Anda di halaman 1dari 2

1. Seorang pencopet beraksi di Pasar PTM Kota BENGKULU.

Minggu pagi, 16 Mei 2021,


sekitar pukul 09.30 WIB. Apes, aksinya terpergok korban (ADIT), Korban yang mengetahui
aksi copet tersebut langsung memukul pelaku dengan batu bata yang ada didekatnya
sehingga kepala pelaku luka berdarah dan pingsan. Dalam melancarkan aksinya pelaku
mendekati sedekat mungkin tubuh korban dari arah samping kanan sambil pura-pura
melihat pakaian, kemudian tangannya langsung menarik tas korban. Melihat kejadian
tersebut, pengunjung pasar langsung menghubungi pihak kepolisian dan membawa pelaku
ke Rumah sakit. Saat diamankan di Pasar PTM Kota Bengkulu pukul 14.00 WIB pihaknya
mengamankan sebuah dompet, satu buah handphone, tas selempang kecil, dan satu
bungkus plastik berisi souvernir asbak.
Pertanyaan:
a. Berdasarkan kasus pencopetan di atas apakah ADIT dapat dipidana karena
menyebabkan seseorang mengalami luka serius di kepala? Analisislah!
b. Menurut analisis Saudara, apakah perbedaan antara keadaan darurat dan pembelaan
darurat?
2. Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal Kedaluwarsa, ICW Ingatkan KPK 18 Kasus Korupsi
Besar Belum Beres. Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti kinerja Komisi
Pemberantasan Korupsi belum maksimal di era kepemimpinan Agus Rahardjo Cs.
Berdasarkan evaluasi yang dirilis ICW selama empat tahun kinerja KPK masih banyak
tanggungan kasus besar yang belum tuntas dan bahkan mandek di tengah jalan. Anggota
Divisi Hukum ICW Kurnia Ramadhana mengatakan ada 18 kasus yang masih abu-abu
penyelesaiannya. Adapun kasus-kasus tersebut antara lain suap perusahaan asal Inggris
Innospec ke pejabat Pertamina, kasus Bank Century, proyek pembangunan di Hambalang,
proyek Wisma Atlet Kementerian Pemuda dan Olahraga di Sumatera Selatan, dan suap
pemilihan Deputy Bank Indonesia. Selanjutnya kasus rekening gendut oknum jenderal polisi,
kasus suap Bakamla, suap Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, suap Rolls Royce
Garuda Indonesia, korupsi BLBI, korupsi Bank Century, korupsi Pelindo II, serta kasus
korupsi KTP elektronik atau e-KTP.
Pertanyaan:
a. Menurut analisis Saudara bagaimana proses penuntutan pidana dalam KUHP?
b. Berdasarkan banyaknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, analisis lah daluwarsa
penuntutan pidananya!
3 Hidup bertetangga yang diwarnai keributan juga terjadi di Komplek Bea Cukai, Jakarta
Utara, yaitu antara Edi dengan Dito yang rumahnya hanya berselang 2 rumah saja. Mereka
sejak bertetangga tidak pernah akur. Awalnya karena Ditto tidak mau ditegur masalah
pembuangan sampah selokan yang dibuang di depan rumah Edi dan Dito selalu membakar
sampah di dekat rumah Edi. Pihak Edi mau melakukan mediasi baik-baik, tapi disambut
anarkis sampai perusakan rumah dan pintu depan rumah dipukul dengan besi-besi dilempar
batu, botol kaca sampai atas atap rumah penuh batu kecil dan batu bata Tidak sampai di
sana, karena Edi melapor ke pak RT, Dito merasa dihina sehingga dia melakukan upaya
pembakaran rumah Edi ketika rumahnya kosong. Beruntung tindakannya diketahui warga,
sehingga bensin yang sudah disiramkan belum berhasil melalap rumah Edi dan api yang
baru menyala bisa segera dipadamkan oleh warga dan Dito segera diamankan warga untuk
dibawa ke kantor polisi dan menjadi tersangka.
Pertanyaan:
a. Berdasarkan kasus di atas, analisislah dakwaan pasal hukum pidananya!
b. Analisislah dan berikan pendapat Saudara tentang faktor tidak selesainya pelaksanaan
percobaan tindak pidana dalam kasus pembakaran di atas!
4 Tiga tahun berurut-turut Dedi Wiranata (24) masuk penjara dengan 3 kasus pencurian.
Hari ini Dedi kembali ditangkap atas kasus pencurian. Pemuda asal Palembang, Sumatera
Selatan itu mencuri telepon seluler dan uang Rp 4.660.000 dari rumah seorang warga
Pulomerak, Cilegon, Mahyudin pada November 2017 lalu. Ia melakukan aksi pencurian
seminggu setelah keluar dari penjara. Hasil curiannya itu menurut keterangan Dedi
digunakan untuk membeli minuman keras serta mabuk-mabukan. Dedi sudah 3 kali keluar
masuk penjara, pertama pada 2015 atas kasus pencurian dengan masa hukuman 1 tahun 6
bulan penjara. Pada 2016 ia kembali mendekam di penjara selama 1 tahun. Tahun
berikutnya yakni 2017, ia ditangkap dan dipenjara selama 10 bulan dengan kasus
pencurian. Rabu, (2/2/2018) dini hari tadi, Dedi kembali ditangkap polisi atas kasus
pencurian. Polisi bahkan sudah memburu Dedi 3 bulan belakangan lantaran diduga mencuri
telepon seluler dan uang tunai sebesar Rp 4.660.000. Sementara itu, Kapolsek Pulomerak
Kompol Arief Kurniawan mengatakan, pelaku diakui sebagai residivis kasus pencurian.
Pelaku ditangkap di Jombang, Cilegon berdasarkan informasi dari warga.
Pertanyaan:
a. Berdasarkan kasus di atas, menurut analisis Saudara, tindak pidana Dedi termasuk ke
dalam kelompok residive kejahatan yang bagaimana?
b. Analisislah pemberatan pidana dalam kasus di atas dan berikan argumentasi Saudara!

Anda mungkin juga menyukai