Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER

SISWA PADA MASA PANDEMI COVID 19


“VIRUS CORONA” SECARA DARING DI SD NEGERI 5
BENGKALIS

Oleh :

NURIMA RAHMADANI

XI IPA 3

GURU PEMBIMBING :

Dra. VERA YENEKE LUMIU

Tahun Ajaran 2020/2021


kata pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “ Strategi guru dalam membentuk karakter siswa pada masa
pandemi covid 19 virus corona secara daring di SDN 5 Bengkalis ”
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana cara guru membentuk
karakter siswa pada masa pandemi.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. 

Bengkalis, Februari 2021

Penulis
Nurima Rahmadani
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah memberikan


tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi
penularan virus tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti social
distancing, physical distancing, hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap diam dirumah, belajar, bekerja,
dan beribadah di rumah. Akibat dari kebijakan tersebut membuat sektor
pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses
pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya, proses pembelajaran
dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing
siswa.
sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus
disease(COVID-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah
melalui pembelajaran daring.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring, guru dituntut
untuk lebih inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran. Perubahan
cara mengajar ini tentunya membuat guru dan siswa beradaptasi dari
pembelajaran.
Penanaman karakter dimulai dari lingkungan keluarga, kerabat, sekloah, dan
lingkungan masyarakat. Lingkungan rumah dan keluarga sebagai lingkungan
pembentukan dan pendidikan karakter yang pertama dan utama harus lebih
diberdayakan dan hal tersebut merupakan tugas orang tua sebagai penanam pertama
karakter anaknya. Keluarga adalah sekolah untuk kasih sayang, tempat belajar yang
penuh dengan cinta, janganlah orang tua menanamkan keluarga sebagai tempat untuk
bertengkar dengan pasangannya hal itu akan berakibat buruk pada karakter anak yang
akan menganggap berkeluarga adalah hal yang menyengsarakan kelak jika anak tersebut
sudah dewasa.
Dalam kenyataan sekarang ini para anak didik khususnya di SD mereka
kurang mempunyai rasa hormat kepada gurunya terutama guru muda, mereka
menganggap guru sebagai temannya yang menurut mereka tak perlu untuk
dihargai dan dihormati. Kualitas pendidikan tidak hanya dinilai dari kemampuan
kognitifnya tetapi juga para peserta didik memiliki karakter positif yang kuat.
Penguatan guru dalam pembelajaran daring pada awal pembelajaran dibuka
guru selalu mengajak berdoa kepada siswanya dan dilanjutkan dengan pemberian
motivasi terkait upaya penanaman sikap atau karakter siswa sesuai dengan intraksi
dalam kehidupan sehari- hari, baik dirumah maupun dilingkungan siswa berada.
Selain pemberian umpan balik kepada siswa, guru selalu mengaitkan materi
ajar secara daring dengan muatan yang berhubungan dengan alam sebagai ciptaan
Tuhan sebagai gambaran agar siswa dapat mentaati akan kebesaran ciptaan-Nya
serta taat akan ajaran agama sesuai dengan kepercayaan siswa terhadap sang
Kalik-Nya, hal ini dapat di hubungkan dengan perintah Allah dalam surat an-nisa
ayat 59.
2. Rumusan masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah berdasarkan judul proposal diatas
adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana usaha guru untuk menanamkan karakter yang positif pada siswa
di SD NEGERI 05 BENGKALIS di masa Covid 19 Virus Corona?
b. Apa pengaruh dari pembentukan karakter positif bagi siswa SD NEGERI 05
BENGKALIS di masa Covid 19 Virus Corona?

3. Rumusan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, tidak semua masalah akan diteliti.
Peneliti hanya akan meneliti tentang strategi pembentukan Karakter yang meliputi
unsur pembentukan karakter, proses pembentukan karakter, strategi dan sikap
untuk menanamkan karakter pada anak di SD NEGERI 05 BENGKALIS yang
dilakukan secara daring online.

4. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana strategi guru dalam menanamkan karakter yang
positif pada siswa di SD NEGERI 05 BENGKALIS yang dilakukan secara
daring.
b. Untuk mengetahui pengaruh pembentukan karakter bagi siswa di SD
NEGERI 05 BENGKALIS dalam masa depan anak kelak.
5. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat di SDN 5 Bengkalis
sebagai berikut:
1. Manfaat bagi guru agar dapat lebih berantusias dan menggunakan berbagai
strategi untuk terus berupaya dalam menanamkan karakter yang positif bagi
siswa yang dilakukam secara daring.
2. Manfaat bagi wali siswa yaitu dapat mengetahui bagaimana karakter anaknya
diluar sekolah dan cara belajar anak menggunakan daring pada saat pandemi
ini.
3. Manfaat bagi peniliti untuk menambah wawasan tentang pentingnya
penanaman karakter siswa SDN 5 BENGKALIS.

6. Ruang lingkup penelitian


a. Lingkup penelitian berjudul : STRATEGI GURU DALAM MEMBENTUK
KARAKTER SISWA PADA MASA PANDEMI COVID 19 “VIRUS
CORONA” SECARA DARING DI SD NEGERI 5 BENGKALIS yang
dilakukan pada bulan Januari s/d Februari 2021.
b. Teknik penelitian dilakukan memelalui wancara kepada guru SDN 5 Bengkalis
Bab II

Tinjauan teoritis

A. Pengertian Strategi
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan
oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus (yangdiinginkan).
Istilah Strategi juga sangat identik dalam proses pembelajaran disekolah
karena guru – guru selalu memakai kata strategi dalam upaya melakukan
pengembangan pembelajaran agar siswa mudah memahami materi yang diajarkan,
dan tidak terabaikan dimasa pandemic sekarang ini para guru mengunakan strategi
pembelajaran daring melalui media online seperti google meet atau zoom dan
goole form guna memudahkan ketercapaian pembelajaran secara PJJ, Sehingga
strategi atau cara ini akan dapat menekankan siswa lebih memahami dan
membiasakan diri dalam belajar lewat online. Disisi lain PJJ juga dapat dilakukan
sebagai strategi pembinaan karakter dalam pembentukan sikap seperti; jujur,
disiplin, saling menghargai,
hormat, kerja sama dan patriotisme, demokratis dan lain – lain.

B. Pengertian Guru
Guru merupakan pendidik propesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
jalur pendidik formal(Supriyadi,2015:11). Guru disebut juga pendidik dan
pengajar, tetapi kita tahu tidak semua pendidik adalah guru, sebab guru adalah
suatu jabatan profesional yang pada hakikatnya memerlukan persyaratan
keterampilan teknis dan sikap kepribadian tentu yang semuanya itu dapat
diperolah melalui proses belajar mengajar dan latihan, sebagai mana pendapat
mengatakan bahwa: “seorang pendidik profesional adalah seorang yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional yang mampu dan setia
mengembangkan profesinya, menjadi anggota organisasi professional pendidikan
memegang teguh kode etik profesinya, ikut serta dalam mengkomunikasikan
usaha pengembangan profesi bekerja sama dengan profesi yang lain”(Roestiyah
NK, 2006:175).
Guru adalah sebagai pendidik, pembuka mata hati manusia dan merupakan
hal penting di kala gelap serta penghibur di kala duka. Menghormati guru adalah
merupakan sikap terima kasih dan perbuatan ini telah dilakukan oleh para ulama
terdahulu kepada guru-guru mereka (Abdurrahman, 2016:187). Guru yaitu
seseorang yang berusaha membimbing santri/siswanya dalam prose
sepembelajaran agar mereka dapat menemukan berbagai potensi yang ada pada
dirimereka.

C . Strategi Guru Dalam Mendisplikan Peserta Didik


Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian materi
pembelajaran, tetapi lebih dari itu, guru harus membentuk kompetensi dan
peribadi peserta didik. Oleh karena itu, guru harus senantiasa mengawasi perilaku
peserta didik, terutama pada jam-jam sekolah, agar tidak terjadi penyimpangan
perilaku atau tindakan yang indisiplin.Untuk kepentingan tersebut, dalam rangka
mendisiplinkan peserta didik guru harus mampu menjadi pembimbing.

D. Pengertian Pembelajaran Daring


Pembelajaran diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan berpikir peserta didik, kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru,
dan kemampuan menguasai materi pelajaran dengan baik. Pembelajaran perlu
didesain dengan baik, karena melibatkan interaksi peserta didik, pendidik (guru)
dan sumber belajar pada sebuah lingkungan belajar.Pembelajaran diselenggarakan
dengan tujuan untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan sebaik-
baiknya. Tidak dapat dipungkiri bahwa seiring perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka penerapan pembelajaran juga mengalami perubahan.
Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti
kataonlineyang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet.
Daring adalah terjemahan dari istilahonlineyang bermakna tersambung ke dalam
jaringan internet.Daring adalah suatu sistem pembelajaran yang digunakan ialah
sebagai sarana ialah sebagai proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa
harus bertatap muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa/i .
(Setiawan, 2018:79) Jadi Maksud dari Pembelajaran daringartinya adalah
pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran
maupun jejaring sosial.

E. Ciri-Ciri Pembelajaran Daring


Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi beberapa persyaratan
sebagai berikut :
1.Di bawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya.
2.Di bawah pengendalian langsung dari sebuah sistem.
3.Tersedia untuk penggunaan segera atau real time.
4.Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperasiannya.
5.Bersifat fungsional dan siap melayani.
Bab III

1. Lokasi penelitian
SDN 05 BENGKALIS KELAS V

2. Konsep penelitian/hipotesis
H1: Guru harus bisa mengubah karakter siswa dalam masa pembelajaran
daring dengan menggunakan aplikasi zoom/google meet dll.
H2: Banyaknya hambatan dalam pembentukan karakter siswa menjadi salah
satu ujian bagi para guru dan orang tua agar berhasil merubah siswanya.
H3 : Upaya orang tua/ wali siswa untuk membantu perubahan karakter siswa
pada masa pandemi agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
H4 : sulitnya pembelajaran di era pandemi ini membuat siswa menjadi malas
untuk mengikuti pembelajaran

3. Objek penelitian

a. Bagaimana usaha guru untuk menanamkan karakter yang positif pada siswa di
SD NEGERI 05 BENGKALIS di masa Covid 19 Virus Corona?
b. Apa pengaruh dari pembentukan karakter positif bagi siswa SD NEGERI 05
BENGKALIS di masa Covid 19 Virus Corona?

4. Metode pengumpulan data


Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk mendapatkan
data/fakta yang terjadi pada subjek penelitian untuk memperoleh data yang valid.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode
observasi wawancara melalui google form.
Sebelum penulis melalukan wawancara penulis sudah mempersiapkan
seperangkat pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. adapun datanya
meliputi :
a. Metode yang digunakan dalam pembelajaran pada saat pandemi
b. Solusi/upaya guru dan orang tua/ wali siswa dalam meningkatkan hasil
pembelajaran di SDN 5 BENGKALIS pada saat pandemi

5. Analisis pengumpulan data


Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah melalui pendekatan kualitatif
dengan menggunakan cara deduktif. deduktif adalah suatu proses berfikir dengan
mengemukakan permasalahan yang bersifat umum kemudian dibahas kepada
permasalahan yang bersifat khusus.
Analisis data meliputi:
a. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
dri berbagai sumber yaitu dari wawancara melalui google form.
b. Penyajian data, selanjutnya dalam analisa data adalah penyajian data atau
sekumpulan informasi yang memungkinkan peneliti melalukan penarikan
kesimpulan.
c. Kesimpulan, Maka langkah terakhir dalam penganalisa data adalah menarik
kesimpulan atau verifikasi
Daftar pustaka

- Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar


Mengajar.Bandung: Pustaka Setia,
- Enar Ratriany Assa. (2015). Strategi Of Learning. Yogyakarta: Araska
- Hermana, Joni.2017. Pendidikan Karakter Hidup dengan Energi Positif,
menjadi Pribadi yang Lebih Baik . Malang: Genius Media.
- Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia
- Lexy j moleong.(2015). Metode Penelitian Kualitatif.Edisi
Revisi.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Rohinah. M. Noor. 2012. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif
di Sekolah dan Rumah. Jakarta: Pedagogia
LAMPIRAN
Lampiran foto
Lampiran wawancara
No Informan pertanyaan jawaban
1. Wali kelas V SDN Sudah berapa Saya sudah
5 Bengkalis lama Bapak menjadi guru di
menjadi guru di SDN 5 ini selama
SDN 5 Bengkalis? hampir 15 tahun
Menurut bapak Karakter siswa itu
apa saja bentuk- sangatlah
bentuk beranekaragam,
karaktersiswa ? yaitu ada yang
butuh perhatian,
ada yang kofer
aktif, kemudian
kadang kala
memang
terpengaruh oleh
lingkungan,
sehingga adanya
kenakalan dan
kurang menyerap
pembelajaran,
karena kurangnya
perhatian orang
tua terhadap
anaknya. Maka
dengan hal itu
guru tidak pernah
bosan dalam
melakukan
pembinaan
karakter yang baik
kepada siswa
supaya menjadi
lebih baik dan
juga lebih aktif
melakukan
kegiatan-kegiatan
pembelajaran
Bagaimana cara Strategi yang
atau strategi dilakukan untuk
khusus dalam pembentukan
menerapkan karakter disiplin
karakter disiplin pada pembalajaran
pada siswa? daring ini yaitu
kami menekankan
kepada setiap guru
untuk memberikan
tugas-tugas
hafalan melalui
kegiatan-kegiatan
eksrakurikuler
seperti kegiatan
membaca surah-
surah pendek, dan
tugas-tugas lainya
agar siswa semasa
pandemi COVID
19 ini tetap berada
dirumah untuk
menyelesaikan
tugas-tugas yang
diberikan oleh
guru kelas. Dan
ini terus-menerus
dilakukan setiap
hari agar guru dan
siswa terbiasa dan
agar lebih peka
terhadap kegiatan-
kegiatan yang
nilai-nilai islam
Apa hambatan- kendalanya itu
hambatan yang seperti kurangnya
bapak temui minat maupun
dalam membentuk kesadaran dari dri
karakter disiplin siswa. Seperti
siswa? pada saat ini kan
kita menggunakan
media daring
untuk
pembelajaran,
waktu itu kita
memulai
pembelajaran
daring ini jam
07.45, jadi tu
siswa-siswi mulai
masuk ke daring
jam 07.50 saya
sudah menunggu
kadang sampai
jam 08.00 dan
masih banyak
siswa-siswa yang
lambat login
kadang ada yang
sampai hampir
jam pembelajaran
hampir mau habis
baru nongol,
biasanya sih kalau
ada siswa-siswi
yang terlambat.
Kan kita beri
hukuman seperti
menambah tugas-
tugas maupun
hafalan, agar
timbul rasa
menimbulkan
disiplin pada diri
siswa.
Apa yang bapak Kalau mengenai
lakukan untuk solusi untuk
mengatasi permasalahan
hambatan- karakter disiplin
hambatan dari itu, kami disini
program- dan terkhusus
programtersebut? semua guru yang
berada maupun
mengajar di SDN
5 Bengkalis ini,
telah di tekankan
oleh kepala
sekolah dan wakil
kepala sekolah
bahwa setiap guru
mewajibkan harus
ada pendekatan
kepada setiap wali
murid agar adanya
timbul kerja sama
antara wali murid
untuk mebantu
guru dalam
membentuk
karakter disiplin
ini, karna
faktornya bukan
hanya dari guru
tapi dari orang tua
sangat besar karna
murid selalu
berada dekat
orang tuanya.
2. Orang tua/ wali Bagaimana Anak jadi tidak
murid karakter anak terkontrol dan
dalam masa malas belajar
pandemi ini? karena tidak
terbiasa dengan
sistem
pembelajaran
( daring/ online )
dan menjadi lebih
banyak bermain.
apakah anak Iya, tapi kadang
mengikuti kadang kalau
pembelajaran sudah dimarah
dalam masa baru mau ikut
pandemi dan pembelajaran
menggunakan Metode
metode apa? pembelajaran
yaitu dengan
menggunakan
aplikasi
zoom/google
meet.
Apa hambatan Hambatannya
anak pada anak jadi kurang
pembelajaran bersosialisasi,
dimasa pandemi? anak kurang
memahami
pembelajaran
karna kurangnya
penerangan yang
disampaikan guru
karna
menggunakan
pembelajaran
online, dan
menjadi malas
belajar.
bagaimana upaya Membantu dengan
orang tua untuk menjelaskan
membantu guru materi yang tidak
dalam membentuk dipahami oleh
karakter siswa ? anak, saya sebagai
orang tua
membantu dan
mengawasi anak
dalam belajar,dan
saya sebagai ortu
juga ikut
berpatisipasi
dalam
pembelajaran.
DAFTAR ISI

1. COVER.........

2. KATA PENGANTAR......

3. DAFTAR ISI......

4. BAB I PENDAHULUAN.......

a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Batasan masalah
d. Tujan penelitian
e. Manfaat penelitian
f. Ruang lingkup penelitian

5. BAB II TINJAUAN TEORITIS.........


a. Pengertian strategi
b. Pengertian guru
c. Strategi Guru Dalam Mendisplikan Peserta Didik
d. Pengertian Pembelajaran Daring
e. Ciri-Ciri Pembelajaran Daring

6. BAB III ..........


a. Lokasi penelitian
b. Konsep penelitian/hipotesis
c. Objek penelitian
d. Metode pengumpulan data
e. Analisis pengumpulan data

7. DAFTAR PUSTAKA........

8. LAMPIRAN.......

Anda mungkin juga menyukai