Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Studi
Disusun Oleh
KELOMPOK 11
Kelompok 11
ii
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Dengan adanya bisnis maka akan terbuka lowongan pekerjaan dan keinginan serta
kebutuhan konsumen dapat terpenuhi melalui produksinya. Dalam dunia usaha
atau bisnis tidak ada yang bebas dari risiko, yang perlu kita lakukan oleh pelaku
bisnis adalah tindakan antisipasi agar risiko dapat diminimalkan kan dan tidak
menimbulkan hal-hal yang diluar dugaan.
Risiko dalam bisnis merupakan hal yang wajar dijumpai, hal ini karena
adanya berbagai macam faktor yang mempengaruhi nya, Jenis-jenis risikonya pun
bermacam-macam maka dari itu seorang pelaku bisnis haruslah cermat dalam
melihat serta mengatasi segala kemungkinann yang akan terjadi dalam usahanya,
sehingga risiko dapat diminimalkan dan kehidupan perusahaan dapat
maksimalkan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
4
1. Untuk mengetahui pengertian risiko
2. Untuk mengetahui dan memahami risiko pada aspek Sumber Daya
Manusia (SDM)
3. Untuk mengetahui dan memahami risiko pada aspek keuangan
4. Untuk mengetahui dan memahami risiko pada aspek pemasaran
5. Untuk mengetahui dan memahami risiko pada aspek produksi/operasi
6. Untuk mengetahui dan memahami risiko pada aspek sistem informasi
7. Untuk mengetahui dan memahami upaya antisipasi menyeluruh dari
risiko-risiko yang terjadi
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Risiko
Pendapat para ahli mengenai risiko cukup banyak. Salah satunya adalah
pendapatan Silalahi (1997), yang mengartikan bahwa:
Risiko perusahaan dapat dibagi ke dalam 2 tipe tipe pertama dan yang
lebih tradisional adalah risiko yang sulit dikendalikan manajemen perusahaan,
seperti risiko kebakaran karena hubungan pendek listrik dan penipuan pihak-pihak
tertentu. arus. Perusahaan biasanya. melindungi dirinya misalnya dengan cara
membeli asuransi. Tipe kedua adalah risiko yang dapat dikendalikan oleh
manajemen perusahaan. Risiko ini dapat terjadi misalnya pada saat perusahaan
membangun pabrik baru, meluncurkan produk baru, atau membeli perusahaan
lain.
6
Ada beberapa risiko yang hendaknya diperhatikan pada kelompok orang
dengan jabatan sebagai eksekutif tingkat atas, antara lain:
7
Perusahaan harus melakukan penilaian-penilaian mengenai kemungkinan
adanya pemogokan, memikirkan kerusakan apa yang dapat terjadi, dan
menganalisis bagaimana hal ini dapat diantisipasi, termasuk di dalamnya
perihal membangun buffer stocks dan memindahkan produksi pada pabrik-
pabrik lainnya.
Pelanggaran etika makin lama makin dirasakan sebagai suatu resiko bisnis
yang utama. Berita banyak melansir perihal pelanggaran etika selain kasus
pelanggaran pidana atau perdata lainnya yang memiliki konsekuensi serius
bagi reputasi perusahaan serta keuntungan-keuntungan masa depan. Di bawah
ini dapat dilihat bagaimana peruasahaan dapat meningkatkan dan menangani
etika etika perusahaannya. Seringkali hal-hal diatas bukanlah merupakan
risiko bisnis yang dapat menyebabkan perusahaan jatuh, tetapi jika
8
manajemen gagal dalam mengendalikan perusahaan, maka perusahaan akan
berada pada kondisi yang berat untuk dapat bertahan, apalagi berkembang.
Biaya produksi yang tinggi akan berdampak pada harga jual produk yang
tinggi pula, sehingga produk akan sulit bersaing di pasar. Cara mengatasi
pengurangan biaya tersebut dapat cara melakukan efisiensi dan otomatisasi.
dilakukan dengan Efisiensi dapat mengurangi biaya-biaya, namun hal ini
memerlukan perencanaan.yang baik. Contoh adalah produk selalu tersedia
pada saat diperlukan; tenaga kerja meningkatkan kualits kerja mereka
sehingga dapat memperkecil waste (pemborosan). Otomatisasi merupakan
salah satu jalan keluar untuk mengurangi biaya produksi, yaitu dengan
menggantikan peran manusia dengan mesin. Sebelum penggantian itu, sudah
tentu perusahaan harus menghitung untung-rugi dengan cara membandingkan
biaya mesin terhadap penghematan pada buruh dan bahan baku.
a. Utang
9
yang pada saat jatuh tempo ternyata tidak terbayar. Selain utang swasta
tersebut, ada lagi kelompok utang yang juga mengakibatkan krisis menjdi
terus berkepanjangan, yaitu utang pemerintah kepada pihak asing. Dengan
kedua masalah yang dihadapi tersebut maka perusahaan perlu
mengendalikan utang-utang mereka agar terhindar dari kebangkrutan
Pencegahan hutang. Pada masa perkonomian sedang tumbuh, banyak
perusahaan ingin mengembangkan usahanya secepat-cepatnya, karena
takut tertinggal oleh para pesaingnya. Kadangkala kebijakan-kebijakan
perusahaan yang telah ada dilanggar oleh semangat spekulasi yang
mempengaruhi sistem kerja yang ada. Kondisi seperti ini sangat beresiko
bagi kebijakan keuangan perusahaan. Bagi perusahaan yang memiliki
kebijakan keuangan ketat cenderung dapat bertahan dari pada yang lemah,
karena lebih baik membatalkan usaha-usaha yang beresiko dari pada
menanggung utang nantinya. Penagihan Utang. Penagihan utang yang
tidak sensitif dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
10
Kebutuhan akan modal kerja yang juga lebih besar
Permintaan akan produk yang memiliki daur hidup produk pendek seperti
produk-produk teknologi informasi sangat sulit untuk dapat bertahan lama. Pada
pasar produk seperti itu perusahaan-perusahaan akan mendapatkan masalah
dengan pendapatan yang bergelombang, yaitu cepat untuk akan tetapi cepat pula
penjualannya menurun. Dengan demikian hendaknya perusahaan mengubah
strategi perusahaan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pasar produk tersebut
3. Masalah harga
Perang harga dapat terjadi antar produsen suatu produk sejenis oleh
beberapa sebab, seperti:
11
a. Dampak dari kapasitas produksi
b. Kegiatan inovasi yang rendah di pasar
c. Suatu perusahaan melakukan kampanye pemasaran yang agresif
d. Pasar berbentuk oligopoly
4. Masalah distribusi
12
3. Berkurangnya daya saing. Risiko karena berkurangnya daya saing produk
dengan produk sejenis di pasar, misalnya karena desain yang dibuat
dengan teknologi yang sudah tertinggal.
13
a. Pencurian komputer.
b. Pemakaian yang tidak diizinkan mengakses komputer
c. Penggunaan disket yang tidak diperiksa
d. Kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak
e. Kesalahan pemakai
3. Minimalisasi risiko komputerisasi
Risiko pemakaian komputerisasi hendaknya diperkecil. Hal-hal
inidapat ditinjau dari aspek hardware, software dan
brainware.Perusahaan hendaknya memiliki ansuransi di mana
biayanyadimasukkan sebagai bagian dari biaya-biaya sistem IT-nya.
Mereka juga perlu mengembangkan keahlian para karyawannya dalam
manajemen data atau kemampuan untuk membenahi data
yangrusak/hilang serta melatih karyawan untuk menghindari
masalah.Secara sederhana para karyawan diajari bagaimana mengcopy
file,cara keluar dari program dengan melakukan prosedurnya
dandiberitahu risiko jika meninggalkan komputer pada saat mereka
bekerja, dan lain-lain. Perusahaan seharusnya mempunyai copy
datayang dilakukan secara rutin dan otomatis. Seluruh file harusdicopy
secara otomatis, buat salinannya pada tiap akhir jamkerja pada media
yang terpisah, sehingga kerusakan dari harddriveatau main frame tidak
akan mempengaruhi data.
4. Risiko aspek alam
Resiko ini terjadi diluar pengetahuan dan kemampuan
manusia,misalnya gempa bumi,banjir,anginputing beliung, kemarau
panjangdsb. Karena peristiwa ini kemungkinan sangat kecil resikonya
dapatdianggap tidak ada, tetapi bila takut menghadapi resiko
tersebut,ada perusahaan asuransi yang berani menanggung resiko
tersebut.
14
G. Upaya antisipasi menyeluruh dari risiko-risiko yang terjadi
Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk mengurangi
resiko.
15
prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan
saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya trend pasar.
Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena
resikonya cukup besar.
7. Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda.
Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka
akan memperkecil resiko bisnis tersebut.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen risiko adalah sistem pengawasan risiko dan
perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau
perorangan terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu
risiko, dimanadalam usaha ketidakpastian ini dihubungkan dengan
penghasilan perusahaan, arus keluar masuk uang, dan harta benda yang
telah ada atauyang dibutuhkan dimasa datang.
Risiko perusahaan dapat dibagi ke dalam 2 tipe yaitu: tipe pertama
dan yang lebih tradisional adalah risiko yang sulit dikendalikan
manajemen perusahaan, seperti risiko kebakaran karena hubungan
pendek aruslistrik dan penipuan pihak-pihak tertentu. Perusahaan
biasanyamelindungi dirinya misalnya dengan cara membeli asuransi.
Tipe kedua adalah risiko yang dapat dikendalikan oleh manajemen
perusahaan. Risikoini dapat terjadi misalnya pada saat perusahaan
membangun pabrik baru,meluncurkan produk baru, atau membeli
perusahaan lain.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu saya
mengharapkan inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu
menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya saya berharap agar
dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah perubahan
khususnya dunia pendidikan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18