PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Dalam perjalanana sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai
Pancasila sudah pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan
bermasyarakat sejak sebelum pancasila sebagai dasar Negara dirumuskan
dalam satu system nilai. Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah dinusantara ini
mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat. Sebagai
contoh :
1. Percaya kepada Tuhan yang Toleran
2. Gotong royong
3. Musyawarah
4. Solidaritas atau kesetiakawanan social, dan sebagainya
1
1. Masalah Kesadaran Perpajakan
2. Masalah Korupsi
3. Masalah Lingkungan
2
lingkungan masih perlu ditingkatkan. Peningkatan kesadaran
lingkungan tersebut juga merupakan perhatian pendidikan Pancasila.
6. Masalah Narkoba
3
7. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan
8. Masalah Terorisme
Salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini
adalah terorisme. Asal mula dari kelompok terorisme itu sendiri tidak
begitu jelas di Indonesia. Namun, faktanya terdapat beberapa
kelompok teroris yang sudah ditangkap dan dipenjarakan berdasarkan
hukum yang berlaku. Para teroris tersebut melakukan kekerasan
kepada orang lain dengan melawan hukum dan mengatasnamakan
agama.
Dengan memperhatikan masalah tersebut, maka pendidikan
Pancasila sangat penting untuk diajarkan pada berbagai jenjang
pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. Urgensi pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi, yaitu agar mahasiswa tidak tercerabut
dari akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa memiliki pedoman
atau kaidah penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan
sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
4
b. Rumusan Masalah
1) Bagaimana system kehidupan masyarakat Indonesia di era pandemic
covid-19?
2) Apa yang menjadi factor pendorong dan factor penghambat masyarakat
Indonesia dalam melaksanakan dan mengamalkan butri-butir pancasila
pada masa Pandemi Covid-19?
3) Bagaimana proses internalisasis pengamalan butir-butir Pancasila terkait
aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah kepada warga Negara
Indonesia dalam menghadapi Pandemi Covid-19?
c. Teorisasi
1) Konsep Ideologi Pancasila
Berikut ini pengertian ideology menurut beberapa para ahli :
a. Moerdiono. Menurut Moerdiono ideologi adalah kompleksitas
pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi
seseorang untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta
menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.
b. Dr. Alfian. Ideologo adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang
menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaik-
baiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil mengatur tingkah
laku bersama dalam berbagai aspek kehidupan.
c. Notonagoro. Notonagoro berpendapat bahwa ideologi dapat ditinjau
dari dua pengertian, yaitu sebagai berikut.
Arti luas, yaitu ilmu pengetahuan mengenai cita-cita negara.
Arti sempit, yaitu cita-cita negara yang menjadi basis dari teori
dan praktik pnyelenggaran Negara
d. Sastrapratedja. Ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran
yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem
yang teratur.
e. Ramlan Surbakti. Ideologi sebagai seperangkat gagasan, ide, cita dari
sebuah masyarakat tentang kebaikan bersama yang dirumuskan dalam
bentuk tujuan yang harus dicapai dan cara-cara yang digunakan untuk
mencapai tujuan itu.
5
f. Kaelan. Kaelan mengemukakan bahwa ideologi secara umum dapat
dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-
keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis,
yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia
tertentu dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini menyangkut bidang
politik, sosial, budaya dan keagamaan.
6
menyumbang beberapa hal penting. Menurut Nurcholish, adanya
Pancasila dan UUD 1945 telah diterima oleh umat Muslim Indonesia.
7
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya
masing masing
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
8
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila ke 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaa dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
9
e. Sila ke 5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
10
d. Menurut Mack Ever, mengatakan masyarakat sebagai suatu sistem dari cara
kerja dan prosedur, otoritas dan saling bantu-membantu yang meliputi
kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial, sistem pengawasan
tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks dan selalu
berubah dari relasi sosial.
11
BAB II
Pembahasan
12
kini sangat mengandalkan teknologi digital untuk tetap menjalani kehidupan
social dan ekonomi di tengah kebijaka phisycal distancing dan PSBB.
Bagaimana virus corona Covid-19 ini bisa berdampak pada 4 sektor yaitu
kehidupan social, pekerjaan atau karier, liburan, dan dampak terhadap
ekonomi?
1. Kehidupan social
3. Liburan
13
prasmanan karena tidak adanya pengunjung. Artinya, pembelanjaan
terhadap bahan baku restoran di hotel menjadi berkurang, yang
berdampak pada perekonomian kelas bawah.
Secara spesifik, survey ini tidak menjelaskan adanya
penurunan ekonomi, melainkan menunjukkan perubahan gaya
konsumen yang mengandalkan opsi digital.
2.2 Apa yang menjadi faktor pendorong dan faktor penghambat masyarakat
Indonesia dalam melaksanakan dan mengamalkan butir-butir pancasila pada
masa Pandemi Covid-19?
Indonesia menjadi salah satu Negara didunia yang ikut terjangkit Virus
Corona baru atau Covid-19. Yang terpenting sekarang, kita harus kompak
menghadapi pandemic global ini.
Di tengah wabah kita menyaksikan tumbuhnya tunas-tunas solidaritas.
Aksi solidaritas itu tampak dalam beragam aksi kemanusiaan, mulai dari
mengalirnya dukungan social terhadap mereka yang menjadi korban, selain
kesungguhan pemerintah mengatasi masalah ini. Manusia membutuhkan
solidaritas kemanusiaan dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan dan
memecahkan masalah yang dihadapi sepanjang hidupnya.
14
sekaligus pengharapan. Hadirnya wabah adalah ingatan kesadarn kolektif
bahwa melakukan sekecil apapun aksi untuk mereka yang menjadi korban
dirasa relevan.
“orang yang sehat dan yang belum diketahui atau diyakini tidak terpapar Covid-
19 dalam hal ia berada disuatu kawasan yang potensi penularannya tinggi
berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia boleh tidak
mengerjakan sholat jum’at dan menggantinya dengan shalat dzuhur di tempat
kediaman, serta meninggalkan jamaah shalat lima waktu atau rawatib, tarawih,
dan id dimasjid atau tempat umum lainnya. Tentunya bagi umat islam fatwa
tersebut haruslah dijadikan pedoman dalam melaksanakan ibadah.
15
Beberapa Negara yang tingkat penyebarannya meningkat drastic
memilih menerapkan lockdown. Sementara beberapa Negara lain
memaksa penduduknya untuk mengurangi aktivitas diluar rumah. Namun
hal ini diimbangi dengan melaksanakan tes secara agresif.
16
2.3 Bagaimana proses internalisasi pengamalan butir-butir Pancasila terkait aturan-
aturan yang telah ditetapkan pemerintah kepada warga negara Indonesia
dalam menghadapi Pandemi Covid-19?
Resistensi pasti ada, tidak semua orang siap dengan perubahan, apalagi
mengubah diri sendiri. Tidak mudah mengubah kebiasaan yang biasanya
sering nongkrong, tiba-tiba diminta dirumah saja. Tingkat ketahanan mental
juga berbeda antar orang satu dengan lainnya.
17
tidak hanya berlaku karena wabah Covid-19 ini, namun untuk semua
perubahan yang harus terjadi dalam fase kehidupan seseorang.
Selanjutnya, muncul perasaan dan sikap defensive atau mempertahankan
diri dari sesuatu yang dianggap membahayakan. Bahasa sederhananya
memutarbalikkan kenyataan atau melakukan penipuan diri sendiri atau menolak
sesuatu yang tidak ia inginkan walaupun kenyataan tersebut ada.
18
BAB III
Penutup
a. Kesimpulan
19
b. Saran
Kami sebagai penulis juga merasakan hal yang sama yang merasa ada
pertentangan dengan kehendak kita sendiri. Tetapi, untuk kepentingan
bersama aturlah pola pikir kita untuk lebih peduli terhadap sesama
DAFTAR PUSTAKA
http://simpulanilmu.blogspot.com/2016/06/pengertian-ideologi-pancasila-pendapat.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/makna-pancasila/
http://sosiologis.com/butir-butir-pancasila
https://www.pelajaran.co.id/2017/03/pengertian-masyarakat-menurut-definisi-para-ahli-
terlengkap.html
https://www.kompasiana.com/1806026139/5e8f267c097f3646d32d7af2/dampak-
pendemi-covid-19-terhadap-perubahan-kehidupan-sosial-masyarakat
https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/02/100200323/berbagai-respons-rakyat-
untuk-pemerintah-terkait-penanganan-covid-19
https://m.liputan6.com/bola/read/4225707/riset-tunjukkan-gaya-hidup-orang-indonesia-
berubah-karena-virus-corona-covid-19.
20