Anda di halaman 1dari 35

Pancasila sebagai Dasar Nilai

Pengembangan Ilmu!
!
!
!
Pertemuan 13!
!
!
Rika Kartika!

Latar Belakang
•  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan
suatu hasil kreativitas rohani manusia.
•  Tujuan esensial dari Iptek adalah demi kesejahteraan umat manusia,
sehingga Iptek pada hakikatnya tidak bebas nilai namun terikat oleh
nilai.
•  Hubungan Antara Pancasila dan Perkembangan IPTEK kemajuan dan
perkembangan IPTEK sangat diperlukan dalam upaya
mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia serta
menjawab segala tantangan zaman.
•  Dengan penguasaan IPTEK kita dapat tetap menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan sila ketiga yang berbunyi
Persatuan Indonesia. Maka dari itu, IPTEK dan Pancasila antara satu
dengan yang lain memiliki hubungan yang kohesif.
•  Pengertian dasar nilai menggambarkan Pancasila suatu sumber
orientasi dan arah pengembangan ilmu. Dalam konteks
Pancasila sebagai dasar nilai mengandung dimensi ontologis,
epistemologis dan aksiologis.
•  Pengembangan ilmu selalu dihadapkan pada persoalan
ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Ketiga kata di atas mempunya pengertian yang berbeda dalam
penjabarannya.
Saat manusia pertama kali lahir ke bumi, hal pertama yang
diketahui lewat Panca inderanya adalah sebuah Pengetahuan.
Jadi pengetahuan (knowledge) adalah segala sesuatu yang
dicerna dilihat di dengar oleh panca indera manusia.
Mata- telinga- Hidung- tangan yang mendapatkan respon adalah
pengetahuan pertama bagi manusia.
Pengertian Ilmu
•  Ilmu adalah Pengetahuan yang sudah dikelompokkan,
disistematisasi, dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan
suatu kebenaran objektif serta sudah diuji kebenarannya secara
ilmiah.
•  Ilmu bukan sekedar knowledge, tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan
dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang
diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Sifat Ilmu Pengetahuan (Science)
•  Dapat diuji kebenarannya
•  Teratur
•  Bersifat khas atau khusus dalam arti mempunyai
metodologi,obyek, sistematika dan teori sendiri. bersifat empiris
(hasil dari panca indera atau percobaan)
•  Sistematis, Objektif, Analitis, dan verifikatif.
Dari pengembangan Ilmu pengetahuan lahirlah Tekhnologi.
•  Ilmu Pengetahuan (Science) adalah:
Yang dapat diuji (hasil dari pengamatan sesungguhnya)
kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem dengan
kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan
semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut dapat
boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori
Menurut KBBI, sains adalah: “Ilmu yang teratur (sistemik) yang
dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya, berdasarkan
kebenaran atau kenyataan semata.
Ontologi

•  Selalu menyangkut problematika tentang keberadaan (eksistensi)

•  a) Aspek kuantitas : Apakah yang ada itu tunggal, dual atau plural (monisme,
dualisme, pluralisme )

•  b) Aspek kualitas (mutu, sifat) : bagaimana batasan, sifat, mutu dari sesuatu
(mekanisme, teleologisme, vitalisme dan organisme). Pengalaman ontologis
dapat memberikan landasan bagi penyusunan asumsi, dasar-dasar teoritis,
dan membantu terciptanya komunikasi interdisipliner dan multidisipliner.

•  Membantu pemetaan masalah, kenyataan, batas-batas ilmu dan


kemungkinan kombinasi antar ilmu. Misal masalah krisis moneter, tidak dapat
hanya ditangani oleh ilmu ekonomi saja. Ontologi menyadarkan bahwa ada
kenyataan lain yang tidak mampu dijangkau oleh ilmu ekonomi, maka perlu
bantuan ilmu lain seperti politik, sosiologi.
Epistemologi

•  Selalu menyangkut problematika tentang sumber pengetahuan, sumber


kebenaran, cara memperoleh kebenaran, kriteria kebenaran, proses, sarana,
dasar-dasar kebenaran, sistem, prosedur, strategi. Pengalaman epistemologis
dapat memberikan sumbangan bagi kita :

•  a) sarana legitimasi bagi ilmu/menentukan keabsahan disiplin ilmu tertentu

•  b) memberi kerangka acuan metodologis pengembangan ilmu

•  c) mengembangkan ketrampilan proses

•  d) mengembangkan daya kreatif dan inovatif.


Aksilogi

•  Selalu berkaitan dengan problematika pertimbangan nilai (etis, moral, religius)


dalam setiap penemuan, penerapan atau pengembangan ilmu.

•  Pengalaman aksiologis dapat memberikan dasar dan arah pengembangan


ilmu, mengembangkan etos keilmuan seorang profesional dan ilmuwan
(Iriyanto Widisuseno, 2009).

•  Landasan pengembangan ilmu secara imperative mengacu ketiga pilar


filosofis keilmuan tersebut yang bersifat integratif dan prerequisite.
Teknologi
•  Teknologi adalah transformasi (perubahan bentuk) dari alam,
teknologi adalah realitas/kenyataan yang diperoleh dari dunia
ide, teknologi dalam makna subjektif adalah keselurahan
peralatan dan prosedur yang disempurnakan, sampai
pernyataan bahwa teknologi adalah segala hal dan segala hal
adalah teknologi. 
•  teknologi berasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno
techne berarti seni kerajianan. Dari kata techne kemudian
lahirlah perkataan technikos yang berarti seseorang yang
memiliki keterampilan tertentu.
•  IPTEK akan dijumpai pada setiap kebudayaan masyarakat dari
tingkatan sederhana, primitive sampai ke masyarakat maju,
•  Fungsi utama Iptek adalah sarana bagi kehidupan manusia
untuk membantu manusia agar aktivitas kehidupannya menjadi
lebih mudah, lancar, efektif dan efisien.
•  Iptek berkaitan dengan usaha manusia untuk menciptakan taraf
hidup yang lebih baik
MENGAPA PANCASILA
MENJADI DASAR

?
NILAI
PENGEMBANGAN
ILMU?
•  Teknologi diciptakan untuk membantu manusia meringankan
segala aktivitas kehidupannya demi kesejahteraan manusia itu
sendiri, sebaliknya iptek juga akan berdampak buruk apabila
manusia justru menyalahgunakannya.
•  Permasalahan yang timbul akibat kemajuan teknologi adalah
dampak-dampak negatif yang disebabkan oleh kemajuan
teknologi tersebut
Kerusakan Alam dan risiko untuk generasi
mendatang yang ditimbulkan oleh IPTEK harus
mendapat perhatian serius

Penjabaran sila-sila Pancasila sebagai dasar negara


dapat menjadi sarana pengontrol dan
mengendalikan kemajuan IPTEK

Nilai-nilai kehidupan lokal yang menjadi simbolik


kehidupan berbagai daerah mulai digantikan
dengan gaya hidup global
Dampak-dampak negatif dari kemajuan teknologi antara lain:

1.  Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris


2.  Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di
internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan
tertentu.
3.  Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Melalui internet kita dapat
memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat
memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
4.  Kecemasan teknologi Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat
teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus,
kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa
contoh stres yang terjadi karena teknologi.
5.  Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak
mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
6.  Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era
globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral
mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan
pintas yang bermental “instant”.
7.  Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya
di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi
yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai
keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga
masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani”.
8.  Pola interaksi antar manusia yang berubah.
9.  Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti
tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact
disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada
akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus
berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
10.  Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk
melakukan tindak kriminal.
11.  Pencemaran air, tanah dan udara. Adanya polutan dapat merusak
lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia. Onggokan
sampah dan mampetnya selokan serta permasalahan-
permasalahan lingkungan lain dapat menurunkan kualitas hidup
manusia.
12. Pencemaran sosial dan budaya manusia. Perubahan gaya
hidup yang konsumtif dan perubahan kebudayaan yang
kurang baik terhadap muda-mudinya. Teknologi
disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab
sebagai sarana untuk melakukan kejahatan.
13. Kloning.
14. Efek rumah kaca
Disinilah penting nya nilai nilai Pancasila kita jadikan sebagai dasr
pengembangan IPTEK untuk meminimlisir dampak negtaif dari
perkembangan IPTEK tsb.
Konsep Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu
Setiap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dikembangkan di
Indonesia Tidak Boleh Bertentangan dengan Nilai-nilai Pancasila

Setiap IPTEK yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-


nilai Pancasila sebagai Faktor Internal Pengembangan Iptek itu sendiri

Nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi


pengembangan IPTEK di Indonesia

Setiap pengembangan IPTEK harus berakar dari budaya dan ideologi


bangsa Indonesia
Sumber Historis, Sosiologis dan
Politis tentang Pancasila sebagai
Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Sumber Historis tentang Pancasila sebagai
Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pembukaan UUD 1945 Anelia ke-4 :
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada Ketuhan Yang Maha Esa .....”
Sumber Sosiologis tentang Pancasila sebagai
Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Dimensi Dimensi
Ke-Tuhanan Kemanusiaan
Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai
Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Pancasila sebagai pengembangan ilmu belum dibicarakan secara


eksplisit oleh penyelenggara negara sejak orde lama sampai era
reformasi. Para penyelenggara negara pada umumnya hanya
menyinggung masalah pentingnya keterkaitan antara
pengembangan ilmu dan dimensi kemanusiaan.
Argumen tentang Tantangan Pancasila sebagai
Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Kapitalisme

Globalisasi

Konsumerisme/Hedonisme

Pragmatisme
Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu untuk Masa
Depan
Esensi Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu untuk Masa Depan
• Ke-Tuhanan Yang Maha Esa
1

• Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


2

• Persatuan Indonesia
3

• Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


4 Permusyawaratan Perwakilan

• Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


5
Sila Ketuhanan yang Maha Esa
•  Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: melengkapi ilmu
pengetahuan menciptakan perimbangan
antara yang rasional dan irasional, antara rasa
dan akal. Sila ini menempatkan manusia dalam
alam sebagai bagiannya dan bukan pusatnya.
Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab
•  Mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral
dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani masing-masing, dengan
memperlakukan sesuatu hal dengan sebagaimana semestinya
1.  Memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan, ilmu dikembalikan pada
fungsinya semula yaitu kemanusiaan
2.  Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan
iptek haruslah secara beradab, membangun iptek harus berdasarkan kepada
usaha-usaha yaitu untuk mencapai kesejateraan umat manusia.
3.  Memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan. Ilmu dikembalikan pada
fungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok lapisan
tertentu.
4.  Ilmu pengetahuan dan teknologi harus diabadikan untuk peningkatan harkat
dan martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang
angkuh dan sombong akibat memiliki ilmu pengetahuan.
Sila ke 3: Persatuan Indonesia
1.  Nilai persatuan Indonesia memberikan kesadaran kepada bangsa
Indonesia akan rasa Nasionalisme bangsa Indonesia.
2.  Sila Persatuan Indonesia: mengkomplementasikan universalisme dalam sila-
sila yang lain, sehingga supra sistem tidak mengabaikan sistem dan sub-
sistem. Solidaritas dalam sub-sistem sangat penting untuk kelangsungan
keseluruhan individualitas, tetapi tidak menganggu integrasi.
3.  Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi harus dapat
dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
4.  Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya diarahkan
demi kesejahteraan umum manusia termasuk di dalam nya kesejahteraan
bangsa Indonesia dan rasa nasionalismenya
5.  Prinsip-prinsip kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non-diskriminatif.
Sila ke empat: Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
1.  Eksperimentasi penerapan dan penyebaran ilmu pengetahuan
harus demokratis dapat dimusyawarahkan secara perwakilan,
sejak dari kebijakan, penelitian sampai penerapan massal.
2.  Nilai kerakyatan mendasari pengembangan ilmu pengetahuan
dan secara demokratis, yang artinya setiap ilmuwan haruslah
memiliki kebebasan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan tetapi juga harus saling menghormati dan
menghargai kebebasan orang lain.
3.  Ilmu pengetahuan yang telah teruji kebenarannya harus dapat
dipersembahkan untuk kepentingan masyarakat
Sila ke 5: Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia
1.  Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menekankan ketiga keadilan
Aristoteles:
keadilan distributif, keadilan kontributif, dan keadilan komutatif
2. Keadilan sosial juga menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan
masyarakat, karena kepentingan individu tidak boleh terinjak oleh kepentingan
semu. Individualitas merupakan landasan yang memungkinkan timbulnya kreativitas
dan inovasi.
3. Berdasarkan nilai keadilan, pengembangan Iptek harus menjadi keseimbangan
dan keadilan dalam kehidupan manusia, yaitu keseimbangan dan keadlian dalam
hubungan antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan penciptanya, dan
manusia dengan lingkungan di mana meraka berada
4.. Pengembangan IPTEK yang berkeadilan harus dapat teraktualisasi dalam
pengelolaan kekayaan alam sebagai milik bersama bangsa Indonesia untuk
kemakmuran rakyat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai