Anda di halaman 1dari 7

Optimalisasi Labsmorning Jarak Jauh di SD Labscool Cibubur

Dina Ferisa, M.Pd.


dinaferisa09@gmail.com

Latar Belakang
Pengalaman belajar berpusat pada kebermaknaan dalam mengikuti proses
pembelajaran. Sekolah merupakan tempat terbaik yang diyakini sebagai pusat
bertemunya ilmu pengetahuan. Faktor penting lainnya, terlihat jelas dan mampu dirasakan
sebagai wujud peningkatan aktualisasi diri dalam diri siswa, terbentuk berbagai perilaku
yang muncul dan menetap. Pembiasaan pra pembelajaran dengan berbagai cara pun
dilakukan, agar diterima baik dan bermakna bagi siswa.
Saat ini, yang tidak terpikir bahwa 91% populasi dunia telah dipengaruhi oleh
penutupan sekolah karena pandemi covid-19 (Unesco dalam Kemdikbud, 2020). Covid-19
yang berujung sebagai darurat pandemi mengakibatkan seluruh sekolah ditutup untuk
sementara waktu. Proses kegiatan belajar terhenti secara tatap muka. Pembiasaan yang
berlangsung sangat cepat membuat semua tenaga pendidik merasa perlu untuk
merenovasi diri. Diawali dengan kebutuhan pembelajaran mengikuti penyesuaian jarak,
tempat, dan waktu. Kesiapan yang dilaksanakan memegang prinsip yaitu prinsip
kebijakan pendidikan di masa pandemi covid-19 mementingkan kesehatan dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat
yang merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran (Makarim,
2020). Penegasan tersebut mengisyaratkan bahwa pemerintah mementingkan faktor
utama dalam pendidikan yaitu kesehatan dan keselamatan untuk menjamin semua orang
termasuk tenaga pendidik dan siswa.
Kegiatan pembelajaran merujuk pada surat edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020
dengan memfokuskan pengalaman kebermaknaan belajar tanpa terbebani tuntutan
capaian kurikulum, ketercapaian kecakapan hidup mengenai pandemi covid-19, variasi
aktivitas dan tugas pembelajaran dengan mempertimbangkan kondisi siswa, dan
memberikan umpan balik sebagai bukti aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif.
Pengalihan pembelajaran dengan sifat pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah upaya yang
dilakukan sekolah untuk mempertahankan eksistensi dari sebuah pendidikan. PJJ
memperlihatkan keberlangsungan perkembangan dari guru dan siswa dan menunjukkan
peran utama sekolah agar tetap bertumbuh secara optimal.

Masalah
Hal utama yang dihadapi dalam pemberlakuan PJJ diputuskan dari berbagai pihak.
Salah satu hal terpenting dan menjadi tolok ukur sebagai peran utama adalah guru. Guru
memiliki peran sebagai orang terdekat siswa. Pentingnya seorang guru mengisyaratkan
keberlangsungan pembelajaran yang akan dihadapi bersama untuk mewujudkan
kebermaknaan pembelajaran. Mengubah kebiasaan pembelajaran langsung (tatap muka)
tanpa ada batasan dengan PJJ yang kita sebut secara online merupakan pekerjaan yang
tidak mudah untuk dilaksanakan secara cepat. Perlu adanya tindakan khusus,
perencanaan yang tepat, dan pengubahan pola mikir secara terbuka. Akibat yang terjadi
kegiatan yang berlangsung cenderung bersifat satu arah. Hal lain yang akan berdampak
panjang dan secara sistem akan menjadikan suatu hal dilematis terkait PJJ yang
dilaksanakan tertuju pada orang tua. Orang tua menjadi faktor penentu kegiatan proses
pembelajaran anak selama di rumah. Kesenjangan yang terjadi, memberi peluang untuk
guru bagaimana menjadikan PJJ sebagai bentuk pengimplementasian pembelajaran yang
bisa menyenangkan dan sebagai wahana kebutuhan pokok dalam proses pembelajaran
dengan segala keterbatasan.
Pembahasan
Dalam hal ini difokuskan secara khusus menyangkut optimalisasi labsmorning jarak
jauh di SD Labschool Cibubur. Seluruh warga Labschool YP UNJ perlu siap dan
memastikan bahwa kita semua adalah bagian dari terselenggaranya layanan pendidikan
yang adaptif di tengah pandemi Covid-19 (Ridwan, Ahmad dkk, 2020). SD Labschool
Cibubur yang tergabung dalam YP UNJ mempersiapkan secara matang terkait
penyelenggaraan PJJ yang akan dilaksanakan secara daring dan luring. Kepala Sekolah
SD Labschool Cibubur mengadakan kegiatan yang berfokus pada rakor dan sosialisasi
sebagai bentuk cara mengatasi pembelajaran pada masa pandemi covid-19. Diawali
dengan melaksanakan rapat koordinasi yang dilakukan dengan seluruh warga SD
Labschool Cibubur dengan protokol kesehatan ketat. Pelaksanaan ini berisi meramu dan
menyelaraskan tentang materi/konten yang tepat untuk diberikan kepada anak selama
masa pandemi. Setelah berlangsung kegiatan rakor dengan beragam hasil penting, pihak
sekolah segera mensosialisasikan kepada para orang tua siswa yang berisi surat
pemberitahuan sistem pembelajaran jarak jauh dan bentuk pendampingan orang tua
selama di rumah. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara bertahap, mulai dari
pemberian surat dilanjutkan sesi pendalaman sistem PJJ dengan guru masing-masing
kelas. Kegiatan ini mengedepankan komunikasi secara transparan dan akurat terkait
sistem pelaksanaan PJJ, mengenai kesiapan orang tua dalam mendampingi anak, dan
membangun kesepakatan dengan orang tua terkait cara pengerjaan tugas dan jadwal
pembelajaran online di masa pandemi covid-19 (Kemdikbud, 2020:15).
Kurikulum sebagai perangkat perencanaan untuk mendukung keberlangsungan
dalam proses pembelajaran mengisyaratkan hal-hal pokok berisi rancangan yang akan
disampaikan kepada peseta didik. Sebagai bentuk pegangan mengikuti arahan
pemerintah, dan sumber daya yang dimiliki guru dan siswa dengan memprioritaskan
pembelajaran sesuai kurikulum standar yang berfokus pada mata pelajaran inti dan materi
esensial, memberikan pengalaman belajar tanpa terbebani tuntutan untuk menuntaskan
seluruh capaian kurikulum (Ridwan, Ahmad dkk, 2020:8; Kemdikbud, 2020:10). Kurikulum
yang digunakan di SD Labschool Cibubur sebagaimana kurikulum standar sesuai anjuran
pemerintah, pada masa pandemi dibuat dan disesuaikan mencakup pengetahuan dan
keterampilan ini dengan fokus pada konten dan kegiatan kecakapan hidup yang
membantu siswa mengatasi krisis pada saat ini. Penentuan dengan berfokus pada mata
pelajaran inti dan materi essesial dengan tidak membebani tuntutan untuk menuntaskan
seluruh capaian kurikulum. Hal itu diperjelas dalam penyesuaian kalender akademik
dimodifikasi dan memperhitungkan waktu mengajar dengan membuat perencanaan
dengan bentuk weekly home learning scedule (Raharjo, 2020). Sebagai contoh terlihat
pada Gambar 1 berikut.
Gambar 1 : Weekly Home Learning Scedule Kelas 1 dan Kelas 2

Berdasarkan Gambar 1 diketahui kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan


selama seminggu ke depan. Diawali dengan perencanaan kegiatan belajar, media yang
digunakan, sumber belajar yang disediakan dan beberapa elemen penting seperti bentuk
pembiasaan keseharian yang dilaksanakan oleh setiap siswa. Kegiatan pembelajaran
perlu memilih aktivitas kegiatan siswa dalam mengimplementasikan konsep ilmu dalam
kehidupan sehari-hari (Anwas, 2020:13). Kegiatan yang mendukung bisa mengaitkan dari
berbagai aktivitas yang dilakukan dengan orang sekitar dan mampu menggunakan
sumber belajar yang tersedia di rumah. Di SD Labschool Cibubur, guru merancang
pembelajaran melalui berbagai cara yang menarik. Berbagai kegiatan dilakukan untuk
mengemas pembelajaran menjadi lebih bermakna dan tentunya bisa menjadi sumber
belajar yang tepat bagi siswa. Sesuai dengan prinsip BDR menurut Innayatullah (2020)
bahwa belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
Fokus utama dalam hal ini lebih tertuju pada pembiasaan pra pembelajaran.
Beragam cara dilakukan oleh setiap sekolah dalam mengatasi hal baru di setiap proses
pra pembelajaran. Kegiatan pembiasaan yang diterapkan pun akan berbeda. Salah
satunya di SD Labschool Cibubur dari segi pembiasaan pra pembelajaran atau disebut
dengan labsmorning. Kegiatan labsmorning merupakan ciri khas yang dimiliki oleh SD
Labschool Cibubur. Labsmorning yang dilakukan berupa cara efektif untuk menciptakan
kondisi pra pembelajaran yang efektif.
Kegiatan sebelum pandemi terjadi, labsmorning dilaksanakan di luar ruangan
sebelum memasuki kelas. Anak-anak berbaris rapi di depan kelas masing-masing. Selain
itu, diadakan kegiatan dengan menyatukan semua kelas untuk kegiatan shalat dhuha
bersama ataupun mengaji bersama. Kegiatan dilaksanakan dan dikemas dengan menarik
sehingga siswa sangat antusias dalam kegiatan pagi sebelum masuk ke kelas masing-
masing. Setelah adanya pandemi terjadi, kegiatan keseharian utama dilaksanakan secara
daring dan luring. Pembiasaan yang dilaksanakan menekankan sikap nasionalis, literasi,
religius, kemandirian, dan sehat jasmani. Pembiasaan di hari Senin diawali dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu nasional secara bersama-sama,
pembacaan pancasila untuk kelas rendah secara bergiliran, UUD untuk kelas tinggi, dan
tepuk PPK. Berikut Gambar 2 bentuk kegiatan pembiasaan dengan menekankan sikap
nasionalis pada siswa di awal pembelajaran secara daring.

Gambar 2 : Penanaman Karakter Nasionalis dalam Menyanyikan Lagu Indonesia Raya,


Lagu Nasional, dan Pembacaan Pancasila

Pada Gambar 2 memperlihatkan kegiatan bernyanyi bersama lagu Indonesia Raya


dan Lagu Nasional Indonesia Pusaka secara serentak melalui zoom meeting. Pembiasaan
yang dilaksanakan di awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini
mampu memupuk jiwa nasionalis siswa sebagai bentuk kecintaan terhadap negara
Indonesia. Bentuk kegiatan lainnya adalah membacakan naskah pancasila. Dalam hal ini,
pancasila mampu menanamkan nilai-nilai yang erat kaitannya dengan pendidikan
karakter. Pancasila sebagai dasar negara mampu membentuk fondasi kepribadian diri
untuk menjadi pribadi baik dan warga negara yang baik yang mampu menjadi pelajar
pancasila yang merupakan pelajar sepanjang hayat memiliki kompetensi gobal dan
berperilaku sesuai nilai-nilai pancasila. Pelajar pancasila dengan memiliki pembentukan
diri dalam hal beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; mandiri;
bernalar kritis; berkebinekaan global; bergotong royong dan kreatif (Kemdikbud, 2020).
Hal itu, tercantum dalam jargon SD Labschool yang mengedepankan akhlak mulia,
prestasi terpuji, karya gemilang, wawasan Nasional Internasional (Raharjo, 2020). Selain
kegiatan bernyanyi secara bersama-sama. Kegiatan tambahan labsmorning di pagi hari
khususnya di hari senin, adanya pembinaan positif yang dilakukan di rumah bersama
orang tua untuk memupuk kemadirian dan tanggung jawab seperti ikut membersihkan
rumah, membereskan tempat tidur, menyiapkan sarapan pagi, membantu ibu dan lain
sebaginya. Kegiatan tersebut menunjukkan pembiasaan positif dengan cara bekerja sama
aktif dalam kegiatan keseharian bersama orang di rumah. Kegiatan dalam bentuk lain
yang dilakukan adalah literasi. Gambar 3 menunjukkan kegiatan literasi secara daring dan
luring.

Gambar 3 Pembiasaan Literasi dalam Menyimak dan Membaca Cerita

Diketahui dari Gambar 3 di atas, dalam kegiatan literasi khusus dalam membaca
membiasakan anak untuk memahami bacaan sesuai bacaan yang disenangi. Untuk
mendukung gerakan literasi siswa dalam rangka mencapai asesmen kompetensi minimum
dalam gerakan literasi yang berisi, memiliki kemampuan untuk memahami, menggunakan,
mengevaluasi, mereflesikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah...(Abduh,
Moch, 2020). Literasi yang dilaksanakan berupa kegiatan mandiri dan kegiatan secara
online. Kegiatan dengan pengantar media zoom, anak mendengarkan secara langsung
kegiatan dongeng yang disampaikan guru. Kemampuan menyimak dari anak-anak
menghubungkan masukan aural ke input visual (Ferisa, 2015). Kemampuan anak-anak
untuk menghubungkan apa yang mereka dengar disesuaikan dengan pengalaman mereka
sendiri. Kegiatan menyimak dapat berhubungan dengan benda-benda nyata, gambar, dan
kata-kata (Jalongo, 2007:85). Membangun keterampilan menyimak cerita pada anak-anak
adalah sesuatu yang perlu guru lakukan setiap hari.
Kegiatan membaca yang dapat dilakukan di sekolah dasar menurut Cox (1995:278)
diantaranya bacaan yang dibagi, bacaan yang dipandu, kajian kata, seminar membaca,
dan bacaan mandiri. Pembiasaan lain yang dilakukan mandiri dengan memilih salah satu
dongeng yang disukai kemudian dibaca secara mandiri, di awal masuk sebelum
pembelajaran diadakan tanya jawab terkait buku yang baru dibaca. Salah satu instruksi
dalam kegiatan literasi mengantarkan anak mendengarkan cerita untuk mendapatkan
makna dari apa yang didengar atau disimak. Konten penting dalam literasi menunjukkan
pemahaman terhadap bahasa lisan, kesadaran fonologis, dan pengetahuan berupa hasil
cetak (Roskos, Kathleen A, dkk:2003). Pentingnya kegiatan literasi dapat memupuk
pembentukan karakter anak dalam menerapkan budi pekerti, membiasakan budaya
membaca, dan mampu mengembangkan imajinasi siswa. Kegiatan membacakan dongeng
dapat mengundang rasa ingin tahu anak, mengembangkan imajinasinya, sekaligus
mempelajari nilai-nilai karakter yang ada dalam cerita tersebut (Mu’min, 2020). Kegiatan
membaca penting dilakukan dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk aktif dan
berpikir. Proses membaca akan memudahkan siswa dalam menulis untuk menuangkan
gagasan, ide atau pikiran yang dijadikan sebagai kegiatan yang dilakukan dapat
memberikan respon positif bagi anak untuk menjadi pembaca yang baik (Ferisa, 2015).
Kegiatan pembiasaan lain dalam memupuk sila pertama dalam pancasila yaitu
kegiatan BERBAKTI (Bersama Membaca Kitab Suci) dan peribadahan. Dua kegiatan ini
menunjukkan kecintaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Berikut ditunjukkan pada
Gambar 4.

Gambar 4 Pembiasaan Berbakti dan Peribadahan

Kegiatan rutin sebelum pandemi covid-19 melanda, semua anak bergegas


beribadah dengan berjamaah bersama guru PAIBP. Setiap anak sesuai dengan agama
masing-masing melaksanakan kegiatan berbakti dan peribadahan. Gambar 4
menunjukkan kegiatan siswa dalam pembiasaan berbakti dan peribadahan secara daring
dan luring. Kegiatan rutin dilaksanakan setiap minggu di hari rabu dan kamis. Kegiatan
berbakti (bersama membaca kitab suci) memberikan kebutuhan rohani kepada siswa
dalam memahami setiap kitab suci yang dianutnya dengan bantuan guru ataupun secara
mandiri. Kegiatan membaca kita suci akan memberikan pengaruh terhadap prestasi
belajar anak khususnya dalam pembelajaran agama dan budi pekerti (Amana, 2015).
Dalam hal ini, kegiatan berbakti memiliki perana penting bagi keberlangsungan kehidupan
siswa. Kegiatan rutin peribadahan yang dilaksanakan dari berbagai agama dengan mentor
orang tua menjadikan kegiatan ini memupuk rasa kedekatan beribadah bersama dengan
orang terdekat. Hal itu menjadikan kegiatan rutinitas yang menetap dan dikerjakan dengan
sukarela tanpa ada paksaan. Ada beberapa manfaat bagi siswa dalam melaksanakan
kegiatan shalat dhuha diantaranya meningkatkan disiplin siswa, sikap tangung jawab,
mandiri dan nilai-nilai kejujuran (Amirulloh, 2018). Pembiasaan baik yang dilaksanakan
dapat mempengaruhi kebiasaan baik yang akan tertanam dan menetap dalam diri siswa.
Untuk mendukung tumbuh kembang anak dari segi kesehatan, setiap di hari jumat
dilaksanakan kegiatan Gelora (Gerakan Labschool Berolahraga). Pembiasaan ini
dilaksanakan untuk memberi ruang pribadi dalam kebutuhan jasmani. Berikut pada
Gambar 5 memperlihatkan kegiatan gelora yang dilaksanakan secara mandiri di rumah
dengan bantuan link youtube yang dibuat oleh guru olahraga SD Labschool Cibubur.
Gambar 5 Kegiatan Gelora secara Mandiri

Pada Gambar 5 menunjukkan kegiatan gelora anak secara mandiri. Kegiatan


dengan bantuan link zoom https://youtu.be/9sLhP1nGXwc membiasakan anak secara
mandiri untuk mengikuti senam secara virtual. Kegiatan gelora ini merupakan kegiatan
olahraga yang di dalamnya terdapat proes kegiatan sistematis untuk mengembangkan
potensi jasmaniah. Selain mengasyikan bagi siswa tentunya membuat tubuh menjadi lebih
sehat. Fisik yang kuat menandakan bahwa siap akan belajar. Sesuai dengan karateristik
anak usia SD berkaitan aktivitas fisik yaitu umumnya anak senang bermain, senang
bergerak, senang beraktivitas, dan senang praktik langsung (Burhaein, 2017). Berkaitan
dengan aktivitas gelora yang dilaksanakan dapat memberikan kontribusi baik bagi
pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional pada anak.

Kesimpulan
Proses pembelajaran khususnya dalam kegiatan labsmorning dilaksanakan dengan
maksimal. Kegiatan ini dilaksanakan berkat semangat dari seluruh guru dan pihak sekolah
dan bisa terselenggara dengan cukup baik. Terbukti dari kegiatan yang dilakukan secara
luring dengan bukti fisik berupa foto yang diupload ke seesaw menandakan bahwa
penanaman kebiasaan labsmorning memberikan pengaruh terhadap keberlangsungan
kegiatan keseharian anak. Melalui proses kegiatan mandiri yang dilaksanakan, muncul
beberapa hasil yang bisa diciptakan dalam pembelajaran secara daring dan luring tanpa
teratas ruang dan waktu. Untuk dapat berhasil menciptakan pembelajaran daring melalui
pembelajaran jarak jauh khususnya dalam pembiasaan rutin bisa dilaksanakan sesuai
pola labschool. Pertama, dengan melakukan rakor dan sosialisasi dengan pihak orang tua.
Berikan pemahaman yang bisa orang tua terima secara transparann dan akurat. Kedua,
buatkan kegiatan menjadi lebih simpel dan bisa diikuti oleh semua siswa tanpa ada rasa
terbebani sehingga menciptakan kebiasaan yang memungkiri untuk dilaksanakan dengan
baik tanpa paksaan. Ketiga, pergunakan platform terbaik yang bisa siswa gunakan secara
mandiri untuk mendukung keberlangsungan dalam proses pembiasaan pembelajaran.

Daftar Pustaka
Abduh, Moch. 2020. Peningkatan Kompetensi Peserta Didik melalui AKM (Asesmen
Kompetensi Minimum. Webin.
Amana, Fattich Alviyani. 2015. Pengaruh Kebiasaaan Membaca Al-Quran terhadap
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas X Di Madrasah Aliyah Negeri 2
Kota Madiun. Madiun: UIN Maulana Malik Ibrahim.
Amirulloh, Ahmad. 2018. Pengaruh Shalat Dhuhah Berjamaah terhadap kedisiplinan siswa
di MTS Tahdzibun-Nufus Jakarta Barat. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Burhaein, Erick. 2017.Aktivitas Fisik Olahraga untuk Pertumbuhan dan Perkembangan
Siswa SD, (Online),
(https://www.researchgate.net/publication/322821732_Aktivitas_Fisik_Olahraga_unt
uk_Pertumbuhan_dan_Perkembangan_Siswa_SD ), Indonesian Journal Of Primary
Eduacation. Vol (1) No. 1 (2017) 51-58.
Cox (1995:278) Cox, C. 1999. Teaching Language Arts Third Edition. Boston : Allyn and
Baco
Ferisa, Dina. 2015. Analisis Muatan Bahasa Indonesia Dalam Buku Pelajaran Kelas Iv
Edisi Revisi 2014. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana.
Universitas Negeri Malang.
Innayatullah. 2020. Model Pembelajaran Daring Saat Dan Setelah Masa Darurat Pandemi
Covid-19. Webinar Ramangsa Institute Via Online Zoom, Bekasi, 27 Mei 2020.
Jalongo, 2007:85).Jalongo, M.R. 2007. Early Childhood Language Arts Fourth Edition.
Boston: Pearson Education.
Kemdikbud. 2020. Panduan Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Guru Selama Sekolah Tutup
Dan Pandemi Covid-19 Dengan Semangat Merdeka. Direktorat Jenderal Guru Dan
Tenaka Kependidikan Kemdikbud.
M Anwas, Oos. 2020. Belaar Di Rumah Tanpa Internet. Kemendikbud
Makarim, Nadiem. 2020. Panduan Penyelenggaraan Pembelajara Pada Tahun Ajaran
Akademik Baru Di Masa Pandem Corona Virud Deases (Covid-19).15 Juni 2020.
Disiarkan secara langsung di semua chanel televisi 15 Juni 2020
Mu’min,Nurul. 2020. Kajian Psikologi Sastra Berorientasi Nilai Karakter tentang
Karakterisasi Tokoh dalam Buku Dongeng Pembangun Karakter Anak karya Rucita
Arkana dan Kesesuaiannya dengan Tuntutan Bahasa Ajar Indonesia Sekolah
Dasar Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Artikel Kajian Sastra Psikologi Vol III No. 1
Maret 2020.
Raharjo, Buang. 2020. Mengelola BDR Secara Efektif dan Kolaboratif. Seminar Nasional
Daring Tema “Kiat Sukses Orang Tua Mendampingin Beajar dari Rumah (BDR),
menghindari stress pada Anak 21 Mei 2020”, Bekasi 21 Mei 2020.
Ridwan, Ahmad dkk. 2020. Panduan Labschool Siaga Covid-19. Labschool Center
Excelence.
Roskos, Kathleen A, dkk. 2002. The Essentials od Early Literacy Instruction. The National
Assosiation or The Education of Young Children, 1-8. Doi:
www.naecy.org/resources/journal.

Anda mungkin juga menyukai