Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANTROPOLOGI BUDAYA

MENGENAL APA ITU PERADABAN


Dosen Pembimbing Lalu Saipudin SH. MH

Disusun oleh Rifgi Febrian (D1A021274)

FAKULTAS HUKUM JURUSAN ILMU HUKUM


UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr… Wb…

Puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunianya lah saya dapat menyelesaikan makalah saya ini yang berjudul
Mengenal Apa itu Peradaban. Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
dosen mata kuliah Antropologi Budaya saya Bapak Lalu Saipudin SH. MH yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada kami semua sehingga dapat semakin memperdalam
pemahaman kamo terkait materi-materi kuliah Antropologi Budaya. Tak lupa juga saya
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman semua yang telah membantu membagikan
materi dan referensi kepada saya sehingga saya bisa melengkapi isi dari makalah saya ini.

Saya sangat menyadari bahwa apa yang saya tulis dalam makalah saya ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak sekali kekurangan-kekurangannya, maka dari itu saya
sangat mengharapkan komentar dan kritikan dari pembaca-pembaca sekalian terkait isi
makalah yang saya tulis ini.

Akhir kata semoga apa yang saya tulis dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan dapat menambah wawasan kita mengenai materi-materi antropologi budaya.

Sekian dan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr... Wb...

Mataram, 6 Desember 2021

1
DAFTAR ISI

- Kata Pengantar………………....……………1
- Daftar Isi……………....……….…………….....2
- Bab I Pendahuluan… ....……....………………...3
- Bab II Pembahasan ……….…………………….5
- Bab III Penutup… ….………………….............14
- Daftar Pustaka…………… ……………………16

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peradaban adalah kata yang sering kita dengar namun terkadang tak tahu apa artinya karena
kita belum memahami dan mengerti tentang apa itu peradaban, kata peradaban sendiri
seringkali disandingkan dengan nama sebuah tempat yang membentuk pemahaman yang
lebih khusus misalnya, seperti kata Peradaban Sumeria, Peradaban Mesir Kuno, Peradaban
Majapahit, dan lain lain. Terkadang tanpa harus mengetahui pengertian dari peradaban itu
sendiri makna dari peradaban sudah terkonsep di kepala kita, jika seseorang mengatakan
peradaban maka kita akan diajak melihat dan berpikir mengenai bagaimana kebudayaan suatu
suku atau kerajaan, tata kota dan bentuk bangunannya, hingga pada sistem tata hidup mereka.

Dalam pengertiannya sendiri peradaban dapat diartikan dengan seluruh hasil budi daya
manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan, baik fisik (bangunan, jalan) maupun
non-fisik (nilai-nilai, tatanan). Masyarakat yang maju dalam kebudayaan tertentu berarti
memiliki peradaban yang tinggi.

Peradaban memiliki ciri-ciri dan karakteristik untuk memperjelas dan membedakannya


dengan kebudayaan. Sebab, peradaban dan kebudayaan merupakan hal berbeda. Setiap
masyarakat memiliki peradabannya sendiri dan ditandai dengan kehidupan yang nyaman.
Selain itu, peradaban memiliki wujud moral, norma, etika, dan estetik.

Peradaban merupakan kompleksitas yang muncul dari sebuah kebudayaan yang berkembang,
hal ini membuat topik atau materi mengenai Peradaban sangat menarik untuk kita kaji dan
kita ketahui.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Peradaban?


2. Bagaimana Ciri-Ciri dari Peradaban?
3. Bagaimana Wujud dari Peradaban?
4. Bagaimana Peran Pendidikan Sebagai Penentu Suatu Peradaban?
5. Bagaimana Perkembangan Peradaban di Indonesia?

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Apa Pengertian dari Peradaban?

Dikutip dari buku Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi oleh Gunsu
Nurmansyah dkk (2012:100-101), peradaban secara umum adalah bagian dari kebudayaan.
Dalam bahasa Belanda, peradaban disebut “bescahaving” dan dalam bahasa Inggris disebut
“civilization”. Sedangkan, dalam bahasa Jerman “Die Zivilisation”. Asal kata “civilization”
dalam bahasa latin adalah “civilis” yang berarti sipil, berhubungan dengan kata “civis”
(penduduk) dan “civitas” (kota).

Secara bahasa, peradaban atau “civilization” adalah penduduk yang memiliki kemajuan dan
lebih baik. Masyarakat pemilik kebudayaan tersebut sudah pasti memiliki peradaban yang
tinggi.

Selain itu pengertian Peradaban juga dikemukakan oleh para ahli. Para ahli mengemukakan
peradaban menurut pemahaman dan pengertiannya sehingga menghasilkan pengertian yang
beragam mengenai peradaban itu sendiri, para ahli yang mengemukakan pengertian
peradaban diantaranya yaitu:

1. Menurut Arnol Toynbee


Arnol Toynbee dalam bukunya “The Disintegrations of Civilization ” dalam Theories
of Society (New York, The Free Press, 1965), hal 1355 menyatakan peradaban adalah
kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih
tinggi. Untuk pengertian yang lain menyebutkan bahwa peradaban ialah kumpulan
seluruh hasil budi daya manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia,
baik fisik (misalnya bangunan, jalan) maupun non-fisik ( nilai-nilai, tatanan, seni
budaya maupun iptek).

5
2. Menurut Albion Small
Menurutnya peradaban adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan
dasar kemanusiaannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sementara itu,
kebudayaan mengacu pada kemampuan manusia dalam mengendalikan alam yang
melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Albion Small yang mengatakan bahwa peradaban berhubungan dengan suatu
perbaikan yang bersifat kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia, sedangkan
kebudayaan mengacu pada suatu yang bersifat material, factual, relevan dan konkret

3. Menurut Bierens De Hann


Menurutnya untuk pengertian peradaban yang memiliki arti bahwa peradaban adalah
seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi dan teknik. Jadi peradaban memiliki
kegunaan praktis dalam hubungan kemasyarakatan.

4. Menurut Alfred Weber


Menurutnya yang mengatakan bahwa pengertian peradaban adalah mengacu pada
pengetahuan praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang bersifat teknis yang
digunakan untuk mengendalikan alam. Adapun kebudayaan terdiri atas serangkaian
nilai, prinsip, normatif dan ide yang bersifat unik.

5. Menurut Prof Dr. Koentjaraningrat


Peradaban adalah bagian-bagian yang halus dan indah seperti seni masyarakat yang
telah maju dalam kebudayaan tertentu berarti memiliki peradaban yang tinggi. Istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap
perkembangan kebudayaan dimana pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai
puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan,
luhur dan sebagainya maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah
memiliki peradaban yang tinggi Peradaban memiliki berbagai arti dalam kaitannya
dengan perkembangan manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada
suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil
karya dan pemukiman. Dibandingkan dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah

6
peradaban tersusun atas beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hierarki
sosial

Peradaban sering digunakan sebagai istilah lain "kebudayaan" di kalangan akademis.[2]


Dalam pengertian umum, peradaban adalah istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk
pertanian dan budaya kota. Hal ini karena peradaban awal terbentuk ketika orang mulai
berkumpul di pemukiman perkotaan di berbagai belahan dunia. Peradaban dapat dibedakan
dari budaya lain oleh kompleksitas dan organisasi sosial serta keragaman kegiatan ekonomi
dan budaya.[3]

Awalnya, para antropolog dan ahli lainnya menggunakan kata "peradaban" dan "masyarakat
beradab" untuk membedakan masyarakat yang mereka anggap lebih unggul secara budaya
dengan kelompok masyarakat lain yang dianggap inferior secara budaya (disebut juga "liar"
atau "barbar"). Penggunaan istilah "peradaban" secara etnosentris memunculkan anggapan
bahwa masyarakat di sebuah peradaban memiliki moral yang baik dan budaya yang maju,
sementara masyarakat lain memiliki moral yang buruk dan terbelakang. Sejarah penggunaan
istilah ini menjadikan definisi peradaban terus berubah.

2. Bagaimana Ciri-Ciri dari Peradaban

Peradaban memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berfungsi dalam memperjelas peradaban
dan juga berfungsi dalam membedakan peradaban dan kebudayaan dimana kita tahu bahwa
banyak dari kita yang menganggap bahwa peradaban dan kebudayaan sama, padahal
peradaban dan kebudayaan tersebut adalah sangat berbeda. Secara harfiah, Peradaban berasal
dari kata dasar adab yang berarti akhlak, kesopanan atau kehalusan berbudi pekerti. Dan
manusia yang tidak mempunyai adab sering dikatakan sebagai biadab. Peradaban merupakan
tahap kebudayaan tertentu dan telah maju yang bercirikan penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan lain-lain. Masyarakat memiliki peradaban yang berbeda-beda satu sama
lain. Peradaban mengacu pada kehidupan yang nyaman. Maka dari itu, ciri-ciri peradaban
sangat membantu dalam membedakan antara peradaban dan kebudayaan.

7
Ciri-ciri umum sebuah peradaban adalah sebagai berikut :
● Pembangunan kota-kota baru dengan tata ruang yang baik, dan indah
● Sistem pemerintahan yang tertib karena terdapat hukum dan peraturan.
● Berkembangnya berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju seperti
astronomi, kesehatan, bentuk tulisan, arsitektur, kesenian, ilmu ukur, keagamaan, dan
lain-lainnya.
● Masyarakat dalam berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan strata sosial yang lebih
kompleks.

Saat ini peradaban manusia dibedakan menjadi empat tingkatan,yaitu :


● Peradaban Pertama, sebagai tahap peradaban awal (primitif), dimana manusia masih
berpindah-pindah sebagai bagian dari kegiatan berburu dan meramu.
● Peradaban Kedua, sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru
dari budaya meramu ke bercocok tanam. Revolusi Agraria.
● Peradaban Ketiga, sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi
listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. Revolusi Industri.
● Peradaban Keempat, sebagai tahap peradaban informasi, dimana dikarenakan adanya
penemuan di bidang Teknologi Informasi dan komunikasi serta teknologi digital data.

Sebuah peradaban adalah kebudayaan yang lebih maju sehingga dibedakan antara yang
terpelajar dan yang tidak terpelajar yang mempertentangkan dengan manusia barbar,
berperadaban adalah baik dan tidak berperadaban adalah buruk. Sebuah peradaban tidak
hanya memerlukan suatu kehidupan yang lahiriah yang maju dan menonjol, melainkan juga
perlu ada kehidupan rohaniah yang mantap dan merata. Peradaban juga merupakan sebuah
proses yang tidak akan berhenti sejak munculnya kesadaran manusia akan nilai-nilai
kemanusiaannya, dan sejak manusia menyadari bahwa ia harus memanusiakan manusia dan
memuliakan harkat dan derajatnya, akal dan budinya, nalar dan nalurinya, karya dan
ciptanya, agar lebih tinggi dari kebudayaan dan peradaban makhluk yang lain. Suatu
peradaban manusia secara lahiriah bisa dikatakan pengetahuan maupun teknologi yang
dihasilkan memberikan buah hasil yang baik terhadap orang lain karena ide dan teknologinya
memberikan manfaat pada orang lain, tetapi apabila tidak dijalankan secara bersama-sama

8
dengan kehidupan yang rohaniah maka suatu peradaban akan menjadi peradaban yang tidak
beradab.

3. Bagaimana Wujud Dari Peradaban

Dikutip dari buku Manusia dan Sejarah : Sebuah Tinjauan Filosofis oleh Yulia Siska
(2015:62), menurut Koentjaraningrat wujud peradaban sebagai berikut :

1. Moral
Moral adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan kesusilaan dalam masyarakat.
Umumnya masyarakat membagi moral menjadi dua bentuk, yaitu moral baik sebagai
suatu bentuk tindakan kesusilaan yang baik yang tercermin di dalam diri seseorang.
Moral yang baik bakal mendatangkan suatu tindakan dan perilaku yang baik yang
disenangi oleh orang-orang, dan moral buruk dimana ini merupakan suatu bentuk
tindakan kesusilaan yang buruk yang muncul dan tercermin dalam diri seseorang atau
sekelompok orang. Moral buruk akan mendatangkan tindak perilaku sosial yang
buruk pada seseorang atau sekelompok orang, moral yang buruk akan menimbulkan
serangkai bentuk tindak kejahatan yang merugikan. Apabila moral buruk ini lebih
dominan terbentuk pada suatu kelompok masyarakat, maka bisa kita katakan
kelompok masyarakat tersebut sebagai masyarakat yang barbar dan tidak berbudaya.

2. Norma
Norma adalah aturan, ukuran, atau pedoman untuk menentukan benar, salah, baik, dan
buruk sesuatu. Norma ada dan dibentuk untuk menjaga agar kehidupan masyarakat
selalu berjalan dengan tertib dan aman. Ada banyak norma yang muncul dan
berkembang di tengah-tengah masyarakat, seperti norma agama, yaitu norma yang
didasarkan pada perintah dan ajaran Tuhan, norma kesusilaan, yaitu norma yang
didasarkan pada hati nurani, norma kesopanan, yaitu norma yang didasarkan pada
adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat, dan norma hukum yang merupakan
norma yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan

9
3. Etika
Etika merupakan nilai-nilai norma moral atau sopan santun dalam mengatur tingkah
laku manusia. Keberadaan etika sangat penting untuk membentuk suatu masyarakat
yang beradab. Semakin beretika suatu masyarakat maka semakin beradab pula
kehidupan nya, namun umumnya bentuk dan etika itu berbeda-beda di setiap
kelompok masyarakat. Hal itu terkait dengan perbedaan adat istiadat yang membentuk
etika itu sendiri.

4. Estetik
Estetik adalah keindahan yang mencakup kesatuan “unity", keselarasan “balance" dan
kebaikan “contrast" dalam segala sesuatu. Estetika dalam sebuah peradaban seringkali
tampak pada adat tradisi masyarakat itu sendiri yang menjadi bagian dari kekayaan
budaya masyarakat tersebut yang biasanya tampak pada pakaian tradisional nya,
bangunan tradisional nya, tarian tradisional nya, dan lain lain.

4. Bagaimana Peran Pendidikan Sebagai Penentu Suatu Peradaban

Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan
pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya, sekalipun dalam
masyarakat yang masih terbelakang (primitif). Pendidikan sebagai usaha sadar yang

dibutuhkan untuk menyiapkan anak manusia demi menunjang perannya di masa datang.
Upaya pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa tentu memiliki hubungan yang sangat
signifikan dengan rekayasa bangsa di masa mendatang, karena pendidikan merupakan salah
satu kebutuhan asasi manusia. Bahkan M. Natsir menegaskan bahwa pendidikan merupakan
salah satu faktor yang ikut menentukan maju mundurnya kehidupan masyarakat tersebut.

Dalam membangun peradaban, masyarakat harus berupaya untuk mewujudkan tatanan hidup
yang lebih baik dengan meningkatkan taraf pendidikan yang memadai, penguasaan ilmu
pengetahuan dan keterampilan.

10
Dalam membangun peradaban hidup, masyarakat harus membangun sumber daya manusia
yang terampil memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbudaya dan bermoral yang
berakar dari agama.

Selain agama faktor terpenting lainnya dalam membangun peradaban hidup adalah tradisi
keilmuan. Salah satu upaya untuk membangun tradisi keilmuan yang tinggi adalah melalui
pendidikan. Dengan pendidikan, generasi muda akan mampu mengemban tanggung jawab.
Mereka juga akan mampu memelihara dan meningkatkan mutu dari hasil-hasil positif masa
lalu.

Peradaban hidup sangat ditentukan oleh mutu berkarya dari sumber daya manusianya. Upaya
pengembangan sumberdaya manusia yang bermutu yakni melalui pendidikan. Selanjutnya
B.J. Habibie (2009: 36) menjelaskan bahwa tiga tiang peradaban yang diperlukan dan
dikembangkan untuk membangun peradaban hidup yang maju, sejahtera, mandiri dan kuat
adalah manusia-manusia yang memiliki keunggulan yaitu “HO2”, “Hati” (iman dan taqwa),
“Otak” (ilmu pengetahuan), dan “Otot” (teknologi).

Pendidikan sebagai titik sumbu untuk menyalakan ambisi dan motivasi kemajuan peradaban
hidup setiap individu dan masyarakat. Pendidikan adalah faktor utama dan cara paling efektif
bagi kemajuan masyarakat, karena pendidikan dengan penguasaan pengetahuan dapat
menghasilkan orang-orang yang mampu membangun peradabannya di masa mendatang.

Penguasaan pengetahuan itu merupakan cara terpenting untuk membangun peradaban


manusia. Jika individu-individu yang berpengetahuan berakumulasi dalam sebuah
masyarakat, maka dapat dikatakan sebagai indikator masyarakat yang bersangkutan telah
membangun peradabannya dengan berhasil.

11
5. Bagaimana Perkembangan Peradaban di Indonesia

Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak
zaman prasejarah berdasarkan penemuan “Manusia Jawa” yang berusia 1,7 juta tahun yang
lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era Pra Kolonial, munculnya
kerajaan-kerajaan Hindu-Budha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama
mengandalkan perdagangan; Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda)
yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar
3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal,
pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era
Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta Era Reformasi yang
berlangsung sampai sekarang.

Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara)
merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia,Lempeng
Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik (lihat artikel Geologi Indonesia). Kepulauan Indonesia
seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es,
sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim
pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni awal adalah fosil-fosil Homo erectus
manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa “manusia
Flores” (Homo floresiensis) di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya
H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.

Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu
melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 60.000 sampai 70.000 tahun yang
lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia. Mereka, yang berfenotipe kulit gelap dan
rambut ikal rapat, menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua)
sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum). Gelombang pendatang
berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum datang secara bergelombang sejak 3000 SM

12
dari Cina Selatan melalui Formosa dan Filipina membawa kultur beliung persegi
(kebudayaan Dongson). Proses migrasi ini merupakan bagian dari pendudukan Pasifik.

Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini cenderung ke arah barat, mendesak
penduduk awal ke arah timur atau berkawin campur dengan penduduk setempat dan menjadi
ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknik
pertanian, termasuk bercocok tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak abad ke-8 SM),
beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, teknik tenun ikat, praktik-praktik
megalitikum, serta pemujaan roh-roh (animisme) serta benda-benda keramat (dinamisme).
Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta kerajaan-kerajaan
kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India akibat hubungan
perniagaan.

13
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:

Peradaban merupakan suatu kompleksitas yang muncul dari suatu kebudayaan, karena setiap
kebudayaan berbeda maka peradaban yang dihasilkannya pun ikut berbeda dan mempunyai
ciri khasnya masing-masing, misalnya antara peradaban Eropa dan Indonesia yang berbeda
karena perbedaan dari kebudayaannya. Peradaban adalah sesuatu yang dinamis yang dimana
itu artinya peradaban akan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, dapat kita lihat
perubahan kebudayaan yang begitu drastis dari zaman dulu dimana peradaban masih
tradisional ke zaman sekarang dimana peradaban sudah modern dan canggih.

Salah satu penentu utama dari peradaban adalah pendidikan, perkembangan pendidikan
selaras dengan perkembangan peradaban, semakin maju pendidikan di suatu kelompok
masyarakat maka semakin maju pula peradabannya. Misalnya pada peradaban Eropa yang
lebih maju pada waktu dulu dibandingkan dengan peradaban di Indonesia, karena di Eropa
pada saat itu terjadi yang namanya revolusi pendidikan dan ilmu pengetahuan yang
melahirkan para pemikir dan ilmuan hebat yang akan membawa peradaban ke arah kemajuan.

Saran:
Pada bagian pembahasan dari makalah ini ada bahasan dari sebuah materi yang menarik yaitu
pada materi Pendidikan Sebagai Penentu Peradaban, saran saya adalah pada bagian ini kita
tidak hanya sebatas membacanya saja melainkan lebih dari itu kita harus merenungkan dan
memikirkan betapa pentingnya peran pendidikan pada kemajuan suatu peradaban. Jadi jika
kita ingin agar agar peradaban Indonesia sekarang ini maju, maka pendidikan di Indonesia
harus maju terlebih dahulu, orang-orangnya harus hebat dan berpendidikan, barulah setelah
itu kita bisa memajukan peradaban Indonesia dengan bekal pendidikan yang kita miliki. Saya

14
harap setelah mengetahui hal itu bisa memotivasi kita untuk belajar ilmu pengetahuan atau
memotivasi orang-orang untuk selalu belajar demi memajukan peradaban Indonesia.

15
DAFTAR PUSTAKA

- Gunsu Nurmansyah ,S.H.,M.H. 2019. Pengantar Antropologi. Bandar Lampu:


CV. Anugrah Utama Raharja
- Wikipedia: Peradaban
- Syamsul Dwi Maarif. 24 Maret 2021. "Apa arti peradaban, Ciri, dan Wujudnya
dalam Antropologi.
https://tirto.id/apa-arti-peradaban-ciri-dan-wujudnya-dalam-antropologi-gboP,
Diakses pada 7 September 2021 Pukul 16.07
- Parta Setiawan. 24 November 2021. "Pengertian Peradaban dan Ciri Ciri
Peradaban Menurut Para Ahli.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-peradaban/, diakses pada 7
Desember 2021 Pukul 17.15.
- Anonim. 2 Oktober 2021. "Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli".
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-peradaban-menurut-para-ahli/,
Diakses pada 7 Desembet 2021 Pukul 16.15
- Yusrin Ahmad Tosepu. 1 Juli 2020. "Kaitan Antara Peradaban dan Pendidikan.
https://yusrintosepu.wixsite.com/publication/amp/peradaban-dan-pen,
diakses pada tanggal 7 Desember 2021 Pukul 18.16

16
17

Anda mungkin juga menyukai