Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA SEBAGAI DASAR

PENGEMBANGAN ILMU

KELOMPOK 7
YOSUA HASIHOLAN SIHALOHO (5213321008)
Elmar OtnielWaruwu (5213121001)
Muhammad Fadli (5211121009)
Erna Sirumapea (5212121001)
Afrindo M. Hutagaol (5211121009)
A. PENGERTIAN ILMU

Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi segi ini
dibatasi agar dihasilkan rumusan rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangan nya, kepastian ilmu ilmu diperoleh dari keterbatasan. Ilmu bukan sekedar
pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu.

Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu, artinya kelima sila Pancasila merupakan pegangan dan
pedoman dalam pengembangan ilm pengetahuan dan teknologi. Beberapa terminologi yang
dikemukakan para pakar untuk menggambarkan peran pancasila sebagai rujukan bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, antara lain Pancasila sebagai intellectual Bastion (Sofian Effendi);
Pancasila sebagai common denominator values (muladi); Pancasila sebagai paradigma ilmu Pentingnya
pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu bagi mahasiswa adalah untuk memperlihatkan peran
pancasila sebagai rambu rambu normatif bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
B. ILMU Dalam Perspektif Historis

Ilmu pengetahuan berkembang melangkah secara bertahap


menurut decade waktu dan menciptakan zamannya, dimulai dari
zaman pra Yunani kuno, Yunani kuno, abad pertengahan,
Renaisans, zaman modern, dan masa kontermporer.
1. Zaman Pra Yunani Kuno
Zaman pra Yunani kuno disebut juga zaman batu yang berkisar antara empat tahun sampai 20.000 tahun
Pada zaman ini ditandai oleh kemampuan:
o Know how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman
o Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive mind, keterangan masih dihubungkan
dengan kekuatan magis
o
Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat
abstraksi
o Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas sinstesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan

2. Zaman Yunani Kuno


Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi memercayai
mitologi mitologi.

3. Zaman abad pertengahan


Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para teolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan.

4. Zaman Renaissance
Zaman Renaissance ditandai dengan sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma dogma agama. Renaissance
ialah zaman peralihan ketika kebudayaan abad pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern.

5. Zaman Modern
Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern
sesungguhnya sudah dirintis sejak zaman Renaissance.

6. Zaman Kontemporer (abad ke 20 dan seterusnya)


Fisikawan termashur abad ke 20 adalah Albert Einstein. Disamping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain lain maka
zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih
C. Ciri Ciri Ilmu
The liang Gie 1978 memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas
penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh
pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai
seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai
gejala yang ingin dimengerti manusia, Ilmu harus diusahakan dengan
aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu
dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan sistematis
Menurut The Liang Gie (1978) pengetahuan ilmiah mempunyai 5 ciri ciri
pokok:
 Empiris. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan
 Sistematis. Berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan
pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
 Objektif. Ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan
kesukaan pribadi.
 Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha membeda bedakan pokok soalnya ke
dalam bagian bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat,
D. Pilar Pilar Penyangga Bagi Eksistensi Ilmu
Melalui teori relativitas dan kebenaran ilmu sekarang sudah
berubah dan paradigma lama dibangun fisika Newton yang
ingin selalu membangun teori absolut dalam kebenaran
ilmiah. Paradigma sekarang ilmu bukan sesuatu entitas yang
abadi, bahkan ilmu tidak pernah selesai meskipun ilmu
didasarkan pada kerangka objektif, rasional, metodelogis l,
sistematis, logis dan empiris
E. Beberapa Aspek Penting Dalam Ilmu pengetahuan
Aspek struktural menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan di dalamnya
terdapat unsur unsur sebagai berikut.
 Sasaran yang dijadikan objek untuk diketahui (Gegenstand)
 Objek sasaran ini terus menerus dipertanyakan dengan suatu cara
(metode) tertentu tanpa mengenal titik henti.
 Ada alasan dan motivasi mengapa Gegenstand itu terus menerus
dipertanyakan
jawaban jawaban yang diperoleh kemudian disusun dalam suatu kesatuan
sistem
F. Pancasila Sebagai Dasar Nilai Dalam Strategi
Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus senantiasa berorientasi
pada nilai- nilai Pancasila Sebaliknya Pancasila dituntut terbuka dari kritik,
bahkan ia merupakan kesatuan dari perkembangan ilmu yang menjadi tuntutan
peradaban manusia Peran Pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu
harus sampai pada penyadaran, bahwa fanatisme kaidah kenetralan keilmuan
atau kemandirian ilmu hanyalah akan menjebak diri seseorang pada masalah-
masalah yang tidak dapat diatasi dengan semata-mata berpegang pada
kaidahilmu sendiri, khususnya mencakup pertimbangan etis, religius, dan nilai
budayanya yang bersifat mutlak bagi kehidupan manusia yang berbudaya
Peran nilai-nilai dalam setiap sila dalam Pancasila adalah sebagai berikut

1. Sila ketuhanan Yang Maha Esa melengkapi ilmu pengetahuan menciptakan perimbangan antara yang
rasional dan irasional, antara rasa dan akal. Sila ini menempatkan manusia dalam alam sebagai bagiannya
dan bukan pusatnya.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan ilmu
dikembalikan pada fungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok, lapisan
tertentu.
3. Sila Persatuan indonesia mengkomplementasikan universalisme dalam sila-sila yang lain, sehingga supra
sistem tidak mengabaikan sistem dan sub-sistem Solidaritas dalam sub-sistem sangat penting untuk
kelangsungan keseluruhan individualitas, tetapi tidak mengganggu integrasi
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
mengimbangi otodinamika ilmu pengetahuandan teknologi berevolusi sendiri dengan leluasa. Eksperimentasi
penerapan dan penyebaran ilmu pengetahuan harus demokratis dapat dimusyawarahkan seacar perwakilan,
sejak dari kebijakan, penelitian sampai penerapan massal
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, menekankan ketiga keadilan Aristoteles keadilan
distributif keadilan kontributif, dan keadilan komutatif. Kadilan sosial juga menjaga keseimbangan antara
kepentingan individu dan masyarakat, karena kepentingan individu tidak boleh terinjak oleh kepentingan
semua individualitas merupakan landasan yang memungkinkan timbulnya kreativitas dan inovasi.
A. Kesimpulan
 Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
 Kekuatan bangunan ilmu terletak pada sejumlah pilar-pilarnya, yaitu pilar ontologi, epistemologi dan
aksiologi Ketiga pilar tersebut dinamakan pilar- pilar filosofis keilmuan.
Berfungsi sebagai penyangga, penguat, dan bersifat integratif serta prerequisite/saling
mempersyaratkan
 Prinsip-prinsip berpikir ilmiah diantaranyaa objektif, rasional, logis, metodologis dan sistematis
 Konsekuensi yang timbul adalah dampak positif dan negatif Positif, dalam arti kemajuan ilmu
pengetahuan telah mendorong kehidupan manusia kesuatu kemajuan (progress, improvement) dengan
teknologi yang dikembangkan dan telah menghasilkan kemudahan kemudahan yang semakin canggih
bagi upaya manusia untuk meningkatkan kemakmuran hidupnya secara fisik material.
 Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus senantiasa berorientasi pada nilai- nilai Pancasila
Sebaliknya Pancasila dituntut terbuka dari kritik, bahkan ia merupakan kesatuan dari perkembangan ilmu
yang menjadi tuntutan peradaban manusia Peran Pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu harus
sampai pada penyadaran, bahwa fanatisme kaidah kenetralan keilmuan atau kemandirian ilmu hanyalah
akan menjebak diri seseorang pada masalah-masalah yang tidak dapat diatasi dengan semata-mata
berpegang pada kaidah ilmu sendiri, khususnya mencakup pertimbangan etis, religius, dan nilai budaya
yang bersifat mutlak bagikehidupan manusia yang berbudaya.

Anda mungkin juga menyukai