Anda di halaman 1dari 5

A.

1. Judul : PENGHINAAN TERHADAP ORANG YANG SUDAH MENINGGAL MELALUI MEDIA


SOSIAL

2.Penulis : DENNY SUTRISNA

3.Abstrak :

Indonesia sebagai Negara yang beradab memiliki aspek-aspek kehidupan yang dilindungi
oleh konstitusi, salah satunya adalah kehormatan dan nama baik. Bukan hanya kehormatan
dan nama baik seseorang yang masih hidup saja, tetapi juga orang yang sudah meninggal.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan demokrasi di Indonesia, banyak
terjadi kejahatan terhadap kehormatan dan nama baik berupa penghinaan dan pencemaran
nama baik, khususnya yang dilakukan melalui media sosial. Saat ini hukum yang mengatur
tentang penghinaan masih terbatas, KUHP terbatas pada media yang digunakan, sedangkan
Undang-undang ITE hanya mengatur penghinaan secara umum saja, sehingga tidak ada
hukum yang mengatur secara khusus tentang penghinaan terhadap orang yang sudah
meninggal melalui media sosial. Tulisan ini menguraikan bahwa penghinaan terhadap orang
yang sudah meninggal melalui media sosial dapat dipidana dengan menggunakan aturan
dalam KUHP dan Undang-undang ITE.

Kata kunci: penghinaan, orang yang sudah meninggal, media sosial, KUHP, UndangUndang
ITE

4.Pembahasan :
• Apa dasar pembentukan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik terkait dengan tindak pidana penghinaan sehingga menjadi berbeda
dengan ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana?
•Apakah penghinaan terhadap orang yang sudah meninggal melalui media sosial dapat
dipidana dengan menggunakan Pasal 27 ayat (3) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo Pasal 320 dan Pasal 321 Kitab Undang-undang
Hukum Pidana?

5.Metode Penelitian :

Jenis penelitian ini adalah yuridis-normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-


undangan dan pendekatan konsep, sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis
dengan menggunakan intepretasi gramatikal dan intepretasi sistematis.

6.Hasil pembahasan :

Dasar Pembentukan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik

Indonesia sebagai sebuah negara telah mengalami banyak perkembangan di segala aspek,
baik dibidang ekonomi, politik, sosial, dan lain-lain, maupun dalam hal ilmu pengetahuan
dan teknologi atau yang biasa disingkat dengan IPTEK. Undang-undang Nomor 11 tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektonik dibentuk dengan tujuan untuk mengisi
kekosongan hukum yang mengatur tentang pemanfaatan teknologi informasi.

7.Kesimpulan :

Berdasarkan analisis tersebut, maka untuk permasalahan pertama dapat disimpulkan bahwa
Undang-undang ITE merupakan sebuah peraturan perundangundangan yang dibentuk untuk
menjadi dasar hukum bagi kegiatan ekonomi atau aktivitas ekonomi, yang dalam melakukan
kegiatan atau aktivitas tersebut memanfaatkan teknologi informasi. Undang-undang ITE
bukanlah murni sebuah undang-undang pidana, melainkan undang-undang yang memiliki
sanksi pidana, sehingga pengaturan tindak pidana penghinaan dan pencemaran nama baik
yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi hanya disebut secara umum dan
tidak diatur secara spesifik seperti yang ada dalam KUHP. Selain itu dalam Undangundang
ITE tidak ada pasal yang menyebutkan bahwa tindak pidana penghinaan dan pencemaran
nama baik merupakan tindak pidana aduan seperti yang ada dalam KUHP.

8.Manfaat :

Untuk tujuan dari artikel ini tidak lain untuk mengedukasi kepada para pembaca bahwa
pentingnya menghargai antar sesama dan berbijak dalam menggunakan sosial media,dan
untuk para petinggi diharapkan dapat lebih seadil adilnya dalam memberikan efek jera
terhadap kasus penghinaan dalam bentuk apa pun.

B.

1.Judul : PERANAN PANCASILA TERHADAP NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA


UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI MUDA DI DUNIA KERJA

2. Penulis : Bima Helpin

3. Abstarak :

Pancasila merupakan rangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat
menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh bangsa Indonesia sebagai
wawasan atau pandangan hidup. Nilai ini bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah
bangsa Indonesia, dirumuskan dan diaplikasikan dalam kehidupan bernegara dan
direalisasikan secara harmonis antara pemerintah, pengusaha dan pekerja. Pancasila
sebagai pedoman hidup dengan dinamika, essensi dan urgensinya menggambarkan cita-
cita bangsa Indonesia yang sejalan dengan pembangunan nasional agar seluruh elemen
masyarakat merasakan kesejahteraan, sebagaimana yang di cita-citakan Bangsa
Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 45 alenia 4. Generasi muda yang nantinya
berperan sebagai aset bangsa merupakan faktor yang paling kritis dalam sektor
pembangunan nasional, yaitu sebagai pemegang kebijakan, akademisi dan peran essensial
lainnya diharapkan mampu menghilangkan degradasi nilai kesejahteraan bagi masyarakat
Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai tantangan dari waktu kewaktu agar nilai Pancasila
sebagai ideologi dan perannya dalam mempersiapkan generasi muda benar-benar tidak
bergeser. Tantangan ideologi Pancasila semakin kompleks, dimana tantangan tidak hanya
datang dari ideologi liberalisme, komunisme, individualisme, atheisme, kapitalisme.
Tantangan dikehidupan sosial seperti adanya narkoba, terorisme, dan korupsi serta
kebudayaan global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat dijadikan acuan para
pemangku kebijakan untuk terwujud kesejahteraan bangsa. Hasil dari kajian ini menyatakan
bahwa peran nilai-nilai Pancasila menjadi konsep bagi generasi muda dalam memasuki dunia
kerja di Indonesia dapat berjalan dengan lancar, adil, dan atas dasar musyawarah untuk
mufakat untuk membangun Indonesia yang lebih baik di mata dunia internasional.

Kata Kunci : Nilai-Nilai Pancasila; Generasi Muda; Dunia Kerja

4.Pembahasan :

Pada kondisi saat di era digital dengan adanya persaingan usaha, makna dan nilai-nilai
Pancasila harus tetap diamalkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari agar
keberadaannya tidak hanya dijadikan sebagai simbol semata. Pancasila dalam sejarah
perumusannya sudah melalui proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara. Akan
tetapi perjuangan tersebut akan sia-sia apabila kita tidak mampu menjalankan amanat yang
ada di dalamnya yaitu pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alenia
keempat. Pancasila diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi kehidupan
manusia, baik itu dalam lingkungan masyarakat, berbangsa dan bernegara seehingga dalam
berperilaku dan bersosialisasi antar sesama manusia, baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pancasila juga dijadikan sebagai pedoman dalam berbagai bidang
kehidupan, baik itu bidang ekonomi, sosial, budaya dan bidang-bidang lainnya dengan
harapan segala sesuatu yang ditetapkan dan dicita-citakan oleh bangsa Indonesia dapat
terlaksana dengan baik.

5.Metode Penelitian : literasi dari buku,jurnal,artikel dan lain sebagainya

6.Hasil Pembahasan :

Pancasila sejak masa Orde Baru runtuh sampai sekarang ini dianggap sebelah mata oleh
masyarakat. Hal ini disebabkan karena penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah dan
telah melanggar nilai-nilai dari Pancasila. Penyimpangan terbesar dan yang paling sulit untuk
dibasmi adalah masalah KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), masalah yang seolah-olah
sudah menjadi penyakit mendarah daging di Indonesia ini. KKN dilakukan karena kurang
adanya rasa nasionalisme dalam bangsa Indonesia tersebut, dan tidak mengamalkan
Pancasila dengan baik dan benar. Sebagai bangsa yang baik harus dapat menentukan mana
sesuatu yang baik dan mana yang buruk. Dalam kata lain, tidak boleh melanggar nilai-nilai
yang terdapat pada Pancasila. Bangsa yang baik juga harus dapat memisahkan antara
kepentingan pribadi dan golongan, dengan kepentingan bersama yakni kepentingan
bersama harus didahulukan. Tetapi dalam keseharian, sikap mengutamakan kepentingan
bersama sangat susah dan hampir dikatakan mustahil untuk dihapuskan karena masalah
pribadi, hubungan pertemanan, relasi, dan hubungan darah merupakan hubungan yang erat
dan bahkan dapat mengalahkan rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia.

7.Kesimpulan :

kesimpulan bahwa tantangan dan penguatan nilai- nilai Pancasila dalam mempersiapkan
generasi muda untuk memasuki dunia kerja ialah ; (1) Membumikan Pancasila dengan cara
meningkatkan Pemahaman Pancasila, mengurangi eksklusivisme sosial, mengurangi
kesenjangan sosial, meningkatkan wawasan Pancasila bagi sehingga penyelenggara Negara
serta menjadikan Pancasila sebagai keteladanan dalam menghadapi perkembangan zaman,
(2) Penguatan Pancasila dalam meningkatkan Sumber daya manusia Indonesia yang unggul
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, (3) Mempertahankan eksistensi Pancasila sebagai Ideologi
Negara Indonesia. Tantangan yang dihadapi dalam proses penanaman nilai-nilai Pancasila
pada era saat ini yaitu salah satunya terletak pada peserta didik yang sudah tidak dapat
terlepas dari Handphone dan Gadjet. Mereka dengan mudah mendapatkan informasi-
informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan cara memanfaatkan
perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media
dalam penanaman dan penguatan Pancasila . Guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih
kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan Pancasila melalui media
pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yang mangajarkan nilai-nilai
Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik. (4) Pembekalan
Pancasila bagi Generasi muda, khususnya yang belum memiliki jenjang Pendidikan Tinggi
dalam memasuki dunia kerja.

8.Manfaat :

Tujuan dari artikel ini untuk mengedukasi memberikan ilmu mengenai peranan pemting
akan pancasila terhadap kehidupan khusus dalam mempersiapkan pekerjaan

C.

1. Judul : Pelajar Cerdas Antu Seks Bebas

2. Penulis : Gishella Avillia Wiguna

3. Abstrak : -

4. Pembahasan :

Apa sih seks bebas? Pasti kalian sudah sering mendengar tentang seks bebas, tapi banyak
juga dari kalian yang belum begitu paham arti sebenarnya dari seks bebas. Di sini, saya akan
membahas tentang pertanyaan yang kalian baca di awal paragraf dan saya ingin mengajak
kalian belajar lebih banyak lagi tentang seks bebas. Mulai dari pengertian, penyebab,
dampak hingga solusi untuk kita dalam menghadapi seks bebas

5. Metode Penelitian : Dipastikan literasi seperti buku,artikel,jurnal,majalah dan lain lain

6. Hasil Pembahasan :

Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan di luar ikatan pernikahan, baik suka
sama suka atau dalam dunia prostitusi. Hidup di era globalisasi seperti saat ini kita dapat
menemukan masalah-masalah kehidupan yang berujung negatif. Salah satunya

adalah perilaku seks bebas. Ini bukanlah dampak positif dari globalisasi, melainkan adalah
dampak negatif globalisasi bagi kita para remaja khususnya pelajar. Kehidupan remaja masa
kini sudah tidak bisa terkontrol lagi, terutama pergaulannya. Banyak dari kita yang bahkan di
bawah usia kita sudah mulai berperilaku layaknya mereka yang sudah dewasa. Penyebabnya
tidak lain karena pergaulan bebas di kalangan remaja.

7. Kesimpulan :

Ingatlah orangtua kita di rumah yang selalu mengharapkan kita akan menjadi seorang yang
berguna di masa depan. Ingatlah wajah kecewa mereka bila kita masuk ke dalam pergaulan
bebas. Ingatlah betapa bahagianya mereka kalau kita menjadi anak yang lebih berguna lagi
dan meraih prestasi yang dapat membanggakan mereka. Perjalanan hidup kita masih
panjang. Nikamti masa muda kita dengan bermain dan belajar bersama teman dan orangtua.
Jangan biarkan masa muda kita harus kita lewati dengan beban yang tak seharusnya kita
tanggung saat ini.

8.Manfaat :

Seputar edukasi mengenai seks bebas agar pembaca lebih berhati hati dalam bergaul serta
menjadikan ilmu baru untuk pembaca.

Anda mungkin juga menyukai