Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pandemi COVID-19 adalah krisis kesehatan yang pertama dan

terutama di dunia. Banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah,

perguruan tinggi dan universitas. Dampak pandemi corona kini mulai

merambah dunia pendidikan. Pemerintah pusat hingga daerah memberikan

kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hal ini dilakukan

sebagai upaya mencegah meluasnya penularan virus corona. Diharapkan

dengan seluruh lembaga pendidikan tidak melaksanakan aktivitas seperti

biasanya, hal ini dapat meminimalisir menyebarnya penyakit covid 19 ini.

Hal serupa juga sudah dilakukan oleh berbagai negara yang terpapar

penyakit covid 19 ini, kebijakan lockdown atau karantina dilakukan sebagai

upaya mengurangi interaksi banyak orang yang dapat memberi akses pada

penyebaran virus corona. Penyebaran virus corona ini pada awalnya sangat

berdampak pada dunia ekonomi yang mulai lesu, tetapi kini dampaknya

dirasakan juga oleh dunia pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh banyak

negara termasuk Indonesia dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan,

membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif

proses pendidikan bagi peserta didik yang tidak bisa melaksanakan proses

pembelajaran pada lembaga pendidikan.

1
2

Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan public

terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill. Selain itu banyak

siswa menganggap bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat

menyenangkan, mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat

meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial

siswa. Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru

untuk meningkatkan kemampuan intelegensi, skill dan rasa kasih sayang

diantara mereka. Tetapi sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti

dengan tiba-tiba karena gangguan Covid-19. Sejauh mana dampaknya bagi

peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah? Khusus

untuk Indonesia banyak bukti ketika sekolah sangat mempengaruhi

produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.1

Korban akibat pandemi covid-19, tidak hanya pendidikan di tingkat

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah, dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, tetapi juga

perguruan tinggi. Seluruh jenjang pendidikan dari sekolah dasar/ibtidaiyah

sampai perguruan tinggi (universitas) baik yang berada di bawah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI maupun yang berada dibawah

Kementerian Agama RI semuanya memperoleh dampak negatif karena

pelajar, siswa dan mahasiswa “dipaksa” belajar dari rumah karena

pembelajaran tatap muka ditiadakan untuk mencegah penularan covid-19.

Padahal tidak semua pelajar, siswa dan mahasiswa terbiasa belajar melalui

1
Baharin, R., Halal, R., dll, Impact of Human Resource Investment on Labor Productivity in
Indonesia, (Iranian Journal of Management Studies, 2020), 139
3

Online. Apalagi guru dan dosen masih banyak belum mahir mengajar dengan

menggunakan teknologi internet atau media sosial terutama di berbagai

daerah.

Berangkat dari latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul “Dampak Psikologi

Mental Dalam Pembelajaran Bagi Siswa Saat Pandemi Covid-19 di MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo”

B. Fokus Penelitian

Agar masalah yang dibahas dalam penelitian lebih jelas dan mengarah

pada pokok persoalan, serta tidak menimbulkan ambiguitas. Peneliti dalam

penelitian ini memfokuskan pada dampak negatif psikologi mental bagi siswa

dalam pembelajaran serta solusi untuk mengatasinya di MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo saat pandemi covid -19.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak psikologi mental dalam pembelajaran bagi siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo saat pandemi covid-

19?
4

2. Bagaimana solusi untuk mengatasi dampak psikologi mental bagi siswa

MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo dalam

pembelajaran saat pandemi covid-19?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian

penulisna ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan dampak psikologi mental dalam pembelajaran

bagi siswa MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo saat

pandemi covid-19?

2. Untuk mendeskripsikan solusi untuk mengatasi dampak psikologi mental

bagi siswa MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo dalam

pembelajaran saat pandemi covid-19.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara

teoritis dan praktis.

1. Manfaat teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan khazanah

pendidikan tentang dampak psikologi terhadap siswi MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo dalam pembelajaran saat

pandemi covid-19 serta solusi untuk mengatasinya.


5

2. Manfaat praktis

a) Bagi Lembaga Pendidikan

Memperoleh masukan serta informasi yang konkrit seputar dampak

psikologi terhadap siswa MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil

Probolinggo dalam pembelajaran saat pandemi covid-19 serta solusi

untuk mengatasinya

b) Bagi Pendidik

Diharapkan semakin disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan

oleh pemerintah serta semakin mematuhi berbagai tata tertib dan

peraturan yang berlaku yang diterbitkan sekolah terutama yang

berkaiatan dengan aktifitas pembelajaran.

c) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan dan

pengalaman dalam menyusun karya tulis serta dapat digunakan

sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif.

Pendekatan ini merupakan proses pengumpulan data secara sistematis dan

intensif untuk memperoleh pengetahuan tentang apa yang akan diteliti.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data


6

diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lesan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati.2

Sedangkan penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Jenis penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab

permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan

dengan menempuh langkah-langkah menghimpun informasi/pengumpulan

data, klasifikasi, dan analisis data, interpretasi, membuat kesimpulan dan

laporan.3

2. Kehadiran Peneliti

Sesuai dengan penelitian ini, yaitu penelitian dengan kualitatif, maka

kehadiran peneliti di tempat sangat penting. Karena kedudukan peneliti

dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan

perencanaan, pelaksana pengumpulan data, penganalisis, penafsir data dan

pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.4

Dalam penelitian ini, peneliti wajib hadir di tempat penelitian guna

untuk mengamati kegiatan yang diteliti dan mendapatkan data yang

diperlukan, akan tetapi peneliti tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.

3. Lokasi Penelitian
2
Lexy, J Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosyada,
1993), 3.
3
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), 76
4
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV Alfabeta,
2008),168
7

Penelitian ini dilakukan di MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan

Krucil Probolinggo. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut karena

MTs Tarbiyatus Shibyan tersebut merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang menerapkan sistem pembelajaran daring akibat pandemic

covid-19.

4. Sumber Data

Sumber data adalah dari mana data-data dapat diperoleh.5 Dengan

begitu sumber data dalam penelitian adalah tempat dimana peneliti

memperoleh informasi sebanyak-banyaknya berupa data-data yang

diperlukan dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini ada dua

yaitu data primer dan data sekunder.

a) Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti (atau petugas-petugasnya) dari sumber pertamanya. 6. Dalam

penelitian ini, data primer yang diperoleh oleh peneliti berasal dari

hasil wawancara dengan kepala dan guru-guru MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo

b) Sumber Data Sekunder

5
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 107
6
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1998), 84.
8

Sumber data sekunder adalah data yang berasal dari sumber

kedua atau data yang diproleh berasal dari hasil dokumentasi yang

telah ada.

Adapun data sekundernya adalah berasal dari hasil dokumentasi

yang diperoleh dari MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil

Probolinggo yang dapat berupa profil dan visi misi sekolah, data

siswa, data guru, data sarpras, dan lain-lain.

5. Prosedur Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka

memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial-

keagamaan (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan simbol-

simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena

yang diobservasi. Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan

secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.7

Dengan menggunakan metode observasi ini peneliti

dimungkinkan dapat melakukan pencatatan dan pengamatan secara

sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti tanpa mengajukan

pertanyaan. Metode observasi dilakukan untuk memperoleh data

tentang gambaran langkah-langkah yang diterapkan sekolah sebagai

upaya untuk mengtasi dampak psiklogi bagi peserta didik dalam

pembelajaan saat pandemic covid 19.


7
Sutrisno Hadi, Metodelogi Reseach II, (Jakarta:Andi Ofset, 1991), 159
9

b. Metode Wawancara (interview)

Metode wawancara juga biasa disebut dengan metode interview.

Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai.8

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang; dampak

psikologi terhdap peserta didik dalam proses pembelajaran saat

pandemic covid-19.Adapun yang diwawancarai adalah kepala dan guru-

guru MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.

c. Teknik Dokumentasi

Dalam mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisan,

peneliti menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi, dari asal

katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis, seperti buku-

buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan

harian dan lain sebagainya.9

Metode dokumentasi merupakan segala aktivitas yang

berhubungan dengan pengumpulan, pengadaan, pengelolaan dokumen-

dokumen secara sistematis dan ilmiah serta pendistribusian informasi

kepada para informan. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data

profil pondok pesantren, data guru dan santri serta foto-foto kegiatan

objek penelitian.

8
Buehan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Format-format Kuantitatif dan Kualitatif,
(Surabaya: Airlangga University Press, 2001), 133
9
L.J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosyada,
1993), 135.
10

Dokumen yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu buku

catatan perilaku siswa (anekdot) selama mengikuti proses pembelajaran.

6. Analisa Data

Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.

Data adalah bagian-bagian khusus yang membentuk dasar-dasar analisis.

Data meliputi apa yang dicatat orang secara aktif selama studi, seperti

transkrip wawancara dan lapangan observasi. Analisis data dalam

penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama

dilapangan, dan setelah selesai dilapangan.

Ada tiga metode dalam analisis data kualitatif, yaitu: reduksi data,

penyajian data, dan kesimpulan.

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan lapangan. Langkah-langkah yang

dilakukan adalah menajamkan analisis, menggolongkan atau

pengkategorisasian ke dalam tiap permasalahan melalui uraian

singkat, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik dan diverifikasi. Data

yang di reduksi antara lain seluruh data mengenai permasalahan

penelitian10.
10
Emzir, Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta :Rajawali Pers, 2011),129
11

Data yang di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih

spesifik dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data

selanjutnya serta mencari data tambahan jika diperlukan. Semakin

lama peneliti berada di lapangan maka jumlah data akan semakin

banyak, semakin kompleks dan rumit. Oleh karena itu, reduksi data

perlu dilakukan sehingga data tidak bertumpuk agar tidak mempersulit

analisis selanjutnya.

b. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, langkah analisis selanjutnya adalah

penyajian data. Menurut Miles dan Huberman penyajian data

merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.11

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisaikan,

tersusun dalam pola hubungan sehingga makin mudah dipahami.

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan,

hubungan antar kategori serta diagram alur. Penyajian data dalam

bentuk tersebut mempermudah peneliti dalam memahami apa yang

terjadi. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan

sehingga informasi yang didapat disimpulkan dan memiliki makna

tertentu untuk menjawab masalah penelitian.12

11
Sugiyono, Op, Cit, hlm. 341
12
Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : CV Alfabeta, 2011), 101.
12

Dalam penyajian data akan dianalisis data yang bersifat

deskriptif analisis, menguraikan seluruh konsep yang berhubungan

dengan pembahasan penelitian.

c. Penarikan Kesimpulan

Menurut Miles dan Huberman penarikan kesimpulan merupakan

hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil

analisis data.13 Penarikan kesimpulan adalah suatu tinjauan ulang

catatan-catatan lapangan, atau peninjauan kembali data yang ada.14

Setelah melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi

dengan kepala madrasah dan beberapa guru untuk memperoleh data

yang diperlukan dan dapat mendukung hasil penelitian ini. Selanjutnya

melalui informasi tersebut peneliti mendapat apa yang diteliti

dan menentukan kesimpulan yang benar mengenai obyek

penelitian.

7. Pengecekan Keabsahan Temuan

Untuk mengecek keabsahan temuan ini teknik yang dipakai oleh

peneliti adalah triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan

keabsahan data yang didasari pola pikir fenamologis yang bersifat multi

perspektif.15

13
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), 345
14
Saiful Annur, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Palembang: IAIN Raden Fatah Press,
2005),181
15
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), 271
13

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai teknik dan waktu.

Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik

pengumpulan data, dan waktu.16

Dalam uji keabsahan data ini peneliti menggunkan triangulasi

sumber dan teknik. Triangulasi sumber ini untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber sedangkan triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas

data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda.17

8. Tahapan –tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini secara

umum terbagi menjadi beberapa tahapan:

a. Tahap Pra Lapangan

1). Menyusun rancangan penelitian (proposal penelitian)

Pada tahap pertama ini peneliti menyusun proposal

penelitian untuk diajukan kepada Institut Ilmu Keislaman Zainul

Hasan (INZAH) Genggong Kraksaan Probolinggo.Sebelum

menyusun proposal penelitian, peneliti mengamati lokasi MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo untuk

16
Ibid., 373
17
Ibid., 374
14

menggambarkan lokasi penelitian dan peneliti gunakan untuk

menggali fenomena yang sedang terjadi di tempat penelitian

2). Memilih Lapangan

Penentuan lapangan penelitian dapat dilakukan dengan

jalan mempertimbangkan teori subtantif, kemudian menjajaki

lapangan untuk melihat apakah terdapat kesesuaian dengan

kenyataan yang berada dilapangan.

3). Menjajaki dan menilai keadaan lapangan

4) Memilih dan memanfaatkan informan; Informan adalah orang

yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi

dan kondisi latar penelitian.

5). Menyiapkan Perlengkapan Lapangan.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini peneliti memasuki lapangan dan berusaha untuk

memenuhi pengumpulan data serta dokumen yang diperlukan dalam

penelitian. Data yang diperoleh dalam tahap ini dicatat dan dicermati.

Dalam mengumpulkan data peneliti melakukannya dengan cara

observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun dalam penelitian ini

data-data yang dikumpulkan yaitu data tentang profil, struktur

organisasi sekolah, data guru, siswa dan sarpras MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.

c. Tahap Analisa Data,


15

Setelah data-data yang di perlukan dalam penelitian terkumpul, maka

tahap selanjutnya adalah tahap analisis data. Dalam tahap ini penelitian

menganalisis data yang telah diproses secara apa adanya, sehingga

dapat di peroleh kesimpulan dan analisis penelitian.

G. Sistematika Pembahasan

Agar memperoleh gambaran yang lebih jelas dan menyeluruh mengenai

pembahasan skripsi ini. Maka secara global penulis merinci dalam

sistematika pembahasan ini sebagai berikut:

Pendahuluan : Gambaran yang secara umum menjelaskan

mengenai latar belakang masalah, fokus penelitian,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan metode penelitian

Landasan Teoritik : Berisi tentang kajian pustaka, dengan bab ini dapat

dijadikan dasar untuk penyajian dan analisis data

yang ada relevansinya dengan rumusan masalah

Temuan Penelitian : Paparan data meliputi gambaran umum lokasi

penelitian dan deskripsi data.

Pembahasan : Pembahasan hasil temuan dari hasil wawancara dan

observasi sebagai jawaban dari rumusan masalah dan

tujuan penelitian

Penutup : Kesimpulan dan saran-saran, yang merupakan bab

terakhir dari penyusunan skripsi ini, dari uraian


16

yang telah penulis kemukakan dalam bab-bab

sebelumnya serta dilanjutkan dengan saran-saran

yang dapat digunakan untuk perbaikan yang ada

hubungannya dengan pembahasan skripsi ini dimasa

yang akan datang

BAB II

LANDASAN TEORITIK
17

A. Dampak Psikologi

1. Pengertian Dampak Psikologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak adalah benturan,

pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.18

Sedangkan istilah psikologi Menurut William James, adalah ilmu

mengenai kehidupan mental, termasuk fenomena (perasaan, keinginan,

kognisi, berfikiran logis, keputusan-keputusan dan lain-lain) dan kondisi-

kondisinya.19 Sehingga yang disebut dengan psikologis adalah kejiwaan

seseorang yang dapat diamati oleh indra penglihatan seperti tertawa ketika

sedang bahagia, menangis ketika sedang sedih, dan berteriak ketika sedang

marah.

Secara etimologis, Psikologi terdiri dari dua kata yaitu psyche yang

berarti jiwa atau ruh, dan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan.

Dengan demikian, psikologi berarti ilmu pengetahuan tentang jiwa atau

dalam bahasa sederhana disebut ilmu jiwa.20

Terlebih dahulu dibedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa

adalah daya jasmaniah yang keberadaannya tergantung pada hidup jasmani

dan menimbulkan perbuatan badaniah organik behavior, yaitu perbuatan

yang ditimbulkan oleh proses belajar. 21 Sedangkan jiwa adalah hidup

18
Pusat Bahasa DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi III), (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), 234.
19
Rita L. Atkinson dan Richard c. Atkinson, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Erlangga,
1983), 19.
20
Baharuddin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), 13
21
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), 1.
18

rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi

sekalian perbuatan pribadi dari hewan tingkat tinggi dan manusia.

Secara umum, psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari

tingkah laku manusia atau ilmu yang mempelajari gejala-gejala jiwa

manusia.22 Jadi psikologi adalah ilmu yang mempelajari kejiwaan manusia

sedangkan psikologis adalah kondisi kejiwaan pada manusia.

Dampak psikologis pada akhirnya berlanjut pada tahap yang lebih

kompleks, yaitu gangguan kejiwaan. Gangguan kejiwaan merupakan

sebuah kelainan yang terjadi bukan kelainan jasmani, anggota tubuh atau

kerusakan pada sistem otak. Kelainan-kelainan tersebut diantaranya adalah

ketegangan jiwa, depresi, cemas, stres, was-was, kompulasi yang tidak

disengaja, conversion hysteria, merasa tidak bersemangat dan tidak

mampu mencapai tujuan, takut, pikiran gelap meliputi individu dalam

kesadaranya, sehingga pikiran bercabang-cabang dan dalam tidur tidak

lelap.23

Orang yang mentalnya kacau tidak dapat memperoleh ketenangan

hidup. Jiwa mereka sering terganggu sehingga menimbulkan stres dan

konflik batin. Hal ini menyebabkan timbulnya emosi negatif sehingga

dirinya tidak mampu mencapai kedewasaan psikis, mudah putus asa dan

bahkan ingin bunuh diri.24 Sehingga dapat diartikan gangguan kejiwaan

adalah suatu masalah yang ada pada diri seseorang yang terletak pada

22
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 1 -3.
23
Mustafa Fahmi, Kesehatan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat, jilid II terj
Zakiah Darajat (Jakarta: Bulan Bintang 1977), 58
24
Ibid,17
19

batin atau jiwa atau mental seseorang, sehingga seseorang tersebut tidak

dapat mencapai kedewasaan psikis, mudah putus asa dan bahkan ingin

bunuh diri. Salah satu faktor penyebab gangguan kejiwaan adalah faktor

lingkungan seperti ekosistem yang rusak, iklim yang mempengaruhi

kondisi biologis, dan bencana alam.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

dampak psikologis jika dilihat dari kacamata psikologi maka dapat

dinyatakan sebagai cerminan dari kejiwaan yang dimunculkan oleh

seseorang dalam bentuk tindakan atau perbuatan nyata yang meliputi

tindakan yang dapat teramati (perilaku terbuka) ataupun tindakan yang

tidak dapat diamati secara langsung (perilaku tertutup) dalam

hubungannya dengan realitas eksternal di luar dirinya yang dapat

memberikan pengaruh atau akibat baik positif maupun negatif.

2. Obyek Psikologi

Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :25

a. Objek Material

Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau

diselidiki, atau suatu unsur yang ditentukan atau sesuatu yang

dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik

hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu

manusia.

b. Objek formal
25
Rosleny Marliany. Psikologi Umum, (CV Pustaka Setia : Bandung, 2010), 23
20

Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang

dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta

prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga digunakan

sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain

( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari

segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata,

yang dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu

yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia

melakukan sesuatu dan melihat dari matanya.

3. Ruang Lingkup Psikologi

Psikologi yang berobyekkan manusia sampai saat ini dibedakan

menjadi dua, yaitu :26

a. Psikologi Umum

Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan

mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis manusia

pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan yang beradab

(berkultur).

b. Psikologi Khusus

26
Abu Ahmadi. Psikologi Umum, (Rineka Ciptaa : Jakarta,2009), 18
21

Psikologi khusus adalah psikologi yang mempelajari tingkah

laku individu dalam situasi-situasi khusus. Psikolgi khusus ini meliputi

berikut ini:

1) Psikologi Perkembangan

Psikolgi perkembangan adalah psikologi yang membicarakan

perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai masa tua.

Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia

sebagai person; artinya, masyarakat hanya merupakan tempat

berkembangnya person tersebut. Psikologi perkembangan ini

mencakup: psikologi anak(termasuk masa bayi), psikologi puber

dan adolensi ( psikologi pemuda ), psikologi orang dewasa, dan

psikologi orang tua.

2) Psikologi Sosial

Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau

aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi

sosial.

3) Psikologi Pendidikan adalah sub disiplin psikologi yang

mempelajari tingkah laku individu dalam situasi pendidikan,yang

meliputi pula pengertian tentang proses belajar dan mengajar.

4) Psikologi Kepribadian dan Tipologi


22

Psikologi kepribadian dan tipologi adalah psikologi yang

menguraikan tentang struktur kepribadian manusia sebagai suatu

keseluruhan, dan jenis-jenis atau tipe-tipe kepribadian.

5) Psikopatologi

Psikopatologi adalah psikologi yang khusus mempelajari kegiatan

atau tingkah laku individu yang abnormal (tidak normal).

6) Psikologi Diferensial dan Psikodiognostik

Psikologi ini menguraikan perbedaan-perbedaan antar individu

dalam taraf inteligensi, kecakapan, cirri-ciri kepribadian lainnya, dan

tentang cara-cara guna menentukan perbedaan-perbedaan tersebutasi

social

7) Pesikologi Kriminal

Psikologi Kriminal adalah psikologi yang khusus berhubungan

dengan tindak kejahatan atau kriminalitas.

8) Parapsikologi Parapsikologi

Parapsikologi Parapsikologi adalah subdisiplin psikologi yang

mempelajari fenomena supermormal dengan alat-alat eksperimen

atau alat-alat sistematis lain.

9) Psikologi Komparatif

Psikologi komparatif adalah psikologi yang mempelajari tingkah

laku manusia yang dibandingkan dengan hewan, atau sebaliknya.

10) Psikologi Penyesuaian


23

Psikologi penyesuaian adalah suatu cabang psikologi yang

menggambarkan sejumlah cabang ilmu lainya, psikologi

perkembangan, klinis, kepribadian, social, dan eksperimental

3. Aktivitas Kejiwaan yang Berhubungan Dengan Psikologi

Psikologi mempersoalkan tingkah laku manusia, baik yang

teramati maupun yang tidak teramati. Aktivitas-aktivitas manusia itu dapat

dicari hukum psikologi yang mendasarinya, beberapa aktivitas kejiwaan

yang berhubungan dengan psikologi, yaitu:

a. Pengamatan

Manusia dapat mengenali lingkungan yang nyata, baik dalam

dirinya sendiri maupun di luar dirinya dengan menggunakan organ-

organ indra seperti: mata, telinga, perabaan dengan kulit, pembauan

atau penciuman dengan hidung dan pencicipan dengan lidah.27

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa diri

individu bisa mengenali kondisi fisik maupun jiwa yang tenang atau

bermasalah melalui indra yang dimiliki. Seperti kondisi kejiwaan yang

dirasakan oleh mantan istri pasca bercerai.

b. Tanggapan

27
Baharuddin, Psikologi Pendidikan, (Aksara Baru:Jakarta, 2007), 86.
24

Secara garis besar tanggapan didefinisikan sebagai gambaran

pengamatan yang tinggal dikesadaran kita sesudah mengamati.28

Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan

sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, ketika objek yang diamati

tidak lagi berada diruang dan waktu pengamatan.29 Dengan begitu,

maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan merupakan respon individu

terhadap pegamatannya di masa lalu.

c. Ingatan

Ingatan (memory) adalah kekuatan jiwa untuk menerima,

menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan.30 Dalam definisi ini

dikatakan bahwa ingatan adalah sautu aktivitas dimana manusia

menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau.31

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa manusia

menggunakan ingatan di masa lalunya untuk menentukan suatu

keputusan di masa depan.

d. Berfikir

Berfikir adalah kemampuan aktivitas psikis yang intensional

dan terjadi apabila seseorang menjumpai masalah yang harus

dipecahkan.32 Adanya kemampuan berfikir pada manusia ini sekaligus

menjadi pembeda yang khas antara manusia dengan binatang. Melalui

berfikirlah manusia mampu mencapai kemajuan yang luar biasa dan

28
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Aksara Baru, 1981), 38.
29
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Rineka Cipta.:Jakarta,2009), 68.
30
Ibid, 73.
31
Baharuddin, Psikologi Pendidikan, (Aksara Baru:Jakarta, 2007), 111.
32
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Rineka Cipta.:Jakarta,2009), 83.
25

dahsyat serta berkembang dalam peradaban dan kebudayaan.33

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

berfikir merupakan suatu kemampuan psikis manusia dalam

menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi, meskipun

terkadang hasil dari pemikiran itu menimbulkan penyelesaian atau pun

masalah baru.

e. Perasaan

Perasaan adalah suatu keadaan kerohaniaan atau peristiwa

kejiwaan yang dialami dengan senang atau tidak senang dalam

hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif. Perasaan

lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan berhubungan

pula dengan gejala-gejala jiwa yang lain. Oleh sebab itu, tanggapan

perasaan terhadap sesuatu tidak sama dengan tanggapan perasaan orang

lain terhadap hal yang sama.34

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

perasaan merupakan sesuatu yang dimiliki oleh setiap manusia, baik itu

perasaan senang atau pun sebaliknya. Dan tanggapan perasaan setiap

orang akan berbeda terhadap permasalahan yang sama.

f.Kemauan

Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia

atau aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan

dengan pelaksanaan suatu tujuan.35 Adapun tujuan kemauan adalah


33
Baharuddin, Psikologi Pendidikan, (Aksara Baru:Jakarta, 2007),119.
34
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Rineka Cipta.:Jakarta,2009), 101
35
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Rineka Cipta.:Jakarta,2009), 112.
26

melaksanakan keinginan dalam suatu hubungan. Berdasarkan

penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemauan adalah

keinginan untuk mewujudkan suatu tujuan dalam hubungan, baik

hubungan antara manusia maupun hubungan manusia dengan pencipta-

Nya.

3. Mental

a. Pengertian Mental

Pengertian “mental” secara definitif belum ada kepastian definisi

yang jelas dari para ahli kejiwaan. Secara etimologi kata “mental”

berasal dari bahasa Yunani, yang mempunyai pengertian sama dengan

pengertian psyche, artinya psikis, jiwa atau kejiwaan. 36 James Draver

memaknai mental yaitu “revering to the mind” maksudnya adalah

sesuatu yang berhubungan dengan pikiran atau pikiran itu sendiri 37

Kata mental diambil dari bahasa Latin yaitu dari kata mens atau

metis yang memiliki arti jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat. Dengan

demikian mental ialah hal-hal yang berkaitan dengan psycho atau

kejiwaan yang dapat mempengaruhi perilaku individu. Setiap perilaku

dan ekspresi gerak-gerik individu merupakan dorongan dan cerminan

dari kondisi (suasana) mental 38

36
Moeljono Notosoedirjo, Kesehatan Mental: Konsep dan Penerapan, (Malang: Universitas
Muhammadiyah, 2001), 21
37
James Draver, A Dictionary of Psychology, (New York: Pengin Books, t.th.), 169
38
Kartini Kartono dan Jenny Andari, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam,
(Bandung , Mandar Maju, 1989), 3.
27

Sedangkan secara terminologi para ahli kejiwaan maupun ahli

psikologi ada perbedaan dalam mendefinisikan “mental”. Salah

satunya sebagaimana dikemukakan oleh Al-Quusy (1970) yang

dikutip oleh Hasan Langgulung, mendefinisikan mental adalah paduan

secara menyeluruh antara berbagai fungsi-fungsi psikologis dengan

kemampuan menghadapi krisis-krisis psikologis yang menimpa

manusia yang dapat berpengaruh terhadap emosi dan dari emosi ini

akan mempengaruhi pada kondisi mental 39

Dari sini dapat ditarik pengertian yang lebih signifikan bahwa

mental itu terkait dengan, akal (pikiran/rasio), jiwa, hati (qalbu), dan

etika (moral) serta tingkah laku). Satu kesatuan inilah yang

membentuk mentalitas atau kepribadian (citra diri). Citra diri baik dan

jelek tergantung pada mentalitas yang dibuatnya.

Kondisi mental tersebut bisa digolongkan dalam dua bentuk

yaitu kondisi mental yang sehat dan kondisi mental yang tidak sehat.

Kondisi mental yang sehat akan melahirkan pribadi-pribadi yang

normal. Pribadi yang normal ialah bentuk tingkah laku individu yang

tidak menyimpang dari tingkah laku pada umumnya dimana seorang

individu itu tinggal, dan pribadi yang normal akan menunjukkan

tingkah laku yang serasi dan tepat (adekuat) dan bisa diterima oleh

masyarakat secara umum, dimana sikap hidupnya sesuai dengan

39
Hasan Langgulung, Teori-teori Kesehatan Mental, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1992), 30
28

norma dan pola hidup lingkungannya. Secara sederhana individu

tersebut mampu beradaptasi secara wajar40

b. Kondisi Mental Yang Sehat

Kondisi mental yang sehat adalah keadaan terhindarnya orang

dari gejala-gejala gangguan jiwa dan dari gejala-gejala penyakit jiwa

dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan

bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada

kebahagiaan bersama serta tercapainya keharmonisan jiwa dalam

hidup. Jadi orang yang dikatakan sehat mentalnya ialah orang yang

dalam rohaninya atau dalam hatinya, selalu merasa tenang, aman, dan

tentram.41

Kesehatan mental seseorang ditentukan oleh beberapa kondisi

yang mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut :42

1) Kepribadian, sebagai organisasi yang unik dalam diri individu,

termasuk di dalamnya aspek konsep diri, penerimaan diri dan

realisasi diri.

2) Kondisi-kondisi fisik, termasuk faktor-faktor pembawaan,

konstruksi fisik,sistem syaraf, kelenjar, otot-otot, kesehatan, fisik,

dan sebagainya.

3) Perkembangan dan kematangan, terutama dalam aspek

intelektual,sosial, moral, dan emosional.

40
Ibid
41
Noer Rohmah, Pengantar Psikologi Agama , (Yogyakarta: Teras, 2013), 198
42
Mohamad Surya, Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2015),156-157.
29

4) Kondisi psikologis, termasuk pengalaman, hasil belajar, kebiasaan

sikap, frustasi dan konflik, determinasi diri, dan suasana

psikologis lainnya.

5) Kondisi lingkungan dan kultural, keadaan dalam kehidupan

keluarga seperti organisasi keluarga, kekompakan dalam keluarga,

keanggotaan dalam keluarga, hubungan anak dengan orang tua

dan saudara-saudara.

6) Kondisi keagamaan (religi), yaitu hal yang menyangkut hubungan

manusia dengan Tuhan turut serta mempengaruhi kesehatan

mental

c. Kondisi Mental Yang Tidak Sehat di sekolah

Masyarakat sekolah, terutama siswa adalah salah satu kelompok

masyarakat yang tidak lepas dari kondisi mental yang tidak sehat

(gangguan mental). Secara umum, gangguan yang dialami berkaitan

dengan belajar dan relasi antar siswa. Bentuk-bentuk gangguan

kesehatan mental yang sering dialami siswa adalah :43

1). Masalah kesulitan belajar. Ketika seorang anak mengalami depresi,

stress, tegang, gelisah, panik dan takut menghadapi ujian

merupakan gejala psikologis yang kerap mendominasi hati dan

pikiran siswa. Seorang anak yang mengalami gejala-gejala depresi

akan memperlihatkan kreativitas, inisiatif dan motivasi belajar

43
Dede Rahmat Hidayat dan Herdi, Bimbingan Konseling Kesehatan Mental di Sekolah
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014), 103-110
30

yang menurun, sehingga akan menimbulkan kesulitan belajar yang

membuat prestasi belajarnya terus menurun.

2) Masalah kenakalan remaja. Anak sering melakukan tindakan yang

melanggar norma yang berlaku.

3) Masalah disiplin. Anak cenderung mentang aturan dan sering

mengganggu dalam lingkungan terstruktur seperti sekolah

4) Masalah gangguan mental. Anak yang mengalami gangguan mental

akan mengalami kesulitan mengontrol emosi dan tidakannya.

B. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran, menurut Heri Rahyubi adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar.44 Winkel, dalam Eveline Siregar & Hatini Nara menyebutkan

pembelajaran adalah seperangkat yang dirancang untuk mendukung proses

belajar, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang

berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung

dialami warga belajar. Makna pembelajaran, yaitu merupakan upaya sadar

dan disengaja, pembelajaran harus membuat siswa (warga) belajar, tujuan

harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, dan

pelaksanaannya terkendali, baik isi, waktu, proses maupun hasilnya.45

44
Eveline Siregar & Hatini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Galia Indonesia,
2011), 6
45
Ibid, 13.
31

Istilah pembelajaran berdasarkan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal

1 Bab pertama, adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.46 Jadi interaksi siswa dengan

guru atau sumber belajar yang lain dalam lingkungan belajar disebut

pembelajaran.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa inovasi pembelajaran adalah

suatu perubahan yang baru dan menuju ke arah perbaikan dalam proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.

2. Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan. Tujuan ini harus

searah dengan tujuan belajar siswa. Tujuan belajar siswa adalah mencapai

perkembangan optimal, yang meliputi : aspek-aspek kognitif, afektif dan

psikomotor.

Dengan demikian tujuan pembelajaran yaitu agar siswa mencapai

perkembangan optimal dalam ketiga aspek tersebut. Untuk mencapai

tujuan tersebut, siswa melakukan kegiatan belajar, sedangkan guru

melaksanakan pembelajaran kedua kegiatan itu harus bisa saling

melengkapi.47

46
Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003, Sinar Grafika, Jakarta, 2009), 5
47
Tim MKDK IKIP Semarang, Belajar dan Pembelajaran, (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Fak. Ilmu Pendidikan, Semarang, 1996), 12
32

3. Metode Pembelajaran

Metode berasal dari bahasa latin “meta” yang berarti melalui, dan

“hodos” yang berarti jalan atau ke atau cara ke. Dalam bahasa arab disebut

“Tariqah” yang artinya jalan, cara, sistem, atau ketertiban dalam

mengerjakan sesuatu. Sedangkan menurut istilah ialah jalan atau cara yang

harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu48

Jadi metode adalah teknik dan alat yang dapat merupakan bagian

dari perangkat alat dan cara di dalam pelaksanaan seatu proses belajar-

mengajar. Dari penjelasan ini dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa metode

pembelajaran itu berkaitan dengan cara begaiman kehidupan proses belajar-

mengajar itu harus dilakukan. Dalam hal ini, metode mengajar terwujud

dalam serangkaian oprasional guru dalam kegiatan belajar-mengajar.

Tentunya harus dipahami bahwa serangkaian tindakan guru tersebut tetap

berada pada lingkup metode yang digunakan dan harus sesuai dengan

metode yang telah ditetapkan.

Sedangkan pembelajaran adalah upaya guru untuk mempersiapkan

anak didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik. Menurut Zainal

Aqib, pembelajaran adalah pertama; Pembelajaran merupakan suatu upaya

guru mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi

anak didik, kedua; pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa (anak

didik) menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.49 Jelasnya metode

48
Zuhairini, dan Abdul Gkofir,Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam, (Malang:UM Press, 1993), 54
49
Zainal Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. (Surabaya:Insan Cendikia, 2002),
41
33

pembelajaran berkenaan dengan pemilihan kegiatan belajar mengajar yang

paling efektif dan efisien dalam memberikan pengalaman belajar yang

diperlukan guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

4. Tahap-tahap Pembelajaran

Tugas mengajar guru yang suksesif menjadi tiga tahap, tahap-tahap

tersebut adalah tahap sebelum pembelajaran (pre-actife), tahap

pembelajaran (inter-active) dan tahap sesudah pembelajaran (post-active).

Apa yang harus guru lakukan untuk masing-masing tahap tersebut dapat

diuaraikan sebagai berikut:50

a. Tahap sebelum pembelajaran

Dalam tahap ini guru harus menyusun program tahunan, program

semester, program satuan pelajaran (satpel) dan perencanaan program

pengajaran. Dalam merencanakan program-program tersebut perlu

dipertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan di antaranya adalah :

1) Bekal bawaan anak didik

2) Perumusan Tujuan Pembelajaran

3) Pemilihan Metode

4) Pemilihan Pengalaman-Pengalaman Belajar

5) Pemilihan Bahan dan Peralatan Belajar

6) Mempertimbangkan Jumlah dan Karakteristik Anak Didik

7) Mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia

8) Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar

50
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Rineka Cipta,
Jakarta, 2000), 69
34

b. Tahap pelaksanaan pembelajaran

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan apa yang telah

direncanakan meliputi :

1) Pengelolaan dan pengendalian kelas

2) Penyampaian informasi

3) Penggunaan tingkah laku verbal dan non verbal

4) Merangsang tanggapan balik dari anak didik

5) Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar

6) Mendiagnosis kesulitan belajar

7) Mempertimbangkan perbedaan individual

8) Mengevaluasi kegiatan interaksi

c. Tahap sesudah pembelajaran

Tahap ini merupakan kegiatan setelah pertemuan tatap muka

dengan anak didik, di antaranya adalah :

1) Menilai pekerjaan anak didik

2) Menilai pengajaran guru

3) Membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya


35

BAB III

TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo

a, Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah : MTs Tarbiyatus Shibyan

2. Nomor Statistik Madraah :1 2 1 2 3 5 1 3 0 0 3 4

3. Nomor SK Status Sekolah : kd.13.13/4/mts/143/2010

4. NPSN :20581956

5. Status : Swasta

6. Alamat Sekolah : Jl. Dewi Rengganis

Desa Guyangan Krucil Probolinggo

7. Nomor Telepon : 081 358 285 273

8. E – Mail : mtstarbiyatus.shibyan@yahoo.com

9. Sekolah dibuka mulai tanggal : 12 Juli 2008

10. Waktu Penyelenggaraan PBM : Pagi

b. Identitas Yayasan/Penyelenggara

1. Nama Yayasan / Penyelenggara : Tarbiyatus Shibyan

2. Nama Ketua Yayasan : Hasyim,S.Pdi

3. Alamat yayasan : Jl. Dewi Rengganis

Desa Guyangan Krucil Probolinggo


36

4. KemenkumHam RI No : AHU-0029478.AH.01.04.Th 2015

5. AktaNotaris : Husnul Hitaminah,SH,MH

6. Nomor,Tanggal,Tahun : 138 (satu tiga delapan) 05-12-2015

7. NPWP : 03.002.557.9-625.000

c. Visi dan Misi MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil


Probolinggo

Visi

Terbentuknya generasi yang beriman, berilmu, berkahlakul karimah

dan berprestasi

Misi

 Mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada

allah, dan berahlaq mulia, agar menjadi manusia yang

berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi berguna bagi

nusa dan bangsa.

 Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi

informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri

secara mandiri serta berpakaian sopan sesuai dengan ajaran agama.

 Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam

berkompetensi, beradaptasi dengan lingkungan dan

mengenbangkan sikap sportifitas sehingga mampu menjadi suri

tauladan bagi nusa dan bangsa khususnya.


37

 Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

agar mampu bersaing dan siap melanjutkan kejenjang pendidikan

yang lebih tinggi dengan melakukan peningkatan standar nilai baik

KKM, NUS

d. Sarana dan prasarana MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil


Probolinggo

Tabel 1
Jumlah Ruang/ Kondisi
No Jenis Bangunan
Bangunan Baik Rusak
1 Ruang Belajar 3 3 -
2 Ruang Kepala 1 1 -
3 Ruang Guru 1 1 -
4 Ruang Perpustakaan 1 1 -
5 Ruang TU 1 1 -
6 Meja Guru 3 3 -
7 Kursi Guru 3 3 -
8 Almari Kelas 3 3 -
9 Papan Tulis 3 3 -
10 Kamar WC 3 3 -
11 Meja Murid 40 38 2
12 Kursi Murid 74 74 -
13 Almari Kantor 4 4 -
14 Komputer 3 3 -

e. Data Guru MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo


Tabel 2

Jenjang Mata Pelajaran


No Nama Jabatan
Pendidikan yang dipegang
1 Sunam,S.Pdi S-1 Kasek Aqidah Akhlak

2 Holib,S.Pd S-1 Wakasek Bhs Indonesia

3 Hasyim ,S.Pdi S-1 Guru SKI

4 Fenti Andika P S-1 Guru Matematika

5 Ahmad Fauzi,S.Pd S-1 Guru Penjaskes/Sejarah

6 Mardi,S.Pdi S-1 Guru Qurdist


38

7 M.Amin, S.Pd.I S-1 Guru IPS

8 Agus Alamsyah,S.Pd S1 Guru SBK/PPKn

9 M. Rasyidi,S.Pdi S-1 Guru Bhs Arab/Mulok

10 Senewi,S.Pd S1 Guru Bhs Inggris

11 Abdul Qodir,S.Pd S-1 Guru IPA

f. Data siswa MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo

Tabel 3
KELAS VII KELAS VIII KELAS IX JML
L P JML L P JML L P JML TOTAL
13 12 26 12 14 26 11 10 17 73

B. Deskripsi Data

1. Dampak psikologi mental dalam pembelajaran bagi siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo saat pandemi

covid-19

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, dapat disimpulkan

bahwa ada beberapa dampak psikologi mental yang muncul dalam

pembelajaran bagi siswa MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil

Probolinggo saat pandemi Covid-19. Dampak psikologi mental tersebut

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Kecemasan

Salah satu dampak psikologi mental bagi siswa MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo dalam pembelajaran saat

pandemi Covid-19dalam pembelajaran adalah kecemasan. Rasa cemas

yang dialami siswa dapat mempengaruhi hasil belajarnya, karena

kecemasan cenderung menghasilkan kebingungan dan distorsi


39

persepsi. Distorsi tersebut dapat mengganggu belajar dengan

menurunkan kemampuan memusatkan perhatian, menurunkan daya

ingat, mengganggu kemampuan daya berfikirnya.Terkait dengan

penyebabnya munculnya kecemasan dalam diri siswa terkait dengan

pembelajaran saat pandemi covid-19 dijelaskan oleh Bapak

Sunam,S.Pd.I selaku Kepala MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan

Krucil Probolinggo.

Bapak Sunam,S.Pd.I menjelaskan:

Dalam situasi pandemi covid-19 ini .Pemerintah menginruksikan agar


bekerja dan belajar di rumah. Pembelajaran online merupakan solusi
untuk memutus rantai penyebaran covid-19.Sisi positif dari
pembelajaran online diantaranya melatih kemandirian siswa dalam
pembelajaran disamping itu siswa memiliki waktu dan tempat belajar
yang lebih fleksibel.Namun kami mengakui bahwa selain memiliki
sisi positif pembelajaran jarak jauh ini juga memiliki dampak negatif
terutama bagi psikologis mental siswa salah satunya adalah timbulnya
kecemasan dalam diri siswa.Kami mengatakan ini dari hasil informasi
dari siswa sendiri dan juga para wali murid serta dewan guru.Siswa di
lembaga kami belum terbiasa belajar online sebelumnya, mereka
merasa tidak enak,gelisah dan takut untuk mengikuti pembelajaran
online ini di rumah.Mereka takut tidak mampu menguasai dan
menerapkan aplikasi pembelajaan online yang menggunakan aplikasi
dan tidak enak kehilangan interaksi sosialnya di sekolah bersama guru
dan teman-temanya.mereka terbiasa bermain dan bersenda gurau di
sekolah bersama teman-temannya.Ini yang membuat mereka dihantui
kecemasan. Disamping itu pikiran dan perasaan mereka terbebani
dengan ketidakmampuan orang tua mereka untuk membelikan HP
Android dan paket data yang cukup mahal.51

Di dalam situasi dan kondisi pandemi Covid 19- saat ini. Banyak

sekolah yang menerapkan metode pemberian tugas secara daring bagi

para siswa tidak terkecuali dengan MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan

Krucil Probolinggo. Pembelajaran daring merupakan solusi untuk

51
Hasil interview dengan Bp Sunam,S.Pd.I, tanggal 20 Juni 2021, Jam 09.00 di MTs Tarbiyatus
Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.
40

memutus rantai penyebaran covid-19. Dampak positif dari

pembelajaran online diantaranya melatih kemandirian siswa dalam

pembelajaran disamping itu siswa memiliki waktu dan tempat belajar

yang lebih fleksibel.

Sedangkan dampak negatif terutama bagi psikologis mental siswa

salah satunya adalah timbulnya kecemasan dalam diri siswa. Siswa

MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo belum terbiasa

belajar online sebelumnya, mereka merasa tidak enak, gelisah dan

takut tidak bisa menguasai dan menerapkan aplikasi pembelajaran

online via aplikasi untuk mengikuti pembelajaran online ini di

rumah.Mereka takut dan tidak enak kehilangan interaksi sosialnya di

sekolah bersama guru dan teman-temanya.Siswa terbiasa bermain dan

bersenda gurau di sekolah bersama teman-temannya.Ini yang membuat

mereka dihantui kecemasan. Disamping itu pikiran mereka terbebani

dengan ketidakmampuan orang tua mereka untuk membelikan HP

Android dan paket data yang cukup mahal.

Bapak Holib,S.Pd.selaku Wakasek menambahkan :

Profesi sebagian besar wali murid di lembaga kami adalah para buruh
tani dan pekerja serabutan.Walaupun ada diantara mereka yang
mampu membelikan putra-putrinya sarana dan fasiltas belajar seperti
HP Android dan paket data yang cukup mahal, akan tetapi untuk
mendapatkan sinyal internet yang stabil agak sulit karena sebagian
dari siswa tinggal di wilayah pelosok pedesaan52

Kurang memadainya sarana dan prasana pembelajaran online

terutama tidak stabilnya sinyal koneksi internet merupakan fakor yang


52
Hasil interview dengan Bp Holib,S.Pd., tanggal 20 Juni 2021, Jam 09.00 di MTs Tarbiyatus
Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.
41

menghambat bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran online di

rumah. Hal ini yang juga memberikan dampak psikologis mental bagi

siswa berupa kecemasan karena mereka takut tidak mengikuti

pembelajaran seperti siswa yang lain.

Perangkat pendukung teknologi jelas mahal. Banyak di daerah

Indonesia yang guru pun masih dalam kondisi ekonominya yang

menghawatirkan. Kesejahteraan guru maupun murid yang membatasi

mereka dari serba terbatas dalam menikmati sarana dan prasarana

teknologi informasi yang sangat diperlukan dengan musibahCovid-19

ini.

Jaringan internet yang benar-benar masih belum merata di

pelosok negeri. Tidak semua lembaga pendidikan baik Sekolah dasar

maupun sekolah menengah dapat menikmati internet. Jika ada pun

jaringan internet kondisinya masih belum mampu mengkover media

daring.

b. Kejenuhan dan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran

Sisi negatif lain dari pembelajaran online saat pandemi Covid-19

yang berdampak pada psikologis mental siswa MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo adalah kejenuhan dan kurang

termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.

Bapak Sunam,S.Pd.I menjelaskan:

Ya, memang tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran jarak jauh


via aplikasi group wahtsapp berimbas kejenuhan siswa,sekolah
diliburkan terlalu lama membuat mereka jenuh, anak-anak mulai
jenuh di rumah dan pingin segera ke sekolah bermain dengan teman-
temannya, murid terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan
42

teman-temannya, bermain dan bercanda gurau dengan teman-


temannya serta bertatap muka dengan para gurunya. Kemudian murid
akan kehilangan jiwa sosial, jika di sekolah mereka bisa bermain
berinteraksi dnegan teman-temnanya tetapi kali ini mereka tidak dapat
dan hanya sendiri di rumah bersama orang tua, interaksi dengan
sesama teman, guru dan orang-orang disekolah akan menjadi
berkurang. Disamping itu Mereka diharuskan mengikuti metode
pembelajaran yang itu-itu saja. Seringkali mereka mengeluh
kebingungan bagaimana cara menyelesaikan tugasnya, untuk bertanya
mereka merasa malu dan risih karena pertanyaan mereka terbaca oleh
semua anggota group.Hal-hal inilah yang membuat mereka jadi jenuh
dan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh
yang dapat berimplikasi pada menurunnya daya serap materi,motivasi
dan prestasi belajar mereka 53

Siswa MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo

terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan teman-temannya,

bermain dan bercanda gurau dengan teman-temannya serta bertatap

muka dengan para gurunya, dengan adanya metode pembelajaran

jarak jauh membuat siswa kehilangan interaksi sosialnya. merasa

jenuh dan kurang termotivasi mengikuti pembelajaran jarak

jauh.Sekolah diliburkan terlalu lama membuat mereka jenuh, mereka

terbiasa bermain dan bercanda gurau dengan teman-temannya serta

bertatap muka dengan para gurunya. Kemudian murid akan

kehilangan jiwa sosial, jika di sekolah mereka bisa bermain

berinteraksi dnegan teman-temannya tetapi kali ini mereka tidak dapat

dan hanya sendiri di rumah bersama orang tua, interaksi dengan

sesama teman, guru dan orang-orang disekolah akan menjadi

berkurang.

53
Hasil interview dengan Bp Sunam,S.Pd.I, tanggal 20 Juni 2021, Jam 09.00 di MTs Tarbiyatus
Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.
43

Metode pembelajaran yang cendrung monoton dan kurang

bervariasi yang diterapkan para guru serta bingungnya siswa

menerapkan metode pembelajaran online menimbulkan kejenuhan dan

kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.

Hal senada disampaikan oleh Bapak Holib,S.Pd :

Jangankan siswa,kami para guru sekalipun juga terkadang merasa


jenuh apabila mengerjakan sesuatu yang sifatnya monoton atau
kurang bervariasi.Apabila kami menerapkan banyak variasi dalam
pembelajaran tentunya kami tidak cukup menggunakan satu aplikasi
saja, namun yang kami pertimbangkan adalah tidak semua guru dan
siswa mampu menerapkannya secara online dalam pembelajaran dan
lagi konsekuensinya yang jelas boros dalam pemakaian kuota internet
yang kita tahu tidak murah.Sebaiknya kita banyak berdoa, semoga
covid-19 ini segera berlalu dan kembali ke normal lagi dalam
aktifitas pembelajaran 54

Pengaruh pembelajaran daring sangat mengganggu psikologis

para siswa. Kejenuhan dan kurang termotivasi dalam mengikuti

pembelajaran cukup meluas menghinggapi para siswa. Penerapan

metode pembelajaran yang bervariasi akan berbuntut penggunaan

banyak aplikasi online yang tidak semua guru dan siswa mahir dalam

menerapkannya dalam pembelajaran jarak –jauh disamping itu juga

banyak dan cepat menghabiskan kuota internet.

c. Stres

Pembelajaran yang diterapkan guru-guru MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo saat pandemi Covid-19 bagi

para peserta didik (siswa) adalah pembelajaran daring dengan

memanfaatkan aplikasi Group Whatsapp. Pembelajaran daring

54
Hasil interview dengan Bp Holib,S.Pd., tanggal 20 Juni 2021, Jam 09.00 di MTs Tarbiyatus
Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.
44

dilaksanakan seefektif mungkin agar mencapai tujuan pembelajaran.

Namun bagaimanapun telah diusahakan, tetap saja memberikan

dampak psikologi mental negatif pada siswa salah satunya adalah

stres.

Stres terjadi merupakan salah satu reaksi atau respon psikologis

manusia saat dihadapkan pada hal-hal yang dirasa telah melampaui

batas atau dianggap sulit untuk dihadapi. Dampak psikologi mental

stres yang dialami siswa MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil

Probolinggo dalam pembelajaran saat pandemi covid-19 ini

disebabkan oleh banyak faktor sebagaimana yang dijelaskan oleh

Bapak Mardi,S.Pd selaku guru Al-qur’an Hadist di MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.

Bapak Mardi,S.Pd.I menjelaskan:

Salah satu dampak psikologis mental yang dialami siswa di MTs


Tarbiyatus Shibyan Guyangan dalam pembelajaran saat pandemi
Covid-19 saat ini adalah stres.Mereka cendrung mudah marah,banyak
diam,suka menyendiri, kurang bernafsu makan dan sulit tidur. Hal ini
kami ketahui dari banyaknya keluhan yang disampaikan oleh wali
murid dan siswa itu sendiri.Penyebabnya adalah banyaknya materi
dan tugas yang harus dikuasai dan diselesaikan. Para siswa merasa
dipakasa belajar jarak jauh tanpa sarana dan prasarana memadai di
rumah.Mereka tidak dapat berinterkasi langsung dengan guru dan
teman-teman mereka untuk bertanya lebih leluasa tentang kesulitan
belajar mereka.55

Stres merupakan dampak psikologis mental yang dialami siswa

MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo dalam

pembelajaran saat pandemi covid-19.Hal ini disebabkan karena

55
Hasil interview dengan Bp Mardi,S.Pd.I, tanggal 20 Juni 2021, Jam 09.00 di MTs Tarbiyatus
Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.
45

banyaknya materi dan tugas yang harus dikuasai dan diselesaikan. Para

siswa merasa dipakasa belajar jarak jauh tanpa sarana dan prasarana

memadai di rumah.Mereka tidak dapat berinterkasi langsung dengan

guru dan teman-teman mereka untuk bertanya lebih leluasa tentang

kesulitan belajar mereka.

Selain permaslahan terebut, ada hal lain yang memicu stres

pada siswa MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo

dalam pembelajaran saat pandemi covid-19 diantaranya adalah faktor

metode pembelajaran dan dan daya serap materi.

Bapak Ahmad Fauzi,S.Pd menjelaskan:

Pembelajaran daring saat pandemi covid-19 memang tidak seefektif


pembelajaran secara tatap muka di kelas.Pembelajaran daring lewat
aplikasi Whatsapp cendrung berisi pada penugasan. Konsekuensinya,
pengenalan konsep mengenai suatu pelajaran sebagaimana yang
diterapkan dalam pembelajaran tatap muka tidak bisa berjalan dengan
baik. Dalam pembelajaran tatap muka, akan ada penyampaian konsep
pembelajaran dan tujuannya terlebih dahulu. Kemudian pembelajaran
berlanjut sampai pemahaman dan pengembangannya, adanya
feedback yang cukup dari guru yang intinya bagaimana siswa dapat
menyerap atau memahami materi pelajaran secara optimal.Untuk itu
perhatian dan dukungan dari orang tua sangat dibutuhkan 56

Pemicu lain stres yang dialami siswa MTs Tarbiyatus Shibyan

Guyangan Krucil Probolinggo dalam pembelajaran saat pandemi

covid-19 adalah kurang adanya feedback dari guru dan kurangnya

perhatian dari orang tua merupakan pemicu timbulnya stres pada siswa

terlebih terhadap anak broken home yang pada umumnya jarang sekali

mendapatkan perhatian orang - orang di rumahnya, ditambah lagi

56
Hasil interview dengan Bp Ahmad Fauzi,S.Pd, tanggal 20 Juni 2021, Jam 09.00 di MTs
Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo..
46

pembelajaran daring ini yang membuat para guru tidak dapat

berinteraksi langsung dengan siswa.Siswa tidak memiliki kesempatan

dan waktu yang banyak untuk menanyakan hal-hal yang tidak

dimengerti baik kepada guru maupun kepada teman-teman mereka

sendiri.

2. Solusi untuk mengatasi dampak psikologi mental bagi siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo dalam

pembelajaran saat pandemi covid-19

a. Kecemasan

Dampak negatif terutama bagi psikologis mental siswa salah

satunya adalah timbulnya kecemasan dalam diri siswa MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo. Timbulnya kecemasan di

dalam diri siswa MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil

Probolinggo disebabkan oleh para siswa merasa tidak enak, gelisah

dan takut tidak bisa menguasai dan menerapkan aplikasi pembelajaran

online via aplikasi.Mereka takut dan tidak enak kehilangan interaksi

sosialnya di sekolah bersama guru dan teman-temanya. Disamping itu

pikiran mereka terbebani dengan ketidakmampuan orang tua mereka

untuk membelikan HP Android dan paket data yang cukup mahal

serta kesulitan untuk mendapatkan sinyal internet yang stabil karena

sebagian dari siswa tinggal di wilayah pelosok pedesaan.


47

Solusi untuk mengatasi kecemasan yang menghantui siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo terkait dengan

pembelajaran dijelaskan oleh Bapak Sunam,S.Pd.I selaku Kepala MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.

Bapak Sunam,S.Pd.I menjelaskan:

Solusi yang kami terapkan untuk siswa yang mengalami kecemasan


terkait dengan takut gak bisa menguasai dan menerapkan aplikasi
pembelajaran seperti Group Whatsapp adalah dengan menugaskan
para guru untuk hadir dan berkunjung secara door to door ke rumah
siswa untuk membimbing siswa secara langsung dalam menggunakan
aplikasi pembelajaran online .57

Kepala MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo

memberikan solusi untuk mengatasi dan menghilangkan kecemasan

siswa terkait dengan perasaan takut dan gelisah tidak bisa menguasai

dan menerapkan aplikasi pembelajaran seperti Group Whatsapp adalah

dengan menugaskan para guru untuk hadir dan berkunjung secara door

to door ke rumah siswa untuk membimbing siswa secara langsung

dalam menggunakan aplikasi pembelajaran online.

Bapak Holib,S.Pd menambahkan:

Terkait masalah perasaan cemas yang dialami siswa karena terbebani


dengan kendala tidak mampu membeli HP android atau paket data
internet yang cukup mahal, Pihak sekolah mengambil langkah-langkah
kebijakan sebagai solusi diantaranya adalah melakukan pengajuan
kredit atau cicilan kepada pihak penyedia sarana seperti counter
(penjual HP Android) atas nama sekolah.Nantinya para wali murid yang
putra-putrinya belum memiliki HP Android, dapat melakukan cicilan ke
sekolah setiap bulan sampai lunas.Selain itu Pihak sekolah memberikan
kartu paket data secara gratis pada siswa yang jangkauan sinyalnya luas
khususnya di wilayah pegunungan. Pihak sekolah meminta para siswa
57
Hasil interview dengan Bp Sunam,S.Pd.I, tanggal 20 Juni 2021, Jam 09.00 di MTs Tarbiyatus
Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.
48

untuk tetap berinteraksi dengan guru dan teman-temanya melalui


groups whatsapp via chatting atau video call58

Solusi efektif yang diberikan kepala Kepala MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo untuk mengatasi dampak

psikologis mental berupa kecemasan yang dialami siswa karena takut

tidak mampu membeli HP android atau paket data internet yang cukup

mahal serta tidak dapat berinteraksi sosial, Pihak sekolah mengambil

langkah-langkah kebijakan sebagai solusi diantaranya adalah

melakukan pengajuan kredit atau cicilan kepada pihak penyedia sarana

seperti counter (penjual HP Android) atas nama sekolah dan para wali

murid yang putra-putrinya belum memiliki HP Android nantinya dapat

melakukan cicilan ke sekolah setiap bulan sampai lunas.Selain itu

Pihak sekolah memberikan kartu paket data secara gratis pada siswa

yang jangkauan sinyalnya luas khususnya di wilayah pegunungan.

Pihak sekolah meminta para siswa untuk tetap berinteraksi dengan

guru dan teman-temanya melalui group whatsapp via chatting atau

video call.

b. Kejenuhan dan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajara

Solusi untuk mengatasi dampak psikologis mental siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo berupa kejenuhan

dan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, Pihak sekolah

menerapkan beberapa strategi sebagaimana yang disampaikan

58
Hasil interview dengan Bp Holib,S.Pd., tanggal 20 Juni 2021, Jam 09.00 di MTs Tarbiyatus
Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.
49

Bapak Mardi,S.Pd selaku guru Al-qur’an Hadist di MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.

Bapak Mardi,S.Pd.I menjelaskan:

Untuk mengatasi persoalan kejenuhan dan kurang termotivasi dalam


mengikuti pembelajaran online, Para guru atas instruksi kepala
sekolah melakukan berbagai strategi atau metode pembelajaran online
yang efktif dan menyenangkan, diantaranya meminta siswa melalui
group whatsapp untuk menyimak video yang berisi penjelasan materi
pelajaran yang dikirim oleh guru yang kemudian dilanjutkan dengan
tanya jawab. Jadi kami kira, strategi ini cukup efektif agar siswa tidak
jenuh dan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar karena siswa
tidak terbebani dengan banyaknya tugas yang diberikan guru. 59

Guru-guru MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil

Probolinggo menerapkan strategi pembelajaran online yang dipandang

cukup efektif untuk mengatasi kejenuhan dan kurang termotivasi

dalam mengikuti pembelajaran. Strategi pembelajaran online tersebut

berupa aktifitas pembelajaran online menggunakan sarana audio

visual atau video yang berisi penjelasan materi pembelajaran yang

dikirim guru ke siswa melalui Group Whatsapp agar disimak dan

ditonton oleh siswa, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.

Dengan demikian siswa merasa terhibur dan termotivasi dalam

mengikuti pembelajaran online, karena guru –guru tidak membebani

siswa dengan banyak tugas yang harus diselesaikan.

c. Stres

59
Hasil interview dengan Bp Mardi,S.Pd.I, tanggal 20 Juni 2021, Jam 09.00 di MTs Tarbiyatus
Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.
50

Stres terjadi merupakan salah satu reaksi atau respon psikologis

manusia saat dihadapkan pada hal-hal yang dirasa telah melampaui

batas atau dianggap sulit untuk dihadapi. Hal-hal yang berhubungan

dengan tindakan atau langkah-langkah yang diambil dan dilaksanakan

pihak sekolah cukup bagus untuk mengatasi stres yang dialami siswa

dalam pembelajaran saat pandemi covid-19.

Bapak Ahmad Fauzi,S.Pd menjelaskan:

Kami para guru meminta siswa untuk bisa beradaptasi dengan


pembelajaran online ini, agar mereka terbiasa sehingga lama-lama
tidak akan merasa terbebani dengan berbagai pikiran dan perasaan
negatif dan juga kami menghimbau pada mereka agar melakukan
berbagai aktifitas fisik yang menyenangkan, misalnya jalan-jalan,
senam, joging, dan olahraga lainnya 60

Para pengelola sekolah khususnya para guru MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo berusaha semaksimal mungkin

untuk mengatasi dampak psikologis mental berupa stres yang dialami

siswa dalam pembelajaran daring saat pandmi covid-19. Upaya

tersebut berupa himbauan kepada siswa untuk mampu beradaptasi

dengan pembelajaran daring serta melakukan aktifitas fisik seperti:

jalan-jalan, senam, joging, dan olahraga lainnya.

Bapak Mardi,S.Pd.I menambahkan:

Upaya- upaya kami untuk mengatasi stress yang dialami siswa MTs
MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan diantaranya adalah meminta
bantuan dan dukungan orang tua agar putra-putrinya jangan dibiarkan
mengasingkan diri di rumah terus. Memberikan waktu pada siswa agar
bersenang-senang selalu gembira.Kami selalu memberikan motivasi
dan harapan positif melalui berbagai video motivasi, humor, musik
relaksi yang dikirm ke media group whatssapp. Metode pembelajaran
60
Hasil interview dengan Bp Ahmad Fauzi,S.Pd, tanggal 20 Juni 2021, Jam 09.00 di MTs
Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo..
51

kami upayakan tidak monoton, kami buat bervariasi.Untuk


meningkatkan daya serap materi siswa sekaligus menimbukan
perasaan menyenangkan dan motivasi belajar kami menggunakan
saran audio visual dan kami mengurangi penugasan dan kami ganti
dengan tanya jawab.61

Guru-guru MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil

Probolinggo melakukan berbagai upaya positif dan efektif untuk

mengatasi dampak psikologis mental siswa berupa stress. Upaya-upaya

tersebut diantarnya mencakup aktifitas fisik, emosi dan kognitif. Yaitu

meminta bantuan dan dukungan orang tua agar putra-putrinya tetap

terlihat gembira dengan tidak membiarkannya selalu mengasingkan

diri di rumah. Memberikan motivasi dan harapan positif melalui

berbagai video motivasi, humor,musik relaksi yang dikirim via group

whatssapp. Menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi dan

menyenangkan dengan memanfaatkan sarana audio visual dan metode

Tanya jawab serta mengurangi penugasan untuk meningkatkan daya

serap materi siswa sekaligus menimbukan perasaan menyenangkan .

BAB IV

PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian pembahasan sesuai dengan temuan penelitian.

Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan temuan yang ada sekaligus

memodifikasi dengan teori yang ada. Sebagaimana ditegaskan dalam teknik

analisis penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif (pemaparan) dari data

61
Hasil interview dengan Bp Mardi,S.Pd.I, tanggal 20 Juni 2021, Jam 09.00 di MTs Tarbiyatus
Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo.
52

yang didapatkan baik melalui observasi, dokumentasi, dan interview dengan

responden yang berpengaruh dan mengetahui tentang data yang dibutuhkan.

Selanjutnya dari hasil tersebut dikaitkan dengan teori yang ada.

1. Dampak psikologi mental dalam pembelajaran bagi siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo saat pandemi covid-

19

Pembelajaran daring (online) yang diterapkan MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo saat pandemi Covid-19 memberikan

dampak psikologi mental negatif bagi siswa.Pembelajaran daring telah

menciptakan hal yang luar biasa, dimana sebelumnya hanya mengandalkan

tatap muka dan sekarang mulai beralih ke pembelajaran berbasis online via

groups whatsapp. Dengan penggunaan sistem daring tersebut sangat

diperlukan berpikir kritis. Dalam waktu yang singkat, siswa diharap untuk

berpikir kritis. Namun, penerepan Daring tidak sepenuhnya dapat

memberikan dampak positif, hal ini berpengaruh negatif bagi psikologis

mental siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa

dampak psikologi mental dalam pembelajaran bagi siswa MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo saat pandemi covid-19 adalah

sebagai berikut :

a. Kecemasan

Salah satu dampak psikologi mental bagi siswa MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo dalam pembelajaran saat pandemi


53

Covid-19dalam pembelajaran adalah kecemasan. Kecemasan dihasilkan

dari keinginan individu untuk terus membentuk gambaran diri yang tidak

realitis dan membentuk persepsi kesempurnaan yang tidak mampu diraih

oleh individu dalam media sosialnya.62

Kecemasan merupakan suatu kondisi emosional yang ditandai

dengan rasa takut yang tidak jelas sumbernya. Ia diliputi oleh

kekhawatiran terhadap berbagai hal yang mungkin dialami dalam

perjalanan hidupnya. Kecemasan merupakan suatu kekhawatiran yang

tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan

tidak berdaya. Sumber lain mengatakan bahwa kecemasan merupakan

respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan

dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan seharihari.

Kecemasan ditandai dengan perasaan tegang, lesu, cepat merasa lelah,

susah tidur, sukar berkonsentrasi, dan daya ingat yang mengalami

penurunan.63

Gagapnya para pendidik, bingungnya orangtua yang mendampingi

anak-anaknya belajar di rumah, dan mahasiswa yang kebingungan

menghadapi metode pembelajaran daring disertai dengan tumpukan tugas

menyebabkan semakin meluas terjadinya kecemasan terlebih lagi dimasa

pandemi Covid-19. Tumpukan tugas yang wajib diselesaikan merupakan

faktor utama penyebab stres siswa selama pandemi Covid-19. Ansietas

dapat berupa perasaan khawatir, perasaan tidak enak, tidak pasti atau
62
Muhammad Ali, Psikologi Remaja. (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2018), 41
63
Hurlock, E.B. (1993). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan, (Jakarta:Erlangga,1993),. 221
54

merasa sangat takut sebagai akibat dari suatu ancaman atau perasaan yang

mengancam dimana sumber nyata dari kecemasan tersebut tidak diketahui

dengan pasti64

Rasa cemas yang dialami siswa cenderung menghasilkan

kebingungan dan distorsi persepsi. Distorsi tersebut dapat mengganggu

belajar dengan menurunkan kemampuan memusatkan perhatian,

menurunkan daya ingat, mengganggu kemampuan daya berfikirnya.

Penyebabnya munculnya kecemasan dalam diri siswa terkait dengan

pembelajaran saat pandemi covid-19 diantaranya adalah siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo belum terbiasa belajar

online sebelumnya, mereka merasa tidak enak, gelisah dan takut tidak bisa

menguasai dan menerapkan aplikasi pembelajaran online via aplikasi

untuk mengikuti pembelajaran online ini di rumah.Mereka takut dan tidak

enak kehilangan interaksi sosialnya di sekolah bersama guru dan teman-

temanya.Siswa terbiasa bermain dan bersenda gurau di sekolah bersama

teman-temannya.Ini yang membuat mereka dihantui kecemasan.

Disamping itu pikiran mereka terbebani dengan ketidakmampuan orang

tua mereka untuk membelikan HP Android dan paket data yang cukup

mahal. Kurang memadainya sarana dan prasana pembelajaran online

terutama tidak stabilnya sinyal koneksi internet merupakan fakor yang

menghambat bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran online di rumah.

Hal ini yang juga memberikan dampak psikologis mental bagi siswa

64
Abdul Muhith. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa: Pengantar Dan Teori (Jakarta:
Salemba medika,2011), 62
55

berupa kecemasan karena mereka takut tidak mengikuti pembelajaran

seperti siswa yang lain.

Notoatmojo menjelaskan bahwa sarana prasarana dan fasilitas yang

dibutuhkan serta kondisi dan situasi lingkungan, baik lingkungan fisik

maupun lingkungan sosial memberikan pengaruh yang kuat terhadap

psikologi seseorang65

Pada hakekatnya tidak ada perbedaan yang bermakna antara

pembelajaran konvensional dengan pembelajaran secara daring.

pembelajaran yang efektif harusnya mampu menyediakan peralatan dan

kebutuhan yang dibutuhkan peserta didik, menumbuhkan rasa

kebersamaan antara pendidik dan peserta didik siswa serta menyediakan

tempat yang nyaman dan aman.66

b. Kejenuhan dan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran

Sisi negatif lain dari pembelajaran online saat pandemi Covid-19

yang berdampak pada psikologis mental siswa MTs Tarbiyatus Shibyan

Guyangan Krucil Probolinggo adalah kejenuhan dan kurang termotivasi

dalam mengikuti pembelajaran.

Perasaan jenuh dan kurang termotivasi dalam mengikuti aktifitas

pembelajaran merupakan suatu indikator psikologi yang tidak sehat,

sebagaimana yang dijelaskan oleh Mulyanti yang menyatakan bahwa

65
Notoatmodjo, Ilmu Perilaku Kesehatan,( Jakarta: Rineka Cipta,2014), 67
66
Nugroho, Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Pembelajaran Daring, (
Seminar Sainteks, 2019), 56. https:// prosiding.seminar.-id.com / index.php / sainteks
/article/view/122. Diakses 20 juli 2021
56

pesimis dan kurang bergairah dalam menjalani kehidupan adalah bagian

dari kepribadian atau psikologi mental yang tidak sehat.67

Hal-hal yang melatarbelakangi kejenuhan dan kurang termotivasi

dalm pembelajaran yang dialami siswa MTs Tarbiyatus Shibyan

Guyangan Krucil Probolinggo diantaranya siswa merasa kehilangan

interaksi sosialnya bersama guru dan teman-temannya disebabkan sekolah

diliburkan terlalu lama dan hanya berdiam diri di rumah . Disamping itu

metode pembelajaran yang cendrung monoton dan kurang bervariasi yang

diterapkan para guru serta bingungnya siswa menerapkan metode

pembelajaran online menimbulkan kejenuhan dan kurang termotivasi

dalam mengikuti pembelajaran.

Kehilangan interaksi sosial dan metode pembelajaran yang monoton

merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi siswa secara

ekstinsik. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik apabila anak didik

menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor situasi belajar. Anak

didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak diluar hal yang

dipelajarinya. Motivasi ekstrinsik muncul akibat insentif eksternal atau

pengaruh dari luar peserta didik. Faktor ekstrinsik tersebut adalah adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang

menarik.68

Motivasi belajar walaupun dalam situasi pandemi saat ini penting

bagi siswa sebagaimana yang disampaikan oleh Dimyati dan Mudjiono


67
Mulyati, Ciri-Ciri Kepribadian yang Sehat dan Tidak Sehat.
https://muly7.wordpress.com/2011/12/. Diakses pada tanggal 29 Juli 2021.
68
Djaali. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), 49.
57

yang menjelaskan bahwa motivasi belajar penting bagi siswa karena

dengan motivasi tersebut dapat menyadarkan kedudukan pada awal

belajar, proses, dan hasil belajar serta mengarahkan serta membesarkan

semangat belajar.69

Motivasi belajar yang dimiliki siswa akan memberikan pengaruh

terhadap proses pembelajaran yang mereka ikuti dan tentunya akan

berpengaruh terhadap hasil belajar yang mereka dapatkan. Motivasi belajar

sebagai motivasi intrinsik pada umumnya bersifat permanen, diprediksi

memberi sumbangan yang tidak yang tidak kecil terhadap keberhasilan

belajar. Oleh karena itu, setiap peserta didik hendaknya membagun dirinya

dan memiliki motivasi belajar yang kuat.70

c. Stres

Dampak lain psikologi mental yang terjadi pada siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo dalam pembelajaran

saat pandemi Covid-19 adalah stres.

Stress merupakan keadaan seseorang mengalami ketegangan karena

adanya kondisi-kondisi yang mempengaruhi dirinya. Orang disebut stress

jika berada dalam situasi yang mengandung tekanan baik dari dalam

maupun dari luar. Reaksi stress pada keadaan emosional yaitu berupa rasa

cemas, takut, marah, rasa bersalah, depresi, merasa rendah diri, dan lain-

lain. Sedangkan reaksi stress dalam bentuk perilaku yaitu menyalahkan

69
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), 85
70
Tritjahjo Danny Soesilo, Teori dan Pendekatan Belajar,( Yogyakarta: Ombak, 2015),108.
58

orang lain, berkhayal, diam tak berdaya, penekanan diri sendiri, mengganti

aktivitas, selalu berhati-hati, berusaha mencari bukti dan lain-lain.71

Sumber stres akademik meliputi : situasi yang monoton, kebisingan,

tugas yang terlalu banyak, harapan yang mengada-ngada, ketidakjelasan,

kurang adanya kontrol, keadaan bahaya dan kritis, tidak dihargai,

diacuhkan, kehilangan kesempatan, aturan yang membingungkan, tuntutan

yang saling bertentangan, dan deadline tugas perkuliahan.72

Stres terjadi merupakan salah satu reaksi atau respon psikologis

manusia saat dihadapkan pada hal-hal yang dirasa telah melampaui batas

atau dianggap sulit untuk dihadapi. Dampak psikologi mental stres yang

dialami siswa MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo

dalam pembelajaran saat pandemi covid-19 ini disebabkan oleh banyak

faktor diantaranya adalah karena banyaknya materi dan tugas yang harus

dikuasai dan diselesaikan. Para siswa merasa dipakasa belajar jarak jauh

tanpa sarana dan prasarana memadai di rumah.Mereka tidak dapat

berinterkasi langsung dengan guru dan teman-teman mereka untuk

bertanya lebih leluasa tentang kesulitan belajar mereka. Selain

permaslahan terebut, ada hal lain yang memicu stres pada siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo dalam pembelajaran

saat pandemi covid-19 diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan

dan daya serap materi serta kurang adanya feedback dari guru dan

kurangnya perhatian dari orang tua merupakan pemicu timbulnya stres

71
Mohamad Surya, Bina Keluarga, (Bandung: Aneka Ilmu,2001), 195-198.
72
Purwati, S. . Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Reguler Angkatan 2010 Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.2012
59

pada siswa terlebih terhadap anak broken home yang pada umumnya

jarang sekali mendapatkan perhatian orang - orang di rumahnya, ditambah

lagi pembelajaran daring ini yang membuat para guru tidak dapat

berinteraksi langsung dengan siswa.Siswa tidak memiliki kesempatan dan

waktu yang banyak untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti baik

kepada guru maupun kepada teman-teman mereka sendiri.

Dalam proses belajar dan pembelajaran, perlu adanya rekayasa

sistem lingkungan yang mendukung, artinya menyiapkan kondisi

lingkungan yang kondusif, termasuk diantaranya menyiapkan sarana dan

prasarana pembelajaran yang baik, tepat dan mencukupi.73

Pola pembelajaran yang kurang menyenangkan disebabkan kurang

adanya interaksi sosial dalam belajar, kurang memadainya sarana dan

prasarana, kurang adanya feedback dari guru, kurang bervariasinya

metode pembelajaran merupakan pembelajaran yang kurang efektif.

Menurut Peter Kline, penulis buku The Everyday Genius, yang dikutip

oleh Hernowo, learning is most effective when it’s fun’, belajar akan

efektif jika seseorang dalam keadaan senang.74 Demikian juga hendaknya

pendidikan, terutama pada anak-anak, bahwa pembelajaran daring saat

pandemic covid-19 akan berjalan efektif jika menggunakan pendekatan

tersebut. Mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan adalah sesuatu

73
Heri Rahyubi, Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik, (Majalengka:
Referens,2012), 6
74
Hernowo, Belajar Akan Efektif Kalau Anda Dalam Keadaan ”Fun”, Terj. Word ++
Translation Service, (Bandung: Kaifa, 2002), 9.
60

yang penting agar dipahami oleh para orang tua, guru maupun para

pendidik yang lain, termasuk pengelola pendidikan nonformal.

Stres dapat terjadi karena banyaknya materi pelajaran yang harus

dipelajari, kurangnya feedback yang diberikan dosen, kualitas dosen yang

mengajar, serta banyaknya tugas yang diberikan guru75 Hasil penelitian

lain didapatkan 55,8% merasa stres selama pandemi Covid-19 disebabkan

proses pembelajaran daring yang mulai membosankan76 Dampak negatif

dari stres terhadap siswa dapat berupa penurunan konsentrasi dan

pemusatan perhatian selama belajar, penurunan minat, demotivasi diri

bahkan dapat menimbulkan perilaku kurang baik.

2. Solusi untuk mengatasi dampak psikologi mental bagi siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo dalam pembelajaran

saat pandemi covid-19

a. Kecemasan

Dampak negatif terutama bagi psikologis mental siswa salah satunya

adalah timbulnya kecemasan dalam diri siswa MTs Tarbiyatus Shibyan

Guyangan Krucil Probolinggo. Timbulnya kecemasan di dalam diri siswa

MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo disebabkan oleh

Para siswa merasa tidak enak, gelisah dan takut tidak bisa menguasai dan

menerapkan aplikasi pembelajaran online via aplikasi.Mereka takut dan

tidak enak kehilangan interaksi sosialnya di sekolah bersama guru dan

75
Yusof MS, Rahim AF,The medical student stresor questionnaire (MSSQ) manual.
(Kelantan: KKMED,2010), 23
76
Livana, P. H., Mubin, M. F., & Basthomi, Y. " Learning Task" Attributable to Students'
Stres During the Pandemic Covid-19. Jurnal Ilmu Keperawatan
Jiwa, 2020, 3(2), 203-208. http://dx.doi.org/10.32584/jikj.v3i2.590
61

teman-temanya. Disamping itu pikiran mereka terbebani dengan

ketidakmampuan orang tua mereka untuk membelikan HP Android dan

paket data yang cukup mahal serta kesulitan untuk mendapatkan sinyal

internet yang stabil karena sebagian dari siswa tinggal di wilayah pelosok

pedesaan.

Solusi untuk mengatasi kecemasan yang menghantui siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo terkait dengan perasaan

takut dan gelisah tidak bisa menguasai dan menerapkan aplikasi

pembelajaran seperti Group Whatsapp yaitu dengan menugaskan para

guru untuk hadir dan berkunjung secara door to door ke rumah siswa

untuk membimbing siswa secara langsung dalam menggunakan aplikasi

pembelajaran online.

Disini peran guru sangat penting dalam transfer of knowledge

sekaligus memberikan bimbingan serta memotivasi belajar siswa. Syaiful

Bahri Djamarah dalam bukunya mendefinisikan bahwa guru adalah unsur

manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang

menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan.77

Solusi efektif yang diberikan kepala Kepala MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo untuk mengatasi dampak

psikologis mental berupa kecemasan yang dialami siswa karena takut tidak

mampu membeli HP android atau paket data internet yang cukup mahal

serta tidak dapat berinteraksi sosial, Pihak sekolah mengambil langkah-

77
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta),1
62

langkah kebijakan sebagai solusi diantaranya adalah melakukan pengajuan

kredit atau cicilan kepada pihak penyedia sarana seperti counter (penjual

HP Android) atas nama sekolah dan para wali murid yang putra-putrinya

belum memiliki HP Android nantinya dapat melakukan cicilan ke sekolah

setiap bulan sampai lunas.Selain itu pihak sekolah memberikan kartu paket

data secara gratis pada siswa yang jangkauan sinyalnya luas khususnya di

wilayah pegunungan. Pihak sekolah meminta para siswa untuk tetap

berinteraksi dengan guru dan teman-temanya melalui groups whatsapp via

chatting atau video call.

Pengelola sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan yang

profesional sekaligus sikap yang profesional pula yaitu: Sukarela untuk

melakukan pekerjaan ekstra, menunjukkan sikap sabar dan dapat

menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, memiliki sikap yang konstruktif

dan rasa tanggungjawab dan memiliki semangat untuk memberikan

layanan kepada siswa sekolah dan masyarakat.78

b. Kejenuhan dan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran

Solusi untuk mengatasi dampak psikologis mental siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo berupa kejenuhan dan

kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, Pihak sekolah

menerapkan beberapa strategi diantaranya adalah dengan menerapkan

strategi pembelajaran online yang dipandang cukup efektif untuk

mengatasi kejenuhan dan kurang termotivasi dalam mengikuti

78
Sardiman, A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: CV, Rajawali,
1993), 45
63

pembelajaran. Strategi pembelajaran online tersebut berupa aktifitas

pembelajaran online menggunakan sarana audio visual atau video yang

berisi penjelasan materi pembelajaran yang dikirim guru ke siswa melalui

groups Whatsapp agar disimak dan ditonton oleh siswa, kemudian

dilanjutkan dengan Tanya jawab. Dengan demikian siswa merasa terhibur

dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran online, karena guru –guru

tidak membebani siswa dengan banyak tugas yang harus diselesaikan.

Mengelola kelas secara baik dalam rangka menyediakan kondisi

yang kondusif untuk berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif

serta mampu menyusun program pengajaran,menerapkan metode

pembelajaran yang efektif dan bervariasi,mampu memecahkan dan

melaksanakan teknik-tekik mengajar yang baik dalam mencapai tujuan

pendidikan serta mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan dan

pendidikan diluar sekolah merupakan bagian dari kemampuan profesional

yang harus dimiliki oleh guru.79

c. Stres

Stres terjadi merupakan salah satu reaksi atau respon psikologis

manusia saat dihadapkan pada hal-hal yang dirasa telah melampaui batas

atau dianggap sulit untuk dihadapi. Hal-hal yang berhubungan dengan

tindakan atau langkah-langkah yang diambil dan dilaksanakan pihak

sekolah cukup bagus untuk mengatasi stres yang dialami siswa dalam

pembelajaran saat pandemic covid-19. Para pengelola sekolah khususnya

79
Conny Semiawan, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia, 1990),
63.
64

para guru MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo

berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi dampak psikologis mental

berupa stres yang dialami siswa dalam pembelajaran daring saat pandemi

covid-19.Upaya tersebut berupa himbauan kepada siswa untuk mampu

beradaptasi dengan pembelajaran daring serta melakukan aktifitas fisik

seperti: jalan-jalan, senam, joging, dan olahraga lainnya.

Kemampuan beradaptasi diperlukan dan perlu diterapkan siswa

dalam pembelajaran saat pandemic covid-19. Adaptasi atau penyesuaian

diri merupakan proses yang meliputi respon mental dan perilaku yang

merupakan usaha individu untuk mengatasi dan menguasai

kebutuhan – kebutuhan dalam diri, ketegangan – ketegangan, frustasi dan

konflik – konflik agar terdapat keselarasan antara tuntutan dalam diri

dengan tuntutan yang terjadi di lingkungan sekitar.80

Upaya- upaya lain yang dilakukan sekolah untuk mengatasi stress

yang dialami siswa MTs Tarbiyatus Shibyan Guyangan diantaranya adalah

meminta bantuan dan dukungan orang tua agar putra-putrinya jangan

dibiarkan mengasingkan diri di rumah terus. Memberikan waktu pada

siswa agar bersenang-senang selalu gembira. Guru-guru selalu

memberikan motivasi dan harapan positif melalui berbagai video motivasi,

humor,music relaksi yang dikirm ke media gropus whatss app.

Hal senada disampaikan oleh Achmanto Mendatu, yang menjelaskan

cara efektif untuk mengatasai stress yaitu dengan cara melakukan aktifitas

80
Putri, D. U. M., Anward, H. H., & Erlyani, N.. Peranan PenyesuaianDiri terhadap Stres
Akibat Kemacetan padaMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin. Jurnal Ecopsy, 3(2).2017
65

fisik, seperti: jalan-jalan, senam, joging, dan olahraga lainnya.disamping

itu juga mengespresikan perasaan, dengan tidak mengisolasi diri, ambil

waktu untuk bersenang-senang, relaksasi, dan meditasi dan terus menerus

menggunakan otak, sebisa mungkin tetap melakukan aktifitas rutin.

Berfikir positif, selalu memiliki harapan, dan mengambil tanggung

jawab.81

Terkait dengan strategi pembelajaran, Guru-guru MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan menerapkan strategi pembelajaran yang tidak monoton,

dengan memanfaatkan media pembelajaran yang efektif.Untuk

meningkatkan daya serap materi siswa sekaligus menimbukan perasaan

menyenangkan dan motivasi belajar kami menggunakan sarana audio

visual dan kami mengurangi penugasan dan kami ganti dengan tanya

jawab.

Pengajar memainkan peran sentral dalam efektifitas pembelajaran

secara Daring, bukan sebuah teknologi yang penting tetapi penerapan

intruksional teknologi dari pengajar yang menetukan efek pada

pembelajaran, siswa yang hadir dengan instruktur untuk memiliki sifat

positif terhadap pendistribusian suatu pembelajaran dan memahami akan

sebuah teknologi akan cenderung terisolasi karena meraka tidak memiliki

lingkungan khusus untuk berinteraksi dengan pengajar82

81
Achmanto Mendatu, Pemulihan Trauma: Strategi Penyembuhan Trauma Untuk Diri
Sendiri, Anak, dan Orang Lain di Sekitar Anda, (Yogyakarta: Panduan, 2010),. 65-76.
82
Roman Andrianto Pangondian, Paulus Insap Santosa, Eko Nugroho, Faktor- Faktor yang
Mempengaruhi Kesuksesan Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0. Jurnal; Seminar
Nasional Komputer & Sains SAINTEKS 2019, ISBN: 978-602-52720-1-1, Januari 2019 Hal: 58,
di Akses 1 September 2020, Jam 20:00 WIB
66

Prinsip pembelajaran Daring adalah terselenggaranya pembelajaran

yang bermakna, yaitu proses pembelajaran yang berorientasi pada interaksi

dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran bukan terpaku pada pemberian

tugas-tugas belajar kepada siswa. Tenaga pengaja dan yang diajar harus

tersambung dalam proses pembelajaran Daring.

Menurut Munawar, perancangan sistem pembelajaran Daring harus

mengacu pada 3 prinsip yang harus di penuhi yaitu :

a. Sistem pembelajaran harus sederhana sehingga mudah untuk di

pelajari.

b. Sistem pembelajaran harus dibuat personal sehingga pemakai sistem

tidak saling tergantung.

c. Sistem harus cepat dalam proses pencarian materi atas menjawab soal

dari hasil perancangan sistem yang di kembangkan.83

83
Ibid, 8-9
67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ,dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Dampak psikologi mental dalam pembelajaran bagi siswa MTs Tarbiyatus

Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo saat pandemi covid-19 sebagai

berikut :

a) Kecemasan

b) Kejenuhan dan kurang termotivasi dalam pembelajaran

c) Stres

2. Solusi untuk mengatasi dampak psikologi mental bagi siswa MTs

Tarbiyatus Shibyan Guyangan Krucil Probolinggo dalam pembelajaran

saat pandemi covid-19 adalah sebagai berikut :


68

a. Kecemasan

1) Menugaskan para guru untuk hadir dan berkunjung secara door to

door ke rumah siswa untuk membimbing siswa secara langsung

dalam menggunakan aplikasi pembelajaran online bagi siswa yang

takut dan gelisah tidak bisa menguasai dan menerapkan aplikasi

pembelajaran

2) Melakukan pengajuan kredit atau cicilan kepada pihak penyedia

sarana seperti counter (penjual HP Android) atas nama sekolah dan

para wali murid yang putra-putrinya belum memiliki HP Android

nantinya dapat melakukan cicilan ke sekolah setiap bulan sampai

lunas.

3) Memberikan kartu paket data secara gratis pada siswa yang

jangkauan sinyalnya luas khususnya di wilayah pegunungan.

4) Meminta para siswa untuk tetap berinteraksi dengan guru dan

teman-temanya melalui groups whatsapp via chatting atau video

call.

b. Kejenuhan dan kurang termotivasi dalam pembelajaran

1). Menerapkan strategi pembelajaran efektif dan menyenangkan

2) Mengurangi penugasan

c. Stres

1). Menghimbau agar siswa melatih diri untuk beradaptasi

2).Meminta bantuan dan dukungan orang tua siswa agar putra-putrinya

jangan dibiarkan mengasingkan diri di rumah terus.


69

3) Memberikan waktu dan kesempatan pada siswa agar selalu gembira.

4). Guru-guru selalu memberikan motivasi dan harapan positif melalui

berbagai video motivasi, humor,music relaksi yang dikirm ke media

gropus whatss app.

B. Saran-saran

Sehubungan dengan adanya pembahasan masalah dalam skripsi ini, maka

peneliti memandang perlu untuk menyampaikan saran-saran antara lain:

1. Bagi Guru

Hendaknya para guru meningkatkan kemampuannya dalam menerapkan

bentuk-bentuk metode dan media pembelajaran daring yang efektif,

kreatif,inovatif dan menyenangkan untuk mengantisipasi dampak psikologi

mental yang negatif bagi siswa.

2. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah diharapkan untuk lebih memfasilitasi sarana dan prasarana

yang dibutuhkan dalam pembelajaran daring serta memberikan motivasi

dan dukungan kepada peserta didik dan guru serta menjalin kerjasama yang

baik dengan berbagai pihak terkait.

3. Bagi Orang Tua

Orang tua diharapkan untuk bisa bekersama dengan pihak sekolah dalam

ikut berpartisipasi mendidik, mengawasi serta memberikan motivasi belajar

yang tinggi serta memenuhi kebutuhan belajar bagi putra-putrinya

4. Bagi peneliti
70

Hendaknya penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk penelitian

selanjutnya dengan tinjauan yang lebih mendalam.

DAFTAR RUJUKAN

Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009.

Achmanto Mendatu, Pemulihan Trauma: Strategi Penyembuhan Trauma Untuk


Diri Sendiri, Anak, dan Orang Lain di Sekitar Anda, Yogyakarta:
Panduan, 2010.

Agus Sujanto, Psikologi Umum, Jakarta: Aksara Baru, 1981.

Baharuddin, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.

Eveline Siregar & Hatini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Galia
Indonesia, 2011.
Lexy, J Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosyada,
1993.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya,2007.
Rita L. Atkinson dan Richard c. Atkinson, Pengantar Psikologi,Jakarta: Erlangga,
1983.
Rosleny Marliany. Psikologi Umum, CV Pustaka Setia : Bandung, 2010.

Saiful Annur, Metodologi Penelitian Pendidikan, Palembang: IAIN Raden Fatah


Press,2005.
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: Rajawali Pers,
2010.
71

Sardiman, A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: CV, Rajawali,


1993.

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Rineka
Cipta,Jakarta, 2000.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian,Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: CV


Alfabeta, 2008.
Sutrisno Hadi, Metodelogi Reseach II, Jakarta:Andi Ofset, 1991.

Zainal Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran, Surabaya:Insan


Cendikia, 2002.

Anda mungkin juga menyukai