Anda di halaman 1dari 8

PANCASILA SEBAGAI DASAR

PENGEMBANGAN ILMU

Dibuat untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Pancasila
Dosen Pengampu : Basariah, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh :
1. BAIQ JAUZA IF (JIA022
2. DWINA ALFI RAMADHANI (JIA022105)
3. HUMAERA AZZURA (JIA022110)
4. M. ARSYIL ADANI (JIA022119)
5. NUR WAFDA (JIA022124)
6. TIA APRIANI (JIA022

KELAS ITP 3
SEMESTER 1 (SATU)
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN dan AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2022
BAB I
PENDAHULUAN

Pancasila memiliki kebenaran secara nasional , dapat dilihat bahwa Pancasila


merupakan suatu sistem filsafat yaitu memiliki kesatuan dari berbagai unsur yang
memiliki fungsi tersendiri, saling keterikatan dan ketergantungan namun dengan
tujuan yang sama. Sesungguhnya nilai-nilai Pancasila adalah dasar dan ideologi
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, maka dengan memaknai kembali
Pancasila itu merupakan sebuah penegasan terhadap komitmen tujuan negara
Pancasila sebagai sistem filsafat mengandung makna bahwa setiap aspek
kehidupan kebangsaan, kenegaraan dan kemasyarakatan harus didasarkan pada
nilai-nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan yang terakhir
keadilan. Dari filosofi itu maka jika dikaitkan dengan pengembangan Ilmu
Pengetahuan di Negara Indonesia seharusnya tidak boleh bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila, baik dari nilai Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, kerakyatan maupun keadilan.
Pancasila merupakan hal mendasar yang seharusnya menjadi pondasi di
dalam meniti ilmu pengetahuan dan teknologi, karena terdapat banyak nilai norma
yang akan siap menjadi pelindung kita di dalam menikmati IPTEK. Nilai nilai norma ini
akan menjadi filter atau penyaring, dan menjadi dasar untuk kita memilah dan
memilih manakah yang memang seharusnya kita ambil. Pancasila tidak pernah
membatasi kita di dalam melakukan kemajuan kemajuan yang nantinya akan
menunjang dan juga mendukung Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju. Tapi
pancasila memfasilitasi kita dengan etika etika yang nantinya akan menjadi nilai
tambahan bagi kita sendiri dan juga akan di pandang baik oleh siapa saja yang
melihatnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu


1. Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pada dasarnya konsep pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu memiliki
beberapa pemahaman yaitu
Pertama, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kedua, setiap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dikembangkan di Indonesia
harus menyertakan nilai-nilai Pancasila yang merupakan faktor internal dalam
pengembangan Ilmu dan Teknologi itu sendiri.
Ketiga, nilai nilai Pancasila berperan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi sebagai rambu rambu normative, sehingga mampu mengendalikan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak
bangsa Indonesia.
Keempat, setiap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berakar
dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia atau yang lebih dikenal dengan istilah
indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).

2. Urgensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu


kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi di sekitar kita ibarat pisau
bermata dua, di satu sisi iptek memberikan kemudahan untuk memecahkan
berbagai persoalan hidup yang dihadapi, tetapi di pihak lain dapat membunuh,
bahkan memusnahkan peradaban umat manusia. Pentingnya Pancasila sebagai
dasar pengembangan ilmu dapat ditelusuri ke dalam hal-hal sebagai berikut.
Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia
dewasa ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara
pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi
yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan
keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan
hidup berada dalam titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di
masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para
ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.
Ketiga, perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik
global ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti
spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan. Oleh
karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal
pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa
Indonesia.

B. Nilai Moral Dalam Sila Sila Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Iptek
Pancasila sebagai pandangan hidup dan filsafat bangsa, maka sudah
semestinya menjadi paradigma pengembangan iptek bagi bangsa Indonesia. Hal ini
dengan mengingat bahwa tiap tiap sila dalam Pancasila secara mendalam
terkandung nilai nilai moral yang merupakan pedoman arah bagi kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Dalam perkembangan iptek secara
global yang sudah sangat pesat dan cepat, semestinya Pancasila harus menjadi
rambu rambu atau batasan nilai moral maupun spiritual, sehingga hasil
pengembangan ipteks akan membawa kebahagiaan lahir dan batin bagi bangsa
Indonesia.

Menurut Jacob (1986, dikutip Soegito, dkk, 2003) terdapat nilai nilai moral yang
terkandung dalam sila sila Pancasila yaitu :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah mengimplementasikan Iptek dalam
perimbangan antara rasional dan irasional, antara akal, rasa dan kehendak.
Maka sesungguhnya Iptek tidak hanya memikirkan tentang apa yang ditemukan,
diciptakan dan dibuktikan tetapi juga mempertimbangkan maksud dan
akibatnya. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam harus diimbangi
dengan pelestariannya.

2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah memberikan dasar moralitas
bahwa pengembangan Iptek harus memperhatikan nilai nilai kemanusiaan yang
adil dan beradab Maka dari itu hakikat pengembangan Iptek harus didasarkan
atas tujuan menciptakan kesejahteraan bagi umat manusia. Iptek diciptakan
bukan untuk suatu kesombongan dan keserakahan melainkan bertujuan untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia.

3. Sila Persatuan Indonesia adalah mengkomplementasikan sifat universalitas dan


internasionalisme (kemanusiaan) yang berkaitan dengan sila-sila yang lainnya.
Pengembangan Iptek seharusnya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme,
kebesaran bangsa dan keluhuran bangsa Indonesia yang merupakan bagian
umat manusia di dunia.

4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/ perwakilan, menjadikan landasan pengembangan Iptek
harus dilakukan secara demokratis. Maknanya adalah setiap orang wajib
mendapatkan kebebasan yang seluas luasnya dalam mengembangkan dan
menguasai Iptek. Namun makna kebebasan bukan berarti bebas yang tanpa
batas, melainkan tetap terkait dengan norma dalam masyarakat. Etika keilmuan
juga tetap menjadi pegangan dalam pengembangan Iptek. Setiap
orang(ilmuwan) harus bersikap terbuka agar orang lain dapat kesempatan untuk
menyampaikan kritik, mengkaji ulang serta membandingkan dengan yang
lainnya sehingga hasil penembangannya bisa bermanfaat untuk orang banyak.

5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, merupakan landasan bahwa
pengembangan Iptek harus menciptakan keadilan bagi umat manusia.
Maksudnya adalah agar adil untuk diri sendiri, bagi manusia hubungannya
dengan Tuhan, bagi manusia dalam hubungannya manusia dengan manusia,
bagi manusia dalam hubungannya manusia dengan masyarakat, bangsa dan
negara serta manusia dalam hubungan dengan lingkungan alam lingkungannya.
C. Penyimpangan Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Contoh penyimpangan pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
adalah video viral aksi seorang pegawai Starbucks yang mengintip dada pengunjung
lewat CCTV menjadi sorotan publik. Hal itu menjadi perbincangan banyak orang dan
cukup menimbulkan kehawatiran di masyarakat. Pasalnya CCTV yang seharunya
menjadi pelengkap keamanan di tempat publik malah disalahgunakan oleh oknum
yang tidak bertanggung jawab.
Selain kamera CCTV, ada satu alat yang juga perlu diwaspadai oleh
masyarakat untuk disalahgunakan terkait dengan ekpolitasi tubuh melalui video,
yakni spy cam atau kamera mata-mata atau kamera pengintai. Masyarakat perlu
mewaspadai adanya spy cam di fasilitas umum semacam toilet atau di tempat lain.
Spy cam merupakan kamera yang digunakan untuk mengintai atau memata-
matai orang tanpa sepengetahuan mereka.Pakar Digital Forensik, mengatakan di luar
negeri seperti di Amerika ataupun Asia, hal ini memang sering ditemukan. Bahkan di
sana, sudah ada orang memproduksi dan kemudian dijual secara online video hasil
mata-mata tadi.
Penemuan berupa kamera di saat awal penemuannya memang menuai
banyak pujian, patut diakui karena sesungguhnya sejarah sangatlah penting
disamping fungsi tulisan sebagai sumber utama sejarah. Pengambilan gambar juga
turut memberi suasana baru jika dilihat kembali ( masa lampau ). Namun
perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadikan kamera yang dulunya
sebagai alat mengenang atau untuk hiburan disalahgunakan menjadi media pembuat
tindakan kriminal.
Bunyi sila kedua Pancasila “ Kemanusiaan yang adil dan beradab “ seakan
dipatahkan oleh sebuah teknologi buah dari penelitian yang tidak singkat waktunya.
Dicurinya privasi seseorang bukan hanya melanggar sila Pancasila namun juga
menimbulkan trauma kepada korban terlebih lagi maraknya media sosial saat ini
hingga menjadi banyak diperbincangkan masyarakat atau disebut viral.
Hal ini menjadi bukti nyata pentingnya penerapan Pancasila Sebagai Dasar
Nilai Pengembangan Ilmu dan teknologi agar tidak terjadinya penyalahgunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dapat melanggar norma-norma dalam kehidupan
sehari hari.
D.
BAB III
PENUTUP

Pancasila sebagai pengembang ilmu adalah sebuah pemikiran dan dasar


pandangan, bahwa pancasila sistem negara, yang bisa sebagai pegangan, tuntunan,
aturan, dalam mencari pengetahuan atau mengembangkan suatu pengetahuan.
Pentingya pancasila sebagai dasar nilai pengembang ilmu:

1. Mencegah warga agar tidak terjerumus pada nilai tertentu, yang bisa
menghilangkan kepribadian bangsa . Semisal westernisasi yang berkembang pesat di
Indonesia, budaya barat yang masuk, merubah sikap dan perilaku beberapa warga,
sehingga meninggalkan budaya dan nilai kepribadian bangsa, maka itu perlunya
pancasila agar tidak hilangnya kepribadian bangsa

2. Tuntunan IPTEK yang dapat menghilangkan eksitensi mahkluk hidup masa yang
akan datang. Pancasila mencegahnya agar Indonesia, memiliki moral untuk ilmuwan
dalam pengembangan IPTEK.

3. Globalisasi, IPTEK, Politik barat sangat dapat merubah Indonesia, maka perlu
Pancasila sebagai dasar pengembang ilmu agar tidak hilang kepribadian bangsa
Indonesia, seperti gotong royong, solidaritas, musyawarah.
DAFTAR PUSTAKA

Soegito, dkk (2003), Pendidikan Pancasila, Semarang: UNES Semarang Press.

AM Simanullang, dkk (2010), Penyimpangan Nilai Pancasila dalam Penyalahgunaan


Teknologi Spy Cam ( Hidden Camera), Universitas Maritim Raja Alih Haji
( UMRAH ).

Tri, Agus 2020, Mengapa Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu, Universitas
Persada Indonesia.

Nugroho, Setyadi, dkk (2020), Modul Pendidikan Pancasila di Politeknik Kesehatan


Kementrian Kesehatan RI, Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementrian Kesehatan.

Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi (cetakan pertama), 2016, Ristekdikti.

Anda mungkin juga menyukai