Anda di halaman 1dari 13

BEST

PRACTICE

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK


DALAM PEMULIHAN KARAKTER PESERTA
DIDIK SMA SWASTA KRISTEN TUMOU TOU
GIRIAN
PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK

OLEH

DIVINE VALLEY PATTIRUHU, S.Pd

SMA SWASTA KRISTEN TUMOU TOU GIRIAN


LATAR BELAKANG MASALAH

Sudah hampir dua tahun dunia diguncang oleh


merebaknya virus corona atau Covid-19, tak
terkecuali Indonesia. Pemerintah Indonesia telah
berupaya mengambil beberapa langkah untuk
memutus mata rantai penularan Covid-19.
Adapun kebijakan utamanya adalah
mengutamakan keselamatan manusia, kesehatan,
serta pendidikan. Pemerintah Indonesia memiliki
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) dalam menekan penyebaran virus,
sehingga semua kegiatan di luar rumah akan
dibatasi sampai pada pandemi mereda.
Dalam dunia pendidikan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (COVID-19) bahwa siswa diliburkan
dari pembelajaran tatap muka atau pembelajaran 50%
tatap muka disekolah. Kebijakan pemerintah tersebut
mulai berlaku pada Senin, 16 Maret 2020 di beberapa
negara bagian Indonesia, disusul kawasan di negara
bagian lainnya. Namun tidak demikian dengan
beberapa sekolah di semua daerah. Sekolah-sekolah
tersebut belum dilengkapi dengan sistem
pembelajaran online yang membutuhkan media
pembelajaran seperti handphone, laptop, computer
dan media audio visual lainnya
Seiring berjalannya waktu, banyak hal yang dirugikan,
antara lain kita mengalami lost learning maupun
pembinaan - pembinaan karakteristik terhadap peserta
didik.
Pada pertengahan tahun 2021 bulan juli tahun ajaran baru,
sekolah sudah diberikan kesempatan melaksanakan
pembelajaran tatap muka 50 % dengan mengikuti protokol
kesehatan.
Sungguh sangat disayangkan bahwa apa yang ditemui,ada
banyak permasalahan yang di hadapi dan ditemui oleh
pihak sekolah terlebih khusus guru-guru. Banyak siswa
siswa yang ditemui memiliki ahklah yang kurang baik.
Tidak ada rasa persaudaraan, senyum , salam, sapa yang
menjadi slogan sekolah kami, sudah tidak nampak lagi.
saya selaku guru merasa sangat miris akan suasana yang
ada disekolah kami.
Pembelajaran berbasis projek adalah salah satu
pembelajaran yang ada di kurikulum sekolah
penggerak dimana dalam pembelajaran berbasis
projek mempunyai tujuan yaitu menanamkan elemen-
elemen yang terkandung didalam Profil Pelajar
Pancasila dalam membentuk karakter dari peserta
didik.
Dengan melihat masalah diatas maka saya selaku
komite pembelajaran dalam Program Sekolah
Penggerak, merasa tergerak untuk terlibat dalam
memecahkan masalah yang dihadapi sekolah kami.
Olehnya saya mengangkat permasalah dengan judul
Pengaruh Pembelajaran Berbasis projek dalam
pemulihan karakter peserta didik SMAS Kristen
Tumou Tou Girian.
IDENTIFIKASI MASALAH

Melihat latar belakang di atas, maka peneliti


mengidintifikasi masalahnya adalah
1. Semakin menurunnya karakteristik dari
peserta
didik akibat pandemi.
2. Prilaku peserta didik yang tidak baik
3. Kurangnya Pendidikan Ahklak
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan diatas maka


rumusan masalah yang di kemukakan
adalah ; apakah ada pengaruh pembelajaran
projek terhadap pemulihan karakter peserta
didik SMAS Kristen Tumou Tou girian ?
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui


sejauh mana pengaruh pembelajaran berbasis
projek dalam pemulihan karakter perserta didik
SMAS Kristen Tumou Tou Girian
MANFAAT PENELITIAN

A. Bagi Penulis
Sebagai refrensi dalam pengembangan
pengetahuan sebagai pendidik
B. Bagi peserta didik
Sebagai bekal hidup ketika menempuh
jenjang pendidikan yang lebih tinggi
KAJIAN TEORITIS
A. Projek Profil Pelajar Pancasila
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan
kegiatan pembelajaran yang menerapkan lintas disiplin
ilmu melalui proses mengamati dan memikirkan solusi
terhadap permasalahan yang ada di lingkungan
sekitarnya.
Dengan adanya Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila, satuan pendidikan perlu mengalokasikan
waktu agar guru bisa bekerja secara kolaboratif.
Kolaborasi akan menjadi kunci sukses atau tidaknya
sebuah proyek. Dalam pelaksanaan proyek, guru-guru
harus berkolaborasi secara lintas ilmu untuk
merencanakan, memfasilitasi, dan menjalankan asesmen.
Prinsip kunci dalam menerapkan Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila?

1. Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara
utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau
terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila,
kerangka berpikir holistik mendorong kita
untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan
melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk
memahami sebuah isu secara mendalam.
2. Kontekstual 
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya
mendasarkan kegiatan pembelajaran pada
pengalaman nyata yang dihadapi dalam
keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan
peserta didik untuk dapat menjadikan
lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-
hari sebagai bahan utama pembelajaran. Oleh
karenanya, satuan pendidikan sebagai
penyelenggara kegiatan proyek harus membuka
ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk
dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar
lingkup satuan pendidikan.
3. Berfokus pada peserta didik
Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan
dengan skema pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran
yang aktif mengelola proses belajarnya secara
mandiri.
4. Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat
untuk membuka ruang yang lebar bagi proses
inkuiri dan pengembangan diri. Proyek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur
intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema
formal pengaturan mata pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai