MAKALAH
Disusun oleh:
FAKULTAS SYARIAH
PURWOKERTO
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu merupakan disiplin ilmiah yang memungkinkan manusia untuk memahami
dunia sekitarnya dengan lebih baik. Dalam proses memperoleh pengetahuan, ilmu
menggunakan metode ilmiah yang bertujuan untuk mencapai kebenaran secara objektif.
Metode ilmiah menjadi dasar dalam proses penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang akurat dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dibahas mengenai pentingnya ilmu sebagai metode ilmiah dan peranannya dalam
memperkaya pengetahuan manusia tentang dunia di sekitarnya.
Ilmu adalah salah satu bidang studi yang elit dan penting dalam pendidikan. Ilmu
pada dasarnya merupakan cara manusia memahami alam semesta dengan menggunakan
metode ilmiah. Metode ilmiah sendiri adalah sebuah prosedur untuk memperoleh
pengetahuan yang akurat dan terpercaya melalui pengamatan, analisis, dan eksperimen.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan manusia yang semakin
maju, semakin banyak pula kebutuhan terhadap metode ilmiah untuk memahami
fenomena alam dan sosial manusia. Oleh karena itu, ilmu sebagai metode ilmiah memiliki
peran yang sangat penting dalam kemajuan manusia di era modern ini.
Dalam kaitannya dengan pendidikan, ilmu sebagai metode ilmiah harus diajarkan
secara efektif dan efisien agar generasi muda dapat memahami bagaimana cara berfikir
logis dan kritis dalam memperoleh pengetahuan yang akurat dan benar. Dengan
memahami ilmu sebagai metode ilmiah, diharapkan akan muncul generasi muda yang
berkualitas dan dapat menghasilkan karya-karya ilmiah terbaik yang berguna bagi
kemajuan manusia.
Terdapat dua persoalan yang dilematis dalam perkembangan masyarakat modern.
Di satu sisi, salah satu tanda majunya sebuah masyarakat adalah kuatya tradisi ilmiah,
sehingga perkembangan masyarakat harus didorong untuk mengembangkan hal ini.
Namun, di sisi lain, perkembangan tradisi ilmiah Barat, yang dikenal sebagai kejayaan
peradaban masa kini, nyatanya, terjadi krisis moral. Problem dilematis seperti ini banyak
diakui oleh banyak kalangan, terutama berkaitan dengan teknologi. Memang, pada tahap
tertentu, teknologi memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. Namun, dalam
perkembangannya, ternyata teknologi terpisah dengan nilai-nilai moral. Akhirnya, hal itu
menjadi menimbulkan problem baru dalam masyarakat
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Ilmu sebagai metode ilmiah di dunia barat?
2. Bagaimana ilmu sebagai metode ilmiah di dalam islam?
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah science atau ilmu merupakan satu kata yang mempunyai berbagai
macam arti. Menurut Beni Ahmed Soebari menyebutkan ilmu adalah ilmu-ilmu yang
gejala-gejala nya dapat difahami secara terus-menerus melalui percobaan atau
pengujian, sehingga orang lainpun dapat melakukan pembukitan dalam masalah
yaang sama, waktu dan tempat yang berbeda. Berbeda halnya dengan Beni Ahmed
Saebari, Team Dosen Filsafat Ilmu UGM mengutarakan bahwa ilmu juga dapat
diartikan sebagai ilmu yang ditata secara teratur dan terdapat sistem-sistem
pencapainnya bisa di pertanggung jawabkan secara teoritis. Dengan itu manusia
sebagai makhluk yang dapat berfikir atau di sebut Homo Sapies dapat menemukan
jalan pada setiap pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi. Menurut the Liang Gie itu
harus diusahakan dengan aktifitas manusia wajib dilakukan dengan cara tertentu dan
sebagai puncaknya kegiatan metode itu menimbulkan ilmu yang teratur.
Pengertian pengetahuan sebagai kegiatan, metode dan pengetahuan itu dapat
diartikan sebagai berikut. Pertama, sebagai proses yang membentuk aktivitas. Kedua,
sebagai prosedur yang kita ketahui melahirkan metode ilimiah. Ketiga, sebagai
produk yang darinya memunculkan pengetahuan sistematis. Ilmu juga bisa
diposisikan sebagai proses. Pada dasarnya perkembangan manusia di bagi dalam
beberapa zaman. Zaman tersebut yakni zaman purba (meliputi prasejarah dan
sejarah), zaman mulainya penalaran yang selalu menyelidiki, zaman pertengahan, dan
zaman modern. (Achadah,Alif,and Mohammad Fadil. “Filsafat Ilmu:Pertautan
Aktivitas Ilmiah,Metode Ilmiah dan Pengetahuan Sistematis.”Jurnal Pendidikan Islam
4.1(2020):130-141.