Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PPKN

Anggota :

 Muhammad Sulthan Alam (25)


 Cello Vito Sander (6)
1. Konsep NKRI dan IPTEK

NKRI adalah negara kesatuan yang dibagi atas daerah-daerah, provinsi, kabupaten/kota. Itu
sesuai dengan UUD 1945, Pasal 18 ayat (1). ”Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
Undang-Undang Dasar”.

Bentuk pemerintahan NKRI adalah republik. Sehingga negara diselenggarakan berdasarkan


prinsip kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara demokratis, yang dibentuk melalui
pemilihan umum (Pemilu). Itu terkandung dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (2). ”Kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar”. Kedaulatan di
tangan rakyat, artinya Indonesia menganut sistem demokrasi dalam menjalankan
pemerintahannya. Dalam negara demokrasi kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.

Nilai-nilai persatuan dan kesatuan merupakan jiwa lahirnya NKRI. Karena menyadari tentang
keragaman bangsa Indonesia. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bangsa
Indonesia secara jelas dapat dipahami dari dasar negara Pancasila dan konstitusi negara,
UUD 1945.

NKRI yang merupakan wujud proklamasi kemerdekaan memiliki dengan kondisi bangsa
Indonesia yang majemuk.
Berikut makna NKRI:

 Keutuhan wilayah yang meliputi seluruh pulau dengan segenap tanah air dan udara yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke.
 Keutuhan khasanah budaya yang meliputi adat istiadat, karya cipta dan hasil pemikiran.
Bangsa Indonesia dan suku-suku di seluruh wilayah NKRI.
 Keutuhan Sumber Daya Alam (SDA) dengan meliputi seluruh kekayaan alam berupa
barang tambang, flora dan fauna.
 Keutuhan penduduk atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi orangnya, status,
keselamatan hingga kesejahteraannya.
Adanya persatuan dan kesatuan memiliki manfaatkan yang bisa kamu rasakan dalam
kehidupan bernegara.

Manfaat tersebut, yakni:

 Keutuhan dan keamanan tetap terjaga


 Memperkuat jati diri bangsa
Adanya kemajuan bangsa dalam segala bidang
 Terciptanya suasana tenteram dan nyaman.

Tujuan NKRI secara umum adalah menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan


rakyatnya. Karena tujuan negara merupakan pedoman dalam menyusun dan
mengendalikan alat perlengkapan negara serta mengatur kehidupan rakyatnya.

Pengertian IPTEK Secara Umum

Pengertian IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. IPTEK sendiri
sebagai ilmu yang mempelajari tentang perkembangan teknologi berdasarkan pengetahuan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan untuk membangun sebuah kemajuan
dalam perkembangan global.
Ilmu pengetahuan menjadi studi tentang alam serta perilaku dunia fisik dengan alam melalui
metode ilmiah. Ilmu pengetahuan didefinisikan sebagai proses mengamati,
mengidentifikasi, eksperimen, deskripsi, penyelidikan, dan penjelasan teoretis tentang
fenomena alam tersebut.
Sedangkan teknologi ialah kumpulan teknik dan proses yang digunakan dalam produksi
barang atau jasa, serta pencapaian tujuan seperti penyelidikan ilmiah.
Teknologi berpacu pada metode, perangkat dan sistem yang berasal dari ilmu pengetahuan
ilmiah sebagai tujuan praktis.
Ilmu pengetahuan mencakup studi sistematis tentang struktur dan perilaku dunia fisik serta
alam. Melalui pengamatan dan eksperimen. Sementara teknologi adalah penerapan
pengetahuan ilmiah tadi untuk tujuan praktisnya.

Pengertian IPTEK Menurut Para Ahli

A. Menurut Iskandar Alisyahbana (1980)


Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup
lebih nyaman, makmur dan sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada
teknologi, meskipun istilah itu belum digunakan.

B. Menurut Read Bain (1937)


IPTEK ini pada dasarnya mencakup semua alat, mesin, peralatan, perlengkapan, senjata,
perumahan, pakaian, transportasi dan komunikasi perangkat, dan juga keterampilan, yang
akan memungkinkan kita sebagai manusia bisa memproduksinya.

C. Menurut Ursula Franklin (1989)


Teknologi sebagai cara praktis untuk menggambarkan bagaimana kita semua sebagai
manusia membuat hal-hal di suatu tempat di sini.

2. Hubungan Keberadaan Pancasila dengan Perekembangaan IPTEK

Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa
jenis pemahaman.
Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia
haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kedua, bahwa setiap IPTEK yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai
Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
Ketiga, nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di
Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara
bertindak bangsa Indonesia.
Keempat, bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian
ilmu).
Pengertian Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu mengandung konsekuensi yang
berbeda-beda. Pengertian pertama bahwa iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila mengandung asumsi bahwa iptek itu sendiri berkembang
secara otonom, kemudian dalam perjalanannya dilakukan adaptasi dengan nilai-nilai
Pancasila. Setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai
Pancasila sebagai faktor internal, mengandaikan bahwa sejak awal pengembangan iptek
sudah harus melibatkan nilai-nilai Pancasila. Namun, keterlibatan nilai-nilai Pancasila ada
dalam posisi tarik ulur, artinya ilmuwan dapat mempertimbangkan sebatas yang mereka
anggap layak untuk dilibatkan.
Pengertian selanjutnya bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi
pengembangan IPTEK mengasumsikan bahwa ada aturan main yang harus disepakati oleh
para ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan. Namun, tidak ada jaminan bahwa aturan
main itu akan terus ditaati dalam perjalanan pengembangan iptek itu sendiri. Sebab ketika
iptek terus berkembang, aturan main seharusnya terus mengawal dan membayangi agar
tidak terjadi kesenjangan antara pengembangan IPTEK dan aturan main.
Pengertian berikutnya yang menempatkan bahwa setiap pengembangan iptek harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri sebagai proses indegenisasi ilmu
mengandaikan bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, tetapi
sudah menjadi paradigma ilmu yang berkembang di Indonesia. Untuk itu, diperlukan
penjabaran yang lebih rinci dan pembicaraan di kalangan intelektual Indonesia, sejauh mana
nilai-nilai Pancasila selalu menjadi bahan pertimbangan bagi keputusan-keputusan ilmiah
yang diambil.

3. Dampak Positif dan Negatif Terhadap IPTEK pada Bidang Sosial Budaya

Perkembangan kebudayaan yang terjadi pada manusia telah menunjukkan adanya


perubahan yang tinggi dengan segala bentuk penemuan dan inovasi di berbagai kehidupan
yang berkaitan dengan penemuan-penemuan baru. Hal yang terjadi ketika perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu
dengan ditemukannya inovasi terbaru dan canggih yang menyebabkan perubahan
masyarakat terhadap pola kebudayaan yang terjadi berbagai bidang.

Dampak positif perkembangan iptek dibidang sosial budaya, antara lain:

 Penggunaan pengiriman surat untuk melakukan komunikasi kini telah digantikan


dengan adanya telfon/handphone yang memudahkan masyrakat untuk komunikasi
secara cepat dan mempunyai biaya yang tidak mahal untuk mereka berkomunikasi
dengan semua orang.
 Munculnya internet dapat menguntungkan semua pihak. Dengan hadirnya internet
manusia dapat melakukan bisnis , mencari informasi, dan komunikasi secara cepat.
Tidak lagi menggunakan Koran untuk membaca karena langsung mencari di internet.
Internet juga dapat digunakan untuk manusia yang sedang mencari pekerjaan, lewat
internet lah perusahaan bisa membuat lowongan dan dibagikan melalui internet.
 Semakin majunya cara berpikir masyarakat. kebanyakan masyarakat sudah
mempunyai pemikiran yang rasional dalam kehidupan di masa datang
 Kemampuan manusia untuk menemukan dan mengumpulkan data dengan cepat
yang bisa didapatkan melalui media teknologi.

Dampak negatif perkembangan iptek dibidang sosial budaya, antara lain;

 Penurunan moral yang ada di kalangan masyarakat, khususnya yang terjadi di


kalangan remaja dan pelajar. Kehidupan perekonomian yang sangat maju dan pesat
serta selalu dituntut dengan menekankan berbagai keinginan material dalam
masyarakat, hal itu menyebabkan sebagian masyarakat menjadi kaya akan dalam hal
materi akan tetapi miskin dalam hal kerohanian.
 Kenakalan remaja dan suatu tindakan menyimpang dikalangan remaja sudah
semakin meningkat. Bentuk dari kenakalan dan tindak menyimpang remaja dan
pelajar yakni perkelahian, corat-coret sembarangan,pelanggaran lalu lintas serta
tindakn kriminal
 Rendahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang sudah ada sejak dulu di kalangan
masyarakat seperti gotong royong dan tolong menolong.

4. Keberadaan UU ITE Terhadap Perkembanngan IPTEK

Manfaat UU ITE

 Beberapa manfaat dari UU. No 11 Tahun 2008 tentang (ITE), diantaranya:


 Menjamin kepastian hukum bagi masyarakat yang melakukan transaksi secara
elektronik.
 Mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia
 Sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya kejahatan berbasis teknologi informasi
 Melindungi masyarakat pengguna jasa dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Dengan adanya UU ITE ini, maka:

 Transaksi dan sistem elektronik beserta perangkat pendukungnyamendapat


perlindungan hukum. Masyarakat harus memaksimalkanmanfaat potensi ekonomi
digital dan kesempatan untuk menjadipenyelenggara Sertifikasi Elektronik dan
Lembaga Sertifikasi Keandalan.
 E-tourism mendapat perlindungan hukum. Masyarakat harusmemaksimalkan potensi
pariwisata indonesia dengan mempermudahlayanan menggunakan ICT.
 Trafik internet Indonesia benar-benar dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa.
Masyarakat harus memaksimalkan potensi akses internet indonesia dengan konten
sehat dan sesuai konteks budaya Indonesia.
 Produk ekspor indonesia dapat diterima tepat waktu sama dengan produk negara
kompetitor. Masyarakat harus memaksimalkan manfaat potensikreatif bangsa untuk
bersaing dengan bangsa lain
Salah satu alasan pembuatan UU ITE adalah bahwa pengaruh globalisasi dan perkembangan
teknologi telekomunikasi yang sangat cepat telah mengakibatkan perubahan yang mendasar
dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap telekomunikasi. Kemunculan UU ITE
membuat beberapa perubahan yang signifikan, khususnya dalam dunia telekomunikasi,
seperti:

Telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur penting dalam kehidupan berbangsa


dan bernegara. Perkembangan teknologi yang sangat pesat tidak hanya terbatas pada
lingkup telekomunikasi itu saja, maleinkan sudah berkembang pada TI. Perkembangan
teknologi telekomunikasi di tuntut untuk mengikuti norma dan kebijaksanaan yang ada di
Indonesia.

UU ITE sudah cukup komprehensif dalam mengatur informasi elektronik dan transaksi
elektronik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa cakupan materi UU ITE yang merupakan
terobosan baru yang sudah dijelaskan sebelumnya. Beberapa hal yang belum diatur secara
spesifik diatur dalam UU ITE, akan diatur dalam Peraturan Pemeritanh dan peraturan
perundang-undangan lainnya.


5. Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dapat dikatakan sebagai suatu hal yang
berhubungan dengan teknologi, baik penemuan terbaru yang bersangkutan dengan
teknologi maupun perkembangan di bidang teknologi itu sendiri. IPTEK terus berinovasi
untuk mewujudkan manfaat positif terhadap kehidupan manusia. IPTEK tidak hanya
bermanfaat dalam sarana kehidupan, tetapi juga untuk mempermudah segala kebutuhan
hidup manusia. Dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, manusia menjadi semakin
mudah untuk berkomunikasi dalam jarak jauh, bahkan dalam lingkup dunia.
Kemajuan iptek, menjadikan nilai-nilai seperti keterbukaan, kebebasan dan demokrasi
berpengaruh kuat terhadap pikiran maupun kemauan bangsa Indonesia. Dengan adanya
keterbukaan, dimungkinkan akan dapat mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
sehingga dapat dicapai pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Dengan demikian, perkembangan IPTEK mendukung terciptanya globalisasi. Karena
perkembangan IPTEK memudahkan manusia komunikasi jarak jauh, bahkan dalam lingkup
dunia sekalipun. Adanya kemudahan ini menunjukan adanya kekaburan batas-batas suatu
negara.
Kasus Dwi Hartano si Jenius ‘Penerus BJ Habibie’
(Aspek Sosial Budaya)

Seorang mahasiswa bernama Dwi Hartanto mengejutkan publik karena melakukan


sejumlah kebohongan terstruktur, hingga membuat banyak orang mempercayainya.
Mahasiswa S3 yang tengah melanjutkan studinya di Faculty of Electrical Engineering,
Mathematics and Computer Science, TU Delft, Belanda, ini, sempat menyebut bahwa dirinya
tengah meneliti teknologi roket untuk militer di bidang pertahanan dan keamanan, dan
satelit untuk misi ke luar angkasa.

Pada tahun 2015, ia muncul di media massa atas karyanya di dunia aeronautika, karena
disebut menciptakan Satellite Launch Vechile/SLV (Wahana Peluncur Satelite, red) dengan
teknologi termutakhir yang disebut The Apogee Ranger V7s (TARAV7s). TARAV7s
merupakan satu dari sejumlah prestasi yang ditorehkan oleh Dwi. Ia juga disebut memiliki
lima hak paten di bidang kedirgantaraan dan kini disebut tengah terlibat proyek pembuatan
Eurofighter Typhoon Defence.
Ia juga menyebut bahwa dirinya sedang terlibat dalam penyempurnaan teknologi pesawat
tempur Eurofighter Typhoon generasi anyar milik Airbus Defence. Atas 'prestasinya' ini, Dwi
mengklaim bahwa dirinya berulang kali ditawari paspor Belanda. Pada tahun 2016, Dwi yang
juga mengaku sebagai lulusan Tokyo Institute of Technology,Jepang ini, sempat beberapa
kali diwawancarai sejumlah media nasional terkait prestasinya. Dalam wawancara tersebut,
Dwi terlihat sangat lihai menjelaskan penelitian yang tengah dia lakukan di negeri kincir
angin tersebut.
Namun satu tahun berselang, kebohongan terstruktur yang dilakukan oleh Dwi, akhirnya
terbongkar juga, setelah alumni TU Delft di Indonesia menyelidiki latar belakangnya.
Penyelidikan tentang kebohongan Dwi, bermula saat dia diundang sebagai pembicara di
salah satu konferensi tentang kedirgantaraan di Indonesia. Kala itu, alumni TU Delft di
Indonesia menyelidiki background Dwi, namun tak menemukannya.
"Alumni yang awalnya nyelidiki ini adalah dosen di Indonesia, dulunya TU Delft juga, bidang
aerospace engineering. Dia merasa ada yang aneh dengan Mas Dwi, lalu dicek
backgroundnya. Agak dalam juga tuh ngeceknya," kata salah seorang mahasiswa TU Delft
saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Minggu (8/10).

Mereka juga menanyakan ke European Space Agency (ESA), karena Dwi mengaku bekerja di
sana. Namun ternyata setelah dikroscek, tidak ada nama Dwi Hartanto di ESA. Dia tak tahu
sejak kapan Dwi Hartanto berbohong. Namun menurutnya penyelidikan kasus Dwi sudah
berlangsung cukup lama.

"Awal mula kecurigaan alumni itu sudah lama. Mungkin sudah setahunan," katanya.
Akhirnya, Dwi diinterogasi oleh PPI Delft, PPI Belanda, dan KBRI Den Haag, dan dia mengakui
kesalahannya. Dwi yang menyelesaikan pendidikan S1 nya di Akprind Yogyakarta itu juga
telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada publik.
Karena kebohongannya ini, KBRI Belanda akhirnya mencabut penghargaan untuk Dwi,
karena mengaku memenangkan kompetisi riset teknologi antar Space Agency (Lembaga
Penerbangan dan Antariksa) dari seluruh dunia di Cologne, Jerman. Namun sayang, prestasi
tersebut, lagi-lagi hanya khayalan semata.
"Menetapkan, keputusan kepala perwakilan tentang pencabutan keputusan kepala
perwakilan Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Nomor SK/023/KEPPRI/VIII/2017
tentang penghargaan kepada DR. Ir. Dwi Hartanto," tulis surat tersebut, seperti tercantum
dalam situs resmi KBRI Belanda, http://ina.indonesia.nl, Kamis (5/10).

Karena sudah kadung ketahuan, Dwi pun tak dapat mengelak lagi. Melalui surat pernyataan
tertulis, pria ini akhirnya meminta maaf karena telah menimbulkan kehebohan atas prestasi
'semu' yang sempat dia gembar-gemborkan ke publik. Dalam pernyataannya, Dwi pun
mengaku khilaf.

Saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah
dirugikan atas tersebarnya informasi-informasi yang tidak benar terkait dengan pribadi,
kompetensi, dan prestasi saya.
Saya mengakui dengan jujur, kesalahan/kekhilafan dan ketidakdewasaan saya, yang
berakibat pada terjadinya framing, distorsi informasi, atau manipulasi fakta yang
sesungguhnya secara luas yang melebih-lebihkan kompetensi dan prestasi saya.
Saya sangat berharap bisa berkenan untuk dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Untuk itu saya berjanji:
1. Tidak akan mengulangi kesalahan/perbuatan tidak terpuji ini lagi,
2. Akan tetap berkarya dan berkiprah dalam bidang kompetensi saya yang
sesungguhnya dalam sistem komputasi dengan integritas tinggi,
3. 3. Akan menolak untuk memenuhi pemberitaan dan undangan berbicara resmi yang
di luar kompetensi saya sendiri, utamanya apabila saya dianggap seorang ahli
satellite technology and rocket development, dan otak di balik pesawat tempur
generasi keenam.

Anda mungkin juga menyukai