Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KASUS PELANGGARAN DAN KEJAHATAN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : Frederictus Sinaga

Kelas : XII TI A

SMK SWASTA RK BINTANG TIMUR


PEMATANG SIANTAR
T/P 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatnya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini tentang “kasus pelanggaran dan kejahatan hak dan
kewajiban warga Negara”. Mungkin dalam pembuatan makalahh ini terdapat kesalahan yang
belum saya ketahui. Maka dari itu,saya mohon saran dan kritikan dari pembaca.

Pematang Siantar, September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Pelanggaran hak warga Negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau
pengingkaran terhadap kewajiban, bai yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga
Negara sendiri. Sedangkan kejahatan sering diartikan sebagai perilaku pelanggaran aturan
hukum akibatnya seseorang dapat dijerat hukuman. Kejahatan terjadi ketika seseorang
melanggar hukum baik secara langsung maupun tidak langsung, atau bentuk kelalaian yang
dapat berakibat pada hukuman dan Kejahatan yaitu perbuatan yang merugikan diri sendiri
terutama masyarakat.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negara ( Perusakan jembatan wisata Kota
Rebah,Tanjungpinang)

 Polresta Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menangkap perusak jembatan wisata Istana


Kota Rebah di Kota Tanjungpinang, pada Selasa 5 Juli 2022. Pelaku yang diamankan merupakan
remaja berjumlah lima orang. Lima remaja tersebut berinisial , ABD, DA, PNI, MFT, dan MRA.
"Pelaku diamankan setelah video perusakan pagar jembatan wisata itu viral di laman sosial media
Facebook, pada 30 Juni 2022," kata Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Heribertus
Ompusunggu.

Sebelumnya, sebuah video yang berisi beberapa remaja laki-laki merusak pagar jembatan
taman wisata Kota Rebah, Kota Tanjungpinang, dalam video berdurasi 29 detik tersebut, dua
anak laki-laki terlihat merusak pagar jembatan yang terbuat dari kayu. Seorang di antaranya
tampak membuang bilah kayu ke laut. Kemudian seorang anak menendang-nendang beberapa
bagian pagar hingga lepas.

Gambar 1.2 Aksi Bully pengrusakan


jembatan Tanjungppinang

Video perusakan jembatan wisata beredar di media social, berbagai tanggapan diberikan
netizen. Mulai dari menyayangkan perbuataan anak-anak yang merusak fasilitas umum hingga
menanggapi bahan dari jembatan. Usai video perusakan fasilitas umum tersebut beredar, Tim

v
Jatanras Sat Reskrim Polresta Tanjungpinang mengamankan 5 anak di bawah umur yang masih
berstatus pelajar pada Jumat 7 Juli 2022. Kombes Pol Heribertus Ompusunggu mengatakan,
kelima remaja itu sudah diperiksa. Mereka mengaku sengaja melakukan perusakan pagar
jembatan untuk membuat konten video agar viral di sosial media. Kombes Pol Heribertus
Ompusunggu menegaskan, kepolisian dalam hal ini, turut menghadirkan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Disbudpar) Tanjungpinang."Disbudpar telah membuat surat pernyataan yang isinya
tidak akan membuat laporan polisi terkait peristiwa perusakan jembatan wisata istana Kota
Rebah," kata Kombes Pol Heribertus Ompusunggu.

Gambar 1.2 5 Pelaku yang sedang


merusak jembatanTanjungpinang

“Saat dimintai keterangan, remaja laki-laki tersebut mengaku sengaja melakukan


pengrusakan pagar jembatan/boardwalk untuk membuat konten video selanjutnya viral di media
sosial”, terang Kasi Humas Polresta Tanjungpinang. Sementara itu, (S) yang mewakili Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata juga turut hadir dan telah membuat surat pernyataan yang isinya
adalah tidak akan membuat Laporan Polisi terkait peristiwa pengrusakan Jembatan atau Walk
board Dikota Rebah. “Kita lakukan pembinaan terhadap kelima orang anak laki-laki tersebut
yaitu membuat surat perjanjian perdamaian dengan (S) yang mewakili Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata yang isinya adalah terhadap 5 orang anak laki-laki pihak UPTD PPA Kota
Tanjungpinang agar dilakukan pembinaan”, tutur Kasi Humas

B. Kasus Kejahatan Hak dan Kewajiban Warga Negara (Pembunuhan Bocah di


Sawah Besar)

Warga Sawah Besarlokasi Jakarta Pusat digemparkan dengan kasus pembunuhan


yang dilakukan oleh NF, remaja perempuan berusia 15 tahun. Dalam putusan yang

vi
dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, hakim ketua menyatakan jika NF terbukti
bersalah. Dia secara sah melakukan tindak pidana  pembunuhan terhadap anak.
"Menyatakan Anak NF telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak
pidana sebagaimana dakwaan kesatu," kata Hakim Ketua Made Sukereni.Nantinya, NF
akan ditahan di LPKS Handayani dan dalam pengawasan BAPAS. NF akan menjalani
masa tahanan selama dua tahun dan dikurangi masa tahanan.

Dalam kasus ini, NF terbukti melanggar Pasal 76C juncto Pasal 80 Ayat 3 UU RI
Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak. Terpisah, tim kuasa hukum NF melalui pernyataan tertulis
menyampaikan, hakim dalam pertimbangannya meringankan hukuman terhadap kliennya.
Sebab, pihak keluarga korban telah memaafkan perbuatan NF.

Tim pengacara NF, Ditho Sitompoel mengatakan hakim dalam pertimbangannya


meringankan hukumannya karena keluarga korban telah memaafkan perbuatan NF. Selain
itu, NF juga telah mengakui kesalahannya dan menyesal. "Putusan tersebut dijatuhkan
dengan pertimbangan keluarga korban telah memaafkan pelaku, pelaku menyesali
perbuatannya, dan pelaku merupakan korban kejahatan seksual," kata kuasa hukum NF,
Ditho Sitompoel.

Ditho melanjutkan, dalam persidangan terungkap jika kliennya tidak mendapatkan


pola asuh yang baik dari keluarganya. Hal itu menyebabkan NF memiliko trauma atau
post traumatic syndrome disorder (PTSD) yang menyebabkan gangguan. Bahkan, NF juga
merupakan korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh paman dan kekasihnya.

Gambar 1.3 Foto gadis pembunuh Di


Sawah Besar

vii
"Terungkap bahwa Anak NF merupakan korban kekerasan seksual yang dilakukan
oleh kedua paman dan kekasihnya yang mengakibatkan kehamilan di usia dini," beber
Ditho.Akibatnya, lanjut Ditho, NF terperangkap dalam perilaku salah. Dia melampiaskan
kesedihannya dengan tindakan yang bertengangan dengan hukum. "Ia melampiaskan
kekecewaan dan kesedihannya dengan melakukan tindakan yang bertentangan dengan
hukum yang mengantarnya ke persidangan," lanjut dia .

Meski demikian, tutusan hakim pada hari ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa
Penuntut Umum (JPU). NF dituntut hukuman penjara selama 6 tahun di LPKA Kelas I
Tangerang. Atas hal tersebut, tim kuasa hukum mengajukan nota pembelaan dan
memohon agar NF dihukum seringan-ringannya. Selanjutnya, tim kuasa hukum turut
mengapresiasi sikap hakim yang memperhatikan NF. "Tim penasihat hukum NF
mengapresiasi sikap hakim yang betul-betul memperhatikan kepentingan seluruh pihak,
khususnya kepentingan terbaik Anak NF dan kandungannya," tutup Ditho.

Gambar 1.4 Gambar dan Papan Curhatan


Pelaku Pembunuhan Bocah

NF menjadi perhatian setelah membunuh bocah 5 tahun, APA, di kediamannya di


Sawah Besar, Jakarta Pusat, pukul 16.00 WIB, Kamis, 5 Maret 2020. Dia menyerahkan
diri kepada Polisi, Jumat, 6 Maret 2020. NF dijerat Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak. Dari hasil penggeledahan Polisi di rumah tersangka,
selain menemukan mayat korban di dalam lemari pakaian, Polisi juga mendapati sejumlah
gambar kartun yang digambar oleh pelaku. Beberapa tokoh yang digambar dari
Slenderman hingga gambar-gambar dan tulisan yang menggambarkan penyiksaan.

viii
Sementara ketiga pelaku pemerkosaan telah menjadi tersangka di Polres Sawah
Besar, dan NF akan segera menghadapi empat berkas kasus di pengadilan anak, tiga
berkas dirinya sebagai saksi dan korban, satu berkas dirinya sebagai tersangka
pembunuhan.

ix
BAB III

PENUTUP

Dari kasus-kasus yang telah dilampirkan di atas, kedisiplinan merupakan bagian


penting dalam berwarga Negara. Pengaruh kedisiplinan sangat berdampak besar pada ketertipan
Negara, Jika warga Negara tidak disiplin pada peraturan yang telah ditetapkan maka akan banyak
kasus lain yang akan terjadi. Oleh karena itu, warga Negara yang melakukan kasus pelanggran
maupun kejahatan m semestinya diberikan sanski yang sesuai dengan tindakannnya untuk
memberi kesadaran bagi warga Negara sehingga tidak melakukan perbuatan yang sama lagi yang
merusak keamanan dan ketertipan Negara.

x
DAFTAR PUSTAKA

Suarabatam.id (2022, Juli 06). Polresta Tanjungpinang Amankan Lima Remaja Perusak Jembatan
Wisata Istana Kota Rebah, Motifnya Ingin Viral
Diakses dari
https://kepri.antaranews.com/berita/122661/polisi-tangkap-lima-remaja-perusak-jembatan-wisata-istana-
kota-rebah-tanjungpinang

Suara.com (2020, Maret 09). Gadis Pembunuh Bocah di Sawah Besar 


Diakses dari

https://www.suara.com/news/2020/08/18/155822/gadis-pembunuh-bocah-di-sawah-besar-dihukum-2-

tahun-penjara?page=all

xi

Anda mungkin juga menyukai