Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN IPTEK

Dosen Pengampu :

Windi Makmur, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

Anjelin A12123027

Sarfa A12123028

Apriska Agnes Karantiti A12123029

Noviatun Latowale A12123030

Taria Panca Nofrinin Tolah A12123031

Kathleen Aiko JC Limboki A12123032

Ummu Aliyah Amanah A12123033

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala Rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah berjudul “Pancasila Sebagai
Dasar Pengembangan Iptek” dapat tersusun hingga selesai.

Penyusunan materi ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Selain itu, tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna karena
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Karenanya, kami
menerima kritik, saran, serta masukkan yang membangun dari pembaca agar kami
dapat menyusun makalah secara lebih baik pada kesempatan berikutnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era revolusi industri 4.0, tatanan kehidupan mengacu pada dunia
industri digital, begitu halnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Revolusi industri 4.0 menuntut setiap individu berlari cepat untuk
menumbuhkembangkan kemampuan literasi teknologi, data, dan sumber daya
manusia. Ketiga hal tersebut menjadi modal dasar dalam pengembangan berbagai
kompetensi diri setiap individu. Perkembangan IPTEK yang tidak diimbangi
dengan pijakan landasan fundamental bangsa, justru akan lebih banyak
menyumbangkan pengaruh negatif dari pada positif. Penyalahgunaan IPTEK akan
mengancam eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu
diperlukan senjata untuk menangkal berbagai kemungkinan negatif perkembangan
IPTEK, salah satunya adalah Pancasila.

Pancasila adalah dasar negara atau pokok kaidah negara yang fundamental
yang tercantum pada pembukaan UUD 1945, dan sekaligus cita hukum
(rechtssidee) negara Indonesia karena bersumber pada pandangan dan falsafah
hidup yang mendalam, dimana tersimpul ciri khas sifat, dan karakter luhur bangsa
Indonesia. Pancasila sudah disepakati bersama sebagai cara pandang hidup bangsa
Indonesia (the way of life) dan sekaligus sebagai dasar negara. Secara teoritik,
cara pandang hidup bangsa Indonesia (the way of life) selalu berbasis pada nilai-
nilai yang bersifat meta yuridis, berbasis nilai-nilai dan moralitas yang disepakati
bersama.

Pancasila sebagai idiologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya,


agama Bangsa Indonesia. Sehingga nilai-nilai tadi akan mengkomodir seluruh
aktifitas kehidupan bermasyarakat, berbangsan dan bernegara. Oleh karena itu
perumusan Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia
merupakan sesuatu yang bersifat niscaya.
1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan hubungan antara Pancasila dan Pengembangan IPTEK

2. Menjelaskan dampak Pancasila terhadap perkembangan IPTEK

1.3 Tujuan

1. Memahami konsep dasar nilai Pancasila sebagai Pengembangan Ilmu

2. Memahami Pancasila sebagai sumber nilai dan moral dalam IPTEK


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Nilai Pancasila Sebagai Pengembangan Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi

Pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka-kerangka berpikir, pola acuan


berpikir atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan,
kerangka cara, dan sekaligus arah atau tujuan bagi yang menyandangnya sehingga
Pancasila menjadi kaidah penuntun dalam menjadi kaidah penuntun dalam
pembangunan hukum nasional. Artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif
menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek pembangunan
nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas
pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia terhadap Pansasila sebagai dasar
negara dan ideologi nasional (Prosiding Focus Grup Discussion Badan Pengkajian
MPR RI Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, 2017:25).

Nilai-nilai Pancasila meliputi: (I) nilai dasar (instrinsik) yaitu pokok yang
tidak terikat waktu dan tempat dan bersifat abstrak, mencakup cita-cita, tujuan dan
tatanan dasar yang telah ditetapkan oleh the faounding father’s; (II) nilai
instrumental, yaitu penjabaran nilai dasar sebagai arahan kinerja untuk waktu dan
kondisi tertentu, bersifat lebih kontekstual dan harus selalu disesuaikan dengan
tuntunan zaman mencakup kebijakan, strategi organisasi, sistem, rencana dan
program berupa peraturan perundang-undangan yang dikembangkan oleh lembaga
penyelenggara negara; dan (III) nilai praksis yaitu interaksi antara nilai
instrumental dengan situasi konkrit tempat dan situasi tertentu, bersifat dinamis
demi tegaknya nilai instrumental dan menjamin nilai dasar tetap relevan dengan
permasalahan utama yang dihadapi masyarakat sesuai dengan zamannya. Nilai
praksis merupakan perpaduan identitas dan realitas, terkandung dalam kenyataan
sehari-hari sebagai implementasi nilai-nilai Pancasila.
Dalam pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat
disampaikan pemahaman yaitu:

1. Bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dikembangkan di


Indonesia tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

2. Bahwa setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) harus


didasarkan dengan nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan.

3. Bahwa nilai-nilai Pancasila sebagai rambu normatif bagi pengembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia.

4. Bahwa setiap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) harus


berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yangebih dikenal
indelegensasi ilmu (mempribumikan ilmu)

2.2 Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan Moral dalam Pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi, di masa sekarang memang merupakan


kebutuhan tersendiri. Bagi kelompok manusia yang menginginkan kemajuan
mutlak harus memiliki dua hal tersebut. Kepemilikan IPTEK untuk memudahkan
kehidupan manusia dan mengangkat derajat manusia, oleh karena itu kepemilikan
tersebut harus diiringi dengan cara yang tepat. Realitas yang didapatkan,
kepemilikan terhadap IPTEK sering disalahgunakan, sehingga justru
mendehumanisasikan manusia itu sendiri. Hal ini justru sering dilakukan oleh para
ilmuwan dan ternokrat. Padahal apapun hasil dari IPTEK mestinya dapat
dipertanggungjawabkan akibatnya, baik pada masa lalu, masa sekarang, maupun
masa depan.
Dalam kondisi seperti di atas maka dipeukanlah suatu platform yang
mampudijadikan sebagai ruhnya dagi perkembangan IPTEK di Indonesia. Bangsa
Indonesia, dalam seluruh dimensi hidupnya termasuk di bidang IPTEK,
tergantung pada kuat tidaknya memegang ruh bangsanya, yaitu PANCASILA.

Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-sila Pancasila yang merupakan


sumber nilai, merangka berpikir dan sebagai asas moralitas bagi pembangunan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini dapat ditunjukkan dalam sila-
sila Pancasila yang merupakan sebuah sistem etika, diantaranya:

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, pada sila ini dapat mengimplementasikan ilmu
pengetahuan, yang mempertimbangkan rasional, antara akal, rasa dan kehendak.
Sehingga dapat menempatkan manusia di alam semesta bukan sebagai pusatnya
melainkan sebagaian yang sistematik dari alam yang diolahnya.

b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, pada sila ini memberikan dasar
moralitas bagi manusia dalam mengembangkan IPTEK. IPTEK adalah salah satu
perkembangan dalam budaya hidup manusia, yang pada hakekatnya bertujuan
demi kesejahteraan bersama.

c. Sila Persatuan Indonesia, memberikan rasa kesadaran akan nasionalisme dari


bangsa Indknesia akan sumbagsihnya IPTEK sehingga dapat terjalinnya rasa
terpelihara, persaudaraan dan persahabatan antar daerah dan itu semua karena
faktor kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Sila Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan, hal yang mendasar dalam pengembangan IPTEK
didasarkan atas kepentingan demokrasi, hal ini mengandung maksud bahwa setiap
negara mempunyai kewajiban dalam pengembangan IPTEK dengan menghormati
dan menghargai kebebasan orang lain dalam bersikap serta terbuka untuk
mendapatkan masukan, kritik dan saran yang membangun.
e. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan IPTEK harus
dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia. Keseimbangan
keadilan antar dirnya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan
masyarakat bangsa dan negara serta lingkungan dimana manusia itu berada.

2.3 Penegasan dan Peletakkan Pancasila sebagai Sumber Nilai dalam


Pengembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Hal yang lain menegaskan peran Pancasila sebagai sumber nilai dalam
pengembangan IPTEK adalah:

1. Bahwa pengembangan ilmu pengetahuan harus menghormati keyakinan religius


masyarakat karena bisa jadi pengembangan IPTEK tidak sesuai dengan keyakinan
religiusnya, tetapi hal tersebut tidak usah dipertentangkan karena keduanya
mempunyai logika sendiri

2. Ilmu pengetahuan ditujukan bagi pengembangan kemanusiaan dan dituntut oleh


nilai etis yang berdasarkan kemanusiaan

3. IPTEK yang merupakan menghomogenisasikan budaya sehingga dapat


mempersatukan masyarakat dan memperkokoh pembangunan dan identitas
nasional

4. Prinsip demokrasi akan menuntut bahwa penguasaan IPTEK harus merata


kesemua lapisan masyarakat karena pendidikan adalah tuntutan masyarakat

5. Kesenjangan dalam penguasaan IPTEK harus dipersempit terus menerus


sehingga semakin merata sebagai salah satu prinsip keadilan.
Hal yang lain bahwa meletakkan Pancasila sebagai landasan etika
pengembangan IPTEK dapat dirinci sebagai berikut:

1. Pengembangan IPTEK yang terlebih menyangkut manusia

2. IPTEK seharusnya meningkatkan kualitas hidup manusia, baik sekarang


maupun masa yang akan datang

3. Pengembangan IPTEK hendaknya membantu pemekaran komunitas manusia,


baik lokal, nasional, maupun global

4. IPTEK harus terbuka untuk masyarakat dan memiliki dampak langsung dalam
kondisi hidup masyarakat

5. IPTEK hendaknya membantu penciptaan masyarakat yang lebih adil.

2.4 Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Pancasila Sebagai Dasar Nilai
Pengembangan IPTEK

a. Sebagai sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan IPTEK di


Indonesia dapat ditelusuri dalam Pembukaan UUD 1945. Pada alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “Kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan hehiduoan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang Maha Esa,...
dan seterusnya”. Kata mencerdaskan kehidupan bangsa mengacu pada
pembengembangan IPTEK melalui pendidikan. Amanat dalam pembukaan UUD
1945 yang terkait dengan mencerdaskan kehidupan bangsa haruslah berdasarkan
nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esaz dan seterusnya yaitu Pancasila. Proses
mencerdaskan kehidupan bangsa yang terlepas dari nilai-nilai spiritual,
kemanusiaan, solidaritas kebangsaan, musyawarah, dan keadilan merupakan
pencerdasan terhadap amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia.

b. Sebagai sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan IPTEK


dapat ditemukan dalam sikap masyarakat yang peka terhadap isu-isu Ketuhanan
dan Kemanusiaan yang ada dibalik peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Isu
Ketuhanan misalnya perkembangan IPTEK acapkali tidak memperhatikan harkat
dan martabatnya manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yaitu dengan
tidak melibatkan peran langsung kepada masyarakat, padahal hal tersebut akan
berdampak negatif berupa kerusakan teknologi. Masyarakat lebih peka terhadap
isu-isu kemanusiaan dibalik pembangunan dan pengembangan IPTEK seperti
limbah industri yang merusak lingkungan secara langsung akan mengubah
kenyamanan hidup masyarakat.

c. Sebagai sumber politik Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan IPTEK


dapat dilihat dariberbagai kebijakan yang dilakukan oleh para penyelenggara
negara. Misalnya kebijakan yang terjadi pada jaman orde lama yang meletakkan
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan atau orientasi ilmu, antara lain pada
pidato Soekarno ketika menerima gelar Doctor Honoris Causa di UGM pada
tanggal 19 September 1951. Dalam hal ini Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara eksplisit sudah ditemukan.
Hal lain yang terjadi adalah ketika Seokarno berpidato pada Akademi
Pembangunan Nasional Indonesia, 18 Maret 1962, pidato tersebut dikaitkan
dengan Pancasila, tetapi lebih dikaitkan dengan karakter, yaitu kepercayaan yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kemudian pada zaman orde baru Presiden
Soeharto menyinggung masalah Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi ketika memberikan sambutan pada kongres
Pengetahuan Nasional IV 18 September 1986, hal itu menyebutkan bahwa
meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas tunggal organisasi
politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan IPTEK belum diungkapkan secara jelas. Pada era reformasi
Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Presiden BJ Habibie pada tanggal 1 Juni
2011. Sehingga penegasan secara politis Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan IPTEK lebih bersifat apologis karena hanya memberikan
dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih
lanjut.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila memainkan peran penting dalam membimbing dan mengarahkan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, dengan memastikan
bahwa nilai-nilai etika, moral, dan sosial dijaga dan diterapkan dalam konteks ini.
Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa, Pancasila sebagai dasar negara,
ideologi negara, dan identitas juga jati diri bangsa Indonesia haruslah dijadikan
pedoman dan acuan dalam perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Pada
saat ini dengan adanya arus globalisasi yang semakin deras dapat mempengaruhi
berbagai hal dalam aspek-aspek kehidupan yang berpotensi dapat mengikis dan
melunturkan nilai-nilai luhur yang telah dianut oleh bangsa indonesia. oleh karena
itu, dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi haruslah
beralaskan budaya dan hukum yang berlaku di Indonesia. Landasan atau etika
dalam pengembangan IPTEK haruslah menghormati keyakinan yang berbeda-
beda, haruslah mengembangkan manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan. Selain
itu dalam perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi haruslah menjadi
penghegemonisasi budaya yang di anut oleh bangsa Indonesia dan memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa serta dengan perkembangan nya dapat membantu
masyarakat dan mensejahterakan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.

3.2 Saran

Perkembangan IPTEK tidak bisa kita hindari di tengah zaman yang semakin
maju. IPTEK membawa dampak positif, dilain sisi juga membawa dampak
negatif. Dampak positifnya adalah memudahkan pekerjaan manusia. Dampak
negatifnya adalah menggunakan IPTEK untuk kejahatan, salah satunya adalah
menyalahgunakan data pribadi orang lain. Pancasila harus dijadikan sebagai dasar
pengembangan IPTEK di Indonesia. Perkembangan IPTEK di Indonesia harus
berdasarkan pada nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan. Sehingga apabila didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, IPTEK akan
digunakan untuk kebaikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pancasila+sebagai+
dasar+pengembangan+IPTEK&btnG=#d=gs_qabs&t=1698742050113&u=%23p
%3DQuoHjBN8hRQJ

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pancasila+sebagai+
dasar+pengembangan+IPTEK&btnG=#d=gs_qabs&t=1698742019727&u=%23p
%3DX6RRtDGtqX8J

Anda mungkin juga menyukai