Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 3

HUBUNGAN PANCASILA DENGAN


ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI (IPTEK)
BAB 1
PENDAHULUAN

RUMUSAN
LATAR BELAKANG
MASALAH

BATASAN
TUJUAN PENULIS
MASALAH

NEXT
BAB II
GLOBALISASI

PENGERTIAN
PENGERTIAN MENURUT
PARA AHLI

FAKTOR DAMPAK

BACK
NEXT
Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang


terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan
infrasturktur terutama dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi seperti internet dan gadget
merupakan faktor utama dalam globalisasi.

BACK
Pengertian globalisai menurut para ahli:

• Malcom Waters : Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang


berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial
budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam
kesadaran orang .

• Martin Albrown: Globalisasi menyangkut seluruh proses


dimana penduduk dunia terhubung ke dalam komunitas dunia
tunggal, komunitas global .

BACK
Faktor Terjadinya Globalisasi

Faktor Ekstern
• Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
• Penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih.
• Keberhasilan perjuangan prodemokrasi di beberapa negara sedikit memberi
inspirasi bagi munculnya tuntutan tranparasi dan globalisai di sebuah
negara.
• Perkembangan HAM.
 
Faktor Intern
• Kebebasan pers.
• Berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintah.
• Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya pendidikan masyarakat.

BACK
Dampak Globalisasi

Positif:
• Mudahnya berkomunikasi.
• Mudahnya mendapatkan informasi.
 

Negatif:
• Masuknya budaya luar yang buruk dengan mudah dan cepat.
• Banyak tersebar hal-hal yang berkaitan dengan pornografi.
• Munculnya rasa individu.

 
BACK
BAB III
HUBUNGAN PANCASILA DENGAN ILMU PENGETAHUAN
DAN TEKNOLOGI (IPTEK).

SILA SILA SILA


KE- 1 KE-2 KE-3

SILA SILA
KE- 4 KE-5

BACK NEXT
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengkomplementasikan ilmu
pengetahuan, mencipta, keseimbangan antara
rasional dan irasional, antara akal, rasa dan
kehendak. Berdasarkan sila ini Iptek tidak
hanya memikirkan apa yang ditemukan,
dibuktikan dan diciptakan tetapi juga
dipertimbangkan maksud dan akibatnya
apakah merugikan manusia dengan
sekitarnya.
BACK
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab

Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa


manusia dalam mengembangkan IPTEK harus
bersifat beradab. IPTEK adalah sebagai hasil
budaya manusia yang beradab dan bermoral.

BACK
Sila Persatuan Indonesia
Mengkomplementasikan universalia dan
internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-
sila yang lain. Pengembangan IPTEK
hendaknya dapat mengembangkan rasa
nasionalisme, kebesaran bangsa serta
keluhuran bangsa sebagai bagian dari umat
manusia di dunia.

BACK
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Mendasari pengembangan IPTEK secara
demokratis. Artinya setiap ilmuwan harus memiliki
kebebasan untuk mengembangkan Iptek juga harus
menghormati dan menghargai kebebasan orang lain
dan harus memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik,
dikaji ulang maupun dibandingkan dengan
penemuan ilmuwan lainnya.

BACK
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia

Mengkomplementasikan pengembangan IPTEK


haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam
kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan
keadilan dalam hubungannya dengan dirinya
sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia
dengan manusia lainnya, manusia dengan
masyarakat bangsa dan negara serta manusia
dengan alam lingkungannya.
 
BACK
Nilai nilai Pancasila dalam perkembangan
IPTEK
a. Nilai Pancasila sebagai dasar perkembangan IPTEK
Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan
tertutup,namun justru bersifat reformatif, dinamis, dan
antisipatif.
Karena syarat sebuah ideologi memiliki kekuatan
dimensi,idealism,dan fleksibiliti, adapun penjelasannya
sebagai berikut :
• 1. Dimensi Realiti
Nilai-nilai dasar yang terkandung didalam
ideologi tersebut secara riil dalam hidup
masyarakat atau bangsanya, terutama karena
nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya
dan pengalaman sejarahnya.
2. Dimensi Idealisme
Nilai nilai dasar ideologi tersebut
mengandung idealism yang memberi harapan
tentang masa depan yang lebih baik melalui
pengalaman dalam praktik kehidupan bersama
dengan berbagai dimensinya.
3. Dimensi Fleksibiliti
Bahwa dimensi pengembangan ideology
tersebut memiliki kekuasaan yang
memungkinkan dan merangsang perkembangan
pemikiran pemikiran baru yang relevan dengan
ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan
atau mengingkari hakikat atau jati diri yang
terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.
Adapun pengertian dimensi ontologis,epistemologis dan
aksiologis sesuai dengan sila-sila pancasila sebagai berikut
sebagai berikut:

• Ontologi
Dimensi Ontologis adalah ilmu pengetahuan sebagai upaya manusia
untuk mencari kebenaran yang tak mengenal titik henti
• Epistemologi
Dimensi Epistemologi adalah nilai-nilai Pancasila dijadikan senjata
untuk analisis atau metode berfikir dan sebagai tolak ukur dalam
mencari kebenaran.
• Aksiologis
Mengandung nilai nilai imperatif (memaksa)dalam mengembangkan
dimensi ini sila-sila Pancasila akan menjadi satu kesatuan dan ilmuwan
pun di tun-tun harus memahami Pancasila.
b.Nilai Pancasila sebagai Motivator Perkembangan IPTEK
Nilai-nilai Pancasila juga menjadi sumber motivasi
bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) dalam mencerdaskan bangsa yang
mempunyai nilai-nilai Pancasila tinggi serta
menegakkan kemerdekaan secara utuh, kedaulatan,
dan martabat nasional dalam wujud negara
Indonesia yang merdeka, yakni Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
c.Nilai-Nilai Pancasila dalam Mengembangkan IPTEK
• Sebagai filtrasi
• Sebagai tolak ukur
• Sebagai alat kontrol
 
Pembudayaan Pancasila
Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang
sangat pesat dalam masyarakat adalah teknologi
informasi. Pesatnya perkembangan teknologi informasi
memudahkan masuknya berbagai macam pengaruh
dari luar yang akan berdampak terkikisnya nilai-nilai
luhur Pancasila.
Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-
nilai luhur pancasila adalah dengan memupuk kembali
nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat
Indonesia.
Kesimpulan
• Negara dan perkembangan IPTEK adalah dua
hal yang tidak dapat dipisahkan. Pemanfaatan
IPTEK dalam pengelolaan berbagai aspek
kehidupan bangsa dapat menjadi nilai tambah
yang meningkatkan kualitas bangsa dalam
kompetisi dunia. Pancasila diharuskan mampu
menjadi filtrasi, motivator, maupun tolak ukur
dalam pengawasan IPTEK.

Anda mungkin juga menyukai