Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM (PAI) SECARA TATAP

MUKA DALAM PANDEMI COVID-19 DI PONDOK PESANTREN AGRO NUR EL-

FALAH PULUTAN SALATIGA

OLEH:

AHYA KHOIRUNISA ACWA

(43020200085)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA

2021
Abstrak

Pembelajaran Agama Islam (PAI) secara tatap muka di dalam masa pandemic covid-19.

Sekarang ini sedang menghadapi problematika yaitu adanya pembelajaran daring karena hal itu

pembelajaran tidak bisa dilakukan dengan optimal. Banyak kendala yang di hadapi siswa

maupun guru. Seperti tidak adanya sinyal, atau siswa tidak memiliki android dan juga

keterbatasan ekonomi. Di pondok pesantren sudah banyak yang mengijinkan para santri untuk

kembali belajar ke pondok tetap dengan protocol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang Pengembangan Pembelajaran Agama Islam (PAI) secara tatap

muka di Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah Pulutan Salatiga. Metodologi riset ini

menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, melalui wawancara dan observasi langsung kepada

yang bersangkutan di lokasi penelitian. Pertanyaan pertama dalam wawancara penelitian ini

adalah Bagaimana Syarat untuk kembali ke pondok pesantren pada masa pandemic ini? Kedua,

bagaimana tanggapan siswa dengan adanya belajar kembali di pondok pesantren?. Hasil yang

didapatkan adalah pembelajaran tatap muka itu lebih efektif dari pada belajar secara daring.

Dengam adaanya pembelajaran secara langsung santri dapat lebih memahami apa yang di

sampaikan guru.

Kata Kunci: Pengembangan Pembelajaran Agama Isla, Pembelajaran Tatap Muka.

Abstract

Face-to-face Islamic Religious Learning (PAI) during the COVID-19 pandemic.

Currently we are facing a problem, namely the existence of online learning because learning

cannot be carried out optimally. There are many obstacles faced by students and teachers. Such

as the absence of a signal, or students do not have android and also economic limitations. Many
Islamic boarding schools allow their students to return to study at Islamic boarding schools in

accordance with health protocols. This study aims to provide an overview of the development of

face-to-face Islamic Learning (PAI) at the Nur El-Falah Islamic Islamic Boarding School Pulutan

Salatiga. This research methodology uses descriptive qualitative research, through interviews and

direct observation to interested parties at the research site. The first question in this research

interview is what are the conditions for returning to a pesantren during this pandemic? Second,

how do students respond to re-learning in Islamic boarding schools? As a result, face-to-face

learning is more effective than online learning. With direct learning, students can better

understand what the teacher is saying.

Keywords: Development of Islamic Religious Learning, Face-to-face Learning.


A. Latar Belakang

Pondok pesantren Agro Nur El-Falah berada di Jalan Dipomenggolo, Pulutan,

Kecamatan Sidorejo, Salatiga. Pondok ini didirikan pada tahun 2002 oleh H. Darmo

Supono di atas lahan pribadinnya dam di walafkan untuk pondok pesantren. Dan di asuh

oleh Alm. KH Usman Mansur,BA Sewaktu masih masih di bawah pimpinan beliau

pondok ini hana di khususkan untuk santri putra. Setelal beliau wafat digantikan oleh

KH. Nur Soleh. Dan Alhamdulillah di tahun 2017 beliau membuka pendaftaran bagi

santri putri smp maupun smk. Dan di tahun 2021/2022 imsya allah akan dibuka lagi

Madrasah Aliyah. Pondok ini mendidik skill para santri agar memlikiki perhatian khusus

terhadap pendidikan bidang pertanian terutama dalam pengembanagan agro bisnis dan

industry. Hal ini dilatarbelakangi karena Negara kita adalah Negara Agraris. Pondok

Pesantren Agro nuur El-Falah ini mempunyai pembelajaran antara pondok pesantren

modrn dan pondok pesantren salafiyah. Kegiatan pagi harinya adalah sorogan bersama

para musrif masing-masing santri guna memperlancar dalam membaca al-Qur’an. Para

santri bukan hanya sekedar belajar dari ustad/usadzah tetapi santri diharapkan untuk bisa

menyampaikan kembali kepada orang lain.

Pada tahun 2019 indonesia digemparkan dengan penyakit bernama covid-19.

Penyakit ini dikabarkan sudah menyebar di seluruh negara negara asing termasuk

Indonesia. Virus ini dapat menular melaui permukaan yang terkontaminasi. Gejalanya

antara lain: batuk, demam, indra penciuman atau indra perasa hilang, atau sesak napas.

Paparan virus ini biasannya muncul sekitar lima hari, tetapi juga bisa lebih sekitar 14

hari. Kita hanya bisa mencegah penularan virus tersebut dengan mencuci tangan,

menggunakan masker, menjaga jarak serta pemantauan dan isolasi mandiri untuk orang
yang mempunyai gejala viu=ruse tersebut. Karena hal ini semua aktifitas di berhentikan

untuk menanggulanggi adanya penyebaran covid-19 ini. Pada akhirnya pengasuh pondok

pesantren meliburkan semua semua santri. Para santri akhirnya pun belajar di rumah

dengan system daring. Berjalan begitu lama dan pada akhirnya pengasuh memberi

kebijakan untuk santri pulang kembali kepondok pesantren dengan tetap memenuhi

protocol kesehatan yang ada.

Belajar Sangatlah penting bagi semua orang apalagi dikalangan anak sekolah,

maka dari itu pengasuk memberi kebijakan untuk kembali ke pesantren. Karena menurut

beliau belajar langsung di pesantren lebih efektif dari di rumah.

B. Rumusan Masalah

Adanya latar belakang di atas dapat disumpalkan dalam Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pembelajaran Agama Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Agro

Nuur El-Falah Pulutan Salatiga selama pandemic ini berlangsung?

2. Bagaimana proses Belajar selama pandemic di Pondok Pesantren Agro Nuur El-

Fallah Pulutan Salatiga?

C. Tujuan

Berdasarkan Rumusan di atas maka dapat disimpulkan tujuan penelitian ini

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Agro Nur El-Fallah

selama pandemic

2. Proses belajar Selama pandemic di Pondok Pesantren Agro Nur El-Fallah Pulutan

Salatiga.
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan agar bisa menambah wawasan dan pengetahian serta

Bagaimana cara proses belajar mengajar secara tatap muka selama pandemic ini

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Diharapkan mampu memberi pengetauan tentang pembelajaran tatap muka di

oandemi ini

b. Bagi Guru

Diharapkan mampu memberi pengetahuan dalam proses pembelajaran tatap muka

selama pandemic.

E. Kajian Pustaka

Penelitian pembelajaran secara tatap muka sebeleumnya sudah pernah dilakukan.

Peneliti akan menyajikan penelitian sebelumnya agar terhindar dari plagirsm.

Dari penelitian Siti Faizatun Nisa dan Akhmad Haryanto membahas ketentuan ketentuan

untuk penyelenggaraan KBM secara tatap muka. Pelaksanaan pembelajaran tingkat

pendidikan sekolah dasar disusun berdasarkan tema dan KD yang dilaksanakan dalam

satu atau lebih. Pembelajaran di masa pandemic ini harus direncanakan secara matang

matang. Dari penyusunan RPP dibuat sesuai dengan kondisi saat ini.

Penelitian dari rahmad (2021) membahas tentang pembelajaran Luring di masa pandemic

ini Guru harus terus memberikan dorongan kepada para murid agar tetap semangat dalam
belajar pada masa pandemic ini. Untuk itu disarankan para guru untuk lebih kreatif dalam

mempersiapkan pembelajaran agar para murid tidak jenuh dalam belajar.

Berdasarkan penelitian di atas peneliti menyimpulkan perbedaan dalam penyajian

penulis. Penelitian ini sama sama meneliti tentag pembelajaran secara tatap muka Selma

pandemic. Untuk perbedaannya sangatlah jelas. Dari penelitian pertama meneliti tentang

persiapan yang akan dilakukan secara tatap muka. Sedangkan untuk penelitian yang

kedua membahas tentang bagaimana pembelajaran tatap muka berlangsung agar para

murid tidak jenuh dalam belajar.

Sebagai catatan peneliti. Masah sedikit sekali yang meneliti tentang pembelajaran tatap

muka selama pandemic covid-19. Dan penelitian di atas merupakan penelitian yang

dianggap sesuai dengan apa yang peneliti tulis.

F. Landasan Teori

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu hal yang terpenting dalam kehidupan seseorang.

Pendidikanlan yang dapat menentukan masa depan kita akan seperti apa. Kemampuan

seseorang akan terbentuk melalui pendidikan. Pendidikan ialah proses pengubahan

sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya menewasakan. Menurut

Ki Hajar Dewantoro, pendidikan adalah pembudayaan budi pekerti yang beradab dan

perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia.

Pendidikan memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan guna membangun bangsa

secara sistematis dan sistemik kea rah yang lebih baikdengan cara melihat keadaan

yang tidak di kehendaki saat ini.


2. Pembelajaran

Pembelajaran bertujuan untuk proses belajar siswa. Pembelajaran juga merupakan

kegiatan interaksi antara murid dan guru. Pembelajaran merupakan proses yang

dilakukan setiap harinya yang bertujuan mengasah potensi yang ada pada murid

sehinga akan mengalami perub ahan yang lebih maju.

G. Hipotesis

Menurut Mundilarso, hipotesis penelitian merupakan pernyataan yang masih

lemah tingkat kebenarannya. Untuk itu masih harus diuji kebenarannya dengan

menggunakan teknik tertentu. Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori, dugaan,

pengalaman pribadi, atau orang lain, kesan umum, kesimpulan yang sifatnya masih

sangat lemah. Hipotesis dapat doiartikan pula sebagai pernyataan keadaan populasi yang

akan divertifikasi menggunakan data atau informasi yang dikumpulkan melalui sempel

H. Metode Penelitian

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatat dari berbagai proses secara langsung

maupun tidak langsung. Dalam Observasi pengamatan ini peneliti mengamati situasi

yang ada di Pondok Pesantren Agro Nuur El-Fallah Pulutan Salatiga. Observasi

dilakykan untuk melihat kegiatan pembelajaran tatap muka secara langsung.

2. Wawancara

Wawancara adalah antara dua orang yang bertukar informasi, atau Tanya jawab.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan wawancara dengan orang yang

bersangkutan, peneliti sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang tersusun secara

sitematis.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan upaya untuk memperolah data atau informasi berupa

catatan tertulis atau atau gambar yang tersimpan yang berkaitan dengan masalah

penieliti.

Dokumentasi penelitian ini berupa foto yang di mana si peneliti mewawancarai orang

yang bersangkutan.
I. Daftar Pustaka

Siti Faizatun Nissa,& Akhmad Haryanto (2020), Implementasi Pembelajaran Tatap Muka Di

Masa Pandemi Covid-19, https://unars.ac.id/ojs/index.php/pgsdunars/article/view/840/615

Rahmad (2021), Tantangan Guru Dalam Pembelajaran Luring Masa Pandemi Covid 19 di SD

Kecil Paramasan Atas

Anda mungkin juga menyukai