0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan15 halaman
Pertama, dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Pancasila sebagai landasan dan paradigma dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia. Kedua, dokumen tersebut menjelaskan berbagai prinsip etis dan syarat yang harus dipenuhi agar pengembangan IPTEK sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Ketiga, dokumen tersebut menyimpulkan bahwa diperlukan sikap bijak dalam menyerap
Pertama, dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Pancasila sebagai landasan dan paradigma dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia. Kedua, dokumen tersebut menjelaskan berbagai prinsip etis dan syarat yang harus dipenuhi agar pengembangan IPTEK sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Ketiga, dokumen tersebut menyimpulkan bahwa diperlukan sikap bijak dalam menyerap
Pertama, dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Pancasila sebagai landasan dan paradigma dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia. Kedua, dokumen tersebut menjelaskan berbagai prinsip etis dan syarat yang harus dipenuhi agar pengembangan IPTEK sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Ketiga, dokumen tersebut menyimpulkan bahwa diperlukan sikap bijak dalam menyerap
514 0211 080 PERKEMBANGAN IPTEK Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi- formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. PARADIGMA Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma.
Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang
apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. KEMAJUAN IPTEK Berkat kemajuan IPTEK, kini masyarakat begitu mudah berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat dunia. Terjadinya proses akulturasi dan pengaruh nilai-nilai kebudayaan antar bangsa secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi nilai, tata hidup, gaya hidup, sikap hidup, maupun pikiran suatu kelompok masyarakat. HAKIKAT IPTEK Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakekatnya merupakan hasil kreatifitas rohani (jiwa) manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang diciptakan Tuhan YME. Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabat manusia, maka IPTEK pada hakekatnya tidak bebas nilai, namun terikat nilai nilai. Pancasila telah memberikan dasar nilai nilai dalam pengembangan IPTEK, yaitu didasarkan moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab. KENAPA PANCASILA MENJADI LANDASAN ? Pertama, iptek yang gayut dengan nilai budaya dan agama sehingga pengembangan iptek harus senantiasa didasarkan atas sikap human-religius. Kedua, iptek yang lepas sama sekali dari norma budaya dan agama sehingga terjadi sekularisasi yang berakibat pada kemajuan iptek tanpa dikawal dan diwarnai nilai human-religius. Hal ini terjadi karena sekelompok ilmuwan yang meyakini bahwa iptek memiliki hukum-hukum sendiri yang lepas dan tidak perlu diintervensi nilai-nilai dari luar. Ketiga, iptek yang menempatkan nilai agama dan budaya sebagai mitra dialog di saat diperlukan. Dalam hal ini, ada sebagian ilmuwan yang beranggapan bahwa iptek memang memiliki hukum tersendiri (faktor internal), tetapi di pihak lain diperlukan faktor eksternal (budaya, ideologi, dan agama) untuk bertukar pikiran, meskipun tidak dalam arti saling bergantung secara ketat. KONSEP PANCASILA SEBAGAI PERKEMBANGAN IPTEK Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang di kembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai- nilai pancasila. Kedua , bahwa setiap iptek yang di kembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai pancasila sebagai factor internal pengembangan iptek itu sendiri. Ketiga , bahwa nilai-nilai pancasila berperan sebagai rambu normative bagi perkembangan iptek di Indonesia. Keempat , setiap perkembangan iptek haruslah berakar dari budaya dan ideology bangsa Indonesia sendiri atau di sebut memperibumikan ilmu. URGENSI PANCASILA SEBAGAI LANDASAN IPTEK Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa indoensia sekarang ini menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan hal ini membutukan renunngan yang dalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus kedalam penentuan nilai yg tidak sesuai pancasila. Kedua , dampak negative yang timbul terhadap lingkungan dapat membahayakan bangsa dan Negara di masa mendatang, oleh karena itu di perlukan tuntunan moral. Ketiga, perkembangan iptek yang di dominasi Negara-Negara barat ikut mengancam nilai khas dari kehidupan bangsa Indonesia. Ex: gotong-royong, solidaritas, musyawarah, keadilan. ALASAN DI PERLUKANNYA PANCASILA SEBAGAI LANDASAN IPTEK Pertama, kerusakan lingkungan dengan dalih perkembangan teknologi dan percepatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu menjadi perhatian serius. Ex: eksploitasi tambang batu bara, emas, nilek, perak, timah. Membuat dampak lingkungan kepada generasi yang akan dating.
Kedua, penggunaan benda-benda teknologi kini telah
menggantikan peran dan nilai luhur yang dapat menciptakan kepribadian manusia Indonesia yang memiliki sifat humanis, social, religious. Dan di ganti dengan individualis, pragmatis, dehumanis Ketiga, nilai keatifan local menjadi symbol kehidupan daerah kini di ganti dengan gaya hidup global FENOMENA PEROMBAKAN Fenomena perombakan tersebut, misalnya : a. Dari budaya agraris-tradisional ke budaya industri modern. Peran mitos digeser oleh peran logos / akal. Yang dituntut adalah prestasi, siap pakai, keunggulan kompetitif, efisiensi, produktif dan kreatif, melupakan kaidah-kaidah normatif. b. Dari budaya nasional-kebangsaan ke budaya global-mondial. Visi, misi, nilai-nilai universal lepas dari ikatan-ikatan primordial kebangsaan, keagamaan. Akibatnya, rasa nasionalisme dan kepribadian bangsamulai luntur. SILA PANCASILA DAN PERKEMBAN IPTEK T.Jacob (2000) (dalam internet) berpendapat bahwa Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam pengembangan iptek, yaitu: 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengingatkan manusia bahwa ia hanyalah makhluk Tuhan yang mempunyai keterbatasan seperti makhluk-makhluk lain, baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Ia tidak dapat terlepas dari alam, sedangkan alam raya dapat berada tanpa manusia. 2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, usaha untuk menyejahterakan manusia haruslah dengan cara-cara yang berprikemanusiaan. Desain, eksperimen, ujicoba dan penciptaan harus etis dan tidak merugikan uamat manusia zaman sekarang maupun yang akan datang. Sehingga kita tidak boleh terjerumus mengembangkan iptek tanpa nilai-nilai perikemanusiaan. 3. Sila Persatuan Indonesia, mengingatkan pada kita untuk mengembangkan iptek untuk seluruh tanah air dan bangsa. Dimana segi-segi yang khas Indonesia harus mendapat prioritas untuk dikembangkan secara merata untuk kepentingan seluruh bangsa, tidak hanya atau terutama untuk kepentingan bangsa lain. 4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, membuka kesempatan yang sama bagi semua warga negara untuk mengembangkan iptek, dan mengenyam hasilnya, sesuai kemampuan dan keperluan masing-masing. 5. Sila Keadilan sosial, memperkuat keadilan yang lengkap dalam alokasi dan perlakuan, dalam pemutusan, pelaksanaan,perolehan hasil dan pemikiran resiko, dengan memaksimalisasi kelompok-kelompok minimum dalam pemanfaatan pengembangan teknologi. SYARAT&KONDISI PERKEMBANGAN IPTEK YANG PANCASIALIS a. Adanya keyakinan akan kebenaran nilai-nilai Pancasila dalam diri setiap ilmuwan b. Adanya situasi yang kondusif secara kultural, yaitu harus adanya semangat pantang menyerah untuk mencari kebenaran ilmiah yang belum selesai, dan adanya kultur bahwa disiplin merupakan suatu kebutuhan bukan sebagai beban atau paksaan. c. Adanya situasi yang kondusif secara struktural, bahwa perguruan tinggi harus terbuka wacana akademisnya, kreatif, inovatif, dan mengembangkan kerja sama dengan bidang-bidang yang berbeda PRINSIP ETIS a. Martabat manusia sebagai subjek, tidak boleh diperalat oleh iptek. b. Harus dihindari kerusakan yang mengancam kemanusiaan. c. Iptek harus sedapat mungkin membantu manusia melepaskan kesulitan-kesulitan hidupnya. d. Harus dihindari adanya monopoli iptek. e. Harus ada kesamaan pemahaman antara ilmuwan dan agamawan. Bahwa iman dalam agama harus memancar dalam ilmu dan ilmu menerangi jalan yang telah ditunjukkan oleh iman. Hal ini sesuai dengan ucapan Einstein, yaitu without religion is blind, religion science is lame (ilmu tanpa agama adala buta, KESIMPULAN Ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan temuan-temuannya melaju pesat, mendasar, spektakuler. IPTEK tidak lagi hanya sebagai sarana kehidupan tetapi sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan jaman, sekaligus waspada terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar. Hanya nilai- nilai yang sesuai dengan kepribadian kita yang kita serap. SEKIAN DAN TERIMAKASIH