Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ARTI PENTINGNYA ANTROPOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN MASA


DEPAN

Disusun guna memenuhi tugas Sosial dan Antropologi

Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati, M. A.

Disusun Oleh :

Dinda Kurniasih (43020200074)

Ahya Khoirunisa Acwa (43020200085)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH INSTITUT


AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “arti pentingnya
antropologi dan hubungannya dengan masa depan” ini dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Khoirin
Nisai Shalihatii, M.A Pada mata kuliah Sosiologi Dan Antropologi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Khoirin Nisai Shalihatii, M.A selaku dosen
mata kuliah Sosiologi dan Antropologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Kamis, 18 November 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................1

C. Tujuan ....................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................2

A. Kajian Antropologi .................................................................................................................2

B. Antopologi di Masa Kini ........................................................................................................3

C. Antopologi di Masa Depan ....................................................................................................5

BAB III PENUTUP .........................................................................................................................8

A. Kesimpulan.............................................................................................................................8

B. Saran ......................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antropologi dikatakan sebagai salah satu akar atau landasan lahirnya ilmu
komunikasi. Seiring dengan perkembangan antropolgi tersebutlah akhirnya para ahli budaya
melihat jika dalam budaya juga sangat tergantung pada komunikasi. Hal inilah yang kemudian
dikaji mengenai proses dari komunikasi tersebut sehingga lahirlah ilmu komunikasi dari
antroplogi. Namun untuk lebih jelasnya mengenai keterkaitan tersebut sebaiknya kita terlebih
dahulu melihat menganai antopologi dan komunikasi itu sendiri.

Kita ketahui ilmu antropologi saat ini sudah sangat dikenal luas dikalangan
manapun.dari pengertiannya apa itu antropologi hingga manfaat apa yang akan didapat jika
kita mempelajari ilmu tersebut. Sejarah berkembangnya antropologi, antopologi merupakan
cabang ilmu yang usianya relative lebih muda dari cabang ilmu lainya, antropologi mulai
berkembang bersamaan dengan abad pelayaran dunia. dimasa-masa awal ilmu ini sedkit
lamban berkembang dikarenakan bangsa eropa mengalami kegagalan melihat dan memahami
kenyataan bahwa mereka (bangsa eropa) dan bangsa-bangsa lain di luar wilayah mereka
(selain eropa), sebenarya memiliki sifat-sifat kemanusian yang sama. Disitu lah terjadi
kelambanan perkembangan ilmu tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya kajian antropologi ?
2. Bagaimana antropologi di masa kini ?
3. Bagaimana antropologi di masa depan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pentingnya kajian antropologi
2. Mengetahui antropologi di masa kini
3. Mengetahui antropologi di masa depan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Antropologi

Antropologi dikatakan sebagai salah satu akar atau landasan lahirnya ilmu komunikasi.
Seiring dengan perkembangan antropolgi tersebutlah akhirnya para ahli budaya melihat jika
dalam budaya juga sangat tergantung pada komunikasi. Hal inilah yang kemudian dikaji
mengenai proses dari komunikasi tersebut sehingga lahirlah ilmu komunikasi dari antroplogi.
Namun untuk lebih jelasnya mengenai keterkaitan tersebut sebaiknya kita terlebih dahulu
melihat menganai antopologi dan komunikasi itu sendiri.

Kebudayaan adalah komunikasi simbolis, simbolisme itu adalah keterampilan


kelompok, pengetahuan, sikap, nilai, dan motif. Makna dari simbol-simbol itu dipelajari dan
disebarluaskan dalam masyarakat melalui institusi. Menurut Levo-Henriksson (1994),
kebudayaan itu meliputi semua aspek kehidupan kita setiap hari, terutama pandangan hidup –
apapun bentuknya – baik itu mitos maupun sistem nilai dalam masyarakat. Ross (1986,hlm
155) melihat kebudayaan sebagai sistem gaya hidup dan ia merupakan faktor utama (common
domitor) bagi pembentukan gaya. 1

Budaya dan komunikasi berinteraksi secara erat dan dinamis. Inti budaya adalah
komunikasi. Karena budaya muncul melalui komunikasi. Akan tetapi pada gilirannya budaya
yang tercipta pun mempengaruhi cara berkomunikasi anggota budaya yang bersangkutan.
Hubungan antara budaya dan komunikasi adalah timbal balik. Budaya takkan eksis tanpa
komunikasi dan komunikasi pun takkan eksis tanpa budaya. Entitas yang satu takkan berubah
tanpa perubahan entitas lainnya. Menurut Alfred G. Smith, budaya adalah kode yang kita
pelajari bersama dan untuk itu dibutuhkan komunikasi. Komunikasi membutuhkan perkodean
dan simbol-simbol yang harus dipelajari. Godwin C. Chu mengatakan bahwa setiap pola
budaya dan tindakan melibatkan komunikasi. Untuk dipahami, keduanya harus dipelajari
bersama-sama. Budaya takkan dapat dipahami tanpa mempelajari komunikasi, dan
komunikasi hanya dapat dipahami dengan memahami budaya yang mendukungnya

1
Putri Arum, “definisi, tujuan dan manfaat antropologi”, kompas.com, Desember 15, 2019,

2
Budaya adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. Masyarakat terbentuk
dari nilai norma yang mengatur mereka. Manusia merupakan homostatis di mana komunikasi
membentuk kebudayaan dan juga bagian dari kebuadayaan itu sendiri. Dalam kehidupan
budaya masyarakat dan intekasi menyebabkan maka terjadinya proses komunikasi yang
menjadi alat bantu atau guna membantu mereka dalam berinteraksi dengan baik. Bahasa yang
merupakan alat komunikasi juga sangat dipengaruhi oleh proses budaya. Dengan adanya
kesamaan mengenai memaknai sesuatu tersebutlah sehingga membentuk suatu kebudayaan
yang lebih baik dalam interkasi. Pengaruh komunikasi yang disebabkan oleh budaya ini
pulalah yang menjadikan perbedaan pemaknaan dari setiap budaya masyarakat dalam
berkomunikasi. Jadi, antropologi merupakan ilmu yang lebih dahulu ada dalam memahami
perkembangan interaksi manusia, kemudian antropologi ini terus berkembang sehingga mulai
melihat dan mengkaji pada prose komunikasi yang tercipta. Inilah yang kemudian menjadikan
antropologi menjadi salah satu landasan sehingga lahirnya ilmu komunikasi.

Komunikasi, sosial, budaya, dan perkembangan peradaban sekarang ini adalah tidak
hanya sekedar unsur-unsur dan kata-kata saja tetapi merupakan konsep yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Sehingga studi komunikasi sangat dipengaruhi oleh kajian antropologi
begitu juga perkembangan antropologi yang didasarkan pada kekuatan manusia dalam
menciptakan peradabannya sangat terkait oleh komunikasi.

B. Antropologi Di Masa Kini

Ada dua poin dari Antropologi Masa Kini yaitu, sebagai berikut :

1. Perbedaan-perbedaan di Berbagai Pusat Ilmiah

Di Amerika Serikat, ilmu antropologi telah memakai dan mengintegrasikan


seluruh warisan bahan dan metode dari ilmu antropologi dalam fasenya yang pertama,
kedua, dan ketiga, ditambah dengan berbagai spesialitas yang telah dikembangkan secara
khusus untuk mencapai pemahaman tentang dasar-dasar dari keragaman bentuk
masyarakat dan kebudayaan manusia yang tampak pada masa sekarang ini.

Di Inggris dan negara-negara yang ada dibawah pengaruhnya seperti Australia,


ilmu Antropologi dalam fase perkembangannya yang ketiga masih dilakukan, tetapi
dengan hilangnya daerah-daerah jajahan Inggris, maka sifat dari ilmu antropologi tentu
juga berubah. Dalam hal ini metode antropologi yang telah dikembangkan di Amerika

3
Serikat juga sudah mulai mempengaruhi berbagai lapangan penelitian para ahli
antropologi di Inggris.

Di Eropa Tengah seperti Jerman, Austria, dan Swiss, hingga kira-kira awal tahun
1970-an saja ilmu antropologi masih bertujuan mempelajari bangsa-bangsa diluar eropa
untuk memahami tentang sejarah penyeberan kebudayaan seluruh umat manusia dimuka
bumi ini. Jadi sifat antropologinya masih ada pada fase yang kedua.

Di Eropa Utara, di negara-negara Skandinavia, ilmu antropologi sebagian bersifat


akademial, seperti Jerman dan Austria. Mereka juga mempelajari banyak daerah di
benua-benua di luar eropa, tetapi keistimewaan mereka terletak dalam hasil-hasil
penelitian tentang kebudayaan suku bangsa Eskimo.

Di negara-negara bekas jajahan Inggris, terutama di India, metode antropologi


mendapat pengaruh besar dari aliran –aliran di Inggris, dan ilmu itu mendapat suatu
fungsi yang sangat praktis dalam hal mencapai pengetian keragaman kehidupan
masyarakat di India dan guna kepentingan-kepentingan yang praktis dalam hubungan
antara golongan-golongan penduduk itu.

2. Perbedaan-perbedaan Istilah

Sampai sekarang di berbagai negara masih dipakai berbagai istilah, sehingga ada
perlunya diterangkan di manakah istilah-istilah tersebut lizim dipakai dan apakah arti
istilah-istilah seperti ethnography, ethnology, volkerkunde,kulturkunde,
anthropology,cultural anthropology, dan social anthropology?

a. Enhnography berarti “pelukisan tentang bangsa-bangsa”. Istilah ini dipakai umum di


Eropa Barat untuk menyebut bahan keterangan yang termaktub dalam karangan-
karangan tentang masyarakat dan kebudayaan suku bangsadi luar Eropa, serta segala
metode untuk mengumpulkan dan mengumumkan bahan itu.
b. Ethnology yang berarti “ilmu bangsa-bangsa”, adalah juga suatu istilah yang telah
lama dipakai sejak permulaan masa terjadinya antropology.
c. Volkerkunde berarti “ilmu bangsa-bangsa”. Istilah itu digunakan terutama di Eropa
Tengah sampai sekarang.
d. Kulturkunde berarti “ilmu kebudayaan”. Istilah ini pernah dipakai oleh seorang
sarjana antropologi dari Jerman, L.Frobenius, dalam arti yang sama dengan

4
pemakaian ethnology di Amerika. Pernah juga dipakai oleh seorang guru besar
Universitas Indonesia, G.J. Held. Dalam bahasa Indonesia istilah itu menjadi “ilmu
kebudayaan”.
e. Anthtropology berarti “Ilmu tentang manusia”, dan adalah suatu istilah yang sangat
tua. Dahulu istilah itu digunakan sebagai arti yang lain, yaitu “ilmu tentang ciri-ciri
tubuh manusia” (malah pernah juga dalam arti “ilmu anatomi”).
f. Cultural anthtropology akhir-akhir ini terutama dipakai di Amerika, tetapi kemudian
juga di negara-negara lain sebagai istilah untuk menyebut bagian dari ilmu
antropology dalam arti luas yang tidak mempelajari manusia dari sudut fisiknya, jadi
sebagain lawan daripada physical anthropology. Sekarang dipakai secara resmi oleh
Universitas Indonesia menjadi “antropology budaya”, untuk mengganti istilah G.J
Held “ilmu kebudayaan”
g. Social anthropology dipakai di Inggris untuk menyebut antropology dalam fase
ketiganya, sebagai lawan ethnology, yang disana dipakai untuk menyebut
antropology dari fase-fase sebelumnya.2

C. Antropologi Di Masa Depan

Kita ketahui ilmu antropologi saat ini sudah sangat dikenal luas dikalangan
manapun.dari pengertiannya apa itu antropologi hingga manfaat apa yang akan didapat jika
kita mempelajari ilmu tersebut. Sejarah berkembangnya antropologi, antopologi merupakan
cabang ilmu yang usianya relative lebih muda dari cabang ilmu lainya, antropologi mulai
berkembang bersamaan dengan abad pelayaran dunia. dimasa-masa awal ilmu ini sedkit
lamban berkembang dikarenakan bangsa eropa mengalami kegagalan melihat dan memahami
kenyataan bahwa mereka (bangsa eropa) dan bangsa-bangsa lain di luar wilayah mereka
(selain eropa), sebenarya memiliki sifat-sifat kemanusian yang sama. Disitu lah terjadi
kelambanan perkembangan ilmu tersebut.

Secara akademis, antropologi berusaha untuk mencapai sebudah pemahaman tentang


manusia secara fisik manusia dalam masyarakatnya. Secara praktis antropologi berusaha
membangun suatu pandangan pemahaman manusia bahwa setiap dari mereka memiliki
perbedaan, dari fisik serta kebudayaan yang harus dapat diterima, bukan sebagai sumber dari
konflik masyarakat tetapi melainkan sebagai pemahaman baru yang dimiliki manusia dan juga

2
Tolampi Ifer, “Antropologi Masa Kini,” genie, April 2, 2016,

5
kajian ilmu Antropologi dapat digunakan untuk membangun masyarakat dan kebudayaannya
tanpa harus membuat masyarakat dan kebudayaan itu, kehilangan identitas atau tersingkir dari
peradaban saat ini.

The future anthropology, kata yang bergaris bawah dan tebal itu yaitu future yang
berarti masa dpan dan semua itu pasti berkaitan dengan moderniasi. Modernisasi merupakan
fenomena dunia yang dijadikan “alat” untuk mengejar ketinggalan dan memperoleh kemajuan
tertentu yang pernah atau sudah diraih oleh negara maju. Semua Negara maju bisa seperti itu
tidak lain dikarenakan peran dari antropologi, seperti pada salah satu kajian antropologi
adalah religi. Religi merupakan salah satu unsur universal dari kebudayaan. Karakteristik
utama religi adalah kepercayaan pada makhluk dan kekuatan supranatural. Banya dari
kalangan masyarakat memiliki beragam konsepsi tentang makhluk supranatural, namun pada
dasarnya dapat diklasifikan atas tiga kategori yaitu dewa-dewi, arwah leluhur, dan makhluk
supranatural lain/bukan manusia. Dan selain itu ada juga tiga komponen penting lainnya dari
religi adalah emosi keagamaan, sistem upacara religi, dan umat/pengikut religi. Dan yang
terpenting Religi memiliki fungsi psikologis dan sosial. Religi berperan penting dalam
pengendalian sosial. Religi juga berfungsi dalam memelihara solidaritas sosial. Fungsi lain
dari religi terkait dengan bidang pendidikan. Dari fungsi yang didapat dari kajian antropologi
salah satunya religi sangatlah berpengaruh pada kemajuan bangsa suatu Negara dikarenakan
berfungsi dalam memelihara solidaritas sosial dan dalam pengendalian sosial masyarakat.

Jadi masa depan ilmu antropologi sangat lah jelas cerahnya, karena dalam antropologi
kebudayaan merupakan konsep sentral. Hanya dalam perkembangannya, kini konsep
kebudayaan tidak sekedar merupakan alat untuk mendeskripsikan atau alat untuk
mengumpulkan data-data kebudayaan tetapi lebih ke arah sebagai “alat analisis”.

Konsep yang mendasar dalam hal ini adalah “kebudayaan” dan “adaptasi”. Dalam hal
ini, adaptasi adalah berkenaan dengan bagaimana manusia mengatur hidupnya untuk
menghadapi berbagai kemungkinan di dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan-kebutuhan
dan hambatan-hambatan dalam memenuhinya menuntut manusia untuk beradaptasi.
Menghadapi berbagai kemungkinan tersebut dalam menjalani hidup inilah yang menjadi tugas
utama sebuah “kebudayaan”. Karena masyarakat maju tidak akan pernah lupa akan budaya
dan kebudayaan yang mereka miliki selama masa hidupnya, dan kemajuan tidak akan bisa
memberi dampak positif jika karena kemajuan telah mengahapus kebudayaan yag mereka

6
miliki tetapi bangsa akan maju jika bisa mengintegrasi kemajuan yang mereka miliki dengan
kebudayaannya dan itu lah tugas dari disiplin ilmu antropologi.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Budaya adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. Masyarakat
terbentuk dari nilai norma yang mengatur mereka. Manusia merupakan homostatis di mana
komunikasi membentuk kebudayaan dan juga bagian dari kebuadayaan itu sendiri. Dalam
kehidupan budaya masyarakat dan intekasi menyebabkan maka terjadinya proses
komunikasi yang menjadi alat bantu atau guna membantu mereka dalam berinteraksi dengan
baik. Bahasa yang merupakan alat komunikasi juga sangat dipengaruhi oleh proses budaya.
Dengan adanya kesamaan mengenai memaknai sesuatu tersebutlah sehingga membentuk
suatu kebudayaan yang lebih baik dalam interkasi. Pengaruh komunikasi yang disebabkan
oleh budaya ini pulalah yang menjadikan perbedaan pemaknaan dari setiap budaya
masyarakat dalam berkomunikasi.

Jadi, antropologi merupakan ilmu yang lebih dahulu ada dalam memahami
perkembangan interaksi manusia, kemudian antropologi ini terus berkembang sehingga
mulai melihat dan mengkaji pada prose komunikasi yang tercipta. Inilah yang kemudian
menjadikan antropologi menjadi salah satu landasan sehingga lahirnya ilmu komunikasi.
Komunikasi, sosial, budaya, dan perkembangan peradaban sekarang ini adalah tidak hanya
sekedar unsur-unsur dan kata-kata saja tetapi merupakan konsep yang tidak dapat dipisah-
pisahkan. Sehingga studi komunikasi sangat dipengaruhi oleh kajian antropologi begitu juga
perkembangan antropologi yang didasarkan pada kekuatan manusia dalam menciptakan
peradabannya sangat terkait oleh komunikasi.

Ada dua poin dari Antropologi Masa Kini yaitu,Perbedaan-perbedaan di Berbagai


Pusat Ilmiah. Di Amerika Serikat, ilmu antropologi telah memakai dan mengintegrasikan
seluruh warisan bahan dan metode dari ilmu antropologi dalam fasenya yang pertama,
kedua, dan ketiga, ditambah dengan berbagai spesialitas yang telah dikembangkan secara
khusus untuk mencapai pemahaman tentang dasar-dasar dari keragaman bentuk masyarakat
dan kebudayaan manusia yang tampak pada masa sekarang ini. Perbedaan-perbedaan
Istilah Sampai sekarang di berbagai negara masih dipakai berbagai istilah, sehingga ada
perlunya diterangkan di manakah istilah-istilah tersebut lizim dipakai dan apakah arti istilah-

8
istilah seperti Enhnography berarti “pelukisan tentang bangsa-bangsa. Ethnology yang
berarti “ilmu bangsa-bangsa”, adalah juga suatu istilah yang telah lama dipakai sejak
permulaan masa terjadinya antropology. Volkerkunde berarti “ilmu bangsa-bangsa”. Istilah
itu digunakan terutama di Eropa Tengah sampai sekarang. Kulturkunde berarti “ilmu
kebudayaan”. Anthtropology berarti “Ilmu tentang manusia”. Cultural anthtropology, bagian
dari ilmu antropology dalam arti luas yang tidak mempelajari manusia dari sudut fisiknya,
jadi sebagain lawan daripada physical anthropology. Social anthropology, yang disana
dipakai untuk menyebut antropology dari fase-fase sebelumnya.

B. Saran

Kami memohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan makalah ini dan
senantisaa menharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih
bermanfaat dan lebih baik kualitasnya dimasa mendatang. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca serta pemakalah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Putri, Arum. 2019. Definisi Tujuan Manfaat Antropologi. Jakarta: Kompas.com

Budaya, Arnold. 2014. The Future Of Anthropology. Bandung: Piexels

Tolampi, Ifer. 2016. Antropologi Masa Kini. Jakarta: Ganies

Nurmansyah, Gunsu. 2019. Pengantar Antropologi. Lampung : Aura CV. Anugrah Utama
Raharja

Ruswanto, Wawan. 2017. Ruang Lingkup Antropologi. Yogyakarta: Pixselso

Ayu, Recca. 2014. Mengenal Antropologi. Bandung: Team Aura Creative

10

Anda mungkin juga menyukai