Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Manajemen Resiko Perusahaan

( Perusahaan Jasa Konstruksi )

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Resiko Dosen Pengampu: Bapak
Bagiyono, H., S.E

Nama Kelompok :

1. Safry Rizky Ramadhan 43020200071

2. Azizah Ayu Kusumawati 43020200075

3. Wibi Qurota A’yunil Huda 43020200079

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabilalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat Taufiq hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang bertemakan “Manajemen Resiko Perusahaan”
dengan tepat waktu dan tidak ada halangan suatu apapun.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita


Nabi Muhammad SAW, Yang telah diutus oleh Allah untuk membimbing manusia
ke jalan yang lurus agar bisa memperoleh keberuntungan di dunia dan akhirat.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Resiko Perusahaan Beliau Bapak
Bagiyono, H., S.E Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca pendengar dan juga bagi penulis.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatauh.

Salatiga, 2 April 2023

Penulis
Daftar Isi
BAB I...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................5
C. Tujuan Masalah..............................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................................6
A. Penerapan Manajemen Resiko Perusahaan...................................................................................6
B. Klasifikasi Resiko Perusahaan.........................................................................................................7
C. Faktor-Faktor Resiko Perusahaan...................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
A.Kesimpulan.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Persaingan usaha jasa/ industri konstruksi pada era globalisasi sangat ketat,
disamping akibat hadirnya kontraktor asing ke pasar domestik, juga tuntutan transparansi
sebagai ciri dari globalisasi akan menguat. Untuk masuk pasar global, tidak dapat asal
masuk, namun yang terpenting adalah adanya perubahan cara berpikir, yaitu dari cara
berpikir lokal menjadi cara berpikir global.

pelaksanaan yang terbatas, dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi, serta
banyak menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih. Risiko usaha perusahaan kontraktor
telah banyak teridentifikasi, dan bahkan ada risiko yang dialami juga telah banyak yang
diatasi. Namun belum pernah dilakukan suatu penelitian yang mendalam tentang segala
jenis risiko usaha yang mungkin terjadi, dan bagaimana merespons yang paling tepat
terhadap risiko-risiko tersebut.

Di sinilah timbul suatu kebutuhan akan adanya manajemen risiko. pelaksanaan yang
terbatas, dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi, serta banyak menggunakan
tenaga kerja yang tidak terlatih. Risiko usaha perusahaan kontraktor telah banyak
teridentifikasi, dan bahkan ada risiko yang dialami juga telah banyak yang diatasi. Namun
belum pernah dilakukan suatu penelitian yang mendalam tentang segala jenis risiko usaha
yang mungkin terjadi, dan bagaimana merespons yang paling tepat terhadap risiko-risiko
tersebut. Di sinilah timbul suatu kebutuhan akan adanya manajemen risiko.

Sektor konstruksi diproyeksikan menjadi motor pendorong pertumbuhan ekonomi


dan indeks harga saham gabungan pada 2016. Dengan terdorongnya sektor konstruksi,
sektor perbankan otomatis terangkat pernyaluran pinjaman kepada proyek-proyek
infrastruktur.

Besarnya peran dan risiko bisnis sektor konstruksi dan properti ini, harus diiringi
dengan pengelolaan risiko yang memadai. Namun hingga saat ini, belum ada regulasi yang
mewajibkan perusahaan pada sektor konstruksi dan properti untuk melakukan pengelolaan
risiko sebagaimana regulasi yang ada pada sektor perbankan. Satu-satunya regulasi yang
lintas sektoral tentang hal tersebut adalah regulasi tentang pembentukan komite pemantau
risiko pada BUMN. Sesuai peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor:
PER–10/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
BUMN sehingga semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah membentuk Komite
Pemantau Manajemen Risiko. Jadi, peraturan tersebut juga berlaku pada BUMN yang
bergerak di bidang konstruksi dan properti.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan manajemen resiko yang diterapkan pada perusahaan?
2. Bagaimana perusahaan mengklasifikasikan resiko?
3. Apa saja faktor-faktor resiko yang dihadapi perusahaan?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui penerapan manajemen resiko yang diterapkan pada perusahaan.
2. Mengetahui perusahaan mengklasifikasikan resiko.
3. Mengetahui faktor-faktor resiko yang dihadapi perusahaan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penerapan Manajemen Resiko Perusahaan


Secara umum Manajemen Risiko didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi,
mengukur dan memastikan risiko dan mengembangkan strategi untuk mengelola risiko
tersebut. Dalam hal ini manajemen risiko akan melibatkan proses-proses, metode dan
teknik yang membantu manajer proyek maksimumkan probabilitas dan konsekuensi dari
event positif dan minimasi probabilitas dan konsekuensi event yang berlawanan.

Dalam manajemen proyek, yang dimaksud dengan manajemen risiko proyek adalah
seni dan ilmu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko selam umur
proyek dan tetap menjamin tercapainya tujuan proyek. Manajemen proyek yang baik akan
mampu memperbaiki keberhasilan proyek secara signifikan. Manajemen risiko bisa
membawa pengaruh positif dalam hal memilih proyek, menentukan lingkup proyek,
membuat jadwal yang realistis dan estimasi biaya yang baik. Proses yang dilalui dalam
manajemen risiko adalah:

1) Perencanaan Manajemen Risiko, perencanaan meliputi langkah memutuskan


bagaimana mendekati dan merencanakan aktivitas manajemen risiko untuk
proyek.
2) Identifikasi Risiko, tahapan selanjutnya dari proses identifikasi risiko adalah
mengenali jenis-jenis risiko yang mungkin (dan umumnya) dihadapi oleh setiap
pelaku bisnis.

3) Analisis Risiko Kualitatif, analisis kualitatif dalam manajemen risiko adalah


proses menilai (assessment) impak dan kemungkinan dari risiko yang sudah
diidentifikasi. Proses ini dilakukan dengan menyusun risiko berdasarkan
efeknya terhadap tujuan proyek.

B. Klasifikasi Resiko Perusahaan


Di dalam melakukan analisis, perusahaan menggunakan yang namanya skala
analisis Australian Standard/New Zealand Standard (AS/NZS). Dalam melakukan
pengukuran terhadap resiko.

Skala pengukuran analisa kejadian menurut NA/NZS 4360:2004 :

A : Hampir pasti terjadi dan akan terjadi di semua situasi (almost certain)

B : Kemungkinan akan terjadi di semua situasi (likely)

C : Moderat, seharusnya terjadi di suatu waktu (moderate)


D : Cenderung dapat terjadi di suatu waktu (unlikely)

E : Jarang terjadi (rare) Skala pengukuran analisa konsekuensi menurut NA/NZS


4360:2004 Tidak Signifikan: tanpa kecelakaan manusia dan kerugian materi. Minor :
bantuan kecelakaan awal, kerugian materi yang medium. Moderat : diharuskan penanganan
secara medis, kerugian materi yang cukup tinggi. Major : kecelakaan yang berat,
kehilangan kemampuan operasi/ produksi, kerugian materi yang tinggi. Bencana kematian:
bahaya radiasi dengan efek penyebaran yang luas, kerugian yang sangat besar.

C. Faktor-Faktor Resiko Perusahaan


Pada makalah ini mengambil studi kasus manajemen resiko yang dilakukan pada
perusahaan jasa konstruksi yang dimana rentan sekali mengalami resiko tinggi. Dalam
menganalisa variable-variabel risiko yang terjadi, maka harus diidentifikasi kondisikondisi
ketidakpastian yang menimbulkan risiko, sumber risiko serta pengaruhnya. Pendekatan
yang diambil untuk mengidentifikasi faktor risiko dan Faktor-faktor risiko dikelompokkan
sebagai berikut:

1. I. RISIKO ALAMI / NATURAL 1. Sistem Cuaca a. Angin (R1) b. Hujan (R2) c.


Banjir (R3) d. Suhu Panas (R4) 2. Sistem Geologi a. Gempa Bumi (R5) b.
Kegagalan Tanah (R6).
2. RISIKO MANUSIA /HUMAN 1. Sosial a. Pencurian material, peralatan kerja (R7)
b. Kesengajaan melakukan kesalahan (R8) c. Masuk kerja terlambat dan pulang
kerja lebih awal (R9) d. Pungutan liar oleh preman (R10).
3. Politik a. Kerusuhan/huru-hara (R11) b. Demonstrasi (R12) c. Aksi mogok kerja
(R13) 3. Ekonomi a. Inflasi (R14) b. Kenaikan suku bunga pinjaman (R15) c.
Kenaikan BBM, TDL (R16) d. System Pembayaran/termyn (R17)
4. Undang-undang a. Persetujuan dan perijinan (ijin gangguan proyek) (R18) b.
Klausul kontrak (R19)
5. Kesehatan a. Epidemik/wabah penyakit menular (R20) b. Perawatan/jaminan
kesehatan (R21) c. Efek/akibat melakukan kegiatan konstruksi (R22)
6. Manajerial a. Pesediaan sumber daya manusia (R23) b. Construction cost (R24)
c. Change order (R25).
7. Teknis a. Sebelum masa serah terima, bangunan sudah rusak (R26) b. Mendapat
komplain (R27), c. Masa pemeliharaan (R28).
8. Budaya a. Perbedaan bahasa dalam hal komunikasi (R29) b. Perbedaan dalam cara
kerja (R30) c. Perbedaan pendidikan (R31) .
9. Logistik a. Keterlambatan material (R32) b. Kehilangan material dan peralatan kerja
(R33) c. Kerusakan material dan peralatan kerja (R34) .
10. Lingkungan a. Polusi (R35) b. Jauhnya lokasi (R36) c. Akses masuknya material
(R37).

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Secara umum risiko dapat
diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat
kemungkinan yang merugikan.

Manajemen risiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol


keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan
atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.
Dengan kata lain, manajemen risiko adalah suatu cara dalam mengorganisir suatu risiko
yang akan dihadapi baik itu sudah diketahui maupun yang belum diketahui atau yang tak
terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Manajemen risiko juga bisa disebut suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas Salim, 2007. Asuransi dan Manajemen Risiko, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Bachtiar, E. (2012). Kasus-kasus Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat.

Lokobal Arif. 2014. MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAAN JASA PELAKSANA KONSTRUKSI DI
PROPINSI PAPUA (Study Kasus di Kabupaten Sarmi).Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2.

Anda mungkin juga menyukai