4
KETUHANAN
YANG MAHA ESA
Visi kemanusiaan yang adil dan beradab bisa menjadi panduan bagi 7
Iptek dapat menjadi pendorong dan pemecah masalah dalam musyawarah. Oleh
10
karena itu dengan iptek, mereka yang mewakili rakyat bisa merasakan,
menyelami, dan mengambil keputusan bijaksana yang membawa Indonesia
kepada keadaan lebih baik (Sembiring, 2012).
KEMANUSIAAN YANG ADIL
DAN BERADAB
Masa Yunani Kuno (Abad 8-6 SM) Masa Abad Pertengahan (Abad 5 M)
2. Aspek Struktural
Aspek yang merupakan unsur-unsur dari penerapan aspek fenomenal.
Aspek Fenomenal
A. Masyarakat
Ilmu pengetahuan termanifestasikan menjadi nilai-nilai dalam masyarakat
B. Proses
Ilmu pengetahuan sebagai aktivitas untuk mengembangkan ilmu melalui
penelitian, eksperimen, ekspedisi, seminar, kongres.
C. Produk
ilmu pengetahuan sebagai hasil kegiatan tadi berupa teori / ajaran yang
disebarluaskan melalui karya-karya publikasi yang kemudian diwariskan kepada
masyarakat dunia
Aspek Struktural
Merupakan unsur-unsur yang digunakan dalam menerapkan aspek
fenomenal, diantaranya
1. Sasaran dijadikan objek untuk diketahui
2. Objek ini dipertanyakan dengan menggunakan suatu metode tanpa
mengenal titik henti
3. Ada alasan mengapa objek tersebut terus-menerus dipertanyakan
4. Jawaban yang sudah didapat disusun dalam suatu sistem
Dampak Ilmu Pengetahuan
• Positif
IPTEK mendorong manusia kepada suatu kemajuan dengan teknologi,
sehingga aktivitas manusia bisa dipermudah
• Negatif
IPTEK mendorong manusia untuk menjauhi nilai-nilai agama dan etika
sehingga dapat menghancurkan kehidupan manusia itu sendiri.
Pilar Penyangga Ilmu Pengetahuan
Prinsip Berpikir Ilmiah
1) Objektif: Cara memandang masalah apa adanya (misal : perasaan,
emosi, sistem keyakinan) .
2) Rasional: Menggunakan akal sehat yang dapat dipahami oleh orang lain.
3) Logis: Berfikir dengan menggunakan azas logika/konsisten. Setiap
pemikiran logis selalu rasional, begitu sebaliknya yang rasional pasti
logis.
4) Metodologis: Selalu menggunakan cara dan metode keilmuan yang khas
dalam setiap berfikir dan bertindak (misal: induktif, dekutif).
5) Sistematis: Setiap cara berfikir dan bertindak menggunakan tahapan
langkah prioritas yang jelas dan saling terkait satu sama lain. Memiliki
target dan arah tujuan yang jelas.
Masalah Masalah dalam IPTEK
Dalam perkembangannya ilmu pengetahuan berkembang ke arah
keserbamajemukan ilmu. Lalu muncul spesialis ilmu yang harus ada di dalam satu
cabang ilmu, namun kesatuan dasar azas-azas universal harus diingat dalam
rangka spesialisasi. Seseorang tidak mungkin menjadi generalis, yaitu menguasai
dan memahami semua ilmu pengetahuan yang ada.
Spesialisasi mengandung segi positif yaitu, ilmuwan dapat lebih fokus dan
intensif dalam melakukan kajian danpengembangan ilmunya. Segi negatif, orang
yang mempelajari ilmu spesialis merasa terasing dari pengetahuan lainnya.
Pemecahannya dengan, keharusan kerjasama ilmu sesuai dengan sifat sosial
manusia dan segala kegiatannya.
2. Keterkaitan IPTEK dengan Moral
• Terdapat tiga tahap penjelasan kaitan antara moral dengan iptek.
• Melihat kompleksitas permasalahan iptek dalam kaitannya dengan
manusia.