Anda di halaman 1dari 5

KASUS-KASUS 5 SILA PANCASILA

Nama : Maya Nursakinah


NPM : 16214507
Kelas : 1EA28
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Positif

Contoh kasus : Jakarta, CNN Indonesia - Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal, jadi dua
simbol agama, Islam dan Katolik di Indonesia. Kedua tempat tersebut terletak saling
berseberangan, Gereja Katedral di Jalan Katedral nomor 7B dan Masjid Isiqlal di Jalam
Taman Wijaya Kusuma, keduanya di pusat Jakarta,memiliki sejarah toleransi beragama yang
panjang. Salah satu bentuk kecil dari toleransi beragama yang muncul dari kehadiran
Katedral dan Istiqlal adalah soal berbagi lahan parkir. Seperti diketahui, akhir pekan ini umat
Katolik, dan Kristen tentunya, sedang merayakan hari besar yang mereka namakan Paskah.

Sumber : http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150403153140-20-44065/berbagi-parkir-
sekelumit-cerita-toleransi-istiqlal-katedral/

Analisis : Menurut saya prilaku ini mencerminkan sikap seperti sila pertama yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa, dimana setiap individu pasti memiliki kepercayaan dan keyakinannya
masing-masing. Seperti yang ditunjukan oleh contoh diatas, dimana Masjid Istiqlal dengan
Gereja Katedral merupakan dua tempat ibadah yang berebeda. Letak kedua tempat ibadah ini
saling berhadapan, meskipun demikian mereka memiliki sikap toleransi dan peduli satu sama
lain. Seperti saat hari raya Idul Fitri atau hari besar lainnya, bila lahan parkir di daerah Masjid
Istiqlal penuh mereka para pengunjung dapat menitipkan kendaraannya di Gereja Katedral,
begitu pula sebaliknya.

Negatif

Contoh kasus : Bekasi (ANTARA) Kasus penistaan agama Islam melalui situs internet
Bellarminus-Bekasi.blogspot.com yang diduga milik Yayasan Pendidikan Bellarminus
diproses aparat dan MUI Kota Bekasi terus memantau perkembangannya.

Sekretaris Umum MUI Kota Bekasi KH Iskandar Ghazali di Bekasi, Selasa, mengatakan,
kasus tersebut telah ditangani bagian kejahatan teknologi informasi Polda Metro Jaya,
sementara dua orang yang dicurigai, F dan J telah telah ditangani aparat Polres Metro
Bekasi. Penistaan yang dilakukan oleh oknum tersebut berupa pelecehan terhadap kitab suci
Al Quran dan Nabi Muhammad SAW, katanya.
Sumber : http://www.nahimunkar.com/kasus-penistaan-agama-melalui-internet-diproses/

Analisis : Menurut saya kasus ini merupakan penyimpangan terhadap sila pertama yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, sebab penistaan yang dilakukan di media internet ini sangat
tidak terpuji. Pasalnya setiap individu pasti memiliki keyakinannya masing-masing, dan oleh
sebab itu dibutuhkannya sikap toleransi dalam beragama ataupun berkeyakinan. Meskipun
berbeda keyakinan tidak sepantasnya menghina atau mencaci agama lain. Atas tindakan yang
dilakukan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut harus ditindaklanjuti oleh
pihak yang berwajib, agar memberikan efek jera pada si pelaku tersebut dan memblokir situs
media yang digunakan si pelaku.

2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab

Positif

Contoh kasus : Masyarakat di Kec. Serawai adalah kelompok orang Dayak yang hidup
dalam persahabatan dengan alam, budaya, sesama, dan Tuhan. Mereka hidup di pinggiran
sungai di pedalaman Kalimantan Barat. Suku mayoritas di sana adalah suku Uud
Danum. Rasa kekeluargaan di antara mereka tumbuh secara alamiah karena ikatan kesukuan
dan alam mereka. Mereka semakin merasa senasib dan sepenanggungan karena sedikit demi
sedikit komunitas ini mulai tersingkir oleh modernisasi dari kota. Karena itu, pendekatan
yang paling cocok untuk pengamalan sila kedua Pancasila di tempat ini adalah pendekatan
budaya. Nilai-nilai Pancasila akan lebih tepat dan efektif jika masuk melalui budaya mereka,
karena pada dasarnya Pancasila pun berasal dari budaya. Di sinilah letak adaptasi nilai-nilai
Pancasila terhadap locus kontekstual masyarakat di Serawai.

Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2012/11/29/pengamalan-sila-kedua-pancasila-pada-
masyarakat-di-kecamatan-serawai-kab-sintang-kal-bar-512022.html

Anlisis : Menurut saya sikap masyarakat Serawai mecerminkan sila kedua, sebab dalam
kesehariannya mereka hidup saling berdampingan dan juga saling membantu tanpa
memandang suku, keturunan maupun agamanya. Hal inilah yang patut untuk ditiru oleh
masyarakat kita.

Negatif

Contoh kasus : Jakarta, CNN Indonesia - Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota
Tangerang Komisaris Aris Tri Yunarko mengatakan bahwa Kota Tangerang Selatan adalah
kawasan rawan pembegalan sepeda motor. Kasus pembegalan yang berakhir dengan
tewasnya salah satu pelaku dengan cara dibakar warga adalah salah satu contoh kejadian
perampokan di daerah pemekaran Kabupaten Tangerang tersebut.

"Untuk pencurian kendaraan bermotor Tangsel masuk kategori rawan karena berbatasan
dengan Jakarta," kata Aris kepada CNN Indonesia, Selasa (24/2).
Sumber: http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150224155512-12-34482/begal-dibakar-
warga-polisi-tangsel-rawan-pembegalan/

Analisis : Menurut saya, prilaku ini merupakan penyimpangan dari sila kedua yaitu
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sebab pembegalan yang dilakukan oleh beberapa
kelompok dibeberapa daerah tidak memiliki rasa kemanusiaan. Hal ini ditunjukan dengan
cara pelaku melakukan aksinya yang mana korban langsung dibunuh dengan cara sadis.
Untuk itu perlunya peran pemerintah dalam menindaklanjuti sikap para pembegal ini, dan
perlunya diberi sanksi yang tegas setara dengan apa yang mereka perbuat.

3. Sila Persatuan Indonesia


Positif

Contoh Kasus : Jurnal Patroli News Bitung Ditahun 2015 PNS jajaran Pemkot bakal
diwajibkan untuk menggunakan pakaian batik selama dua hari berturut-turut, yakni hari Rabu
dan Kamis. Penggunaan batik itu sesuai dengan peraturan Walikota Bitung Nomor 15 Tahun
2008 tentang pakaian dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Bitung.

Serta guna meningkatkan disiplin dan motivasi kerja, telah diterbitkan surat edaran Nomor
800/WK/01/I/2015 Tanggal 2 Januari 2015 tentang penggunaan pakaiaan dan ketentuan jam
kerja, kata Kepala BKD-PP Kota Bitung, Jossy Kawengian, Senin (5/1/2015).
Sumber : http://jurnalpatrolinews.com/2015/01/05/rabu-dan-kamis-pns-diwajibkan-gunakan-
batik/

Analisis : Menurut saya sikap yang diambil oleh Pemkot Bitung mencerminkan sila ketiga,
dimana busana batik merupakan budaya asli dari Indonesia. Mengenakan pakaian batik pada
hari Rabu dan Kamis di kota Bitung menunjukkan sebagian kecil sikap positif persatuan
untuk melestarikan budaya Indonesia. Untuk itu sudah sepatutnya kita warga negara
Indonesia harus ikut melestarikan budaya bangsa.

Negatif

Contoh Kasus : Pengakuan atau klaim budaya indonesia oleh bangsa lain bukan hanya
terjadi satu kali. Tercatat ada lebih dari 20 budaya indonesia yang di klaim oleh bangsa lain,
angka yang menakjubkan bukan? Tidak berhenti di situ, yang lebih fantastik adalah
keanergaman budaya yang di klaim. Tidak tanggung-tanggung pengeklamiannya yang terjadi,
dari naskah kuno sampai motif batik, dari alat musik angklung sampai tarian pendet, yang
notabene adalah tarian kebanggaan masyarakat pulau Bali.

Sumber : http://g341100009.blogspot.com/2012/06/klaim-budaya-indonesia-oleh-bangsa-
lain.html

Analisis : Menurut saya kurangnya perhatian serta rendahnya inisiatif pemerintah dalam
mempertahankan dan mematenkan budaya Indonesia adalah salahsatu faktor penyebab
pengklaiman budaya Indonesia oleh bangsa lain. Keterlambatan pemerintah dalam
menindaklanjuti ini akan berdampak buruk yaitu kehilangan indetitas diri suatu bangsa. Tapi
bukan hanya pemerintah yang berperan dalam melestarikan budaya Indonesia, tetapi semua
warga negara khususnya remaja yang kini lebih menyukai budaya asing daripada budaya
lokal. Kita sebagai warga negara Indonesia sudah sepatutnya bangga akan budaya yang
dimiliki negara ini, dan sudah seharusnya juga kita menjaga dan melestarikan budaya
Indonesia.

4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan

Positif

Contoh Kasus : JAKARTA-Calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo, hari ini
menyalurkan hak pilihnya di TPS 18 Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Jokowi yang
didampingi sang istri, Iriana Widodo tiba di lokasi TPS pukul 10 lewat 15 menit. Usai
melakukan pencoblosan, Jokowi beserta istri meninggalkan lokasi pemungutan suara, untuk
menuju kediaman Megawati Soekarno putri, di Kebagusan, Jakarta. Sementara itu, calon
presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto menyalurkan hak pilihnya di kediamanya di
hambalang Bogor.

Sumber : http://www.voaindonesia.com/content/warga-indonesia-antusias-berikan-suara-
dalam-pilpres-2014/1953919.html

Analisis : Menurut saya kasus pemilu ini mencerminkan sila keempat sebab Indonesia
membutuhkan pemimpin untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Antusias yang dimiliki
masyarakat dalam memilih Presiden untuk periode selanjutnya adalah bentuk cita-cita
masyarakat Indonesia untuk hidup yang lebih baik.

Negatif

Contoh Kasus : TEMPO.CO, Brebes - Baru dua bulan bekerja sebagai pembantu rumah
tangga di Singapura, Kunainah, 30 tahun, pulang dengan luka di sekujur tubuhnya. Tragisnya,
tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Cikuya, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes,
Jawa Tengah, itu telantar saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 3 Juni 2014.

"Dari bandara, Kunainah dipulangkan dengan bus. Dia diturunkan di Desa Pejagan,
Kecamatan Losari, Brebes," kata Ramuji, 48 tahun, sepupu Kunainah, di Rumah Sakit Umum
Daerah Brebes, Ahad siang, 8 Juni 2014. Herman beserta sejumlah keluarganya mengantar
Kunainah ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Brebes.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/06/08/063583399/TKI-Asal-Brebes-Disiksa-
Majikan-di-Singapura

Analisis : Menurut saya kasus ini tidak mencerminkan sila keempat, sebab kurangnya
keseriusan pemerintah Indonesia dalam menangani permasalahan TKI diluar negeri.
Akibatnya banyak TKI yang merasakan penderitaan akibat penyiksaan oleh majikannya.
Untuk itu perlunya dilakukan pembenahan dan diberlakukannya kebijakan yang dapat
melindungi para TKI diluar negeri.

5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Positif

Contoh Kasus : Merdeka.com - Seorang guru honorer di Tegal, Siti Saerullah,


menyampaikan keluhannya kepada calon presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan
sudah menjadi guru selama sepuluh tahun, namun belum juga menjadi Pegawai Negeri Sipil
(PNS).

Dia mengungkapkan, dia belum menjadi PNS padahal kawan-kawannya yang juga sebagai
guru honorer sudah diangkat menjadi PNS. Siti pun mengeluh lantaran penghasilannya hanya
sekitar seratus ribu tiap bulannya.

"Saya sudah jadi honorer K2 sejak tahun 2004. Padahal kawan saya sudah ada yang lolos,
tapi saya ndak lolos. Penghasilan saya sekitar seratus ribu per bulan. Kami dari honorer guru
dan guru bantu minta diangkat," kata Siti di kawasan Tegal, Jawa Tengah, Kamis (19/6).
Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/jokowi-janji-bantu-semua-guru-honorer-agar-
diangkat-jadi-pns.html

Analisis : Menurut saya contoh kasus ini mencerminkan sila kelima, sebab guru honorer juga
manusia yang memiliki banyak kebutuhan untuk keluarganya. Hal ini ditunjukkan oleh
sekelompok guru honorer yang menceritakan keluh kesahnya langsung kepada Bapak
Jokowi. Permohonan keadilan yang dituntut oleh para guru honorer dikawasan Tegal inipun
segera ditindaklanjuti dengan mengangkat semua guru honorer menjadi PNS meskipun akan
ada prosedur dan proses yang harus dijalani.

Negatif

Contoh Kasus : KOMPAS.com - Inilah ironi di negeri ini. Koruptor yang makan uang
rakyat bermiliar-miliar banyak yang lolos dari jeratan hukum. Tapi nenek Minah dari Dusun
Sidoharjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas ini harus
menghadapi masalah hukum hanya karena tiga biji kakao yang nilainya Rp 2.000.

Memang, sampai saat ini Minah (55) tidak harus mendekam di ruang tahanan. Sehari-hari ia
masih bisa menghitung jejak kakinya sepanjang 3 km lebih dari rumahnya ke kebun untuk
bekerja.

Ketika ditemui sepulang dari kebun, Rabu (18/11) kemarin, nenek tujuh cucu itu seolah tak
gelisah, meskipun ancaman hukuman enam bulan penjara terus membayangi. "Tidak
menyerah, tapi pasrah saja," katanya. "Saya memang memetik buah kakao itu," tambahnya.

Terhitung sejak 19 Oktober lalu, kasus pencurian kakao yang membelit nenek Minah itu telah
ditangani pihak Kejaksaan Negeri Purwokerto. Dia didakwa telah mengambil barang milik
orang lain tanpa izin. Yakni memetik tiga buah kakao seberat 3 kg dari kebun milik PT
Rumpun Sari Antan 4. Berapa kerugian atas pencurian itu? Rp 30.000 menurut jaksa, atau Rp
2.000 di pasaran!

Sumber: http://regional.kompas.com/read/2009/11/19/07410723/duh....tiga.buah.kakao.men
yeret.minah.ke.meja.hijau..

Analisis : Menurut saya hukuman yang diberikan kepada Nenek Minah tidak menerminkan
sila kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebab nenek yang berusia 55
tahun ini dijerat pasal 362 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan terancam hukuman
enam bulan penjara. Hal ini terlalu berlebihan, bayangkan saja, hanya sebuah kasus sepele
yaitu memetik tiga buah kakao tetapi sudah terjerat hukum pidana, bagaimana dengan
koruptor yang memakan uang rakyat hingga bermilyar-milyar banyaknya tetapi masih bisa
lolos dari jeratan hukum dengan mudahnya. Menurut saya ini sangat tidak adil dan hukum
yang ada di Indonesia masih harus dipertanyakan.

Anda mungkin juga menyukai