Anda di halaman 1dari 8

Pancasila sebagai paradigma ilmu pengetahuan

Pendahuluan
Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang dirumuskan oleh
para pendiri bangsa. Hal ini tertuang dalam alinea keempat Undang –
Undang Dasar tahun 1945. Nilai- nilai dari Pancasila berasal dari akar
budaya bangsa Indonesia yang luhur. Sebagai suatu dasar Negara maka
Pancasila senantiasa dijadikan landasan dalam pengaturan kehidupan
bernegara, yang berarti bahwa segala macam peraturan perundang-
undangan dan kebijakan yang diambil oleh para penyelenggara Negara
tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Sedangkan paradigma,
berkembang dalam ilmu pengetahuan terutama dalam ilmu filsafat.
Paradigma memiliki persamaan kata yakni sudut pandang, tolok ukur,
dan kerangka pikiran yang mana di jadikan dasar untuk memecahkan
suatu masalah.
Suatu asumsi – asumsi dasar dan asumsi – asumsi teoretis yang
umum, sehingga merupakan suatu sumber hukum – hukum, metode,
serta penerapan, dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat
menentukan sifat, ciri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.
Paradigma mengandung sudut pandang yang menjelaskan sekaligus
menjawab suatu permasalahan dalam ilmu pengetahuan.

Pembahasan
- Pengertian Paradigma
Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu
pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, orang yang pertama kali
mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu
tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah
pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi
pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.
Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang
harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut.
Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan
tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab
suatu masalah dalam ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama
makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi
pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi.
Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka
pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur,
parameter, arah dan tujuan.
Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai
kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah
kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan
penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.

- Perkembangan IPTEK
Sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena
manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin
hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Kemajuan teknologi
adalah sesuatu yang tidak dihindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai
cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik
yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-
formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser
posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan
aktifitas manusia. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidak dapat dipungkiri.

Pengembangan dan penerapan IPTEK harus sejauh mungkin memenuhi


kriteria ketepatgunaan, yakni :
a. Segi teknis dapat dilaksanakan
b. Segi sosial akseptable
c. Secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan, dan
d. Secara ekologi tidak menurunkan kualitas hidup

Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangan IPTEK


Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun
justru bersifat reformatif, dinamis, dan antisipatif. Dengan demikian
Pancasilan mampu menyesuaikan dengan perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yaitu dengan
tetap memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat. Kemampuan ini
sesungguhnya tidak berarti Pancasila itu dapat mengubah nilai-nilai
dasar yang terkandung, tetapi lebih menekan pada kemampuan dalam
mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitas nyata dalam pemecahan
masalah yang terjadi (inovasi teknologi canggih).

- Dengan memasuki kawasan IPTEK yang diletakan diatas Pancasila


sebagai paradigmanya, perlu dipahami dasar dan arah peranannya,
yaitu :
a. Aspek ontologi
Bahwa hakekat IPTEK merupakan aktivitas manusia yang tidak
mengenal titik henti dalam upayanya untuk mencari dan menentukan
kebenaran dan kenyataan. Ilmu Pengetahuan harus dipandang secara
utuh, dalam dimensinya sebagai :
1. Sebagai masyarakat, menunjukkan adanya suatu academic
community yang dalam hidup keseharian para warganya untuk terus
menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Sebagai proses, menggambarkan suatu aktivitas masyarakat
ilmiah yang melalui abstraksi, spekulasi, imajinasi, refleksi, observasi,
eksperimentasi, komparasi dan eksplorasi mencari dan menemukan
kebenaran dan kenyataan.
3. Sebagai produk, adalah hasil yang diperoleh melalui proses, yang
berwujud karya – karya ilmiah beserta implikasinya yang berwujud fisik
ataupun non-fisik.

b. Aspek Epistemologi, bahwa pancasila dengan nilai–nilai yang


terkandung didalamnya dijadikan metode berpikir.
c. Aspek Askiologi, dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung
didalam pancasila sebagai metode berpikir, maka kemanfaatan dan
efek pengembangan ilmu pengetahuan secara negatif tidak
bertentangan dengan ideal dari pancasila dan secara positif mendukung
atau mewujudkan nilai-nilai ideal pancasila.

- PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN DALAM


SUDUT PANDANG IPTEK
Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun
justru bersifat reformatif, dinamis, dan antisipatif. Dengan demikian
Pancasilan mampu menyesuaikan dengan perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yaitu dengan
tetap memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat. Kemampuan ini
sesungguhnya tidak berarti Pancasila itu dapat mengubah nilai-nilai
dasar yang terkandung, tetapi lebih menekan pada kemampuan dalam
mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitas nyata dalam pemecahan
masalah yang terjadi (inovasi teknologi canggih).
Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan
suatu hasil kreativitas rohani manusia. Unsur rohani (jiwa) manusia
meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak. Akal merupakan potensi
rohaniah manusia dalam hubungannya dengan intelektualitas, rasa
dalam bidang estetis, dan kehendak dalam bidang moral (etika).
Tujuan yang esensial dari Iptek adalah demi kesejahteraan umat
manusia, sehingga Iptek pada hakekatnya tidak bebas nilai namun
terikat oleh nilai. Pengembangan Iptek sebagai hasil budaya manusia
harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan Kemanusiaan yang adil
dan beradab.
Sila-sila pancasila yang harus menjadi sistem etika dalam
pengembangan IPTEK, yaitu
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengkomplementasikan ilmu
pengetahuan, mencipta, keseimbangan antara rasional dan irasional,
antara akal, rasa dan kehendak. Berdasarkan sila ini Iptek tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan dan diciptakan tetapi juga
dipertimbangkan maksud dan akibatnya apakah merugikan manusia
dengan sekitarnya.

2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar


moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan Iptek harus bersifat
beradab. Iptek adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan
bermoral.

3. Sila Persatuan Indonesia, mengkomplementasikan universalia dan


internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila yang lain.
Pengembangan Iptek hendaknya dapat mengembangkan rasa
nasionalisme, kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian
dari umat manusia di dunia.

4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan mendasari pengembangan Iptek secara
demokratis. Artinya setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk
mengembangkan Iptek juga harus menghormati dan menghargai
kebebasan orang lain dan harus memiliki sikap yang terbuka untuk
dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan penemuan ilmuwan
lainnya.

5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,


mengkomplementasikan pengembangan Iptek haruslah menjaga
keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu
keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri,
manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lainnya, manusia
dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam
lingkungannya.

Penutup
Pemahaman pancasila melalui kelima silanya secara universal dapat
masuk kedalam tatanan pembangunan Indonesia melalui
perkembangan IPTEK. Pentingnya keselerasan diantara keduanya
menjanjikan hubungan yang harmonis dalam membangun sebuah
negara yang dicita-citakan. Namun, pada kenyataanya sangat sulit
untuk menyeimbangkan keduanya, karena masyarakat Indonesia
adalah masyarakat yang plural, tidak jarang di antara masyarakat
tersebut tidak memiliki etika dalam menggunakan teknologi. Hal
tersebut sangat tergantung kepada tingkah laku manusia. Tidak setiap
tingkah laku itu memberikan jaminan. Hanya tingkah laku tertentu saja
yang dapat menjamin, yaitu tingkah laku yang bertanggung jawab.
Artinya, yang berdasarkan pada prinsip keadilan, yakni melakukan
perbuatan sebagai kewajiban atas hak yang layak bagi seseorang
menurut posisi, fungsi dan keberadaannya.
Pancasila sebagai paradigma mempunyai kaitan yang erat dengan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena Pancasila
mempunyai peran yang sangat penting dalam berbagai bidang seperti
dalam bidang ilmu pengetahuan, perkembangan ilmu pengetahuan,
kehidupan nasional, dan juga pengembangan identitas nasional
Pancasila sebagai paradigma mampu menjadikan warga negaranya
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Maksudnya pancasila
sebagai paradigm dapat dipergunakan sebagai acuan setiap
warganegara utamanya para penyelenggara negara dan pemerintahan
dalam menentukan kebijakan, melaksanakan kegiatan dan mengadakan
evaluasi hasilnya serta dalam menghadapi berbagai dinamika
perubahan. Paradigma Kehidupan Bangsa Indonesia ini akan
dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk yang lebih rinci sehingga akan
memudahkan bagi imple- mentasinya.

Daftar pustaka
http://julianayuri27.blogspot.co.id/2015/09/makalah-pancasila-
sebagai-paradigma.html
https://prezi.com/zua-jg35xeey/pancasila-sebagai-paradigma-
pengembangan-ilmu-pengetahuan-da/
http://rahasiaobatcantik.blogspot.co.id/2017/04/makalah-pancasila-
sebagai-paradigma.html
http://worosaraswati1904.blogspot.co.id/2015/11/pancasila-sebagai-
paradigma.html

Anda mungkin juga menyukai