Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 7

PANCASILA SEBAGAI
DASAR ILMU
THE TEAM
Doly Siregar Jui Fivri Purba
( 7223510005) (7223210036)

Arief P J Damanik Rosi Dearan S Lingga Ratri Aulia Wijaya


(7223510001) (7223210030) (7233510018)

Ahmad Ikhsan Abdillah Nike Ayu A Sitindaon


(7223210033) (7223210024)
PEMBAHASAN
Pengertian dan Pentingnya lema Etika Ilmu
Prob
Pancasila sebagai Dasar Nilai

Ilmu dalam Perspektif Pancasila Sebagai Dasa


r
Historis Nilai Dalam Strategi

Ciri-
Penge rtian dan Visi Ilmu di Indonesia
ciri Ilmu

Pilar-Pilar Penyanggah
bagi Eksistensi Ilmu Sikap Ilmiah Ilmuwan
1.Pengertian dan Pentingnya Pancasila
sebagai Dasar Nilai
A. Pengertian dan pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu ekonomi Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu artinya kalimat sila pancasila merupakan
pegangan dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi beberapa terminologi yang dikemukakan para pakar
untuk menggambarkan Peran Pancasila sebagai rujukan bagi
intellectual Bastion (Sopian Effendi) Pancasila sebagai Common
Denominator values (muladi) Pancasila sebagai paradigma ilmu.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu artinya kelima sila
pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat dilihat sebagai
berikut:
a. Sumber historis Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu titik
b. sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
di Indonesia titik
c. sumber politik sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia.

Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu meliputi


hal-hal sebagai berikut
a. Perkembangan ilmu dan teknologi di Indonesia berorientasi pada
barat.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia lebih berorientasi
pada kebutuhan pasar
c.Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belum melibatkan
masyarakat luar.
2. ILMU DALAM
PERSPEKTIF HISTORIS
1. Zaman pra yunani kuno
2. Zaman Yunani kuno
3. Zaman abad pertengahan
4. Zaman Renaissance
5. Zaman modern
6. Zaman kontemporer atau abad ke-20 dan seterusnya
ILMU DALAM PERSPEKTIF
HISTORIS
Aspek struktural menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan di
dalam terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
1.sasaran yang dijadikan objek diketahui atau genenstand
2.objek sasaran ini terus-menerus dipertanyakan dengan
suatu cara atau metode tertentu tanpa mengenal titik henti
3. Ada alasan dan motivasi Mengapa ggstan itu terus
dipertanyakan
4 jawaban-jawaban yang diperoleh kemudian disusun
dalam suatu kesatuan sistem
3.Pengertian dan
Ciri-ciri Ilmu
Liang Gie 1987 memberikan metode untuk
Daoed Joesoef (1987) berpendapat bahwa
mempelajari dunia secara empiris dan sistematis,
penelitian berfokus pada tiga aspek: produk,
menjawab berbagai kebutuhan manusia.
proses, dan masyarakat, dengan pengetahuan
Liang Gie (1987) mengidentifikasi lima tahapan
sebagai produk yang telah dipelajari dan diterima
pengetahuan: Empiris, Sistematis, Objektif, Analinis,
oleh masyarakat.
dan Verifikatif

Van Melsen (1985) mengemukakan ada delapan


ciri yang menyatakan 1.ilmu yang metodis harus
mencapai keseluruhan logistik,2. tanpa pamrih,
3.universalitas, 4 objektivitas, 5.kebenaran,
6.progresivitas, 7.krisis, dan 8.kebertauan antara
teori dan praktik.
4. PILAR-PILAR PENYANGGA
BAGI EKSISTENSI ILMU

Terdapat tiga pilar penyangga bagi eksistensi ilmu yaitu


pilar ontologi, epistemologi dan aksiologi. Pengembangan
ilmu menurut riyanto Widisuseno (2009) dalam (Dikti,
2013) selalu dihadapkan pada persoalan ontologi,
epistemologi dan aksiologi
1. Pilar Ontologi (ontology)
2. Pilar Epistemologi (epistemology)
3. Pilar Aksiologi (axiology)
5.PROBLEMA ETIKA ILMU
Ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi barus memerhatikan
kodrat manusia, martabat manusia, menjaga keseimbangan ekosistem, bertanggung
jawab pada kepentingan generasi mendatang, dan bersifat universal, karena pada
dasarnya ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk mengembangkan dan
memperkokoh eksistensi manusia bukan untuk menghancurkan eksistensi manusia
sesuai dengan pendapat Ilmu: Bebas Nilai atau Tidak Bebas Nilai

ada tiga faktor sebagai indikator bahwa ilmu pengetahuan itu bebas nilai, yaitu
1. Ilmu harus bebas dan pengandaian-pengandaian yakni bebas dari pengaruh
eksternal seperti: faktor politis, ideologi, agama, budaya, dan unsur kemasyarakatan
lainnya.
2. Perlunya kebebasan usaha ilmiah agar otonomi ilmu pengetahuan terjamin
Kebebasan itu menyangkut kemungkinan yang tersedia dan penentuan
3. Penelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis yang sering dituding menghambat
kemajuan ilmu,
6. Pancasila Sebagai Dasar Nilai Dalam
Strategi pengembangan ilmu dan teknologi

1 konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu


Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis
pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. kedua, bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-
nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.

2. Pentingnya Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu


Pentingnya Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dapat ditelusuri ke dalam hal-hal
sebagai berikut:
Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini seiring
dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan
Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam
titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang
3. Pancasila sebagai sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi
Menurut Kaelan (2000) bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus
merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem
etika dalam pembangunan iptek yakni :
1. Sila ketuhanan yang maha esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta,
perimbangan antara rasional dengan irasional antara akal, rasa, dan kehendak.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan dasar-dasar moralitas bahwa
manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradaptasi iptek adalah bagian
dari proses budaya manusia yang beradab dan moral.
3. Sila persatuan Indonesia memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa
rasio nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek.
4. Sila kerakyatan dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga
keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia.
4. Lisensi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Hakikat Pancasila sebagai dasar ilmu pengembangan iptek dikemukakan Prof. Wahyudi
Sediawan, sebagai berikut:
Sila pertama ketuhanan yang maha esa memberikan kesadaran bahwa manusia di dunia
ibarat sedang menempuh ujian dan hasil ujian yang akan menentukan kehidupan yang abadi
di akhirat nanti.
Sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan arahan baik bersifat universal
maupun khas terhadap ilmuwan dan ahli teknik di Indonesia.
Sila ketiga, persatuan Indonesia memberikan landasan esensial bagi kelangsungan negara
kesatuan Republik Indonesia.
Sila keempat kerakyatan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan memberikan arahan asas kerakyatan yang mengandung arti
bahwa pembentukan negara Republik Indonesia ini adalah oleh dan untuk semua rakyat
Indonesia.
Sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memberikan arahan agar selalu
diusahakan tidak terjadinya jurang atau gap kesejahteraan diantara bangsa Indonesia.
7.VISI ILMU DI INDONESIA
Dalam konteks ini, ilmu pengetahuan harus digunakan untuk
meningkatkan martabat manusia dan harus dilakukan dengan
tanggung jawab. Selain itu, penerapan ilmu pengetahuan juga
harus terintegrasi untuk meningkatkan kualitas manusia dan
masyarakat secara keseluruhan. Abbas Hamamı Mintaredja
menyarankan beberapa poin penting, termasuk mewadahi
kebudayaan masyarakat, kesadaran akan batasan ilmu,
pendidikan moral dan etika, serta perlunya pendidikan filsafat
dalam pendidikan tinggi. Ini semua bertujuan untuk
memastikan penggunaan ilmu pengetahuan yang
berkelanjutan dan bermanfaat bagi manusia dan masyarakat.
8. SIKAP ILMIAH ILMUWAN
Sikap ilmiah yang perlu dimiliki para ilmuwan menurut
Abbas Hamami M., (1966) sedikitnya ada enam yaitu:
a) Tidak ada rasa pamrih (disinterstedness)
b) Bersikap selektif
c) Adanya rasa percaya yang layak
d) Adanya sikap yang berdasar pada suatu kepercayaan
(belije)
e) Adanya sikap merasa tidak puas segingga selalu
terdorong melakukan riset
f) Seorang ilmuwan harus memiliki sikap etis (akhlak)
KESIMPULAN
Pancasila adalah dasar nilai yang sangat penting dalam pengembangan ilmu. Dalam konteks ini, Pancasila
menyediakan landasan filosofis dan moral yang kuat untuk mengarahkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia. Beberapa poin kunci dalam penggunaan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
adalah:

1. Ketuhanan yang Maha Esa: Nilai ini mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan etika
dalam penelitian dan pengembangan ilmiah.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Pancasila mendorong ilmu pengetahuan yang tidak hanya bermanfaat secara
teknis, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat.
3. Persatuan Indonesia: Pancasila menekankan persatuan dan kesatuan bangsa, yang relevan dalam kolaborasi dan
pertukaran ilmiah antara berbagai kelompok masyarakat di Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Nilai ini mempromosikan
partisipasi masyarakat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, serta penggunaan ilmu pengetahuan untuk
kepentingan bersama.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ilmu pengetahuan harus digunakan untuk mengurangi kesenjangan
sosial dan meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat Indonesia.

Dengan berpegang pada nilai-nilai Pancasila, pengembangan ilmu di Indonesia diharapkan dapat mengintegrasikan
aspek etika, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat dalam setiap langkahnya, sehingga ilmu pengetahuan tidak hanya
berkembang secara teknis, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi bangsa dan negara.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai