SOSIO-ANTROPOLOGI KESEHATAN
KELOMPOK SOSIAL
DOSEN PENGAJAR : SULAEMANA ENGKENG, S.KM, M.Kes
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
MEILAN SONDAKH APENA YOROH (211111010004)
SITTY FATIMAH MAMONTO (211111010008)
EIRENE ELGRACIA SUMENDA (211111010019)
EKLESIA PUTRI DODA (211111010020)
ALSRIANI MARIA TAARAUANGAN (211111010305)
THESALONIKA ELISABETH LOUCIANNA SUNKUDON (2111110100480
2021
DAFTAR ISI
Sampul depan
Daftar Isi………………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar………………………………………………………………………………ii
BAB 1 Pendahuluan………………………………………………………………….…...…1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….…….....1
1.2 Rumusan masalah………………………………………………………………….....1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………...2
BAB 2 Pembahasan…………………………………………………………………………..3
2.1 Pengertian Kelompok Sosial………………………………………………………….3
2.2 Ciri-ciri Kelompok Sosial……………………………………………………..……...4
2.3 Jenis Kelompok Sosial………………………………………………………………..4.
2.4 Pembentukan Kelompok Sosial………………………………………………………6.
2.5 Bentuk masalah dalam Kelompok Sosial………………………………………..……9
2.6 fungsi kelompok sosial bagi masyarakat dan kesehatan masyarakat ..………….….10
BAB 3 Penutup………………………………………………………………………………12
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..12
3.2 Saran…………………………………………………………………………………12
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………13
i
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat, dan hidayahnya
sehingga penyusun dan penulis yakni anggota kelompok 4, dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas wajib dari mata kuliah
Sosio-antropologi Kesehatan, program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, dengan judul “Kelompok Sosial”. Makalah ini bertujuan
untuk mengamati dan mempelajari kehidupan-kehidupan suatu kelompok sosial dan
menghubungkannya dengan kondisi kesehatan dan kebudayaan di lingkungan tersebut.
Anggota kelompok 4 mengucapkan terimakasih kepada Mner Sulaemana Engkeng, S.KM,
M.Kes, selaku dosen pengajar mata kuliah Sosio-antropologi Kesehatan untuk semua pelajaran
serta informasi yang diberikan kepada kami. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini, terkhusus kepada seluruh anggota kelompok 4
yang telah memberi berbagai masukan, informasi, serta ikut ambil bagian dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan dan pengembangan
makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat menjadi sumber ilmu baru bagi para pembaca dan
juga bagi mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Salam sehat dan terimakasih.
Kelompok 4
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam kelompok sosial
2. Untuk mengamati perilaku masyarakat di lingkungan sosialnya
3. Untuk mengetahui kesehatan fisik, psikis, dan jiwa masyarakat di lingkungan sosialnya
2
BAB 2
PEMBAHASAN
- Paul B. Horfon
Horfon menjelaskan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotannya dan saling berinteraksi
- Mayor Polak
Polak mengartikan kelompok sosial sebagai sejumlah orang yang satu sama lain memiliki
hubungan sebagai sebuah struktur untuk memenuhi kepentingan bersama.
- Wila Huky
Kelompok sosial menurut Huky adalah suatu unit yang terdiri atas dua atau lebih yang
saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.
Dari berbagai pengertian kelompok sosial yang disampaikan oleh beberapa ahli di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah suatu golongan manusia
yang hidup dalam lingkungan yang sama dengan berhubungan timbal balik, saling
berkomunikasi, dan berinteraksi sebagai wujud dari pemenuhan kebutuhan hidup
bersama yang terorganisasi dan terstruktur.
3
2.2 Ciri-ciri Kelompok Sosial
Menurut Soerjono Soekato, suatu himpunan manusia atau yang dikatan sebagai
kelompok sosial memiliki ciri kurang lebih sebagai berikut :
4
1) Kelompok Kekerabatan
Kelompok ini disebut sebagai kelompok terkecil dalam masyarakat. Anggotanya
sendiri terdiri dari individu dalam sebuah keluarga inti, yaitu ayah, ibu, dan anak-anaknya.
2) Kelompok Okupasional
Kelompok ini umumnya terbentuk karena adanya kesamaan nilai, norma, ataupun
tingkah laku dari setiap anggotanya. Interaksi antara individu dengan kesamaan profersi
ataupun hobi termasuk dalam kelompok sosial Okupasional.
3) Kelompok Volunter
Kelompok ini umumnya terdiri dari individu yang memiliki kepentingan yang sama
untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya tanpa mengganggu masyarakat umum.
Selain beberapa jenis di atas, kelompok sosial juga dapat dibedakan dalam beberapa
jenis menurut para ahli Sosiologi. Adapun beberapa jenis kelompok sosial menurut para
ahli yaitu:
5
tetangga. Adapun Gesselschaft atau patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok
untuk jangka waktu yang pendek atau dinamis. Contohnya, ikatan antara pedagang dan
pembeli atau organisasi buruh dalam suatu pabrik.
4) Menurut W. G. Summer
W. G. Summer membagi kelompok sosial menjadi dua yaitu In-group ( Kelompok
dalam) dan Out-group ( Kelompok luar). Kelompok sosial yang individu mengidentifikasi
dirinya merupakan in-group-nya dalam kelompok tersebut. sedangkan out-group diartikan
oleh individu sebagai kelompok yang menjadi lawan in-group-nya. Sikap in-group
biasanya didasarkan pada faktor simpati, kedekatan dengan anggota kelompok, kerja sama,
keteraturan dan kedamaian. Sedangkan sikap out-group selalu ditandai dengan suatu
kelainan yang berwujud antagonisme atau antipasti.
a. Kesamaan kepentingan
Adanya kesamaan kepentingan membuat kelompok sosial memiliki pemahaman yang
sama akan tujuan bersama dan mau bekerja sama demi mencapai kepentingan dan
tujuan tersebut. Hal ini terlihat pada kelompok belajar yang para anggotanya sama-
sama memiliki kepentingan untuk lulus atau mendapat nilai tertentu.
b. Kesamaan keturunan
Kelompok sosial yang terbentuk dengan persamaan keturunan, akan memiliki tujuan
yang sam yakni menyambung tali persaudaraan. Dampak positifnya, masing-masing
anggotanya secara tidak langsung memiliki komitmen untuk tetap aktif terlibat dalam
kelompok sosial ini untuk menjaga agar tali persaudaraan tidak terputus.
c. Kesamaan nasib
Adanya persamaan nasib atau pekerjaan, maka dapat terbentuk kelompok sosial yang
mewadahi yang bertujuan meningkatkan taraf hidup maupun kinerja anggotanya.
Contohnya, perkumpulan informal mitra ojek online yang saat ini sedang marak di
berbagai kota. Adanya perkumpulan ini didasari oleh kesamaan nasib dan profesi para
anggotanya sebagai sesama mitra ojek online yng membutuhkan wadah untuk saling
berbagi cerita dan informasi terbaru terkait penumpang dan kebijakan perusahaan.
Menurut Prayitno, terbentuknya kelompok harus memenuhi beberapa unsur, yaitu
unsur kualitas dan kuantitas, unsur kerumunan dan kelompok, juga faktor pengikat dalam
kelompok. Pada mulanya kelompok terbentuk melalui berkumpulnya sejumlah orang yang
berkerumun. Selanjutnya dalam kerumunan berkembang menjadi kelompok-kelompok
karena satu sama lain ada ikatan persamaan kepentingan, persamaan senasib, persamaan
persepsi, persamaan tujuan, dan persamaan profesi. Dalam kelompok itu mereka saling
mengadakan interaksi atau hubungan timbal balik. Selain itu, mereka juga sepakat untuk
taat kepada norma-norma yang mereka buat sendiri. Kumpulan orang-orang atau
kerumunan dapat berubah menjadi kelompok apabila didalamnya muncul fakor-faktor
pengikat sebagai berikut:
- Interaksi antara orang-orang yang ada di dalam kumpulan atau kerumunan.
- Ikatan emosional sebagai pernyataan bersama.
- Tujuan atau kepentingan bersama.
7
- Kepemimpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan.
- Norma yang diakui dan diikuti oleh mereka yang terlibat di dalamnya.
Kelompok yang sudah dapat dikatakan mantap atau mapan biasanya diikat oleh
faktor-faktor di atas. Sebaliknya, apabila beberapa atau seluruhnya faktor pengikat tersebut
surut, derajat kemantapan kelomok tersebut akan menurun sehingga kelompok itu
kemudian berubah hanya sekedar kerumunan. Oleh karena itu, agar kelompok tetap solid
setiap anggota harus dapat menunjukan komitmen yang kuat sehingga persoalan-persoalan
yang dihadapi dapat mudah diatasi.
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing
anggota. Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu
satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi
biasanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelomok tersebut, sehingga
anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Langkah
proses pembentukan tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses
selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
- Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan
ada proses tranfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan
akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
- Persepsi
Pembagian kelompok berdasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang diihat dari
pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual,
atau yang lain memiliki bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang
memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota yang lain.
- Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk
perkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang
ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan
demikian dapat memicu anggota lain memlalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa
memotivasi diri untuk maju.
- Independensi
Kebebasan merupakan hal yang penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan
disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta
8
ekspresi. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati
kelompok.
- Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan
kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efisien dan
efektif.
- Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapt menyelesaikan tugas-
tugas kelompok atau individu.
2. Faktor Budaya
Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena ketidaksesuaian antara nilai,
norma, dan perilaku masyarakat. Contoh masalah dalam faktor budaya antara lain
westernisasi, kenakalan remaja, tawuran, geng motor, dan sebagainya.
3. Faktor biologis
Masalah sosial dalam kelompok sosial karena faktor biologis biasanya
berhubungan dengan kondisi fisik manusia. Misalnya muncul penyakit menular, gizi
buruk, dan lain-lain.
4. Faktor Psikologis
Masalah karena faktor psikologis biasanya berhubungan dengan gangguan
9
psikologis dalam suatu masyarakat, misalnya gangguan jiwa, depresi, dan sebagainya.
Selain itu, ada beberapa contoh masalah dalam kelompok sosial yang terbagi dalam
kelompok sosial primer, sekunder, formal, dan informal.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kelompok sosial yang disampaikan oleh beberapa ahli di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah suatu golongan manusia yang hidup
dalam lingkungan yang sama dengan berhubungan timbal balik, saling
berkomunikasi, dan berinteraksi sebagai wujud dari pemenuhan kebutuhan hidup
bersama yang terorganisasi dan terstruktur.
3. Ada Dua faktor utama yang umumnya membuat seseorang memilih atau
membentuk kelompok sosial adalah kedekatan dan kesamaan.
5. dibedakan menjadi empat kategori yaitu faktor ekonomi, faktor budaya, faktor
biologis, dan faktor psikologis.
3.2 Saran
Dari seluruh materi yang telah kami susun dalam makalah ini, maka besar
harapan kami akan saran kepada seluruh pembaca yang adalah masyarakat Indonesia
pada umumnya, terkhusus dalam kelompok sosialnya agar kiranya menjadi manusia
yang lebih baik dalam berhubungan sesama di lingkungan sosial. Dan kepada para
pembaca agar sekiranya makalah ini mampu memberi ilmu baru dan pengetahuan
yang lebih luas terlebih dalam pengembangan dan pemahaman tentang kelompok
dan kehidupan sosial,
12
Daftar Pustaka
Wikipedia (id.m.wikipedia.org)
http://wordpress.com/2011/03/23/masyarakat-dan-kelompok-sosial
http://www.academia.edu/9426680/HUBUNGAN_HUKUM_DENGAN_KELOMP
OK_SOSIAL_DALAM_ MASYARAKAT
http://www.berpendidikan.com/2015/06/ciri-kelompok-sosial-.html
http://www.google.co.id/definisi-ciri- masyarakat.html
http://www.goggle.co.id.search.proses-kelompok-sosial.html
https://riliv.co/rilivstory/contoh- masalah-dalam-keluarga/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/18/180709069/masalah-sosial-di-
lingkungansekolah?page=all&jxconn=1*13l5ax8*other_jxampid*TTRXY2JEd0dYaFA3
aGExRE1XelRrOGhoeXZsdE5hNHlnVDNBaDVfdmpHUVNQYU55RGEzVFN4ZGNr
bXBzZ1ZFQw..#page2
13