allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimah kasih terhadap bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pontianak, 05 Maret 2023
BAB I PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN SOSIOLOGI DAKWAH
Secara epistimologi sosiologi dakwah, terdiri dari dua kata, sosiologi dan dakwah. Sosiologi berarti ilmu tentang kemasyarakatan dalam tindakan-tindakan kehidupan bermasyarakat, sedangkan dakwah adalah upaya untuk berusaha mengajak orang kepada kebaikan. Sosiologi dakwah, secara etimologi adalah ilmu yang mengkaji tentang upaya pemecahan masalah-masalah dakwah dengan pendekatan sosiologi. Dan yang menjadi aspek sosiologi dakwah adalah masyarakat karena dalam kegiatan dakwah itu terdapat hubungan dan pergaulan sosial, yakni hubungan antara pelaku dakwah dan mitra dakwah. Dalam hubungan ini perlu dikemukakan bahwa dalam lembaga-lembaga, kelompok sosial dan proses sosial terdapat hubungan-hubungan sosial atau secara teknis di sebut interaksi sosial, dari hasil interaksi sosial ini maka masyarakat harus mampu mengembangkan dan membentuk tingkah laku yang kemudian menumbuhkan dan mengembangkan system dakwah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan antara semua pokok masalah dalam proses dakwah dan proses sosial. Jadi sosiologi dakwah merupakan ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memecahkan masalah- masalah dakwah dengan pendekatan dan analisis sosiologis.
2. TUJUAN SOSIOLOGI DAKWAH
Tujuan sosiologi dakwah dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Menganalisis proses sosialisasi keberagamaan, baik dalam keluarga maupun
masyarakat.
b. Menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial keagamaan.
c. Menganalisis tingkat partisipasi orang-orang yang memilikipengetahuan
keagamaan dalam kegiatan dakwah dalammasyarakat.
d. Membantu menentukan tujuan dakwah, dengan demikiandakwah yang baik
adalah dakwah yang berangkat darikondisi masyarakat dan hasilnya juga akan memberikanmanfaat bagi kemajuan keberagamaan masyarakat.
e. Memberikan pelatihan-pelatihan yang efektif terhadap parada’i dalam bidang
sosiologi sehingga mereka benar-benarbisa melaksanakan tugas dakwah secara cepat dan tepat.
3. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI DAKWAH
Ruang lingkup sosiologi dakwah sama halnya dengan Ruang lingkup Sosiologi, yakni: masyarakat yang dalam hal ini adalah mad’u yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, proses yang timbul,dan dampak dari hubungan tersebut. Ruang lingkup Materi Sosiologi. Georgedan Simmel memandang dari sudut individu - kesatuan kelompok-kelompok berasal dari kesatuan manusia- manusia perseorangan. Menitik beratkan pada pengaruh individu pada pembentukan kelompok. Sedangkan Ruang lingkup sosiologi yaitu kelompok manusia atau masyarakat. Ludwik Complowics mengatakan masyarakat atau kelompok manusia merupakan satu satunya Ruang lingkup sosiologi. Individu adalah pasif (peristiwa sejarah), kehidupan kerohanian ditentukan oleh kehendak masyarakat. Realitas sosial Individualistis dan kolektivitas dipandang sebagai aliran berat Charles Cooley. Beberapa ahli yang mendukung aliran mengembangkan konsep yang saling tergantung dan tidak terpisahkan antara individu dan masyarakat- individu dan masyarakat bagai anak kembar, kesadaran sosial tidak lepas dari kesadaran individu. Menurut Soeryono Soekanto Ruang lingkup sosiologi adalah masyarakat, yang dilihat dari sudut hubungannya antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. BAB II PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian dari sosiologi dakwah Secara epistimologi sosiologi
dakwah, terdiri dari dua kata, sosiologi dan dakwah. Sosiologi berarti ilmu tentang kemasyarakatan dalam tindakan-tindakan kehidupan bermasyarakat, sedangkan dakwah adalah upaya untuk berusaha mengajak orang kepada kebaikan. Tujuan dari sosiologi dakwah Menganalisis proses sosialisasi keberagamaan, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial keagamaan, Menganalisis tingkat partisipasi, Membantu menentukan tujuan dakwah, Memberikan pelatihan-pelatihan yang efektif terhadap parada’i. Ruang lingkup sosiologi dakwah sama halnya dengan Ruang lingkup Sosiologi, yakni: masyarakat yang dalam hal ini adalah mad’u yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan ruang lingkup sosiologi hanya mencangkup kelompok manusia dan masyarakat.
B. SARAN
Sebagai generasi masa depan sosial yang baik terhadap masyarat
adalah cerminan masa depan yang baik pula untuk kedepannya, melajari sosiologi dakwah ini agar bagai mana menanggapi persoalan agama yang ada di masyarakat. DAFTAR PUSTAKA