Anda di halaman 1dari 18

Sosio antropologi

Kelompok 4

DENI HUSNA PIRIWATI


DESTY AMAYLIA LESTARI
RISTI PATIHA
SAUFIANA HIDAYATI
WITRI SALIANTI
A. HAKIKAT DAN MAKNA SAINS,
TEKNOLOGI, DAN SENI BAGI MANUSIA

Selama perjalanan sejarah, umat manusia telah berhasil menciptakan berbagai ragam
kebudayaan ,namun apabila kita ringkas, berbagai macam atau ragam kebudayaan
tersebut sebenarnya hanya meliputi tujuh buah atau tujuh unsur kebudayaan
saja .ketujuh unsur kebudayaan tersebut merupakan unsur-unsur pokok yang selalu
ada pada setiap kebudayaan masyarakat yang ada di belahan dunia ini.
Menurut KLUCHKHON sebagaimana di kutip KOENTJARANINGRAT 1996 , bahwa
ketujuh unsur pokok kebudayaan tersebut meliputi peralatan hidup teknologi,
systemmatapencaharianhidupekonomi,system kemasyarakatanorganisasisosial,system
bahasa, kesenianseni, sistem pengetahuan, ilmu pengetahuan sains, serta system
kepercayaan religi . Ilmupengetahuansains, peralatanhidupteknologi, serta kesenian
seni, atau yang sering kali di singkat iptek, termasuk bagian dari unsur-unsur pokok
dari kebudayaan universal tersebut.
Salah satu fungsi utama ilmu pengetahuan tersebut dan teknologi adalah untuk sarana
bagi kehidupan manusia, yakni untuk membantu manusia agar aktivitas kehidupanya
menjadi lebih mudah, lancer, efisien, dan efektif, sehingga kehidupanya menjadi lebih
bermakna dan produktif
Pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam diri tiap orang
yang tumbuh sejak di lahirkan. Oleh karena itu manusia yang normal, sekolah
atau tidak sekolah, sudah pasti di anggap memiliki pengetahuan. Pengetahuan
dapat di kembangkan manusia karena dua hal: Pertama, manusia mempunyai
bahasa yang dapat mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang
melatar belakangi informasi tersebut. Kedua, manusia mempunyai berpikir
menurut suatu alur pikir tertentu yanh merupakan kemampuan menalar.
Ilmu dapat di artikan sebagai pengetahuanyang tersusun secara sistematis
dengan menggunakan kekuatan pemikiran, di mana pengetahuan tersebut selalu
dapat di control oleh setiap orang yang ingin mengetahuainya. Berpijak dari
pengetahuan ini , maka ilmu memiliki kandungan unsur-unsur pokok sebagai
berikut:
1. Berisi pengetahuan knowledge
2. Tersusun seacara sistematis
3. Menggunakan penalaran
4. Dapat di control secara kritis oleh orang lain Dalamkajianfilsafatilmu
 Suatu pengetahuan dapat dikatakan Dikategorikan sebagai suatu ilmu apabila
memenuhi tiga criteria pokok sebagai berikut :
1. Adanya aspek ontologis, artinya bidang studi yang bersangkutan telah memilki
obkek studikajian yang jelas. Dalam hal ini, bahwa yang namanya objek suatu
studi itu haruslah yang jelas, artinya dapt di identifikasiakan, dapt di beri
batasan, serta dapat di uaraikan sifat- sifatnya yang esensial. Objek studi suatu
ilmu itu sendiri terdapat dua macam, yaitu objek material serat objek formal.
2. Adanya aspek epistemology, yang artinya bahwa bidang studi yang
bersangkutan telah memiliki metode kerja yang jelas. Dalam hal ini terdapat
tiga metode kerja suatu bidang studi, yaitu dedukasi, Induksi, serta edukasi.
3.Adanya aspek aksiologi, yang artinya bahwa bidang studi yang
bersangkuatan memiliki nilai guna atau kemapaatan. Miasalnya, bidang studi
tersebut dapat menujukan adanya nilai teoritis, hukum,generalisasi,
kecenderungan umum, konsep, serta kesimpulan logis, sistematis, dan koheren.
B.Dampak penyalahgunaan IPTEKS Pada
Kehidupan Sosial Budaya

1. Perbedaan kepribadian priadan wanita.

Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang
memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun
dalam dunia bisnis.Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang
sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis
dalam buku Megatrend for Women From Liberation to Leadership yang ditulis
oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran
wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang
memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri,
dan berbagaijabatanpentinglainnya.
2.Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan

Sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun


dan pekerja keras Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh
negative pada aspek budaya:

● Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan


remaja dan pelajar.Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan
pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan
sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani”.
● Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja
Semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di
masyarakat,seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan
kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan
kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama,kenakalan dan tindak
menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai
bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai
tindak kejahatan.
● Pola interaksi antar manusia yang berubah Kehadiran komputer pada
kebanyakan
Rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi
keluarga.Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang
bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay
chatting (IRC), internet,dan e-mail telahmembuat orang asyik dengan
kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet)
telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan
saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet.
Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunyasendirian dengan
komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik
mengobrol dengan teman dan orang asingkapansaja.
PEMBAHASAN KASUS

A.   Kasus: Oknum Marketing Kartu Kredit Jual Data


Jakarta - Masyarakat harus lebih berhati-hati dalam memberikan data untuk transaksi
dalam kegiatan perbankan, salah satunya untuk pengajuan aplikasi kartu kredit. Pasalnya,
kerahasiaan data bisa bocor oleh oknum marketing kartu kredit yang
menjualnyakepadasindikatkejahatan.
Seperti yang baru-baruini diungkap oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Dua orang pelaku, Edy Putralo dan Abdul Azia, ditangkap karena menggunakan data
nasabah yang kemudiandipalsukanuntukkejahatan.
"Pelaku menggunakan data-data nasabah yang kemudian dipalsukan untuk kemudian dia
buat kartu kredit, dan kartu kreditnya digunakan untuk gesek tunai dan berbelanja di mal,"
jelas Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku
ArsyaKhadafi, Senin (28/11/2016).
Modus yang digunakan kedua pelaku adalah dengan cara social engineering, di
mana setelah mendapatkan data nasabah, pelaku memalsukannya untuk
membuat KTP palsu dan meminta dibuatkan kartu baru ke pihak bank setelah
meminta kartu SIM nomor telepon si pemilik asli kartu kredit di
geraitelekomunikasi.
"Mereka mendapatkan data nasabah ini dari oknum marketing kartu kredit
berinisial AR yang menawarkan aplikasi di mal. Oknum ini masih kami cari,"
imbuhnya.Sementara itu, Panit Unit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda
Metro Jaya Iptu Verdika menambahkan, pelaku mengumpulkan data
nasabahselamasatutahun.
"Data ini semua lengkap, dari nama, alamat, semua lengkap sampai nomor
NPWP difotokopi oleh oknum marketing ini, kemudian dijual ke seseorang.
Seseorang ini manfaatkan data itu untuk membobol kartu kredit untuk
melakukan social engineering," jelasVerdika.
Keduapelakumenggunakan data nasabah untuk membuat KTP palsu.
Selanjutnya, pelaku menghubungi pihak bank dan meminta memblokir kartu
kredit korban dengan alasankartukreditnyahilang.
"Pelakubisalolosverifikasi bank karena sudah tahu data-data nasabah," imbuh
Verdika.Setelah dibuatkan kartu kredit baru, pelaku kemudian mendatangi gerai
telekomunikasi untuk meminta dibuatkan SIM card baru, dengan alasan hilang.
Pelaku menyertakan surat kuasa palsu korban dengan memperlihatkan
identitaskorban yang dipalsukan.
"SIM card itu dia gunakan untuk aktivasi melalui SMS guna mendapatkan PIN
kartu kredit milik nasabah tersebut, dan setelah mendapatkan PIN aktivasi,
pelaku menggunakannya untuk bertransaksi memakai kartukredittersebut,"
pungkasnya. Dari keduapelaku, polisi menyita barang bukti 2 bundel yang
berisi data 100 lebih nasabah kartu kredit, kemeja, dan sepatu yang digunakan
untuk menarik uang pakai kartu kredit korban, 6 unit ponsel, serta 1 unit motor.
● Solusi
Dengan berkembanan iptek pembobolan kartu kredit seharusnya lebih di
waspadai oleh pemerintah dengan berbagai cara, karna kartu kredit adalah salah
satu kemudahan yg di berikan untuk masyarakat karna mempermudah
penerimaan uang dan pengiriman uang tampa harus bertemu lasung dan
mempermudah masyarakat untuk melakukan pembelian barang dan
mempermudah melakukan apapun. Dari kejadian di atas mengajarkan kita
untuk lebih teliti dan waspa terhadap kartu kredit yg kita miliki jika hilang
lasung laporan ke orang yg bersangkutan tampa harus memberi tahu
siappunkecuali orang yang bersangkutan seprti polisi danpengurusnasabah
bank.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai