1. Uraikan 3 (tiga) konsep yang menjadi pokok dasar landasan Ilmu Pengetahuan!
Secara nyata dan khas adalah sesuatu aktivitas manusiawi, yakni perbuatan
melakukan sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Ilmu tidak hanya satu aktivitas saja,
melainkan suatu rangkaian aktivitas sehingga merupakan suatu proses. Ragkaian aktivitas itu
bersifat rasional, kognitif, dan teologis. Aktivitas rasional berarti kegiatan yang
mempergunakan kemampuan fikiran untuk menalar, yang berbeda dengan aktivitas
berdasarkan perasaan atau naluri. Berpangkal pada hasrat kaingin-tahuan dan kebutuhan
intelektualnya, manusia melakukan rangkaian pemikiran dan kegiatan rasional yang
selanjutnya melahirkan ilmu. Ciri penentu yang kedua dari kegiatan yang merupakan ilmu
ialah sifat kognitif, bertalian dengan hal mengetahui dan pengetahuan. Pada dasarnya ilmu
merupakan sebuah proses yang bersifat kognitif, yang merupakan suatu rangkaian aktivitas
yang mencakup antara lain: pengenalan, pencerapan, pengkonsepsian, dan penalaran yang
pada akhirnya manusia memperoleh sesuatu tentang suatu hal. Ilmu pengetahuan juga
bercorak teologis, yakni mengarah pada tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Sebagai mana disebut diatas bahwa ilmu pengetahuan sebagai proses merupakan
suatu rangkaian aktivitas yang di sebut penelitian. Penelitian sebagai rangkaian aktivitas tentu
saja mengandung prosedur tertentu, yakni serangkaian cara dan langkah dengan suatu pla
tertentu, yang dalam istilah keilmuan disebut metode, yaitu metode ilmiah yang mencakup
berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata langkah, serta cara tekhnis untuk memperoleh
pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang ada.
Menurut pemaparan diatas, pengertian ilmu yang pertama ialah proses yang
merupakan penelitian ilmiah,dan pengertian yang kedua ialah merupakan prosedur yang
mewujudkan metode ilmiah. Dari proses dan prosedur itu pada akhirnya keluar produk yang
berupa pengetahuan ilmiah (scientific knowledge).
2. Uraikan konsep pancasila sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi!
Ilmu pengetahuan harus tetap menjaga keseimbangan antara rasional dan irasional,
keseimbangan antara akal, rasa, dan kehendak. Sila pertama menempatkan manusia di alam
semesta bukan sebagai pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam semesta
yang diolahnya.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani masing-
masing, dengan memperlakukan sesuatu hal dengan sebagaimana semestinya.
Nilai persatuan Indonesia memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia akan rasa
nasionalisme bangsa Indonesia. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi harus dapat
dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Nilai kerakyatan mendasari pengembangan ilmu pengetahuan dan secara demokratis, yang
artinya setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan tetapi juga harus saling menghormati dan menghargai kebebasan orang lain.
3. Uraikan dampak postif dan dampak negatif dari perubahan Ilmu Pengetahuan dan
tekhnologi bagi kehidupan ummat manusia!
Dampak positif :
Memudahkan pekerjaan.
Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh satu orang menjadi lebih efektif dan efisien.
Sistem pembelajaran dapat dilakukan secara online tanpa harus melakukan tatap
muka.
Dampak negatif :
Masuknya budaya luar yang tidak mudah untuk diterima oleh anak di Indonesia.
Penggunaan gadget yang berlebihan dan akhirnya dapat merusak perkembangan otak
pada anak.
Harus memberikan landasan teorik dan normatif bagi penguasa dan pengembangan
iptek dan menetapkan tujuannya
Memiliki nilai interistik tujuan iptek yang senantiasa dilandasi oleh nilai mental
kepribadian dan moral manusia. Nilai-nilai kualitatif dan normati secara kategoris
harus terkandung dalam ajaran filsafat. Kualitas dan identitas nilai mental dan
kepribadian manusia senantiasa berhubungan dengan nilai filsafat atau agama.
5. Uraikan bagaimana konteks relasi antara Ipteks, nilai budaya dan nilai agama!
Pertama, iptek yang gayut dengan nilai budaya dan agama sehingga pengembangan
iptek harus senantiasa didasarkan atas sikap human-religius. Kedua, iptek yang lepas sama
sekali dari norma budaya dan agama sehingga terjadi sekularisasi yang berakibat pada
kemajuan iptek tanpa dikawal dan diwarnai nilai human-religius. Hal ini terjadi karena
sekelompok ilmuwan yang meyakini bahwa iptek memilikihukumhukum sendiri yang lepas
dan tidak perlu diintervensi nilainilai dari luar. Ketiga, iptek yang menempatkan nilai agama
dan budaya sebagai mitra dialog disaat diperlukan. Dalam hal ini, ada sebagian ilmuwan yang
beranggapan bahwa iptek memangmemiliki hukum tersendiri (faktor internal), tetapi di pihak
lain diperlukan faktor eksternal (budaya, ideologi, dan agama) untuk bertukar pikiran,
meskipun tidak dalam arti saling bergantung secara ketat.
Seiring dengan kemajuan iptek nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa
Indonesia menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini
membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus
ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Dampak
negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan iptek yang didominasi negaranegara barat
dengan politik global ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehiduapan bangsa Indonesia,
seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan.
7. Uraikan bagaimana implementasi 5 (lima) nilai dasar Pancasila dalam pengembangan Iptek
di Indonesia!
Sila ini menekankan bahwa pengembangan iptek dimaknai berbagai bentuk syukur
pemberian akal oleh Yang Maha Esa. Sehingga dalam proses pengembangan iptek tidak di
buat untuk mencederai keyakinan umat beragama.
Sila ini menekankan bahwa dalam pengembangan iptek harus dengan caracara yang berperi
kemanusiaandan tidak merugikan manusia individual maupun umat manusiayang sekarang
maupun yang akan datang agar bisa mensejahtrakan manusia.
Sila ini mengingatkan agar pengembangan iptek ditujukan untuk seluruh tanah air dan bangsa
secara merata. Selaii itu, sila ini juga memberikan kesadaran bahwa rasa nasionalisme bangsa
Indonesia dapat meningkat dengan adanya kemajuan iptek.
Sila ini menekankan agar membuka kesempatan yang sama bagi semua warga untuk dapat
mengembangkan iptek dan merasakan hasilnya sesuai kemampuan dan keperluan masing-
masing sehingga tidak terjadi monopoli iptek
Sila ini menekankan bahwa dalam pengembangan iptek harus di dasarkan pada
keseimbangan dan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan