NIM : 1804441039
KELAS : MK8A
MATA KULIAH : UAS Kewarganegaraan
DOSEN PENGAMPU : Muhammad Yusuf, M.Si.
2. Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa (bersifat Kodrati)
didasarkan pada pengakuan bahwa semua manusia sebagai mahluk Tuhan memiliki
derajat dan martabat yang sama.
a. Apakah dengan adanya Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang ITE mempersempit
kebebasan berpendapat?
Jawaban:
Dalam Ketentuan hukum di Indonesia, pengaturan mengenai kejahatan terhadap
kesusilaan melalui media elektroniksecara khusus diatur dalam Pasal 27 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016. Isi dari Pasal 27 Ayat (1) adalah
berbunyi: “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar
kesusilaan”. Dengan mengacu kepada ketentuan Pasal 27 ayat (1) UU ITE, maka
seseorang yang mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, dengan unsur sengaja dan tanpa hak
adalah dikateorikan telah melakukan perbuatan pidana dan kepadanya dapat
dimintakan pertanggungjawaban pidana menurut hukum pidana. Ketentuan Pasal
27 ayat (1) sangat terkait dengan perlindungan data pribadi yang merupakan salah
satu bagian dari hak pribadi (privacy rights) seseorang, Pasal terebut dibentuk
oleh pembentuk undang-undang dengan maksud untuk memberikan perlindungan
terhadap tindakan-tindakan asusila atau ontruchte handelingen dan terhadap
perilakuperilaku baik dalam bentuk kata-kata maupun dalam bentuk perbuatan-
perbuatan yang menyinggung rasa susila.
Namun beberapa pasal UU ITE memiliki multitafsir antara lain Pasal 27 ayat (1)
terkait kesusilaan; Pasal 27 ayat (3) terkait penghinaan dan pencemaran nama
baik; Pasal 28 ayat (2) terkait ujaran kebencian dan SARA serta Pasal 29 terkait
tindakan menakutnakuti pada media elektronik. Keberadaan pasal-pasal
multitafsir telah menghambat tercapainya tujuan hukum dari UU ITE. Pasal
multitafsir telah menimbulkan ketidakpastian hukum karena beragamnya putusan
hakim atas kasus yang sama. UU ITE juga menjadi kurang bermanfaat karena
menimbulkan rasa takut pada masyarakat untuk berpendapat. Selain itu UU ITE
cenderung tidak adil karena menimbulkan kesewenang-wenangan dari aparat
penegak hukum dan pihak yang ingin memanfaatkan keadaan.
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/325690172_Analisis_Yuridis_
Pasal_27_Ayat_1_Undang-
Undang_Nomor_19_Tahun_2016_Tentang_Perubahan_Atas_Undang-
Undang_Nomor_11_Tahun_2008_Tentang_Informasi_Dan_Transaksi_
Elektronik
https://berkas.dpr.go.id/sipinter/files/sipinter-2476-307-
20210722101750.pdf
https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/users/4761/UU%2019%20T
ahun%202016.pdf
b. Uraikanlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dilindungi hak usahanya oleh
UUD 1945 Pasal 33 dan UU N0. 20 tahun 2008!
Jawaban:
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu
memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas
kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan
peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus
memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan
seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha
ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan peranan Usaha Besar dan Badan Usaha Milik
Negara. Dengan mempertimbangkan hal-hal seperti tersebut di atas, dan untuk
memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam upaya meningkatkan
kemampuan dan kualitas usahanya, keberpihakan untuk lebih memberikan
perlindungan dan kepastian usaha serta untuk menjadi panduan bagi Pemerintah,
Dunia Usaha dan Masyarakat .
Sumber:
https://ppid.unud.ac.id/img/admin/page_attc/a16a3dba809cb5346a0cbf2
c0073cd6d.pdf
https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?option=com_content&vi
ew=article&id=1991:rpp-tentang-pelaksanaan-uu-no-20-tahun-2008-
tentang-usaha-mikro-kecil-dan-menengah&catid=268&Itemid=73
3. Ciri-ciri Negara Hukum menurut Frederich Julius Stahl yaitu menghormati hak
asasi manusia, adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan, pemerintahan
berdasarkan peraturan-peraturan dan peradilan administrasi yang tertata rapih.
a. Uraikan parameter keberhasilan Indonesia sebagai Negara Hukum dalam UUD
1945 Pasal 27 ayat 1!
Jawaban:
Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal ini menjelaskan bahwa
yang termasuk warga negara atau mereka tinggal di wilayah negara indonesia
wajib menjunjung tinggi hukum serta pemerintahan yang berlaku di wilayah
negara indonesia. Sehingga parameter keberhasilan yang dapat digunakan antara
lain: seperti tidak main hakim sendiri, melaporkan tindak kejahatan kepada pihak
berwajib, menghormati pemimpin, baik itu pemimpin negara maupun daerah
wilayah.
Sumber:
https://lsc.bphn.go.id/konsultasiView?id=308
https://yuksinau.co.id/pasal-27-ayat-1/
(2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda
paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan aturan baru terkait hukuman pidana bagi
koruptor, yang tertuang dalam Peraturan MA (Perma) Nomor 1 Tahun 2020.
Perma tersebut akan menjadi panduan bagi para hakim dalam menjatuhkan
lamanya pidana penjara bagi terdakwa kasus korupsi.
Simulasi hukuman berdasarkan Perma 1/2020 itu:
Penjara Seumur Hidup atau penjara 16 tahun hingga 20 tahun: terdakwa
korupsi Rp 100 miliar lebih, kesalahan tinggi, dampak tinggi dan keuntungan
terdakwa tinggi.
Penjara 13 tahun hingga 16 tahun penjara: terdakwa korupsi Rp 100 miliar
lebih, kesalahan sedang dampak sedang dan keuntungan terdakwa sedang
Penjara 10 tahun-13 tahun penjara: terdakwa korupsi Rp miliar lebih,
kesalahan ringan, dampak ringan dan keuntungan terdakwa ringan
Penjara 13 tahun hingga 16 tahun penjara: terdakwa korupsi Rp 25 miliar-Rp
100 miliar, kesalahan tinggi, dampak tinggi dan keuntungan terdakwa tinggi.
Penjara 10 tahun-13 tahun penjara: terdakwa korupsi Rp 25 miliar-Rp 100
miliar, kesalahan sedang dampak sedang dan keuntungan terdakwa sedang
Penjara 8-10 tahun penjara: terdakwa korupsi Rp 25 miliar-Rp 100 miliar,
kesalahan ringan, dampak ringan dan keuntungan terdakwa ringan.
Sumber:
https://indonesiabaik.id/infografis/jerat-hukuman-baru-bagi-koruptor
https://lsc.bphn.go.id/uploads/919381_leaflet_6.pdf
https://nu.or.id/internasional/hukuman-berat-bagi-koruptor-di-sejumlah-
negara-bagaimana-di-indonesia-sP55y
4. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai Negara kepulauan dengan kehidupan yang beragam
a. Bagaimana implementasi kepulauan Indonesia sebagai kesatuan politik?
Jawaban:
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik,berarti :
Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuanmatra
seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicaradalam
berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagaiagama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harusmerupakan satu kesatuan
bangsa yang bulat dalam arti yang seluas luasnya.
Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu,
senasibsepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai
tekaddalam mencapai cita-cita bangsa.
Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa
dannegara yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa
menujutujuannya.Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara
merupakan satukesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila
dan UndangUndang Dasar 1945.
Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistemhukum
dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yangmengabdi kepada
kepentingan nasional.
Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lainikut
menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebasaktif serta
diabdikan pada kepentingan nasional.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara, yaitu:
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang,seperti
UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU
PemilihanPresiden.Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum
danmementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan
presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan
prinsipdemokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan
dankesatuan bangsa.
Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesiaharus
sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesiaharus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara,tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yangdapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturandaerah
(perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlakusecara nasional.
Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme
untukmempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg
berbeda,sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional danmemperkuat
korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayahIndonesia terutama pulau-
pulau terluar dan pulau kosong.
Sumber:
https://osf.io/87ryz/download/?format=pdf
Sumber:
https://www.uii.ac.id/tantangan-dan-peluangdi-era-revolusi-industri-4-0/
https://kalteng.antaranews.com/berita/498790/pentingnya-wawasan-
kebangsaan-menghadapi-tantangan-di-era-digital