Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MENGEVALUASI KEBIJAKAN BISNIS DALAM KAITANNYA DENGAN MANAJEMEN RISIKO ALMA

Dosen pengampu : Ulen Bangun, M.M

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7

KIKI AMALIA

MUFTYA MELLISYA

M. ILHAM TARIGAN

M. ALWI FACHRRUROZY

NAUFAL PRIANDILA

NOVI DAMAYANTI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI) SYEKH

H. ABDUL HALIM HASAN AL – ISHLAHIYAH

BINJAI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya kepada kami
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat berdasarkan kebutuhan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah M.Asset dan Liabilies, serta untuk kebutuhan kami agar dapat lebih
memahami.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak kelompok 7 yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini karena keterbatasan referensi. Mengingat
keterbatasan itu, maka kami membuka selebar-lebarnya kritik dan saran dari Bapak dosen mata kuliah
M.Asset dan liabilies khususnya, serta rekan-rekan pembaca pada umumnya. Akhir kata, semoga
makalah ini bisa bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Binjai, Mei 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kebijakan bisnis ....................................................... 2


B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Bisnis ............ 2
C. Pengertian Manajemen risiko .................................................... 3
D. Tujuan Manajemen risiko ........................................................... 4
E. Risiko ALMA (Asset and Liability Management) ........................ 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 6
B. Saran ........................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 7


BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Kebijakan bisnis dalam ekonomi berhubungan dengan produksi, harga dan pemasaran sehingga
akan terjadi siklus perekonomian yang baik. Kebijakan bisnis yang teratur tergantung pada faktor-
faktor lingkungan, strategi dan analisis penelitian yang dilakukan dengan acuan produksi terdiri atas
kebutuhan konsumen, menghasilkan barang dan jasa, praktek konsumsi dan harga terdiri atas
penentuan harga, produk, pesaing dan pemasaran terdiri atas cara berkomunikasi, strategi
pemasaran, lingkungan dan keinginan konsumen.

Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis perusahaan
karena semakin berkembang nya dunia perusahaan serta meningkatnya kompleksitas aktivitas
perusahaan mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Sasaran utama
dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi perusahaan terhadap kerugian yang mungkin
timbul. Manajemen risiko juga digunakan untuk memberikan informasi yang mendasar mengenai
konsep manajemen risiko serta perlunya penerapan manajemen risiko dalam suatu perusahaan.
Risiko secara umum didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang diperkirakan
maupun yang tidak dapat diperkirakan dan dapat menimbulkan dampak bagi pencapaian tujuan.
Dalam melakukan suatu aktivitas usaha, akan selalu dihadapi oleh suatu tantangan risiko, karena apa
yang akan terjadi di masa akan datang tidak dapat diketahui secara pasti. Besarnya tingkat kerugian
karena risiko yang dihadapi sangat bervariasi bergantung penyebab dan efek pengaruhnya. Jika saja
suatu Riski sudah dapat diketahui secara pasti bentuk dan besarannya makanyentu saja ini dapat
diperlakukan seperti biaya karena risiko merupakan suatu ketidakpastian maka akan menjadi suatu
masalah penting bagi semua pihak.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu kebijakan bisnis ?

2. Faktor apa yang mempengaruhi kebijakan bisnis ?

3. Apa itu manajemen risiko ?

4. Apa tujuan Manajemen risiko ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kebijakan bisnis

bisnis merupakan pedoman yang dikembangkan oleh suatu perusahaan untuk mengatur
tindakan-tindakan bisnis dengan mendefinisikan batas-batas dimana keputusan bisnis harus
dibuat.

Menurut Steiner kebijakan dapat didefinisikan sebagai pernyataan keinginan dan kehendak
manajemen untuk mengatur kegiatan guna mencapai tujuan perusahaan. Kebijakan bisnis
meliputi perencanaan dan strategi jangka panjang, dengan mencakup pada pengamatan
lingkungan eksternal dan internal, Yang termasuk kedalam lingkungan eksternal yaitu lingkungan
sosial dan lingkungan kerja, perusahaan mengamati lingkungan eksternal untuk melihat
kesempatan dan ancaman yang ada diluar perusahaan. Sedangkan lingkungan internal terdiri dari
struktur, budaya perusahaan dan sumber daya.

Analisis lingkungan tersebut akan dilanjutkan ke tahap perumusan strategi yang terdiri dari
perumusan visi dan misi, tujuan, perencanaan strategi dan kebijakkan perusahaan. Setelah proses
perumusan strategi akan dilakukan implementasi strategi yang merupakan proses dimana
perusahaan mewujudkan kebijakan dan strateginya dalam tindakan melalui pengembangan
program, anggaran dan prosedur. Selanjutnya Tahap akhir yang merupakan evaluasi dan
pengendalian kinerja. Seluruh proses tersebut akan memperoleh umpan balik agar mampu
menghasilkan kebijakan dan strategi baru yang lebih baik dari sebelumnya. Namun tidak berarti
suatu kebijakan bisa dengan mudahnya berubah- ubah. Suatu kebijakan bisnis harus bersifat
stabil, sehingga tidak menyebabkan keraguan dan ketidakpastian dalam pemikiran para
pemangku kepentingan yang akan mengikutinya sebagai pedoman dan panduan.

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Bisnis

Berikut faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebijakakn bisnis :

a. Pertimbangan regulasi dan kebijakan pemerintah Setiap organisasi ataupun perusahaan yang
beroperasi dalam kelompok masyarakat yang lebih luas perlu mempertimbangkan apa yang dapat
dan tidak dapat dilakukan dalam menyusun strategi kebijakan perusahaannya karena akan selalu
dibatasi oleh regulasi, kebijakan dan peraturan pemerintah.

b. Kondisi persaingan Secara keseluruhan kondisi persaingan merupakan faktor penentu strategi
yang besar. Kebijakan bisnis bukan hanya sebatas memberikan pelayanan terhadap pasar, namun
juga memenangkan persaingan di dalam pasar yang mereka layani. Strategi perusahaan juga harus
disesuaikan dengan sifat dan kombinasi faktor-faktor kompetisi harga, kualitas produk, fitur
kinerja dan pelayanan.

c. kepentingan pemangku kepentingan Stackholder seperti yang kita ketahui, para pemangku
kepentingan dalam bisnis dapat bersifat eksternal maupun internal. Para pemegang saham
stackholder dan pekerja pemangku kepentingan di internal perusahaan. Sementara itu, pemasok,
pelanggan dan lembaga keuangan menyediakan pinjaman merupakan pemangku kepentingan di
eksternal perusahaan. Kebijakan yang diambil tentu tidak boleh merugikan para pemangku
kepentingan tersebut
C. Pengertian Manajemen Risiko

Risiko adalah kesempatan timbulnya kerugian

Risiko adalah protabilitas timbulnya kerugian

Risiko adalah ketidak pastian

Risiko adalah penyimpangan actual dari yang diharapkan

Risiko adalah protabilitas suatu hasil akan berbeda dari yang diharapkan pada ekonomi syariah,
risiko disebut dengan gharar. Gharar secara etimologi bermakna kekhawatiran atau resiko. Gharar
berarti juga menghadapi suatu kecelakaan, kerugian, dan atau kebinasaan. Manajemen risiko dalam
bank Islam mempunyai karakter yang berbeda dengan bank konvensional, terutama karena adanya
jenis-jenis risiko yang khas melekat hanya pada bank-bank yang beroperasi secara syariah. Dengan
kata lain, perbedaan mandasar antara bank Islam dengan bank konvensional bukan terletak pada
bagaimana cara mengukur, melainkan pada apa yang dinilai.

Risiko merupakan suatu kemungkinan akan terjadi hasil yang tidak diinginkan, yang dapat
menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta tidak dikelola semestinya. Islam memandang
segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, teratur dan tidak boleh dilakukan secara asal-
asalan. Bahkan proses- prosesnya harus dilakukan dengan baik. Hal ini merupakan prinsip utama
dalam ajaran Islam. Berkaitan dengan hal ini Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh imam Thabrani:

“Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan
secara itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas)”. Makna dari hadist tersebut adalah bahwa arah
pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap, dan cara-cara mendapatkan yang transparan merupakan
amal perbuatan yang dicintai Allah SWT. Pada hakekatnya manajemen dalam arti mengatur segala
sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan dalam ajaran
Islam.

Adapun karakter manajemen risiko pada bank syariah adalah :

1. Identifikasi risiko yang dilakukan dalam bank Islam tidak hanya mencakup berbagai risiko yang ada
pada bank-bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, keunikan bank Islam
terletak pada enam hal:

-proses transaksi pembiayaan

- proses manajemen

- Sumber daya manusia

- teknologi - lingkungan eksternal

- kerusakan.

2. Penilaian Risiko dalam penilaian Risiko, keunikan bank Islam terlihat pada hubungan antara
probability dan impact, atau yang biasa dikenal sebagai Qualitative Approach.

3. Antisipasi Risiko Antisipasi Risiko dalam bank bertujuan untuk :

a. Dalam hal ini, bank Islam memerlukan persetujuan DPS untuk mencegah kekeliruan proses
dan transaksi dari aspek syariah. Disamping itu, bank Islam juga memerlukan opini bahkan
fatwa DSN bila Bank Indonesia memandang persetujuan DPS belum memadai atau berada
diluar kewenangan nya.

b. Detective, pengawasan dalam bank Islam meliputi dua aspek, yaitu aspek perbankan oleh
bank Indonesia dan aspek syariah oleh DPS.

C. Recovery, koreksi atas suatu permasalahan dapat melibatkan Bank Indonesia untuk aspek
perbankan dan DSN untuk aspek syariah.

4. Monitoring Risiko Aktivitas dalam bank Islam tidak hanya meliputi manajemen bank Islam, tetapi
juga melibatkan Dewan Pengawas Syariah. Untuk dapat mengimplementasikan proses manajemen
risiko, langkah awal bank syariah harus secara tepat mengenal dan memahami serta mengidentifikasi
seluruh risiko, baik yang sudah ada maupun yang mungkin timbul dari suatu bisnis baru bank. Selain
itu secara berturut-turut bank syariah perlu melakukan pengukuran, pemantauan dan pengendalian
risiko.

Pada tahap pemantauan risiko dilakukan evaluasi terhadap eksposur risiko dan penyempurnaan
proses pelaporan apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi. Faktor risiko,
teknologi informasi dan system informasi manajemen risiko yang bersifat material. Akhirnya pada
tahap pengendalian risiko, dilakukan pengelola risiko tertentu yang dapat membahayakan
kelangsungan usaha bank.

Implementasi manajemen risiko pada bank umum syariah dan unit usaha syariah disesuaikan
dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan bank umum
syariah dan unit usaha syariah. Penerapan manajemen risiko bank umum syariah dan unit syariah jenis
risiko yang wajib dikelola bank adalah:

1. Risiko kredit atau pembiayaan


2. Risiko pasar
3. Risiko operasional
4. Risiko Likuiditas
5. Risiko Hukum
6. Risiko Reputasi
7. Risiko Strategik
8. Risiko keStrategik
9. Risiko Modal.

D. Tujuan Manajemen risiko

Tujuan manajemen risiko secara umum digunakan untuk dasar agar bisa memprediksikan bahaya
atau hal yang tidak menyenangkan yang akan dihadapi dengan perhitungan yang cermat serta
pertimbangan yang matang dari berbagai informasi di awal untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan.

Secara khusus, tujuan dari manajemen risiko ialah:

a. Menyediakan informasi mengenai risiko kepada pihak regulator.

b. Meminimalkan kerugian dari berbagai risiko yang uncontrolled.

c. Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan yang berkesinambungan.

d. Biaya manajemen risiko (risk management) yang efisien dan efektif.


e. Memberikan rasa aman.

f. Agar pendapatan perusahaan stabil dan mampu memberikan kepuasan bagi pemilik dan pihak lain.

Untuk mencapai tujuannya, terdapat proses pengelolaan risiko yang dimulai dari identifikasi,
pengukuran, hingga penanganan yang dibahas pada buku Mudah Memahami Manajemen Risiko
Perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

E. Risiko ALMA (Asset and Liability Management)

1. Risiko likuiditas yaitu risiko yang disebabkan ketidakmampuan bank mengelola (kelebihan atau
kekurangan) dana dalam kegiatan operasional.

2.Risiko suku bunga yaitu risiko yang disebabkan karena posisi reviewing asset liability tidak searah
dengan perubahan suku bunga.

3. Risiko nilai tukar yaitu risiko yang disebabkan oleh posisi Asset & Liability dalam mata uang asing
tidak searah dengan perubahan nilai tukar.

4. Risiko portepel yaitu risiko yang disebab kan oleh struktur Asset & Liability tidak mendukung
effisiensi operasi. Seperti komposisi asset kurang menghasilkan keuntungan dan komposisi liability
mengarah ke biaya tinggi. Dalam kaitan terhadap risiko portepel ini fungsi pengelolaan portepel
sangat penting yaitu bagaimana mengusahakan agar komposisi dana searah dengan komposisi
penggunaan dana. Risiko portepel termasuk fungsi pengelolaan dana atau Funding Management
disebut juga the acquisition of liabilities atau Deposit and liabilities.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada
pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu.

Risiko merupakan suatu kemungkinan akan terjadi hasil yang tidak diinginkan, yang dapat
menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta tidak dikelola semestinya.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan.
Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah. Atas kritik dan
sarannya penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Masyud. (2006). Manajemen Risiko. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Darmawan, Herman, 2013, Manajemen Risiko, Bumi Aksara, Bandung.

Hamid, Djamhur. “Konsep Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis.” ADBI4437/MODUL 1 (2015).

Anda mungkin juga menyukai