistemologi sosiologi dakwah
terdiri dari dua kata, yakni sosiologi dan dakwah. Secara etimologi,
sosiologi dakwah adalah ilmu yang mengkaji tentang upaya pemecahan
masalah-masalah dakwah dengan pendekatan sosiologi. Menurutnya, yang
menjadi aspek sosiologi dakwah adalah masyarakat karena dalam kegiatan
dakwah itu terdapat hubungan dan pergaulan sosial, yakni hubungan antara
pelaku dakwah dan mitra dakwah.1
Lalu, Apakah antropologi dakwah itu? Antropologi dakwah secara
sederhana adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari manusia yang diatur
oleh pesan-pesan dakwah dari sudut pandang budaya melalui proses
dakwah. Ruang lingkup antropologi dakwah mengkaji satu bidang
antropologi sosial atau antropologi budaya yang memusatkan studi pada
manusia dengan kehidupannya, manusia dan kebudayaannya, termasuk juga
manusia dengan gejala dakwah. Seperti juga ketika antropologi memandang
pendidikan, antropologi juga memandang gejala dakwah sebagai bagian
budaya manusia.2
Sosiologi dan antropologi adalah disiplin ilmu pengetahuan yang
mempelajari hubungan antara individu dan masyarakat serta berbagai
kebutuhan manusia dalam ruang lingkup ilmu sosial dan budaya. Keduanya
memiliki perbedaan dalam fokus dan metode penelitiannya, namun
seringkali dikombinasikan dalam penelitian dan pendekatan pengajaran.
Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian sosiologi dan
antropologi meliputi observasi, tekstualitas, survei, wawancara, introspeksi,
dan pengamatan sosial. Peneliti memilih metode yang paling sesuai untuk

1
Syamsuddin AB., Pengantar Sosiologi Dakwah, Jakarta: Kencana, (2016).
2
Mahmud dan Ija Suntana, Antropologi Pendidikan, hal. 18.

3
mengkaji pertanyaan penelitian mereka berdasarkan konteks dan
permasalahan yang ingin dijelajahi.
Sosiologi dan antropologi memiliki peran penting dalam
pemahaman konteks sosial dan budaya yang beragam dan perbeda di dunia.
Dengan mempelajari hubungan antara individu dan masyarakat, serta
berbagai kebutuhan manusia, peneliti ini dapat memberikan wawasan yang
lebih baik tentang bagaimana mengembangkan program dan kebijakan yang
efektif dan sesuai dengan konteks lokal dan global.
B. Interaksi Sosial dalam Konteks Dakwah Memengaruhi Perubahan
Sosial.
Perubahan sosial dapat dimaknai dengan berganti atau bergesernya
suatu kondisi ke kondisi lain yang berbeda. Ia merupakan fenomena umum
yang dapat terjadi dalam berbagai kondisi tertentu. Karena itu Macionis
(dalam Piotr Sztomka) menyebutkan bahwa perubahan sosial merupakan
transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berpikir dan pola
berperilaku pada waktu tertentu.3 Menurut Elly M. Setiadi perubahan sosial
merupakan bagian dari gejala sosial yang bersifat normal. Perubahan sosial
tidak dapat dilihat hanya dari satu sisi saja karena ia mengakibatkan
perubahan di sektor-sektor lain. J. Dwi Narwoko menyebutkan bahwa
perubahan sosial merupakan fenomena umum yang meliputi 3 (tiga)
dimensi, yaitu dimensi struktural, kultural dan interaksional.4 Hal terpenting
dari konsep perubahan adalah pemikiran tentang proses sosial yang
menunjukkan pada sejumlah peristiwa perubahan yang saling terkait satu
dengan lainnya.
Sedangakan interaksi sosial adalah hubungan antara individu atau
kelompok manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam rangka
mencapai tujuan tertentu . Interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagai
konteks, termasuk dalam konteks dakwah. Dalam konteks dakwah, interaksi
sosial bertujuan untuk mempengaruhi mad'u atau orang yang didakwahi

3
Piotr Sztompka, 2004, Sosiologi Perubahan Sosial, Prenada, Jakarta, hlm. 5
4
J.Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, 2004, Sosiologi, Teks Pengantar dan Terapan,
Prenada Media, Jakarta, hlm. 342.

4
untuk membawa perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik, seperti
mempererat tali persaudaraan dengan silaturahmi dan meneladani
kepribadian yang baik dari sang Da'i. Interaksi sosial dalam dakwah juga
dapat membantu individu untuk mengembangkan sikap solidaritas dan
kerjasama, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan mengarah pada
perubahan sosial yang lebih baik.
Interaksi sosial dalam konteks dakwah mempengaruhi perubahan
sosial masyarakat dalam menjalin hubungan antara individu,
mengembangkan sikap solidaritas, dan menciptakan lingkungan yang
positif. Berikut adalah beberapa cara interaksi sosial dalam dakwah
berkontribusi terhadap perubahan sosial masyarakat:

1. Membangun hubungan sosial.


Interaksi sosial dalam dakwah memungkinkan individu untuk
membangun hubungan yang kencang dan berkelanjutan dengan orang lain,
baik dalam ruang lingkup akademik maupun dalam kegiatan dakwah
lainnya.
2. Mengembangkan sikap solidaritas dan kerjasama.
Dalam interaksi sosial dalam dakwah, individu mendapatkan
peluang untuk mengembangkan sikap solidaritas dan kerjasama dengan
rekan-rekan yang memiliki tujuan dan metode yang sama.
3. Meningkatkan komunikasi.
Interaksi sosial dalam dakwah juga mempengaruhi perubahan sosial
masyarakat dengan meningkatkan kemampuan komunikasi antara individu.
Dengan membelajari cara berkomunikasi efektif, masyarakat dakwah dapat
menyampaikan pesan dan menerima pesan dengan lebih baik, sehingga
menciptakan lingkungan yang lebih harmoni dan produktif.
4. Mengarah pada perubahan sosial.
Interaksi sosial dalam dakwah memungkinkan individu untuk
mengarah pada perubahan sosial yang lebih baik. Melalui interaksi sosial,
masyarakat dakwah dapat memperhatikan perbedaan dan
mengembangkan sikap yang lebih positif dan bermanfaat.

5
Secara keseluruhan, interaksi sosial dalam konteks dakwah
mempengaruhi perubahan sosial masyarakat dengan membangun hubungan
yang kencang, mengembangkan sikap solidaritas dan kerjasama,
meningkatkan komunikasi, dan mengarah pada perubahan sosial yang lebih
baik. Selama proses ini, individu dakwah dapat menjadi lebih aktif dalam
menciptakan lingkungan yang positif dan berkelanjutan untuk mencapai
tujuan dakwah.
C. Kontruksi Sosial dalam Dakwah Memengaruhi Persepsi Masyarakat
Terhadap Agama dan Keberagamaan
Konstruksi sosial adalah teori sosiologi yang menjelaskan tentang
penciptaan realitas sosial melalui tindakan dan interaksi. Istilah konstruksi
sosial atas realitas (social construction of reality) didefinisikan sebagai
proses melalui tindakan dan interaksi di mana individu menciptakan secara
terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara
subjektif.5 Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa

konstruksi sosial merupakan tindakan serta interaksi sosial yang


menciptakan suatu realitas.
Konstruksi sosial merujuk pada proses di mana realitas sosial,
termasuk pemahaman tentang agama dan keberagamaan, dibentuk melalui
interaksi antarindividu dan kelompok dalam masyarakat. Dalam konteks
dakwah, konstruksi sosial dapat dipengaruhi oleh interaksi sosial para pegiat
dakwah yang bertujuan untuk mempengaruhi mad'u (orang yang didakwahi)
guna membawa perubahan sikap dan perilaku, serta membangun hubungan
solidaritas, kerjasama, dan komunikasi yang lebih baik dalam masyarakat.
Konstruksi sosial dalam dakwah mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap agama dan keberagamaan secara signifikan. Dalam
konteks ini, dakwah bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
penghargaan terhadap agama dan keberagamaan. Berikut adalah beberapa
cara konstruksi sosial dalam dakwah mempengaruhi persepsi masyarakat:

5
Peter L . Thomas Luckmann. Peranan Keluarga Tjong Yong Hian terhadap
Pembangunan Indonesia. LP3ES: Jakarta. 2013.

6
1. Pemahaman dan penghargaan.
Konstruksi sosial dalam dakwah membantu masyarakat memahami
dan menghargaikan perbedaan agama dan keberagamaan. Hal ini
menciptakan suasana yang lebih harmoni dan toleransi antara umat
beragama.
2. Sikap keberagamaan positif.
Seorang ahli menyatakan bahwa sikap remaja terhadap agama ada
yang percaya turut-turutan, percaya dengan kesadaran, percaya
tetapi dengan keraguan, dan ada pula yang tidak percaya sama
sekali. Konstruksi sosial dalam dakwah membantu masyarakat
mengembangkan sikap keberagamaan positif yang baik.
3. Korelasi persepsi agama dan konsep diri.
Persepsi tentang agama memiliki korelasi yang sangat signifikan
dengan konsep diri siswa. Konstruksi sosial dalam dakwah
membantu masyarakat menghadapi perbedaan agama dengan baik
dan mengembangkan konsep diri yang positif.
4. Toleransi dan pengertianan.
Konstruksi sosial dalam dakwah membantu masyarakat menyadari
dan mengembangkan sikap toleransi, saling pengertian, egaliter, dan
inclusif. Hal ini menciptakan suasana yang lebih harmoni dan
melalui perbedaan agama dan keberagamaan.
5. Pengalaman keagamaan dan perasaan.
Konstruksi sosial dalam dakwah mempengaruhi pengalaman
keagamaan dan perasaan masyarakat. Hal ini menciptakan suasana
yang lebih aman dan mengatasi perasaan negatif terhadap agama dan
keberagamaan.
Secara keseluruhan, konstruksi sosial dalam dakwah memiliki peran
penting dalam mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap agama dan
keberagamaan. Dengan melakukan ini, masyarakat dapat menghadapi
perbedaan agama dengan baik dan menciptakan suasana yang lebih harmoni
dan melalui perbedaan agama dan keberagamaan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosiologi dan antropologi adalah disiplin ilmu pengetahuan yang
mempelajari hubungan antara individu dan masyarakat serta berbagai
kebutuhan manusia dalam ruang lingkup ilmu sosial dan budaya. Keduanya
memiliki perbedaan dalam fokus dan metode penelitiannya, namun
seringkali dikombinasikan dalam penelitian dan pendekatan pengajaran.
Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian sosiologi dan
antropologi meliputi observasi, tekstualitas, survei, wawancara, introspeksi,
dan pengamatan sosial. Peneliti memilih metode yang paling sesuai untuk
mengkaji pertanyaan penelitian mereka berdasarkan konteks dan
permasalahan yang ingin dijelajahi.
Perubahan sosial dapat dimaknai dengan berganti atau bergesernya
suatu kondisi ke kondisi lain yang berbeda. Ia merupakan fenomena umum
yang dapat terjadi dalam berbagai kondisi tertentu. Karena itu Macionis
(dalam Piotr Sztomka) menyebutkan bahwa perubahan sosial merupakan
transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berpikir dan pola
berperilaku pada waktu tertentu.
Secara keseluruhan, konstruksi sosial dalam dakwah memiliki peran
penting dalam mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap agama dan
keberagamaan. Dengan melakukan ini, masyarakat dapat menghadapi
perbedaan agama dengan baik dan menciptakan suasana yang lebih harmoni
dan melalui perbedaan agama dan keberagamaan.
B. Saran
Demikian paparan makalah yang dapat penulis sampaikan, Besar
harapan penulis supaya makalah ini dapat berguna dan berguna dan
bermanfaat bagi banyak orang, penulis menyadari dengan sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan keterbatasan

8
referensi dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca, supaya penulis dapat
menyusun makalah yang lebih baik kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Syamsuddin AB., Pengantar Sosiologi Dakwah, Jakarta: Kencana,


(2016).
Mahmud dan Ija Suntana, Antropologi Pendidikan, hal. 18.
Piotr Sztompka, 2004, Sosiologi Perubahan Sosial, Prenada, Jakarta,
hlm. 5
J.Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, 2004, Sosiologi, Teks Pengantar
dan Terapan, Prenada Media, Jakarta, hlm. 342.
Peter L . Thomas Luckmann. Peranan Keluarga Tjong Yong Hian
terhadap Pembangunan Indonesia. LP3ES: Jakarta. 2013.

10

Anda mungkin juga menyukai