Disusun Oleh:
Kelompok 3
Puji syukur atas rahmat dan hidayahnya yang diberikan oleh Allah kepada
semua makhluk semesta alam. Karena dengan rahmat dan hidayahnya kita bisa
menikmati kemuliaan yang sempurna, yaitu berupa nikmat iman, islam, dan ihsan yang
disampaikam melalui kitab Al-Qur’an senagai pedoman hidup. Selain itu hidayah yang
berupa jalan yang terang benderang dan jalan yang lurus.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW. Yang telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan menuju jalan yang
penuh dengan gemerlap cahaya keimanan. Semoga kita semua mendapatkan safaat-
Nya di yaumul kiyamah dengan barokah-Nya Nabi Muhammad SAW.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat ataupun inpirasi bagi pembaca.
A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................
A. Latar Belakang
Kondisi kompetisi usaha yang semakin tajam (hyper competitive) tidak dapat
dielakkan oleh dunia usaha, baik bidang jasa, penjualan barang ataupun industri.
Kondisi ini juga dihadapi oleh dunia perbankan pada umunya maupun dunia perbankan
Indonesia pada khususnya (SP Hasibuan, 1993)
Perkembangan Industri perbankan telah sampai pada tahapan yang sangat
kompetitif, kompleks dan dinamis. Oleh karena itu bank dituntut untuk dapat
mengantisipasi perubahan lingkungan dengan cepat dan tepat sehingga mampu
mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan.
Sebagai salah satu sektor yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
keberhasilan pembangunan, sektor perbankan Indonesia sedang dihadapkan pada
implikasi proses globalisasi keuangan yang menuntun perubahan pola pikir,
penyesuaian teknik dan pola operasionalnya berdasarkan prinsip kehati-hatian. Untuk
mengantisipasi kondisi persaingan yang ketat dunia perbankan harus mampu
mengkordinasikan setiap fungsi yang ada, seperti operasi/produksi, keuangan,
pemasaran, sumber daya manusia, serta riset dan pengembangan. Ke semua fungsi
tersebut sama pentingnya karena merupakan suatu sistem.
Pertumbuhan Perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan dan
dinamikanya (Hayat, 2014). Berdasarkan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang N0.21 tahun
2008 tentang perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang
perbankan syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS), mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah dan
Unit Usaha Syariah wajib menerapkan tata kelola yang baik dan mencakup prinsip
transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Perbedaan dengan bank konvensional adalah transaksi
atau kegiatan usaha bank syariah harus memenuhi ketentuan syariah Islam. Antara lain:
(1)Larangan bunga(riba), judi (maisir), dan objek tidak jelas (gharar) dalam berbagai
transaksi.
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan menambah wawasan bagi pembaca mengenai jenis-jenis
strategi perbankan syariah dan apa saja strategi-strategi yang digunakan bank
syariah
BAB II
PEMBAHASAN
Tipe-Tipe Strategi
Dari pengertian di atas, dapat dirangkum bahwa Strategi adalah cara atau
tindakan terpadu dan komprehensif yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya
untuk mencapai goals perusahaan.
Sumber Daya Manusia atau biasa kita kenal dengan istilah SDM. Adalah salah
satu aspek didalam manajemen yang sangat penting. (Suharto, 2006) Peran sentral
SDM didalam system manajemen dan perekonomian sangat mempengaruhi bagaimana
perkembangan sebuah organisasi atau perusahaan. Tanpa SDM yang memadai, seluruh
kegiatan operasional perusahaan akan terhambat (Hasibuan, 2001). Dengan demikian,
SDM harus dapat berkompetisi dan bersaing secara ketat dengan SDM lain agar
muncul SDM yang unggul dan berkualitas.
Handoko (2001) memaparkan bahwa karena keterbatasan SDM yang ahli di
bidang perbankan syariah, menyebabkan bank syariah merekrut tenaga-tenaga yang
kurang ahli di bidang perbankan syariah. Terutama di SDM pendukung (lapisan
kedua). Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Asnaini (2008) mengenai
kelangkaan sumber daya manusia di bidang perbankan syariah. Kendala di bidang
SDM dalam pengembangan perbankan syariah disebabkan karena system perbankan
syariah masih belum lama dikenal di Indonesia. Di samping itu, lembaga akademik dan
pelatihan ini masih terbatas, sehingga tenaga terdidik dan berpengalaman di bidang
perbankan syariah baik dari sisi bank pelaksana maupun bank sentral (pengawas dan
peneliti bank) juga masih terbatas (Khan, 2015).
1. Penetrasi Pasar
Penetrasi Pasar dikerjakan dengan cara memperluas pasar yang sudah ada, baik
itu pasar penyaluran dana ataupun penghimpun dana. Penetrasi pasar ini bisa
dikerjakan ke berbagai segmen yang belum tersentuh oleh bank syariah yaitu kepada
beberapa kelompok yang peduli pada hal-hal yang halal dan haram, namun belum
mengetahui atau belum tersentuh oleh bank syariah, di mana kelompok-kelompok
tersebut masih ragu pada bank syariah dan kelompok yang tidak peduli padahal haram
namun belum terjamah oleh bank syariah.
2. Pengembangan berbagai produk bank syariah yang inovatif dan kompetitif
Keberadaan pasar yang masih sangat terbuka lebar dan terdapatnya keuntungan
dari penetapan harga bank konvensional termasuk peluang yang cukup bagus bagi bank
syariah untuk semakin inovatif dan kreatif dalam membuat berbagai produk baru.
Sebab apabila bank syariah tidak kreatif dalam menjalankan usahanya, maka pastinya
bisa kalah oleh pesaing baik itu bank konvensional, antar bank syariah ataupun
lembaga keuangan syariah lainnya. Produk baru yang dikeluarkan tidak harus sekedar
mengikuti berbagai produk sudah ditawarkan oleh lembaga konvensional namun
produk tersebut menggambarkan karakteristik unik lembaga keuangan syariah yang
bisa menarik perhatian konsumen.
3. Meningkatkan sosialisasi dan promosi pada berbagai produk bank syariah secara
efektif
Sebuah perusahaan dia sukses atau tidak banyak ditentukan oleh baik dan
tidaknya strategi dan taktik pemasaran yang diterpakan.
1. Produk (Product)
- Prinsip Wadiah, dibagi menjadi 2, yaitu: Wadiah yad amanah & Wadiah yad
dhamanah.
- Prinsip Mudharabah. Berdasarkan aplikasinya , terdiri dari: Tabungan
berjangka & Deposito berjangka. Berdasarkan kewenangan terdiri dari:
Mudharabah mutlaqah, Mudharabah muqayadah on balance sheet,Mudharabah
muqayadah off balance sheet.
- Prinsip jual beli yaitu : Pembiayaan mudharabah, Bai salam, Bai istisna.
- Prinsip sewa (ijarah).
- Prinsip bagi hasil (syirkah).
2. Harga (Price)
Harga merupakan sejumlah nilai yang harus dibayar konsumen untuk membeli
atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan.
4. Promosi (Promotion)
Proses ini akan menjadi salah satu bagian yang sangat penting bagi
perkembangan perbankan syariah agar dapat menghasilkan produk berupa jasa yang
prosesnya bisa berjalan efektif dan efesien, selain itu juga bisa diterima dengan baik
oleh nasabah perbankan syariah.
Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah perbankan syariah ini juga
merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dianggap sebagai bukti fisik bagi para
nasabahnya.
Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka bank perlu:
Salah satu faktor utama para nasabah memilih sebuah bank adalah berdasarkan
pada kualitas pelayanan yang diberikan oleh bank tersebut. Semakin baik kualitas yang
diberikan, maka akan semakin banyak nasabah yang akan memilih bank tersebut begitu
pun juga sebaliknya.
Pertama, perbankan syariah tidak membedakan nasabah dari kelas sosial seperti
kaya atau miskin bahkan terhadap nasabah yang berbeda agama sekalipun. Perbankan
syariah harus memberikan pelayanan yang baik pada semua nasabah baik muslim
maupun non-muslim.
Kedua, penampilan yang sopan. Penampilan juga menjadi faktor penting bagi
kepuasan nasabah. Apalagi perbankan syariah merupakan industri keuangan yang
didasarkan pada prinsip Islam, maka dalam penampilan juga harus mencerminkan
Islam. Jangan ada anggapan perbankan syariah hanya menjual label syariah saja
sedangkan perilaku atau penampilan karyawannya tidak sesuai dengan syariah itu
sendiri.
A. Kesimpulan
Strategi adalah pondasi tujuan diterjemahkan kedalam kebijaksanaan-
kebijaksanaan perusahaan untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk program-
program kegiatan yang pada hakekatnya berisi taktik yang perlu diambil sesuai dengan
situasi dan kondisi. Pada prinsipnya strategi dikelompokkan berdasarkan tiga-tipe
strategi yaitu, strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis. Adapun jenis-
jenis strategi perbankan syariah terdiri dari: strategi dari aspek SDM, Keuangan
Pemasaran, dan Produksi Layanan Jasa.
B. Saran
Ibid, 87-88
Rangkuti, Fredy, 2009. “Strategi promosi yang kreatif dan Analisis Kasus Intergrated
Marketing Communication, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
https://www.kompasiana.com/cahya34260/60c881bd8ede4809b5478c32/strategi-
keuangan-dalam-bank-syariah?page=2
https://jamberita.com/read/2020/09/08/5961711/strategi-pemasaran-produk-bank-
syariah-di-indonesia/