Diajukan oleh:
Nama Mahasiswa : Huzen Umar Wibawa
NIM : 1900005026
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran adalah sebuah proses interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar yang dilakukan pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan suatu kegiatan yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik guna mendapatkan
ilmu serta pengetahuan, pembentukan sikap, dan kepercayaan. Dengan kata lain, pembelajaran
yaitu proses guna membantu peserta didik untuk mendapatkan ilmu. Pembelajaran dapat
terlaksana dimana pun, kapan pun, dengan media apapun yang berkaitan. Pada masa pandemi
Covid 19 pada saat ini semua aspek kehidupan merasakan dampaknya, tidak terkecuali dunia
pendidikan, walaupun demikian proses pembelajaran harus tetap terlaksana dengan
menggunakan metode pembelajaran online atau daring yang sudah kita laksanakan.
Pembelajaran daring diterapkan mulai dari satuan pendidikan terendah hingga tertinggi.
Pembelajaran daring di sekolah dasar pada masa pandemi Covid-19 menjadi hal baru dan
menantang bagi peserta didik. Dalam hal ini kesiapan harus menjadi perhatian bagi dunia
pendidikan, salah satunya kesiapan peserta didik. Hal itu dikarenakan proses pembelajaran
berhubungan langsung dengan peserta didik. Dengan diberlakukannya pembelajaran daring
selama pandemi Covid-19, memaksa SD Gedangan harus ikut serta mengganti pembelajaran
tatap muka menjadi pembelajaran secara daring. Peserta didik dituntut untuk memiliki kesiapan
teknologi, kesiapan fisik, kesiapan sumber belajar, kesiapan kemampuan mengakses internet
serta kesiapan kemampuan mengelola waktu belajar di rumah. Karena hal itu akan sangat
mempengaruhi kesuksesan pembelajaran daring.
Tetapi pada realita yang terjadi menunjukkan bahwa peserta didik belum sepenuhnya
memiliki kesiapan dari segi teknologi. Belum semua peserta didik memiliki smartphone untuk
mengikuti pembelajaran secara daring, meskipun dalam hal ini smarphone bukan milik peserta
didik melainkan milik orang tua. Peserta didik juga belum semuanya memiliki koneksi internet
yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran secara daring dikarenakan rumah peserta didik
yang berada di pedesaan. Maka dari itu pemahaman teknologi pembelajaran daring peserta didik
3
belum memiliki kesiapan. Berdasarkan wawancara menyatakan bahwa peserta didik kelas I juga
masih belum paham dalam mengakses jaringan internet serta belum terbiasa mengoprasikan
aplikasi google classroom dan whatsapp grup yang digunakan sebagai media pembelajaran. Hal
ini menyebabkan orang tua berkontribusi penuh dengan membantu berjalannya proses
pembelajaran daring. Peserta didik juga mengakui belum memahami tata cara pembelajaran
daring. Hal ini disebabkan karena peserta didik kali pertama melakukan pembelajaran secara
daring pada masa pandemi Covid-19.
Untuk itu dibutuhkan kemampuan adaptasi yang baik dalam pelaksanaan pembelajaran
daring. Adapun ditemukan bahwa peserta didik belum mampu mengelola waktu belajar dengan
baik, seperti terlambat mengumpulkan tugas yang disebabkan rasa kebebasan karena tidak
bertatap langsung dengan guru. Namun dari kesiapan fisik dan sumber belajar sudah baik. Hal
tersebut dapat dilihat dari absensi siswa setiap harinya melalui padlet, tidak ada yang
memberikan keterangan izin atau sakit.
Berdasarkan latar belakang yang sudah tertulis diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “ANALISIS KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK DALAM
PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 DI SD GEDANGAN
KECAMATAN KARANGMOJO KABUPATEN GUNUNGKIDUL”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terjadi,
yaitu sebagai berikut :
a. Belum semua peserta didik memiliki smartphone
b. Peserta didik juga belum semuanya memiliki koneksi internet yang memadai untuk
melaksanakan pembelajaran secara daring
c. Sebagian besar peserta didik belum memahami tata cara pembelajaran daring
d. Peserta didik belum mampu mengelola waktu belajar dengan baik
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apa saja kendala yang dialami oleh
peserta didik serta mengetahui sejauh mana kemandirian peserta didik saat mengikuti
pembelajaran pada masa pandemi Covid- 19 di SD Gedangan, Kecamatan Karangmojo,
4
Kabupaten Gunungkidul. Maka dari itu dilakukan anaisis kemandirian peserta didik dalam
pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di SD Gedangan, Kecamatan Karangmojo,
Kabupaten Gunungkidul.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat di tuliskan beberapa rumusan masalahnya,
sebagai berikut :
a. Apa kendala yang dialami peserta didik dalam pembelajaran daring masa pandemi
Covid-19 di SD Gedangan, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.
b. Bagaimana kemandirian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran daring masa
pandemi Covid-19 di SD Gedangan, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kendala yang dialami peserta didik dalam pembelajaran daring masa
pandemi Covid-19 di SD Gedangan, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.
b. Untuk mengetahui kemandirian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran daring masa
pandemi Covid-19 di SD Gedangan, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh penulis dari penelitian ini yaitu dapat digunakan sebagai
pedoman serta acuan untuk menjadikan pendidikan yang dilakukan secara daring di SD pedesaan
menjadi lebih baik dan mendapatkan jalan keluar dari permasalahan – permasalahan yang terjadi
pada pembelajaran daring di SD yang terpencil atau susah sinyal.
5
BAB II
A. Landasan Teori
Istilah kemandirian yang biasa kita temui yaitu berasal dari kata “diri” yang
mendapat awalan “ke” an akhiran “an”, yang kemudian terbentuk satu kata. Dikarenakan
kemandirian berasal dari kata diri, maka pembahasan mengenai kemandirian tidak akan
lepas dari pembahasan mengenai pengembangan diri, pada konsep yang dikemukakan
oleh Carl Rogers disebut dengan makna self, karena diri merupakan inti dari
kemandirian. Konsep yang kerap kali digunakan dalam kemandirian yaitu anatomy.
Para ahli juga mendefinisikan arti kemandirian sesuai dengan pemikiran mereka
seperti Erikson (dalam Monks, dkk, 1989) menyatakan kemandirian merupakan usaha
guna melepaskan diri dari orang tua yang bermaksud untuk menemukan dirinya melalui
suatu proses mencari identitas ego, dengan maksud perkembangan dengan arah
individualitas yang mantap dan berdiri sendiri.Selain itu juga dikemukakan oleh Fatimah
(2010: 143), yang menjelaskan bahwasannya kemandirian adalah kemampuan diri
seseorang untuk melakukan persaingan demi dirinya sendiri, serta mampu mengambil
keputusan dan berinisiatif untuk mengatasi permasalahan yang ia hadapi.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat diambil
kesimpulan bahwasannya kemandirian adalah kondisi yang dialami seseorang yang
memiliki hasrat untuk bersaing dan kepercayaan kepada dirinya sendiri untuk dapat
menentukan keputusannya sendiri dan mampu melaksanakan inisiatifnya dengan rasa
tanggung jawab.
orang yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Penelitian ini
dilaksanakan di SD Negeri 1 Banda Aceh pada semester ganjil tahun ajaran
2016/2017. Pengumpulan data dengan teknik observasi. Pengumpulan data dan
informasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung aktivitas siswa dan
guru dalam kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan
lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan pengelolaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Teknik analisis data melalui reduksi data,
menyajikan data, dan mengambil kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan bahwa indikator percaya diri memiliki skor 3,75 dengan
kategori baik, mampu bekerja sendiri dan menghargai waktu memiliki skor 3
dengan kategori baik, serta bertanggung jawab memiliki skor 2,5 dengan kategori
cukup. Jadi dapat di deskripsikan bahwa dalam mengembangkan sikap
kemandirian siswa hendaknya guru dapat meningkatkan semua aspek sikap
kemandirian, khususnya pada sikap bertanggung jawab dan mengambil
keputusan. Pengembangan kemandirian pada siswa dapat dilakukan dengan
mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis, mendorong anak
untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan di dalam kegiatan
sekolah, memberikan kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi lingkungan,
mendorong siswa untuk rasa ingin tahu, tidak membeda-bedakan anak yang satu
dengan yang lainnya, menjalin hubungan yang baik dan akrab dengan anak.
Penelitian kedua dilakukan oleh Penelitian lain juga dilakukan oleh Hidayat, dkk
(2020). Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang
pengukurannya menunjukkan bahwa responden memiliki kemandirian yang
cenderung rendah (rerata = 2.78/St.Dev. 0.289 dalam skala 5) dan komponen
yang terendah adalah tanggung jawab dan inisiatif belajar. Hasil ini menunjukkan
bahwa para pemelajar (siswa/mahasiswa) belum cukup siap untuk belajar secara
daring, penyebabnya adalah karena kebiasaan belajar, dan teknologi yang kurang
mendukung.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Tresnaningsih, dkk (2019). Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengetahui kemandirian belajar
7
C. Keranga Berpikir
Kerangka berpikir adalah konsep yang nantinya digunakan oleh peneliti untuk
memepermudah penelitian sehingga memiliki alur penelitian yang jelas. Peneliti akan mengkaji
tentang kemandirian belajar daring siswa di SD Gedangan, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten
Gunungkidul di Masa Pandemi Covid-19.
Selama pandemi Covid-19 ini terjadi, proses belajar mengajar yang semula secara offline
atau tatap muka berubah menjadi online atau yang dikenal dengan pembelajaran daring (dalam
jaringan). Pada pembelajaran daring ini proses belajar mengajar dilakukan di rumah masing
masing secara individu menggunakan bantuan teknologi, materi serta tugas yang diberikan juga
secara online sehingga membuat peserta didik lebih sering berada di rumah masing masing guna
menyelesaikan tugas tugas yang diberikan oleh guru.
8
Kondisi seperti ini mewajibkan kemandirian belajar peserta didik diuji dan kemandirian
itu sangat penting untuk dilakukan. Sebenarnya bukan hanya pada masa pandemi seperti ini saja,
namun pada pembelajaran sehari-hari seperti biasanya ketika peserta didik dating ke sekolah juga
sangat diperlukan. Maka dari itu, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mengangkat topik analisis kemandirian peserta didik dalam pembelajaran daring masa pandemi
Covid-19 di SD Gedangan, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.
D. Pertanyaan Penelitian
No Pertanyaan Objek
No Pertanyaan Objek
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dan
menggunakan deskriptif sebagai metode analisisnya. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang menghasilkan proses analisis yang tidak menghasilkan prosedur analisis
statistik ataupun cara kualifikasi yang lainnya.
guru yang mengajar les. Sedangkan sumber data sekunder yaitu berasal dari dokumentasi
yang diambil oleh peneliti, catatan yang dimiliki oleh peneliti, wawancara yang
dilakukan peneliti, serta ada data pendukung yang dipergunakan sebagai acuan si
peneliti.
E. Keabsahan Data
Untuk menyatakan dan membuktikan keabsahan data digunakan 4 kriteria yaitu
kepercayaan, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian.
peneliti dalam penelitian ini yaitu analisis data kualitatif yang dahulu telah dikembangkan oleh
Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2017:337 menjelaskan bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Dalam menganalisis data penelitian
kualitatif terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan meliputi mereduksi data (data reduction),
penyajian data (data display), dan verifikasi atau penyimpulan (conclusion drawing). Berikut
penjelasan tahapannya:
Reduksi Data (Data Reduction)
Penyajian Data (Data Display)
Verifikasi Data
12
DAFTAR PUSTAKA
Oktavera, S. (2015). Pengaruh media pembelajaran dan kemandirian belajar terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas IV sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 6(2), 312-323.
Purwaningsih, A. Y., & Herwin, H. (2020). Pengaruh regulasi diri dan kedisiplinan terhadap
kemandirian belajar siswa di sekolah dasar. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 13(1),
22-30.
Rahmasari, A. F., Setiawan, F., & Faradita, M. N. (2020). Pengaruh Pembelajaran Online
Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas II SD Muhammadiyah 17 Surabaya di
Tengah Pandemi Covid-19. INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(2),
158-168.
Salima, H. Analisis kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran tematik di Kelas 2 SDI Al-
Azhar 17 Bintaro (Bachelor's thesis, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta).
Sulung, N. (2020). Analisis Pembelajaran Di Masa Pandemik Covid 19 (Literatur Review).
Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 5(3), 496513.
Ameli, A., Hasanah, U., Rahman, H., & Putra, A. M. (2020). Analisis Keefektifan Pembelajaran
Online di Masa Pandemi Covid-19. Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
2(1), 28-37.
Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa
Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 10(3), 282-289.
Bakhtiar, B. (2017). Upaya guru dalam menumbuhkan kemandirian belajar siswa di SD Negeri
22 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1).
Cahyati, Nika. 2020. Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran di Rumah Saat
Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi, 04(1).
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di
Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55-61.
https://meenta.net/pembelajaran-daring/
https://online-journal.unja.ac.id/biodik/article/download/9759/5665/24717
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-Penelitian-Kualitati
13