Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN

RUANG LINGKUP SOSIOLOGI

DAKWAH

Dosen Pengampu: Dr. Fitri Kusmawati, S.Sos.,M.Si.

Disusun Oleh :
TAUFIK HIDAYAT
NIM: 12208031

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS USHULLUDIN ADAB DAN DAKWAH

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) PONTIANAK

TAHUN AKADEMIK 2022/2023M


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil‟alamin Puji syukur kami ucapkan kehadiran


allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimah kasih
terhadap bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.Untuk
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 05 Maret 2023


BAB I
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN SOSIOLOGI DAKWAH


Secara epistimologi sosiologi dakwah, terdiri dari dua kata, sosiologi dan
dakwah. Sosiologi berarti ilmu tentang kemasyarakatan dalam tindakan-tindakan
kehidupan bermasyarakat, sedangkan dakwah adalah upaya untuk berusaha
mengajak orang kepada kebaikan. Sosiologi dakwah, secara etimologi adalah ilmu
yang mengkaji tentang upaya pemecahan masalah-masalah dakwah dengan
pendekatan sosiologi. Dan yang menjadi aspek sosiologi dakwah adalah
masyarakat karena dalam kegiatan dakwah itu terdapat hubungan dan pergaulan
sosial, yakni hubungan antara pelaku dakwah dan mitra dakwah. Dalam hubungan
ini perlu dikemukakan bahwa dalam lembaga-lembaga, kelompok sosial dan
proses sosial terdapat hubungan-hubungan sosial atau secara teknis di sebut
interaksi sosial, dari hasil interaksi sosial ini maka masyarakat harus mampu
mengembangkan dan membentuk tingkah laku yang kemudian menumbuhkan dan
mengembangkan system dakwah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
sosiologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan antara
semua pokok masalah dalam proses dakwah dan proses sosial. Jadi sosiologi
dakwah merupakan ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memecahkan masalah-
masalah dakwah dengan pendekatan dan analisis sosiologis.

2. TUJUAN SOSIOLOGI DAKWAH


Tujuan sosiologi dakwah dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Menganalisis proses sosialisasi keberagamaan, baik dalam keluarga maupun


masyarakat.

b. Menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial keagamaan.

c. Menganalisis tingkat partisipasi orang-orang yang memilikipengetahuan


keagamaan dalam kegiatan dakwah dalammasyarakat.

d. Membantu menentukan tujuan dakwah, dengan demikiandakwah yang baik


adalah dakwah yang berangkat darikondisi masyarakat dan hasilnya juga akan
memberikanmanfaat bagi kemajuan keberagamaan masyarakat.

e. Memberikan pelatihan-pelatihan yang efektif terhadap parada’i dalam bidang


sosiologi sehingga mereka benar-benarbisa melaksanakan tugas dakwah secara
cepat dan tepat.

3. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI DAKWAH


Ruang lingkup sosiologi dakwah sama halnya dengan Ruang lingkup
Sosiologi, yakni: masyarakat yang dalam hal ini adalah mad’u yang dilihat dari
sudut hubungan antar manusia, proses yang timbul,dan dampak dari hubungan
tersebut. Ruang lingkup Materi Sosiologi. Georgedan Simmel memandang dari
sudut individu - kesatuan kelompok-kelompok berasal dari kesatuan manusia-
manusia perseorangan. Menitik beratkan pada pengaruh individu pada
pembentukan kelompok. Sedangkan Ruang lingkup sosiologi yaitu kelompok
manusia atau masyarakat. Ludwik Complowics mengatakan masyarakat atau
kelompok manusia merupakan satu satunya Ruang lingkup sosiologi. Individu
adalah pasif (peristiwa sejarah), kehidupan kerohanian ditentukan oleh kehendak
masyarakat. Realitas sosial Individualistis dan kolektivitas dipandang sebagai
aliran berat Charles Cooley. Beberapa ahli yang mendukung aliran
mengembangkan konsep yang saling tergantung dan tidak terpisahkan antara
individu dan masyarakat- individu dan masyarakat bagai anak kembar, kesadaran
sosial tidak lepas dari kesadaran individu. Menurut Soeryono Soekanto Ruang
lingkup sosiologi adalah masyarakat, yang dilihat dari sudut hubungannya antar
manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengertian dari sosiologi dakwah Secara epistimologi sosiologi


dakwah, terdiri dari dua kata, sosiologi dan dakwah. Sosiologi
berarti ilmu tentang kemasyarakatan dalam tindakan-tindakan
kehidupan bermasyarakat, sedangkan dakwah adalah upaya untuk
berusaha mengajak orang kepada kebaikan.
Tujuan dari sosiologi dakwah Menganalisis proses sosialisasi
keberagamaan, baik dalam keluarga maupun masyarakat.
Menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial keagamaan,
Menganalisis tingkat partisipasi, Membantu menentukan tujuan
dakwah, Memberikan pelatihan-pelatihan yang efektif terhadap
parada’i.
Ruang lingkup sosiologi dakwah sama halnya dengan Ruang
lingkup Sosiologi, yakni: masyarakat yang dalam hal ini adalah
mad’u yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan ruang
lingkup sosiologi hanya mencangkup kelompok manusia dan
masyarakat.

B. SARAN

Sebagai generasi masa depan sosial yang baik terhadap masyarat


adalah cerminan masa depan yang baik pula untuk kedepannya,
melajari sosiologi dakwah ini agar bagai mana menanggapi
persoalan agama yang ada di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

AB, Syamsuddin, S.Ag.,M.Ag. 2013. Sosiologi Dakwah. Makasar: Prenanda


penulis.

Anda mungkin juga menyukai