Anda di halaman 1dari 15

PANCASILA SEBAGAI

LANDASAN&PARADIGMA IPTEK

BIMA TRI ATMAJA KUSUMA


514 0211 080
PERKEMBANGAN IPTEK
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik
yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-
formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu
menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai
bidang ilmu dan aktifitas manusia.
PARADIGMA
Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu
pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, orang yang pertama kali
mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada
waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma.

Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang


apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu
pengetahuan.
KEMAJUAN IPTEK
Berkat kemajuan IPTEK, kini masyarakat begitu mudah
berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat dunia.
Terjadinya proses akulturasi dan pengaruh nilai-nilai kebudayaan
antar bangsa secara langsung ataupun tidak langsung dapat
mempengaruhi nilai, tata hidup, gaya hidup, sikap hidup, maupun
pikiran suatu kelompok masyarakat.
HAKIKAT IPTEK
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakekatnya
merupakan hasil kreatifitas rohani (jiwa) manusia. Atas dasar
kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK untuk
mengolah kekayaan alam yang diciptakan Tuhan YME.
Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan kesejahteraan dan
peningkatan harkat dan martabat manusia, maka IPTEK pada
hakekatnya tidak bebas nilai, namun terikat nilai nilai. Pancasila
telah memberikan dasar nilai nilai dalam pengembangan IPTEK,
yaitu didasarkan moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan
beradab.
KENAPA PANCASILA MENJADI
LANDASAN ?
Pertama, iptek yang gayut dengan nilai budaya dan agama sehingga
pengembangan iptek harus senantiasa didasarkan atas sikap human-religius.
Kedua, iptek yang lepas sama sekali dari norma budaya dan agama sehingga
terjadi sekularisasi yang berakibat pada kemajuan iptek tanpa dikawal dan
diwarnai nilai human-religius. Hal ini terjadi karena sekelompok ilmuwan yang
meyakini bahwa iptek memiliki hukum-hukum sendiri yang lepas dan tidak
perlu diintervensi nilai-nilai dari luar.
Ketiga, iptek yang menempatkan nilai agama dan budaya sebagai mitra
dialog di saat diperlukan. Dalam hal ini, ada sebagian ilmuwan yang
beranggapan bahwa iptek memang memiliki hukum tersendiri (faktor
internal), tetapi di pihak lain diperlukan faktor eksternal (budaya, ideologi,
dan agama) untuk bertukar pikiran, meskipun tidak dalam arti saling
bergantung secara ketat.
KONSEP PANCASILA
SEBAGAI PERKEMBANGAN
IPTEK
Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang di
kembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-
nilai pancasila.
Kedua , bahwa setiap iptek yang di kembangkan di Indonesia harus
menyertakan nilai-nilai pancasila sebagai factor internal
pengembangan iptek itu sendiri.
Ketiga , bahwa nilai-nilai pancasila berperan sebagai rambu normative
bagi perkembangan iptek di Indonesia.
Keempat , setiap perkembangan iptek haruslah berakar dari budaya
dan ideology bangsa Indonesia sendiri atau di sebut memperibumikan
ilmu.
URGENSI PANCASILA
SEBAGAI LANDASAN IPTEK
Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan
bangsa indoensia sekarang ini menimbulkan perubahan dalam cara
pandang manusia tentang kehidupan hal ini membutukan
renunngan yang dalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus
kedalam penentuan nilai yg tidak sesuai pancasila.
Kedua , dampak negative yang timbul terhadap lingkungan dapat
membahayakan bangsa dan Negara di masa mendatang, oleh
karena itu di perlukan tuntunan moral.
Ketiga, perkembangan iptek yang di dominasi Negara-Negara barat
ikut mengancam nilai khas dari kehidupan bangsa Indonesia. Ex:
gotong-royong, solidaritas, musyawarah, keadilan.
ALASAN DI PERLUKANNYA
PANCASILA SEBAGAI
LANDASAN IPTEK
Pertama, kerusakan lingkungan dengan dalih perkembangan
teknologi dan percepatan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat perlu menjadi perhatian serius. Ex: eksploitasi tambang
batu bara, emas, nilek, perak, timah. Membuat dampak lingkungan
kepada generasi yang akan dating.

Kedua, penggunaan benda-benda teknologi kini telah


menggantikan peran dan nilai luhur yang dapat menciptakan
kepribadian manusia Indonesia yang memiliki sifat humanis, social,
religious. Dan di ganti dengan individualis, pragmatis, dehumanis
Ketiga, nilai keatifan local menjadi symbol kehidupan daerah kini di
ganti dengan gaya hidup global
FENOMENA PEROMBAKAN
Fenomena perombakan tersebut, misalnya :
a. Dari budaya agraris-tradisional ke budaya industri modern.
Peran mitos digeser oleh peran logos / akal. Yang dituntut adalah
prestasi, siap pakai, keunggulan kompetitif, efisiensi, produktif dan
kreatif, melupakan kaidah-kaidah normatif.
b. Dari budaya nasional-kebangsaan ke budaya global-mondial.
Visi, misi, nilai-nilai universal lepas dari ikatan-ikatan primordial
kebangsaan, keagamaan. Akibatnya, rasa nasionalisme dan
kepribadian bangsamulai luntur.
SILA PANCASILA DAN
PERKEMBAN IPTEK
T.Jacob (2000) (dalam internet) berpendapat bahwa Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam
pengembangan iptek, yaitu:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengingatkan manusia bahwa ia hanyalah makhluk Tuhan yang mempunyai
keterbatasan seperti makhluk-makhluk lain, baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Ia tidak dapat terlepas
dari alam, sedangkan alam raya dapat berada tanpa manusia.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, usaha untuk menyejahterakan manusia haruslah dengan cara-cara
yang berprikemanusiaan. Desain, eksperimen, ujicoba dan penciptaan harus etis dan tidak merugikan uamat
manusia zaman sekarang maupun yang akan datang. Sehingga kita tidak boleh terjerumus mengembangkan
iptek tanpa nilai-nilai perikemanusiaan.
3. Sila Persatuan Indonesia, mengingatkan pada kita untuk mengembangkan iptek untuk seluruh tanah air dan
bangsa. Dimana segi-segi yang khas Indonesia harus mendapat prioritas untuk dikembangkan secara merata
untuk kepentingan seluruh bangsa, tidak hanya atau terutama untuk kepentingan bangsa lain.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, membuka
kesempatan yang sama bagi semua warga negara untuk mengembangkan iptek, dan mengenyam hasilnya,
sesuai kemampuan dan keperluan masing-masing.
5. Sila Keadilan sosial, memperkuat keadilan yang lengkap dalam alokasi dan perlakuan, dalam pemutusan,
pelaksanaan,perolehan hasil dan pemikiran resiko, dengan memaksimalisasi kelompok-kelompok minimum dalam
pemanfaatan pengembangan teknologi.
SYARAT&KONDISI
PERKEMBANGAN IPTEK
YANG PANCASIALIS
a. Adanya keyakinan akan kebenaran nilai-nilai Pancasila dalam
diri setiap ilmuwan
b. Adanya situasi yang kondusif secara kultural, yaitu harus
adanya semangat pantang menyerah untuk mencari kebenaran
ilmiah yang belum selesai, dan adanya kultur bahwa disiplin
merupakan suatu kebutuhan bukan sebagai beban atau paksaan.
c. Adanya situasi yang kondusif secara struktural, bahwa
perguruan tinggi harus terbuka wacana akademisnya, kreatif,
inovatif, dan mengembangkan kerja sama dengan bidang-bidang
yang berbeda
PRINSIP ETIS
a. Martabat manusia sebagai subjek, tidak boleh diperalat oleh
iptek.
b. Harus dihindari kerusakan yang mengancam kemanusiaan.
c. Iptek harus sedapat mungkin membantu manusia melepaskan
kesulitan-kesulitan hidupnya.
d. Harus dihindari adanya monopoli iptek.
e. Harus ada kesamaan pemahaman antara ilmuwan dan
agamawan. Bahwa iman dalam agama harus memancar dalam
ilmu dan ilmu menerangi jalan yang telah ditunjukkan oleh iman.
Hal ini sesuai dengan ucapan Einstein, yaitu without religion is
blind, religion science is lame (ilmu tanpa agama adala buta,
KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan temuan-temuannya
melaju pesat, mendasar, spektakuler. IPTEK tidak lagi hanya
sebagai sarana kehidupan tetapi sekaligus sebagai kebutuhan
kehidupan manusia. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu
kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan jaman, sekaligus
waspada terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar. Hanya nilai-
nilai yang sesuai dengan kepribadian kita yang kita serap.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai