Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KELOMPOK 1

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI


SEBAGAI ILMU SOSIAL

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI SEBAGAI ILMU SOSIAL

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Aisyah Nurjannah 22101156120001


2. Dhiana Rahmawati 22101156120005
3. Fira Melia Sari 22101156120007
4. Putri Herwinda 22101156120013
5. Selva Roza Nst 22101156120019

Dosen Pengampu :
Ananda Maha Putri, S.Pd, M.Pd

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Sosiologi dan
Antropologi Sebagai Ilmu Sosial” dapat kami selesaikan dengan baik. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT
karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni
melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing
kami, Ibu Ananda Maha Putri, S.Pd, M.Pd dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang
membantu kamidalam berbagai hal.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, ataupun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Padang, 20 Maret 2024

Kelompok 1

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. II
BAB I ........................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................................................. 1
BAB II ......................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 2
A. Pengertian Sosiologi dan Antropologi sebagai Ilmu Sosial ............................................. 2
B. Prinsip dan Kaidah Sosiologi dan Antropologi sebagai Ilmu Sosial ............................... 5
BAB III........................................................................................................................................ 7
PENUTUP................................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 8

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiologi dan antropologi adalah dua cabang utama dari ilmu sosial yang
mempelajari masyarakat manusia, budaya, dan interaksi sosial. Sosiologi menekankan
kajian terhadap struktur sosial, pola-pola interaksi, dan proses-proses sosial dalam
masyarakat. Fokus utamanya adalah memahami bagaimana individu-individu saling
berinteraksi dalam kerangka sosial yang lebih besar, serta bagaimana faktor-faktor
seperti kelas sosial, gender, etnisitas, dan agama memengaruhi perilaku dan pola-pola
sosial. Di sisi lain, antropologi terutama berfokus pada kajian terhadap budaya
manusia, baik dalam masyarakat modern maupun masyarakat tradisional. Antropologi
memperhatikan keberagaman budaya, sistem nilai, ritual, dan institusi-institusi sosial
yang ada di berbagai kelompok manusia, serta bagaimana faktor-faktor tersebut
membentuk identitas individu dan kolektif.
Kedua ilmu ini saling melengkapi dalam memahami kompleksitas masyarakat
manusia. Sosiologi memberikan pemahaman tentang struktur dan dinamika sosial
dalam masyarakat, sementara antropologi memberikan wawasan mendalam tentang
budaya, nilai-nilai, dan praktik-praktik yang membentuk masyarakat. Keduanya
memainkan peran penting dalam mengembangkan teori-teori yang membantu
menjelaskan fenomena sosial serta dalam menerapkan pengetahuan mereka dalam
berbagai konteks praktis, seperti pembangunan masyarakat, kebijakan sosial, dan
penyelesaian konflik. Dengan demikian, sosiologi dan antropologi memainkan peran
yang krusial dalam memahami dinamika dan keragaman masyarakat manusia di
seluruh dunia.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sosiologi dan Antropologi sebagai ilmu sosial?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sosiologi dan antropologi pendidikan


sebagai ilmu sosial.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi dan Antropologi sebagai Ilmu Sosial


1. Pengertian Sosiologi
Menurut Max Weber, seorang sosiolog terkenal, "Sosiologi adalah ilmu
yang memahami tindakan manusia, dengan memahami tindakan itu sendiri, serta
efeknya terhadap tindakan-tindakan lain." Dalam pandangan Weber, sosiologi
adalah studi tentang tindakan manusia dan interaksi sosial yang membentuk
struktur sosial dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Ini mencakup analisis
tentang bagaimana individu berperilaku, bagaimana struktur sosial memengaruhi
individu, dan bagaimana masyarakat sebagai keseluruhan berfungsi.
Jadi, Sosiologi adalah ilmu sosial yang mempelajari masyarakat manusia,
interaksi sosial, struktur sosial, dan proses sosial. Disiplin ini mengacu pada
pemahaman sistem sosial yang kompleks, termasuk norma-norma, nilai-nilai,
institusi-institusi, dan konflik sosial. Sosiologi mempelajari bagaimana individu-
individu dalam masyarakat saling berinteraksi, serta bagaimana faktor-faktor
seperti kelas sosial, etnisitas, gender, dan agama memengaruhi perilaku sosial. Para
sosiolog menggunakan berbagai metode penelitian, termasuk survei, wawancara,
observasi, dan analisis statistik untuk memahami dinamika sosial dan
mengembangkan teori-teori yang menjelaskan fenomena sosial.
Sosiologi mempunyai beberapa konsep yang umumnya bisa diterapkan
pada ilmu-ilmu sosial dan dapat memberikan gambaran tentang pokok pembahasan
ilmu tersebut. Berikut ini adalah konsep dasar Sosiologi:
a. Interaksi Sosial
Interaksi sosial bisa didefinisikan sebagai hubungan antar individu yang
menimbulkan timbal balik, yang terjadi dalam masyarakat. selain hubungan
antar individu, interaksi sosial juga meliputi hubungan antar kelompok dengan
kelompok atau individu dengan kelompok.
Di sisi lain interaksi sosial dapat diartikan suatu bentuk aktivitas individu dalam
memenuhi kebutuhannya.
Dalam interaksi sosial senantiasa berpedoman pada sistem tata nilai yang
berlaku dalam masyarakat yang biasa disebut norma dan nilai sosial.

2
b. Interdependensi
Manusia tidak bisa hidup sendirian secara layak dan selalu bergantung pada
oraanglain untuk memenuhi kebutuhannya. Saling ketergantungan ini terjadi
pada individu, keluarga, kelompok, negara bahkan sampai tingkat internasional.
c. Kesinambungan dan Perubahan
Berbagai adat istiadat dan tradisi dalam masyarakat selalu diwariskan dari suatu
generasi ke generasi berikutnya, meskipun ada perubahan, adat istiadat dan
tradisi itu diteruskan secara berkesinambungan.
d. Keragaman perbedaan dan kesamaan
Semakin besar suatu masyarakat maka semakin besar keanekaragaman
masyarakat tersebut. Meskipun ada keanekaragaman tetapi ada pula kesamaan
dalam masyarakat misalkan membentuk negara dan bangsa karena ada
kehendak bersama untuk hidup bersatu sehingga terdapat integrasi bangsa.
e. Konflik dan konsensus
Kehidupan bermasyarakat sering menghasilkan persaingan dan konflik akibat
terbatasnya sumber-sumber daya, benturan tujuan, nilai dan kepentingan baik
antar individu maupun antar kelompok. Konsensus dapat menghindari dan
mengatasi konflik karena terjalin kerjasama menegakan tertib hidup
bermasyarakat.
f. Evolusi dan adaptasi
Evolusi adalah perubahan yang berlangsung secara lambat dan dalam jangka
waktu yang sangat lama, sehingga tidak menyadari proses perubahan itu.
g. Pola
Pola merupakan suatu corak model atau bentuk yang sama yang ditiru dan
selalu diulang-ulang. Semula orang berjalan kaki kemudian berganti alat
transportasi sepeda, sepeda motor, mobil, sejalan dengan peningkatan
penghasilan.
h. Tempat
Tiap benda mati maupun mahluk hidup membutuhkan tempat dan ruang. Tiap
peristiwa alam, peristiwa sosial tidak hanya terjadi dalam waktu, tetapi juga
dalam ruang tertentu.
i. Kekuasaan dan wewenang
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang membuat orang lain melakukan
sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki orang tersebut. Wewenang ( otoritas)
adalah kekuasaan yang disahkan oleh masyarakat.
3
j. Nilai dan kepercayaan
Nilai adalah suatu yang baik yang dimiliki diraih dan dicapai sesorang
berdasarkan pertimbangan hati nurani manusia dan bersifat universal.
k. Keadilan dan pemerataan
Keadilan adalah keadaan yang tercapai karena orang memberikan hak kepada
yang berhak mendapatkannya.
2. Pengertian Antropologi
Clifford Geertz, seorang antropolog terkemuka, menjelaskan antropologi
sebagai "deskripsi yang pada akhirnya berusaha untuk menggambarkan 'karpet
kisah' - karpet yang jelas namun sangat rumit, jalinan kuat namun terkait dengan
berbagai tingkat kehalusan, ornamen halus yang memiliki tujuan tetapi seringkali
tujuannya berada di luar pemahaman orang-orang yang menenunnya." Pernyataan
ini menyoroti fokus antropologi pada pemahaman mendalam tentang budaya dan
masyarakat manusia, di mana antropolog berusaha untuk merangkai cerita yang
menggambarkan kompleksitas dan keragaman dari pola-pola sosial dan budaya
yang ditemukan di seluruh dunia.
Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang
Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat
tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama,
antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan
pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, Antropologi adalah ilmu sosial yang
mempelajari manusia dalam segala dimensinya, termasuk aspek biologis, budaya,
sosial, dan arkeologis. Disiplin ini memperhatikan keragaman budaya manusia di
berbagai belahan dunia, baik dalam masyarakat modern maupun masyarakat
tradisional. Antropologi mencakup studi tentang sistem nilai, ritual, praktik
keagamaan, struktur keluarga, dan organisasi sosial dalam berbagai kelompok
manusia. Para antropolog menggunakan metode penelitian lapangan, seperti
observasi partisipatif, wawancara, dan studi kasus, untuk memahami budaya dan
masyarakat manusia dari perspektif yang mendalam.

4
B. Prinsip dan Kaidah Sosiologi dan Antropologi sebagai Ilmu Sosial
1. Prinsip dan Kaidah Sosiologi
a. Pemahaman Terhadap Masyarakat sebagai Keseluruhan : Salah satu prinsip
utama dalam sosiologi adalah memandang masyarakat sebagai suatu keseluruhan
yang lebih besar daripada jumlah individu-individunya. Emile Durkheim,
seorang sosiolog terkemuka, menekankan pentingnya memahami "fakta sosial"
yang merupakan norma-norma, nilai-nilai, dan institusi-institusi yang ada dalam
masyarakat dan memengaruhi perilaku individu. Prinsip ini menekankan bahwa
struktur sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap tindakan individu.
b. Analisis Struktur dan Interaksi Sosial: Sosiologi juga menekankan pada analisis
struktur sosial dan pola interaksi antara individu dalam masyarakat. Max Weber
menyoroti pentingnya memahami tindakan sosial dan makna yang diberikan oleh
individu pada tindakan-tindakan mereka. Prinsip ini menekankan bahwa
tindakan individu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, tetapi juga
oleh makna subjektif yang mereka berikan pada tindakan tersebut.
c. Pendekatan Ilmiah: Sosiologi menganut pendekatan ilmiah dalam memahami
masyarakat. Ini termasuk penggunaan metodologi penelitian yang sistematis,
seperti survei, eksperimen, dan analisis statistik, untuk mengumpulkan data
empiris yang dapat diuji kebenarannya. Prinsip ini ditegaskan oleh Auguste
Comte, pendiri sosiologi, yang memandang sosiologi sebagai ilmu yang
berdasarkan pada observasi empiris dan generalisasi yang teruji.
2. Prinsip dan Kaidah dalam Antropologi:
a. Relativisme Budaya: Salah satu prinsip mendasar dalam antropologi adalah
relativisme budaya, yang diperkenalkan oleh Franz Boas. Relativisme budaya
mengajukan bahwa semua budaya harus dipahami dalam konteks relatif mereka
sendiri, tanpa menilai dari perspektif budaya eksternal. Hal ini menekankan
pentingnya memahami keberagaman budaya dan menempatkan diri dalam posisi
orang-orang yang diteliti untuk memahami pemikiran dan praktik mereka.
b. Partisipasi dan Observasi Mendalam: Antropologi menganut pendekatan
partisipatif dan observasi mendalam dalam penelitiannya. Ini berarti antropolog
sering terlibat secara langsung dalam kehidupan masyarakat yang ditelitinya,
berinteraksi dengan anggota masyarakat, dan mengamati kegiatan sehari-hari
mereka. Metode ini diperkenalkan oleh Bronisław Malinowski dalam
penelitiannya di Kepulauan Trobriand.

5
c. Pentingnya Konteks Budaya: Antropologi menekankan pentingnya memahami
konteks budaya dalam memahami perilaku manusia dan masyarakat. Clifford
Geertz mengembangkan konsep "deskripsi kultural" yang menyoroti pentingnya
menggambarkan makna budaya yang mendasari tindakan manusia. Prinsip ini
menekankan bahwa tidak mungkin memahami perilaku manusia tanpa
memahami sistem nilai, keyakinan, dan norma-norma yang terkandung dalam
budaya mereka.
Prinsip-prinsip ini menyoroti aspek-aspek penting dalam sosiologi dan
antropologi sebagai ilmu sosial, termasuk pendekatan metodologis, pemahaman
terhadap masyarakat dan budaya, serta hubungan antara individu dan
lingkungannya.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas, dapat disimpulkan sosiologi dan antropologi
sebagai ilmu sosial adalah, kedua disiplin ini memberikan pemahaman yang
mendalam tentang struktur sosial, pola interaksi manusia, dan keragaman budaya
dalam masyarakat manusia. Sosiologi menekankan analisis terhadap struktur sosial
dan interaksi antara individu dalam masyarakat, sementara antropologi
memperhatikan budaya dan keberagaman manusia dari perspektif lokal. Meskipun
memiliki fokus yang berbeda, keduanya saling melengkapi dalam membantu kita
memahami dinamika kompleks masyarakat manusia di berbagai konteks. Dengan
pendekatan ilmiah dan metodologi penelitian yang tepat, sosiologi dan antropologi
memberikan kontribusi yang berharga dalam menjelaskan fenomena sosial dan
budaya, serta dalam merumuskan solusi untuk tantangan-tantangan yang dihadapi
oleh masyarakat modern.
B. Saran

Manusia adalah makhluk yang sering berbuat salah karena manusia tidak
sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dan apabila dalam
pembuatan makalah ini banyak terdapat kesalahan dan jauh dari sempurna kami
selaku penulis meminta kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
pembuatan makalah lain ke depannya. Atas saran perbaikan makalah ini yang di
berikan pembaca, maka penulis mengucapkan terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Boas, Franz. "Race, Language, and Culture." University of Chicago Press, 1940.
Comte, Auguste. "The Positive Philosophy of Auguste Comte." Cambridge University
Press, 2009.
Devianty, R. (2019). Pengantar Ilmu Sosial.
Durkheim, Émile. "The Rules of Sociological Method." Free Press, 1982.
Geertz, Clifford. "The Interpretation of Cultures." Basic Books, 1973.
Malinowski, Bronisław. "Argonauts of the Western Pacific." Routledge, 2014.
Weber, Max. "The Theory of Social and Economic Organization." Free Press, 1997.

Anda mungkin juga menyukai