Anda di halaman 1dari 12

AKHMAD NURUL FALAKH

1510503004
TEKNIK SIPIL / 01
 Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam
pengembangan ilmu dan teknologi, Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Tekhnologi yang tidak dibarengi dengan dasar-
dasar Pancasila yang kuat justru akan menjadi aspek
penghancur bangsa, terutama dari segi moralitas dan mentalitas.

 Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang.


Dalam proses perbaikan dari segala segi kehidupan, baik dalam
segi sosial, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi
serta budaya. landasan ideologi bangsa kita (Pancasila) bahwa
mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Tercantum
dalam sila kedua yang berbunyi ”Kemanusiaan yang adil dan
beradab”. Perkembangan dan kemajuan IPTEK seharusnya
diwujudkan untuk keadilan dan kehidupan yang beradab serta
bermoral. Di sinilah betapa pentingnya landasan Pancasila yang
kental dalam setiap hati nurani anak bangsa Indonesia agar tidak
akan timbul penyalahgunaan perkembangan dan kemajuan
IPTEK dalam kehidupan masyarakat.
 Sistem Etika Pembangunan dalam Pancasila

 Sila-sila pancasila menunjukkan sistem etika dalam


pembangunan IPTEK :

 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu


pengetahuan, menciptakan, perimbangan antara rasional dan
irrasional antara akal, rasa dan kehendak. Sila pertama
menempatkan menusia di alam semesta bukan sebagai sentral
melainkan sebagai bagian yang sistematika dari alam yang
diolahnya.

 Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-


dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek
haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya
manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu,
pembangunan iptek harus berdasarkan kepada usaha-usaha
mencapai kesejahteraan umat manusia.
 Sila persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa
Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari
sumbangan IPTEK, dengan IPTEK persatuan dan kesatuan
bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan
pesahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin karena
tidak lepas dari faktor kemajuan iptek.

 Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam


permusyawaratan perwakilan, mendasari pengembangan iptek
secara demokratis. Artinya, setiap ilmuwan haruslah memiliki
kebebasan untuk mengembangkan iptek. Selain itu dalam
pengembangan iptek setiap ilmuwan juga harus menghormati
dan menghargai kebebasan orang lain dan harus memilki sikap
yang tebuka artinya terbuka untuk dikritik/dikajiulang maupun
dibandingkan dengan penemuan teori lainnya.
 Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
mengimplementasikan pengembangan iptek haruslah menjaga
keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu
keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya
sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia
lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta
manusia dengan alam lingkungannya. (T. Jacob, 1986).
 Hubungan Antara Pancasila dan Perkembangan IPTEK

 Kemajuan dan perkembangan IPTEK sangat diperlukan dalam


upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia serta menjawab segala tantangan zaman.
Dengan penguasaan IPTEK kita dapat tetap menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan sila ketiga yang
berbunyi Persatuan Indonesia.

 IPTEK dan Pancasila antara satu dengan yang lain memiliki


hubungan yang kohesif. IPTEK diperlukan dalam pengamalan
Pancasila, yaitu sila ketiga dalam menjaga persatuan Indonesia.
Di lain sisi, kita juga harus tetap menggunakan dasar-dasar nilai
Pancasila sebagai pedoman dalam mengembangkan Ilmu
Pengetahuan dan Tekhnologi agar kita tidak terjebak dan tepat
sasaran dalam mencapai tujuan bangsa.
 Masalah nilai dalam IPTEK:

 a. Keserbamajemukan ilmu pengetahuan dan persoalannya

 b. Dimensi moral dalam pengembangan dan penerapan ilmu


pengetahuan

 Permasalahan pengembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi :
 Keterbatasan ilmu pengetahuan itu menghadapi masalah-
masalah yang menyangkut hidup serta pribadi manusia
 Akibat teknologi pada perilaku manusia :

1. Penemuan teknologi yang mengatur perilaku ini menyebabkan


kemampuan perilaku seseorang diubah dengan operasi dan
manipulasi syaraf otak melalui ”psychosurgery’s infuse” kimiawi,
obat bius tertentu. Electrical stimulation mampu merangsang
secara baru bagian-bagian penting, sehingga kelakuan bisa
diatur dan disusun. Kalau begitu kebebasan bertindak manusia
sebagai suatu nilai diambang kemusnahan.
2. Makin dipacunya penyelidikan dan pemahaman mendalam
tentang kelakuan manusia, memungkinkan adanya lubang
manipulasi, entah melalui iklan atau media lain.

3. Pemahaman “njlimet” tingkah laku manusia demi tujuan


ekonomis, rayuan untuk menghirup kebutuhan baru sehingga
bisa mendapat untung lebih banyak, menyebabkan penggunaan
media (radio, TV) untuk mengatur kelakuan manusia.
4. Behaviour control memunculkan masalah etis bila kelakuan
seseorang dikontrol oleh teknologi dan bukan oleh si subjek itu
sendiri. Konflik muncul justru karena si pengatur memperbudak
orang yang dikendalikan, kebebasan bertindak si kontrol dan
diarahkan menurut kehendak si pengontrol

5. Akibat teknologi pada eksistensi manusia dilontarkan oleh


Schumacher. Bagi Schumacher eksistensi sejati manusia
adalah bahwa manusia menjadi manusia justru karena ia
bekerja. Pekerjaan bernilai tinggi bagi manusia, ia adalah ciri
eksistensial manusia, ciri kodrat kemanusiaannya. Pemakaian
teknologi modern condong mengasingkan manusia dari
eksistensinya sebagai pekerja, sebab di sana manusia tidak
mengalami kepuasan dalam bekerja. Pekerjaan tangan dan
otak manusia diganti dengan tenaga-tenaga mesin, hilanglah
kepuasan dan kreativitas manusia (T. Yacob, 1993).
 C. Beberapa pokok nilai yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

a. Rumusan hak azasi merupakan sarana hukum untuk menjamin


penghormatan terhadap manusia. Individu- individu perlu
dilindungi dari pengaruh penindasan ilmu pengetahuan.

b. Keadilan dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi sebagai hal


yang mutlak. Perkembangan teknologi sudah membawa akibat
konsentrasi kekuatan ekonomi maupun politik. Pelaksanaan
keadilan harus memberi pada setiap individu kesempatan yang
sama untuk menggunakan hak-haknya.

c. Soal lingkungan hidup. Tidak ada seorang pun berhak


menguras/mengeksploitasi sumber-sumber alam dan
manusiawi tanpa memperhatikan akibat-akibatnya pada seluruh
masyarakat. Ekologi mengajarkan bahwa ada kaitan erat antara
benda yang satu dengan benda yang lain di alam ini.
d. Nilai manusia sebagai pribadi. Dalam dunia yang dikuasai
teknik, harga manusia dinilai dari tempatnya sebagai salah satu
instrumen sistem administrasi kantor tertentu. Akibatnya
manusia dinilai bukan sebagai pribadi tapi lebih dari sudut
kegunaannya atau hanya dilihat sejauh ada manfaat praktisnya
bagi suatu sistem. Nilai sebagai pribadi berdasar hubungan
sosialnya, dasar kerohanian dan penghayatan hidup sebagai
manusia dikesampingkan. Bila pengembangan ilmu dan
teknologi mau manusiawi, perhatian pada nilai manusia sebagai
pribadi tidak boleh kalah oleh mesin. Hal ini penting karena
sistem teknokrasi cenderung dehumanisasi ( T. Yacob, 1993).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai