Anda di halaman 1dari 95

Dampak Kemajuan IPTEK Terhadap

Perkembangan Manusia
BAB I
PENDAHULUAN
I. latar belakang
Budaya merupakan cara hidup yang terus berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok
orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dari kemampuan yang dimiliki manusia dalam
berpikir, melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi yang dibutuhkan manuisa dari
hasil ilmu pengetahuan yang memudahkan hidup manusia. Manusia terus mengkaji secara luas
dalam ilmu teknologi. Melalui ilmu pengetahuan yang beragam serta pengalaman-pengalaman
yang dialami manusia, membentuk suatu pengetahuan dan ide yang dimiliki manusia. Semakin
banyak pengalaman yang dilalui manusia, semakin banyak pula pengetahuan baru didapatkan.
Kebudayaan memiliki peran dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kian maraknya
teknologi yang terus berkembang mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam pasar industry
global. Hal ini memberikan dampak bagi teknologi komunikasi masa kini, tentunya untuk negeri
kita tercinta bangsa Indonesia. Berbagai kalangan mulai dari pedesaan hingga kota merasakan
dampak dari kemajuan teknologi yang luar biasa, terkecuali pelosok desa yang belum terjamah
akan adanya teknologi. Teknologi sesuatu yang tidak asing lagi untuk kita dengar. Namanya kian
terus melambung, dan semakin canggih.
Berkat kecanggihan teknologi, segala informasi yang terjadi bisa dengan mudah kita ketahui
melalui internet misalnya, atau dari televisi, radio, dan media massa lainnya. Hal ini memberikan
dampak positif bagi pengguna dalam mengolah sumber informasi. Namun keberadaan teknologi
secara tidak langsung dapat menggeser nilai-nilai kebudayaan yang telah ada pada suatu daerah.
Ini merupakan suatu gejala yang mengkhawatirkan jika tidak ada upaya penganggulangan dari
masalah tersebut. Perlu adanya solusi dan benteng diri sebagai manusia salah satuanya melalui
pendekatan agama. Perlu adanya peran manusia yang cerdas sebagai pengguna teknologi jangan
sampai nilai budaya dapat tergeser hanya karna adanya teknologi.
Kemajuan di negara berkembang seperti Indonesia mulai terlihat dari segi ekonomi,teknologi,
politik, pendidikan dan lain sebagainya. Begitu pula dengan pola tingkah laku penduduknya yang
mulai dimasuki budaya barat. Perlu pengendalian diri yang kuat agar budaya asli tidak tergeser
budaya luar. Kemajuan dalam teknologi telah membentuk sikap baru yang lebih cenderung
menonjol dan bahkan membentuk kebiasaan yang baru.
Dalam kaitannya dengan kenyataan di atas, maka akan dibahas berbagai topik tentang hal yang
berkaitan dengan permasalahan tersebut, seperti kebudaya, teknologi, dan perkembangannya di
Indonesia. Pertanyaan adalah Bagaimana dampak kemajuan iptek terhadap perkembangan
manusia ?
2. Rumusan masalah
1. Pengertian kebudayaan
2 .Pengertian iptek
3. Bagaimana dampak kemajuan iptek terhadap perkembangan manusia
BAB II
Pembahasan
1.Pengertian kebudayaan
Kebudayaan menurut arti luas adalah perilaku yang telah tertanam, ia merupakan totalitas dari
sesuatu yang dipelajari manusia, akumulasi dari pengalaman yang dialihkan secara sosial
(disosialisasikan) tidak sekedar sebuah catatan ringkas, tetapi dalam bentuk perilaku melalui
pembelajaran sosial (social learning).
Kebudayaan merupakan pandangan hidup dari sekelompok orang dalam bentuk perilaku,
kepercayaan, nilai, dan simbol-simbol yang mereka terima tanpa sadar/tanpa dipikirkan, yang
semuanya diwariskan melalui proses komunikasi dan peniruan dari satu generasi kepada generasi
berikutnya.
Kebudayaan adalah komunikasi simbolis, simbolisme itu adalah keterampilan kelompok,
pengetahuan, sikap, nilai, dan motif. Makna dari symbol-simbol itu dipelajari dan disebarluaskan
dalam masyarakat melalui institusi.
Kebudayaan terdiri dari pola-pola yang eksplisit maupun implisit dari dan untuk sebuah perilaku
tertentu yang dialihkan melalui simbol-simbol yang merupakan prestasi kelompok manusia
termasuk peninggalan berbentuk artifak yang merupakan inti atau esensi dari gagasan-gagasan
tradisional dan dikemas dalam nilai-nilaiyang telah mereka terima. Dengan kata lain, system
kebudayaan dapat diterangkan melalui produk atau tindakan, yang dipandang menjadi faktor
berpengaruh terhadap tindakan mereka.
Kebudayaan adalah jumlah keseluruhan perilaku yang dipelajari oleh sekelompok orang yang
secara umum menerangkan sebuah tradisi kehidupan yang diwariskan oleh sebuah generasi
kepada generasi lain.
Kebudayaan dapat diartikan sebagai :
1. cultivation (pengolahan,penanaman) atau tillage (pengusahaan tanah) (catatan: dua istilah ini
merupakan konsep pertanian)
2. kegiatan untuk mengembangkan pilihan peningkatan pendidikan moral, misalnya melalui
pendidikan
3. pendampingan ahli dan pelatihan
4. a. pencerahan dan peningkatan mutu rasa melalui pencarian dan pelatihan intelektual
dan estetika,
b. berkenaan dengan perasaan melalui seni, aspek-aspek kemanusiaan dan keilmuan
yang diperoleh dari pelatihan keterampilan atau pekerjaan,
5. a. integrasi pola-pola pengetahuan manusia, kepercayaan, dan perilaku, yang
tergantung mpada kapasitas manusia untuk mempelajari dan mengalihkan
pengetahuan bagi generasi lain,
b. memperkuat kepercayaan, bentuk sosial, dan unsur-unsur material dari sebuah
ras, agama, atau kelompok sosial.
Kita telah membaca beberapa pengertian kebudayaan, bahwa kebudayaan merupakan satu unit
interpretasi, ingatan, dan makna yang ada didalam manusia dan bukan sekedar dalam kata-kata.
Ia meliputi kepercayaan, nilai-nilai dan norma, semua ini merupakan langkah awal dimana kita
merasa berbeda dalam sebuah wacana. Kebudayaan mempengaruhi perilaku manusia karena
setiap orang akan menampilkan kebudayaannya tatkala dia bertindak, seperti tindakan membuat
ramalan atau harapan tentang orang lain atau perilaku mereka. Terakhir, kebudayaan melibatkan
karakteristik suatu kelompok manusia dan bukan sekedar pada individu.
Pengertian kebudayaan tersebut mengandung beberapa karakteristik atau cirri-ciri yang sama,
yakni kebudayaan itu ada diantara umat manusia yang sangat beraneka ragam, diperoleh dan
diteruskan secara sosial melalui pembelajaran, dijabarkan dari komponen biologi, psikologi, dan
sosiologi sebagai eksistensi manusia, berstruktur, terbagi dalam beberapa aspek, dinamis dan
nilainya relative.
2.Pengertian iptek
IPTEK singkatan dari Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni. Berbagai definisi tentang ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni telah banyak diberikan oleh para filsof, ilmuwan dan
budayawan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing.
Dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dan ilmu sangat beda maknanya. Ilmu adalah
pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, disitematisasi, dan diinterpretasikan sehingga
menghasilkan kebenaran obyektif setara sudah diuji kebenarannya secara ilmiah, sedangkan
pengetahuan adalah apa saja yang diketahui manusia atau segala sesuatu yang diperoleh manusia
baik melalui panca indera, intuisi, pengalaman, maupun firasat.
Jadi ilmu pengetahuan atau sains adalah himpunan pengetahuan manusia yang dikumpulkan
melalui proses pengkajian dan dapat dinalar atau dapat diterima oleh akal. Dengan kata lain,
sains dapat didefinisiakn sebagai kumpulan rasionalisasi kolektif insani atau sebagai
pengetahuan yang sudah sistematis (science is systematic knowledge). Dalam pemikiran sekuler,
sains mempunyai tiga karakteristik, yaitu obyektif, netral dan bebas nilai, sedangkan dalam
pemikiran islam, sains tidak boleh bebas nilai, baik nilai lokal maupun nilai universal.
Selanjutnya teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan ilmu pengetahuan untuk
kemaslahatan dan Kenyamanan manusia. Dengan demikian, mesin atau alat canggih yang
dipergunakan bukanlah teknologi, tetapi merupakan hasil dan teknologi.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia,
juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpang-timpangan dalam
kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta. Pada dasarnya
teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral, tetapi dalam situasi tertentu teknologi
tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Oleh karena itu,
penguasaan, pengembangan dan pendayagunaan iptek harus senantiasa berada dalam jalur nilai-
nilai keimanan dan kemanusiaan.
Iptek telah menciptakan rangsangan supaya manusia tidak hanya terikat dengan kebutuhan
(need), melainkan harus terus mencapai pemuasan yang lebih daripada kebutuhan, yakni
keinginan. Dari sini kemudian lahir dan berkembang pulalah berbagai keinginan yang sukar
dibedakan dengan kebutuhan. Sayangnya kemudian keinginan yang menghinggapi diri manusia
tidak mencapai batas. Di sinilah terjadi masalah yang berwujud dosa kepada sesamanya
(manusia) dan dosa kepada lingkungan hidupnya. Kepada sesama dalam wujud dimana terjadi
bentrokan anatara keinginan., karena setiap orang tidak memiliki keinginan yang sama. Setiap
individu manusia dilahirkan dengan bentuk dan pola keinginan yang berbeda. Keinginan lebih
dapat mengarah kepada nafsu ambisi dan emosi. Suatu keinginan yang tidak dapat dikendalikan
akan menciptakan dampak bagi sesamanya, dalam bentuk konflik sesama, kebencian, perkosaan,
freesex, pembunuhan, peperangan, penjajahan, materialisme, kapitalisme, ekskluvisme, dominasi
politik dan ekonomi, dan lain-lain.
Keinginan yang tanpa kendali akan melahirkan dampak bagi lingkungan. System lingkungan
merupakan korban pertama dari pola keinginan. Jika keingianan manusia tidak akan mencapai
suatu titik batas dan obyek dari keinginan itu adalah lingkungan hidupnya, sementara karakter
dari lingkungan dan alam adalah “bisu”, tanpa memiliki gerak protes, maka jadilah lingkungan
sebagai korban pemuasan keinginan manusia. Senjata yang paling dahsat dari pemuasan
keinginan manuisa adalah iptek.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)telah menumbuhkan modernisasi yang pesat, seolah-olah
segala sesuatu dapat dieksploitasi dan dikonsusmsi tanpa batas dan pertimbangan, tanpa kaidah-
kaidah keserasian, tanpa adanya kaidah interaksi fungsional anatara manusia dan lingkungannya.
Adapun tentang seni, dalam teori ekspresi disebutkan bahwa Art is an expression of human
feeling adalah suatu pengungkapan perasaan manusia. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang
dan hasil dan ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi bagian dan budaya manusia. Seni
identik dengan keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran, dan keduannya memiliki nilai
yang sama, yaitu keabadian. Dan seni yang lepas dari nilai-nilai ketuhanan tidak akan abadi,
karena ukurannya adalah hawa nafsu, bukan akal budi.
3.Bagaimana dampak kemajuan iptek terhadap perkembangan manusia
Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan penanda adanya proses pembangunan yang
sedang berlangsung, dan dapat mempengaruhi atau meningkatkan tatanan hidup masyarakat
menuju kehidupan yang lebih baik. Perbaikan dan peningkatan kehidupan masyarakat dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) ini selanjutnya akan mengarah pada perubahan sosial dan
budaya. Sebelumnya perubahan-perubahan tersebut merupakan hal yang wajar, namun pada
beberapa hal, menimbulkan sikap pro dan kontra diantara masyarakat.
Munculnya sikap pro dan kontra tersebut dipengaruhi oleh dampak yang dihasilkan oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Perkembangan Teknologi Informasi
yang sudah sedemikian pesatnya sehingga sulit bagi kita untuk mengontrolnya. Dampak positif
dan negatif sudah pasti ada dan sudah sewajarnya kita mewaspadai . Dukungan teknologi
informasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagi kepentingan, dapat
dishare/disebarluaskan dengan mudah, sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara pandang
dan gaya hidup hingga budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan. kita terus diberikan dan
dicekoki oleh perkembangan teknologi yang secara terus-menerus meningkat, sehingga kita tidak
dapat memfilter mental.
Dampak positif teknologi informasi adalah perubahan tata nilai dan pola berpikir,
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan tingkat kehidupan yang lebih baik.
Beberapa hal dibwah ini Seperti :
1. kemajuan dibidang pendidikan denga berkembangnya kesempatan belajar serta bertambahnya
tenaga ahli dan terampil.
2. Munculnya bentuk-bentuk integrasi formal di bidang politik, pemerintahan, hokum dan
ekonomi.
3. Kemudahan komnikasi dan transportasi sehingga masyarakat yang tempat tinggalnya
berjauhan dapat bertemu dan berbicara setiap saat dengan mudah.
4. Etos kerja tradisional komnikasi yang hanya menggantungkan diri kepada nasib berubah
menjadi etos kerja yang dinamis, ulet, optimis, dan terencana.

Selain itu,Adanya perkembangan teknologi informasi secara modern sekarang ini bisa dilihat
dari cara berpikir masyarakat yang rasional. Cara berpikir masyarakat yang rasional diakibatkan
karena dengan adanya perkembangan teknologi informasi, masyarakat dapat dengan mudah
memperoleh informasi dari segala sumber dengan cepat dan mudah. Dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan
mendorong untuk berpikir lebih maju dalam meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan
sekarang ini.
Adapun dampak negative yang timbul dari perkembangan teknologi seperti berikut :
1. Unsure-unsur adat makin memudar, terutama yang berhubungan dengan religi dan
kepercayaan.
2. Ikatan kerabat dan keluarga luas semakin melemah dan bergeser hanya ke keluarga inti.
3. Pengethuan tradisional, misalnya pengobatan tradisional, semakin terlupakan
4. Moral masyarakat mengalami degradasi karena orang akan begitu mudah memproduksi
barang dan jasa tanpa memikirkan efek negative nya.
5. Budaya asing semakin mudah masuk sehingga dapat melunturkan kecintaan terhadap budaya
lokal.
Kemampuan dalam menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat mereka tidak hanya
siap menghadapi masa depan. Bisa dikatakan, kecanggihan teknologi tidak semata-mata
berorientasi pada penataan kehidupan masa kini, tetapi juga mampu mengantisipasi penataan
kehidupan dimasa mendatang.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tentu saja menuntut kriteria tertentu yang hanya
melibatkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan pengetahuan yang relavan.
Masyarakat tradisional yang tertutup, dan kurang berpendidikan tentu saja tidak merasakan
pengaruh apapun dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini. Hal tersebut membuat
tingginya angka pengangguran dan kemiskinan yang membelenggu masyarakat
Sayangnya, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini lebih terjadi di daerah perkotaan.
Hal ini kemudian memancing orang-orang yang dating dari pedesaan untuk mengadu nasib
mereka ke kota. Maraknya industrilisasi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini
telah menyebabkan arus urbanisasi yakni berpindah orang-orang yang dating dari pedesaan ini
kerap tidak terserap oleh industry sehingga mereka hanya mampu bekerja di sector-sektor
informal seperti menjadi pedagang kaki lima, kuli panggul dan sebagainya. Pada akhirnya,
mereka mendirikan kantung-kantung pemukiman kumuh di wilayah-wilayah yang tidak layak
untuk di huni.
Jika ditelaah dalam lingkup suatu keluarga dengan adanya kemajuan iptek terlihat perkembangan
suatu sikap manusia yang lebih mengedepankan keperluan teknologi nya dibandingkan situasi
kondisi di sekitarnya. Terlihat dari cara bersosialisasi yang kurang arkab dengan rekan
keluarganya. Masing-masing dari anggota keluarga terlihat sibuk dengan genggaman teknologi
canggih yang di milikinya. Lalu tidak sepatutnya kita melihat keadaan ini terus berkelanjut, perlu
adanya kewaspadaan dan kontrol diri yang baik. Karna jika di biarkan begitu saja akan
menghambat komunikasi yang tidak relavan.
Dalam hal ini dibutuhkan aspek spiritual agar bisa mengendalikan kontrol diri kita. Karena
proses sosialisasi yang paling efektif dialami oleh individu dalam keluarga. Pengenalan terhadap
kebiasaan-kebiasaan seperti tidur teratur,kebiasaan menyisir rambut, dan berpakaian rapi
diajarkan pertama kalinya dalam keluarga dan terbawa dalam kepribadian sesorang. Fungsi
keluarga sebagia sarana pewaris ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dapat berkurang apabila
hubungan antara orang tua dan anak-anaknya tidak lagi mendalam akibat tuntutan dan kebutuhan
hidup.
Dalam kehidupan masyarakat di dalamnya terdapat seseorang yang dapat melihat dan memahami
dan memperaktekan setiap unsure-unsur budaya termasuk ilmu dan pengetahuan teknologi
(iptek). Di dalam masyarakat memiliki tata kelakuan yang harus di patuhi oleh setiap individu
dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari didalam masyarakat.
Dengan salah satu cara melalui sekolah seseorang akan belajar mengenai berbagai aturan dan
disiplin yang berisi nilai perilaku yang menjadi tuntutan hidup melalui sekolah pula setiap
individu mengenal ilmu pngetahuan dan teknologi (iptek) dan ketermpilan. Sekolah mengajarkan
tugas-tugas hidup kepada seseorang sebagai berikut.
Dalm membentuk hubungan sosial yang harmoni sesuai dengan norma-norma sosial yang
berlaku. Menerima dan mengembangkan tugas-tugas dan memerankan peran-peran penting
sesuai dengan jenis kelamin dan norma-norma yang sedang berlaku/yang sedang berjalan.
Menerima dan memanfaatkan keadaan fisiknya. Mendapatkan kemerdekaan emosional
memperoleh kemandirian perekonomian di dalam sebuah masyarakat. Dalam hal yang terpenting
dalam sebuah individu harus mempersiapkan diri untuk terjun dalam sebuah masyarakat. Dalam
sebuah masyarakat pun harus memperoleh kecakapan untuk menjadi warga negara yang baik
agar dapat di terima masyarakat luas yang baik. Dan memperoleh sebuah pedoman hidup yang
berguna dan dapat bisa memahami dan membina dalam sebuah masyarakat.
Selain itu dampak negative yang di timbulkan yaitu dapat menularkan sebuah tradisi dan budaya
setempat. Dapat menimbulkan sebuah kecemburuan sosial antar negara. Dapat juga
menghilangkan rasa nasionalisme dalam ikatan sebuah masyarakat. Dan dapat menumbuhkan
sifat egoisme yang sangat besar pada diri masyarakat.
Kita harus siap dan menyiapkan diri dari sekarang agar dapat menanggulangfi dampak negative
dari kemajuan teknologi ini. Dengan cara mempertebal iman, menumbuhkan rasa nasionalisme
atau kecintaan terhadap budaya, memiliki keteguhan hati dan sebagainya. Namun demikian kita
juga sebaiknya tidak menutup diri bagi kebudayaan bangsa lain yang dapat memperkembangkan
bangsa negara kita ini.
Kesimpulan
Kebudayaan merupakan pandangan hidup dari sekelompok orang dalam bentuk perilaku,
kepercayaan, nilai, dan simbol-simbol yang mereka terima tanpa sadar/tanpa dipikirkan, yang
semuanya diwariskan melalui proses komunikasi dan peniruan dari satu generasi kepada generasi
berikutnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan dua diantara isi atau menifestasi kebudayaan
universal (cultural universal) dan berkepentingan sejumlah pengetahuan budaya dan bersumber
pada adat, kepercayaan dan kebiasaan. Ilmu pengetahuan di proses melalui imitasi, pembiasaan
dan sosialisasi. Tujuan sosialisasi secara umum yaitu memperoleh sebuah nilai norma dan adat
istiadat pada system budaya. Mendapatkan sebuah iptek dan keterampilan, serta mencari sebuah
ilmu pengetahuan yang luas tentang gejala dan masalah yang ada di sebuah masyarakat.
Perkembangan iptek di sebabkan oleh tuntutan zaman yang bertujuan untuk menjadikan
pekerjaan manusia menjadi lebih ringan, komunikasi menjadi lancar serta lebih hemat baik biaya
maupun waktu. Perkembangan iptek ini di nikmati oleh manusia, dari anak-anak sampai hingga
orang tua.
Hasil teknologi yang berkembang pesat ini memang di tunjukan untuk kehidupan manusia. Akan
tetapi kita juga harus bersikpa kritis dalam menyikapi perkembangan iptek. Tuhan sendiri
mengkhendaki kehidupan manusia yang sejahtera. Oleh karena itu penemuan maupun
perkembangan iptek harus di tempatkan dalam usaha menyejahterakan umat manusi.
A. SIKAP TERHADAP PENGARUH GLOBALISASI

Usaha-usaha yang harus kita lakukan dalam menghadapi era globalisasi ini adalah
sebagai berikut :

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai filter budaya
asing yang bersifat negatif.

2. Peningkatan penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan
bangsa

3. Menghayati dan mengintensifkan pembelajaran budaya tradisional yang bernilai luhur agar tidak
musnah diganti oleh kebudayaan asing.

4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar dapat memilih mana yang baik dan benar bagi
masyarakat. Karena itu, tidak semua kebudayaan asing baik dan cocok untuk diterapkan pada
masyarakat Indonesia.

5. meningkatkan pendidikan adalah upaya meningkatkan kualitas diri agar dapat bersaing dengan
bangsa lain baik dalam mencari lapangan kerja di dalam negeri maupun di luar negeri.

6. Meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing merebut pasar local, nasional,
dan internasional.

7. Meningkatkan enguasaan teknologi di segala bidang agar kita tidak bergantung pada bangsa lain,
mandiri, dan percaya pada diri sendiri.

8. Menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja tinggi.

9. Menumbuhkan dinamika yang terbuka dan tanggap tehadap unsure-unsur pembaharuan

Perubahan mental kea rah sikap yang modern, seperti ulet, rajin, berdisiplin, beretos kerja
tinggi, cerdas, terampil, kreatif, dan berjiwa wiraswasta sangat diperlukan untuk menghadapi era
globalisasi tersebut.

Globalisasi bagi bangsa Indonesia dapat menjadi peluang dan tantangan. Peluang yang
dapat diperoleh adalah pasaran hasil produksi yang semakin luas, perkembangan ilmu
pengetahuan yang semakin cepat, lapangan kerja yang semakin luas dan peluang bisnis yang
makin terbuka.

Dalam menerima pengaruh asing, bangsa Indonesia jangan bersifat pasif atau menerima
begitu saja pengaruh tersebut. Bangsa Indonesia harus bersifat aktif menyeleksi pengaruh
tersebut. Kebudayaan asing diakulturasikan secara serasi dengan kebudayaan asli sehingga
menghasilkan kebudayaan yang bercorak khas.

Kebudayaan material dan gaya hidup kebarat-baratan cenderung lebih cepat menjalar dan
diterima oleh masyarakat. Kesalahpahaman mengartikan “hidup modern” akan membawa kita
dalam kehidupan yang tanpa moral dan hilangnya kepribadian bangsa. Individualisme,
konsumerisme berlebihan, minuman keras, hidup bebas, obat terlarang, brutalisme, dan atheisme
adalah sikap dan gaya hidup yang harus dihindarkan akibat negative dari globalisasi.

Bagi bangsa Indonesia, Pancasila dalam proses pembangunan sosial budaya bangsa akan
dapat berfungsi sesuai paying dan sekaligus sebagai dasar pembangunan. Oleh karena itu, nilai
budaya Indonesia diharapkan tidak ada tergeser dan nilai hakikinya, yaitu nilai kekeluargaan dan
kegotongroyongan.

Ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kontribusi yang sangat besar bagi
pembangunan bangsa, khususnya perkembangan budaya. Kedatangan setiap teknologi baru harus
kita terima dengan pikiran terbuka dan penuh kewaspadaan.

Selain itu, sifat kebudayaan kita yang tertutup dan membuat orang merahasiakan apa
yang diketahuinya, padahal sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dengan
tujuan agar tetap unggul secara individu.

Arus informasi yang berkesinambungan dari media dankontak langsung dengan dunia
luar akan mempengaruhi perubahan sosial. sistem komunikasi internasional dan nasional yang
disajikan melalui media sangat berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, masalah
ekonomi, kebudayaan, dan agama.

Keadaan tersebut mempengaruhi cara berpikir dan berprilaku masyarakat sehingga dapat
menumbuhkan sifat masyarakat yang mengarah pada sebagai berikut.

1. Individualistis, yaitu mementingkan diri sendiri.

2. Materialisme, yaitu aliran yang mementingkan kebendaan sebagai sumber hidup.


3. Hidonisme, yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan adalah
tujuan utama dalam hidup.

Pengaruh unsure-unsur budaya dari luar yang bersumber dari paham individualisme
sempat menggoyahkan masyarakat sebagai akibat adanya sikap indivualisme, materialisme, dan
hedonisme. Hal ini mengakibatkan timbulnya sikap konsumerisme yang berlebihan karena
terlalu mengejar kenikmatan hidup lahiriah. Pada masyarakat tersebut, tenggang rasa,
kekeluargaan, gotong dan kesetiakawanan sosial yang merupakan cirri kepribadian bangsa
Indonesia. Akibatnya, dapat merusak sistem kehidupan bangsa Indonesia pada masa yang akan
datang. Oleh karena itu, diperlukan saluran atau “channel” yang dipergunakan sebagai wahana
perubahan. Saluran tersebut berupa lembaga masyarakat. Lembaga-lembaga masyarakat tersebut,
yaitu sebagai berikut :

1. Keagamaan

2. Keluarga

3. Sekolah dan lembaga pendidikan yang lainnya

4. pemerintahan

5. perekonomian

Lembaga keagamaan mempunyai pengaruh yang sangat besar karena berhubungan


dengan aspek mental atau jiwa manusia. Aspek mental ini akan membentuk pandangan hidup,
ide, gagasan, etika, sikap, dan perilaku sebagai landasan dalam berkarya.

Keluarga adalah lembaga pertama yang dikenal oleh seorang anak. Keluarga juga
merupakan pewaris atau pengubah pertama dalam kebudayaan. Agama, bahasa, dan adapt
istiadat kali pertama diperkenalkan melalui keluarga. Unsure kebudayaan dapat hilang kalau
tidak diwariskan melalui keluarga.

Sekolah dan lembaga pendidikan lainnya adalah tempat yang sengaja dibentuk untuk
menyalurkan ide, gagasan, pengetahuan, dan keterampilan.

Pemerintah mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk menentukan suatu kebijakan.

Globalisasi memberi dampak yang meluas kepada fenomena imigrasi penduduk dalam
blok budaya yang berbeda. Dunia menjadi semakin beragam dari segi komposisi budaya etnik,
ras, dan warna kulit. Perkembangan yang terjadi saat ini membawa perubahan keanekaragaman
budaya yang bersifat pluralism dan multiculturalism.

Fenomena baru dalam era globalisasi ini adalah bertemunya budaya timur dan barat.
Pertemuan ini diharapkan dapat melahirkan peradaban baru di kedua belah pihak. Akibat adanya
kemajuan ini manusia mampu mengambil segi-segi positif dari semua budaya yang diterimanya
guna memperkaya unsure-unsur budaya yang telah ada. Mereka yang berada di belahan timur
mendapat segi paham rasionalis barat, sedangkan mereka yang berada di belahan barat dapat
mempelajari dan menyerap nilai-nilai religius timur. Dengan demikian, paham rasionalis dan
materialis yang berkembang pesat di barat yang ditopang oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat bersanding dengan spiritualitas timur.

Dalam perkembangannya, kebudayaan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Hal ini terjadi pada era globalisasi yang sekarang
sedang dihadapi. Begitu pula dengan perkembangan masyarakat yang akan sangat terpengaruh
oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini.

Berbagai contoh posisi bangsa Indoensia dalam era globalisasi dalam bidang ekonomi,
teknologi, politik, hukum, sosial budaya, dan lingkungan hidup adalah sebagai berikut :

a. Dalam Bidang Ekonomi

1) Meningkatkan kemampuan bangsa dan negara untuk berkompetisi seara internasional.

2) Meningkatkan kualitas produksi dalam negeri agar dapat bersaing di pasar internasional.

3) Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.

b. Dalam Bidang Teknologi

1) Mampu mengembangkan teknologi dan informasi yang bertaraf Internasional

2) Memanfaatkan teknologi untuk mempublikasikan potensi yang dimiliki oleh negara Indonesia

3) Membuka akses informasi dari dunia internasional sebagai studi banding dan sebagai kerja sama
dengan negara lain.

c. Dalam Bidang Politik

1) Menegakkan nilai-nilai demokrasi

2) Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama internasional


3) Partisipasi aktif dalam percaturan politik untuk menuju perdamaian dunia.

d. Dalam Bidang Hukum

1) Mematuhi peraturan huum dan perjanjian internasional

2) Turut meratifikasi perjanjian hukum internasional dalam berbagai masalah, seperti masalah HAM,
narkoba, dan lain sebagainya.

3) Menghormati peradilan internasional dan bekerja sama dengan Interpol.

e. Dalam Bidang Sosial Budaya

1) Turut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial internasional, misalnya lewat organisasi PBB dan
Palang Merah Internasional.

2) Menjunjung tinggi pelaksanaan HAM.

3) Mengadakan pertukaran pelajar antar negara.

f. Dalam Bidang Lingkungan Hidup

1) Menentang pemakaian senjata nuklir, baik untuk perang maupun penelitian yang dapat merusak
lingkungan hidup.

2) Turut serta melestarikan lingkungan hidup serta ekologi darat, laut, dan udara secara nasional dan
internasional

3) Menggalang kerja sama antarnegara dalam menanggulangi penemaran lingkungan

B. SIKAP TERHADAP PENGARUH MODERNISASI

1. Pengertian dari modernnisasi?

Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan
yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan
tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur.

Diungkapkan pula modernisasi merupakan hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terus berkembang sekarang ini. Tingkat teknologi dalam membangun
modernisasi betul-betul dirasakan dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, dari
kotametropolitan sampai ke desa-desa terpencil.

2. Bagaimana Modernnisasi masyarakat Indonesia pada saat ini?

Negara Indonesia sekarang ini sudah mencapai tahap pemikiran yang sangat modern,
Indonesia sendiri sudah mampu menciptakan alat-alat teknologi yang praktis dan efisien seperti
layaknya yang ada di kehidupan sehari – hari seperti Televisi, telepon genggam, komputer,
laptop, dan lainnya, sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang digunakan pun
memiliki kajian – kajian penting dalam proses kemajuan dan perkembangan teknologi yang
membuat Indonesia lebih modern.

Karena sumber daya inilah pihak Indonesia bekerja sama dengan Negara lain dan saling
melengkapi kebutuhan antara satu dengan Negara lainnya. Sehingga menciptakan kemajuan
yang ada pada Indonesia dari sisi modernisasi maupun teknologinya.Indonesia sedang berada
dalam masa-masa transisi dan penyesuaian di mana modernisasi dan globalisasi kian kuat masuk
secara bertahap ke dalam Indonesia.Bukan hanya itu modernisasi juga sangat terpengaruh
dengan majunya teknologi – teknologi yang ada pada Negara Indonesia sendiri.

3. Apa dampak positif dan negatif terjadinya modernnisasi?


A. Dampak Positif
1. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir masyarakat yang
irasional menjadi rasional.
2. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah
dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi pula yang membentuk masa modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di
waktu sekarang ini.
3. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan nilai
dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih, dan juga merupakan
salah satu usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini
juga dipengaruhi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan
modernisasi.
B. Dampak Negatif
1. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat penyediaan
barang kebutuhan masyarakat melimpah.Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai dengan kebutuhan masing –
masing.
2. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan sebagai makhluk
sosial.
3. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.Budaya negatif yang mulai
menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja,
dan lain-lain.
4. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti
arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu
dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu yang dapat terus mengikuti perkembangan
jaman memiliki kesenjangan tersendiri terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu
proses modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara individu satu
dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik.
5. Kriminalitas
Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap yang
individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang konsumtif.
Sikap terhadap pengaruh dan implikasi
globalisasi terhadap bangsa dan negara
indonesia
TAHUN AJARAN
2012/2013

Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan


Kelas : XII (dua belas)
Program Keahlian : Teknik Pemesinan(TPm-1)
Kelompok : Tiga ( 03 )
Dibina Oleh : Drs. Sujiono
Disusun Oleh :
1. Elwyn Rahmat Hidayat (19)
2. Faras Qoid Muhanna (20)
3. Gilang Nugraha (21)
4. Hendra Sandy Aji (22)
5. Hengky Pradana (23)
6. Imam Reizal Pahlevi (25)
7. Jainurrochim (26)
8. Lasidi Wardianto (27)
9. Mahmud Suyuti (28)

SMK MUHAMMADIYAH 1 KEPANJEN


TERAKREDITASI ” A ”
Jln. KH. Ahmad Dahlan No.34 telp. ( 0341 ) 395451 Kepanjen Kab. Malang-Jatim
65163

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Sikap

terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara indonesia ".

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak menerima bantuan dari berbagai

pihak sehingga dalam waktu yang relatif singkat makalah yang sederhana ini dapat

terwujud. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih

kepada semua pihak yang membantu,terutama Bapak Sujiono selaku guru

pembimbing. Semoga Allah S.W.T berkenan mencatatnya sebagai amal shaleh.

Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dengan

iringan doa semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam pengembangan pendidikan

dan wacana berpikir kita bersama. Amin.


Malang , 02 Februari 2013

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR______________________________________________ i

DAFTAR ISI__________________________________________________ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah______________________________________ 1

1.2 Rumusan Masalah__________________________________________ 4

1.3 Tinjauan Teoritis Masalah____________________________________ 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh globalisasi secara umum_______________________________ 7

2.2 Posisi terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial

budaya______________________________________________________ 21

2.3 Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik_________ 37

2.4 Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang ekonomi________ 44

2.5 Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya ._ 50

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan______________________________________________ 62

3.2 Saran-Saran_____________________________________________ 63

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh

dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang

akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan


rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama

lain. Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Tapal

Batas” yang saat ini diterima sebagai realitas masa depan yang akan mempengaruhi

perkembangan budaya dan membayar perubahan baru.

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang

bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia

global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat

akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting

kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang

harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan

kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua

puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima

atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau

dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses

ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia

mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh

banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata

globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana

berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak
bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara

terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga

teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan

globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara

insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya

koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia

dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran

dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi

memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang

menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia

sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan

bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup,

orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh

Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial,

budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru

dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.

Globalisasi akan memberikan corak budaya baru, dan memberi dampak yang

luas terhadap kebebasan budaya setempat dan mengukuhkan domisi budaya barat
dalam budaya masyarakat di negara-negara berkembang melalui penjajahan baru,

yaitu kebudayaan.

Bagaimanapun itu harus kita cegah karena kebudayaan bangsa merupakan hasil

peninggalan nenek moyang bangsa kita yang harus kita jaga dan kita lestarikan.

Salah satu penyebab terjadinya era globalisasi adalah kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi terutama teknologi komunikasi, seperti teknologi media cetak dan

media elektronik.

Dengan globalisasi, kita dapat mengambil peranan yang lebih besar pada

prakarsa dan kreativitas warga masyarakat melalui berbagai infrastruktur teknologi

informasi dan transportasi, ekonomi, sosial-budaya, politik atau elemen organisasi

masyarakat. Setiap warga negara berkewajiban dan sekaligus merupakan suatu

kehormatan apabila mampu menciptakan motivasi, tatanan, kondisi, dan peluang yang

diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan prakarsa masyarakat

itu sendiri.

Era globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu

merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh

dalam berinteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jati diri

bangsa, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita

dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul. Sudah saatnya era
globalisasi kita maknai dalam arti yang positif, antara lain tumbuhnya persaingan

yang sehat, tingkat kompetisi yang tinggi, harus serba cepat dan sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

2.1 Ingin mengetahui Pengaruh globalisasi secara umum

2.2 Ingin mengetahui Posisi terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,

ekonomi, dan sosial budaya

2.3 Ingin mengetahui Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di

bidang politik

2.4 Ingin mengetahui Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di

bidang ekonomi

2.5 Ingin mengetahui Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di

bidang sosial budaya


1.3 Tinjauan Teoritis Masalah

Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam

bidang kebudayaan,misalnya :

- hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara

- terjadinya erosi nilai-nilai budaya,

- menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme

- hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong

- kehilangan kepercayaan diri - gaya hidup kebarat-baratan

Indonesia adalah Bangsa yang kaya akan nilai-nilai budaya dan sejarah, yang

tentunya budaya dan sejarah tersebut mempengaruhi semua aspek kehidupan dan

memberikan serta membantu dalam pembentukan pola fikir dan paradigma

masyarakat dalam bernegara dan bertanah air.

Di era globalisasi dan jaringan informasi yang dapat di akses oleh siapapun

dan kapanpun mengakibatkan terjadinya perkembangan di segala sektor dan

pemahaman baru tentang budaya serta penerapan-penerapan akan pola yang

diterapkan oleh Negara lain.

Salah satu Negara yang menjadi tujuan dan penyebaran jaringan informasi

dan budaya global adalah Indonesia, karena Indonesia adalah Negara berkembang

dengan tingkat populasi yang selalu meningkat dan ditunjang dengan fasilitas-
fasilitas yang memungkinkan untuk mengakses informasi baik itu dalam bentuk

informasi data maupun informasi global yang termasuk di dalamnya unsur-unsur

budaya asing yang notabene tidaklah sesuai dengan budaya Timur yang merupakan

ciri khas Bangsa Indonesia.

Indonesia dan masyarakat dunia memiliki visi yang sama akan kemajuan dan

peningkatan taraf hidup serta kemajuan dalam system pemerintahan, tetapi apakah

kemajuan dan peningkatan taraf hidup tersebut harus mengorbankan nilai-nilai

budaya yang begitu berharga. Dan sudah semestinya sebagai generasi penerus, kita

harus melestarikan budaya-budaya Indonesia yang mulai terkontaminasi oleh

budaya-budaya asing yang negatif dan tidak membangun karateristik masyarakat

Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh globalisasi secara umum

Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses

globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.

Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat

di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan

transportasi.

Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu

internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan

segala fasilitasnya.

Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan

pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di

luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses

globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan

dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.

Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi

bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur

telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala

internasional serta cabang-cabangnya.


Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak

hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world

society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia

secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling

terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.

Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah

melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki

tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik,

dan arena budaya.

Jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan

global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan

menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.

Dari sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang

demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia

menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia

kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke

dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan

menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun

yang tidak memihak rakyat.


Kasus serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan

Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak

bergulirnya reformasi, gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan

keterbukaan politik semakin terlihat.

Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat

dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat

suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati

pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang

positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan

pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang

negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda sesuai

dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai identitas

budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi

akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang

ada.

Sumber 1: http://sro.web.id/makalah-globalisasi.html#ixzz2IrWpaW4D

Negara Indonesia sebagai bagian masyarakat global dengan ideologi

Pancasila yang terbuka dan sistem politik, ekonomi, sosial-budaya, serta hankam

yang dinamis, dalam melaksanakan pembangunan dari tahun ke tahun, merasakan


dampak dari perubahan-perubahan dunia yang cepat mendasar. Hal ini tentu saja

membawa implikasi pada perencanaan dan pengelolaan pembangunan nasional secara

keseluruhan dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Akan tetapi, perubahan-perubahan itu sendiri akan berpengaruh pada

perkembangan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, ilmu pengetahuan, para

cendekiawan dari berbagai disiplin ilmu, pelaku ekonomi dalam dunia usaha, maupun

perumus kebijakan di tingkat nasional. Semua perubahan-perubahan tersebut akan

berimplikasi pada hal-hal antara lain sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan di tingkat nasional,

Bahwa perubahan yang cepat dan kecenderungan tidak menentu serta makin

ketatnya persaingan atau kompetisi di berbagai bidang kehidupan, menuntut

peningkatan strategi dan langkah-langkah operasionaluntuk penciptaan iklim bagi

dunia usaha, aparat birokrasi, perangkat hukum, infrastruktur, penciptaan sumber

daya manusia, dan sebagainya yang terus makin meningkat efisiensi dan daya

saingnya.

b. Pelaku ekonomi,

Bahwa dalam dasawarsa dua ribuan daya saing ekonomi nasional mulai meningkat,

kemampuan produksi dan ekspor makin membesar. Untuk itu, diperlukan segala
upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pasar bagi hasil produksi nasional,

lewat perbaikan sistem perdagangan internasional dalam kerangka multilateral,

regional, dan bilateral.

c. Pemerintah,

Yaitu baik pemerintah pusat maupun daerah diharapkan makin memainkan peran

sebagai fasilitator, pemberi dorongan dan bimbingan kepada para cendekiawan,

tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu serta dunia usaha untuk terus meningkatkan

daya saing dalam skala nasional dan global. Kebijakan deregulasi dan debirokratisasi

harus dilanjutkan, tanpa menghilangkan campur tangan yang diperlukan, khususnya

yang memberikan arah serta dorongan prakarsa, kerativitas, dan partisipasi

masyarakat.

d. Bagi dunia usaha,

Dituntut untuk lebih luwes, lebih sensitif pada tuntutan pasar, dan lebih jeli

mempelajari peluang-peluang yang terbuka dipasar serta menerus meningkatkan

efisiensi dan daya saing perusahaannya. Khusus globalisasi ekonomi, menuntut

kelincahan dunia usaha dalam kerja sama antarpara pelakunya dan dengan

pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan nasional di pasar dunia.


Perkembangan yang cepat sebagai pengaruh globalisasi telah membawa

implikasi pada teori atau pendekatan diberbagai dan aspek kehidupan. Oleh sebab

itu, globalisasi dengan segala implikasinya, hendaknya terus kita upayakan dalam

rangka membagun sebuah bangsa dan negara yang mampu berlaku efisien, efektif

dan memiliki daya saing global.

Sumber 2: http://afrizalrkwaruwu.blogspot.com/2012/09/tugas-pkn-sikap-

terhadap-pengaruh-dan.html

Sesungguhnya dengan globalisasi, kita dapat mengambil peranan yang lebih

besar pada prakarsa dan kreativitas warga masyarakat melalui berbagai

infrastruktur teknologi informasi dan transformasi, ekonomi, sosial-budaya, politik

atau elemen organisasi masyarakat. Setiap warga negara berkewajiban dan sekaligus

merupakan suatu kehormatan apabila mampu menciptakan motivasi, tatanan, kondisi,

dan peluang yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan

prakarsa masyarakat itu sendiri. Era globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk

bersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai

kebangsaan yang tangguh dalam berinteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan

tetap berpijak pada jati diri bangsa, serta menyegarkan dan memperluas makna

pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan

timbul. Sudah saatnya, era globalisasi kita maknai dalam arti yang positif, antara
lain tumbuhnya persaingan yang sehat, tingkat kompetisi yang tinggi, harus serba

cepat, dan sebagainya. Negara Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global

dengan ideologi Pancasila yang terbuka dan sistem politik, ekonomi, sosial-budaya,

serta hankam yang dinamis, dalam melaksanakan pembangunan dari tahun ke tahun,

merasakan dampak dari perubahan-perubahan dunia yang cepat dan mendasar. Hal

ini tentu saja membawa implikasi pada perencanaan dan pengelolaan pembangunan

nasional secara keseluruhan dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan berbangsa

dan bernegara. Akan tetapi, perubahan-perubahan itu sendiri akan berpengaruh

pada perkembangan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, ilmu pengetahuan,

para cendikiawan dari berbagai disiplin ilmu, para pelaku ekonomi dalam dunia usaha,

maupun perumus kebijakan di tingkat nasional. Bangsa Indonesia, seperti halnya

bangsa-bangsa lain, dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus

derasnya kompleksitas perubahan (inovasi) sebagai akibat cangggihnya teknologi

informasi, telekomunikasi dan transportasi, tatanan ekonomi dunia yang mengarah

pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan kompetisi yang tinggi di berbagai

bidang kehidupan.

(sumber: Pendidikan Kewarganegaraan, penerbit Erlangga)

Sumber 3: http://dewi-l.blogspot.com/2011/11/sikap-terhadap-pengaruh-dan-

implikasi.html
Berkembangnya arus globalisasi jelas memberikan dampak pada kebudayaan

manusia. Banyak yang terlihat jelas dalam perubahan dan pegeseran pola hidup

masyarakat, yaitu:

a. Agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern;

b. Kehidupan berasaskan kebersamaan menjadi kehidupan individualis;

c. Kehidupan lamban menjadi kehidupan serba cepat;

d. Kehidupan berasaskan nilai sosial menjadi konsumeris menjadi materialis;

e. Kehidupan yang bergantung apda alam menjadi kehidupan yang menguasai alam

Dari contoh tersebut, terdapat beberapa macam pengaruh terhadap kehidupan

masyarakat, dibagi menjadi 2 aspek, yaitu aspek positif dan aspek negatif.

a. Aspek Positif

Beberapa aspek positif dari perkembangan teknologi dan arus globalisasi”

1) Pola Hidup yang serba cepat

Teknologi memberikan manfaat waktu bagi masyarakat, misalnya dalam bidang

pertanian, petani yang awalnya memanen padinya 6 bulan sekali sekarang sudah

dapat memanenkan 3 bulan sekali, kemudian dalam bidang makanan bnayk produk

makanan siap saji (serba instant).

2) Pesatnya Perkembangan Informasi dan Transformasi


Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan adanya perkembangan informasi

sangat banyak, misalnya dengan adanya internet anda dapat mencari ilmu

pengetahuan secara grats dan berlimpah.

Selain itu, perkembangan teknologi transformasi yang semakin cepat dan akurat,

misalnya dengan adanya pesawat terbang kita dapat lebih cepat

3) Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Melimpah

Dengan adanya pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan peluang pekerjaan

bagi masyarakat, misalnya pemanfaatan sumber daya emas oleh PT Freport di Papua

akan memberiakan peluang pekerja bagi masyarakat Papua itu sendiri.

b. Aspek Negatif

Perkembangan teknologi juga emberikan dampak negatif bagi kebudayaan

masyarakat, dampak tersebut sebagai berikut:

1) Beralihnya Masyarakat Agraris Menjadi Masyarakat Industri Modern

Banyak industri modern berdampak pada kebutuhan tenga kerja yang sangatr

banyak sehingga masyarakat yang awalnya bekerja sebagai petani beralih pekerjaan

menjadi buruh pabrik.

2) Perubahan dari kehidupan Berasaskan Kebersamaan Menjadi Kehidupan

Individualis.
Hal ini terjadi karena kesibukan masyarakat yang sudah bersifat materialistis dan

melupakan kehidupan sosialnya.

3) Masuknya Pola Hidup budaya barat

Dampak Negatifnya seperti masuknya budaya barat yang bertolak belakang dengan

budaya timur yang sederhana, sopan, dan santun.

Fenomena anak melawan kepada orang tua, murid yang mengancam guru, perkelahian

antara pelajar, model pakaian yang tidak sesuai, dan pemakaian perhiasan wanita

oleh laki-laki merupakan perilaku menyimpang sebagai dampak negatif dari era

globalisasi dan arus informasi yang tidak terbendung. Pendapat Selo Sumardjan

bahwa perubahan budaya yang cepat dan saling menyusul mengakibatkan suasana

yang berkepanjangan. Suasana anomi ialah suasana ketika masyarakat yang sedang

mengalami perubahan budaya yang tidak mgnetahui secara jelas nilai-nilai budaya

mana yang perlu diambil dan mana yang ahrus dikembangkan.

 Perngaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Globalisasi merupakan yang kenyataan sulit untuk dihindarkan sebgai akibat semakin

membaiknya jaringan transfortasi dan komunikasi di dunia. Globalisasi tidak hanya

terjadi dalam bentuk kebudyaana yang bersifat material, tetapi juga bersifat

politik, ekonomi, perdagangan, pertahanan, kesenian, dan bahasa. Hukum atau norma

yang mengaturpun menjadi hukum Internasional.


Respon abngsa Indoensia terhadap globalisasi adalah sebgai peluang dan tantangan.

Peluang berarti setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memanfaatkan

situasi ini dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik, sedangkan tantangan

berarti setiap orang diberi kesempatan untuk berkompetisi dan menunjukkan

kemampuannya. Peluang dan tanganan yang dapat kita peroleh dari globalisasi adalah

sebagai berikut:

1.Pasar bebas, yaitu pasar dimana suatu produk menjadi semakin luas dan

pemasarannya semakin banyak

2.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dengan mudah dan dapat

diterima

3.Wawasan budaya semakin luas

4.Peluang dan tantangan bisnis dalam bidang kepariwisataan semakin terbuka

5.Lapangan kerja semakin terbuka dan banyak

1).Pengaruh Teknologi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Globalisasi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur baru yang menyangkut

informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Secara terbatas,

globalisasi dibentuk untuk kemajuan teknologi di bidang komunikasi dunia. Contohnya

televisi, anda dapat melihat dan memperoleh informasi dengan berbagai peristiwa

yang terjadi di seluruh dunia dalam waktu yang relatif singkat.


Selanjutnya, media informasi akan berdampak negatif jika menghambat atau

merusak teracapainya tujuan pembangunan. Tayangan-tayangan film horror,

sadistis, atau adegan porno yang ditanyangkan melalui televisi merupakan salh satu

bentuk tayangan yang dapat merusak mental dan kepribadian bangsa, khususnya

anak-anak remaja.

Arus globalisasi yang membawa perpindahan dari negara maju ke negara

berkembang diperkirakan akan memberi pengaruh yang sangat besar terhadap

perubahan dan kemajuan pembangunan di negara-negara berkembang.

2). Pengaruh Pasar Bebas terhadap Negara Berkembang

Keterbukaan terhadap perdagangan internasional bukanlah fenomena baru bagi

negara berkembang. Selama masa penjajahan, negara berkembang telah

berhubungan dengan pasar dunia terutama dalam perannya sebagai eksportir bahan

mentah dan importer barang-barang manufaktur. Aspek terpenting dari globalisasi

perdagangan bagi mayoritas negara-negara berkembang adalah terus merosotnya

nilai tukar komoditas ekspornya dan tingginya kuantitas impor produk-produk

manufaktur.

Belakangan kemerosotan nilai tukar tersebut menjadi semakin parah dan telah

menjadi penyabb utama bagi perpidahan sejumlah besar volume sumber daya riil

negara-negara berkembang. Persoal-persoalan lain yang dihadapi oleh negara-negara


berkembang termasuk indoensia adalah tekanan-tekanan untuk memebbeaskan bea

impro melalui persyaratan pinjaman. Ketidak seimbangan dalam perjanjian-

perjanjian dna persoalan-persoalan yang muncul dari keharusan mereka untuk

memeuhi sejumlah perjanjian dengan badan perdagangan internasional (WTO).

Pola perdagangan colonial atau daerah jajajahan adalah mengekspor barang-barang

mentah dan engara penjajah memfungsikan diri sebagia produksi barang-barang

industri. Hal itu masih berlangsung hingga saat ini. Manfaat dan biaya liberalisme

perdanganan bagi negara berkembang menimbulkan persoalan yang controversial.

Pandangan konvensional menyatakan bahwa liberalisme perdagangan merupakan

suatu yang penting dan secara otomatis memiliki dampak-dampak positif bagi

pembangunan.

Sumber 4: http://makalahcyber.blogspot.com/2012/04/makalah-globalisasi.html

Dampak Globalisasi Dalam Berbagai Bidang

Politik luar negeri yang semakin terbuka untuk penyertaan modal asing dalam

produksi nasional ikut berperan dalam semakin tergantungnya perekonomian nasional

pada sistem gurita perusahaan global yang sangat sensitif pada terpeliharanya

risiko stabilitas negara.

Pada saat orde reformasi tampil memimpin proses pembangunnasional, ekonomi

dunia sedang memasuki abad komputerisasi dan digitalisasi. Teknologi informasi dan
telekomunikasi ternyata kemudian berhasil merubah tatanan dan pola produksi,

perdagangan serta investasidari perusahaan multinasional dan perusahaan global.

Globalisasi menuntut perubahan pengaturan kebijakan perdagangan dan investasi

yang memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar kapital, teknologi dan tenaga

kerja dapat berpindah dengan mudah antar kedaulatan wilayah negara. Dia

menuntut juga perubahan paradigma, perilaku dan sistem pengalokasian sumber

daya ekonomi dan perusahaan.

Di satu pihak globalisasi telah membawa berbagai kesempatan untuk pengusaha-

pengusaha lokal yang tanggap dan siap memanfaatkan peluang. Sebaliknya globalisasi

juga telah menerkam mangsa yang lemah dalam aspek pemanfaatan teknologi,

penggunaan sumber kapital dan kepemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan

kompeten. Pakar dunia dalam globalisasi Sekaliber Stiglitz bahkan telah

menyimpulkan bahwa globalisasi telah menimbulkan banyak kekecewaan karena efek

berantai yang dihasilkannya di negara berkembang; meliputi kemiskinan,

pengangguran, kepastian hidup, ketidakstabilan dan kerusakan lingkungan hidup.

Perekonomian Indonesia yang menekankan pertumbuhan ekonomi tinggi ternyata

memang rentan pada kemampuannya menetralisir efek negatif dari globalisasi dan

gejolak pasar internasional. Ketidaksiapan kita dengan kompetensi sumber daya

manusia yang kompeten, ditambah dengan tidak berperannya sistem hukum, politik
dan sosial yang dapat menyikapi berbagai kesempatan dari keterbukaan ekonomi ini,

semuanya ini sangat berperan dalam menciptakan “prestasi semu” dari

pembangunannasional yang telah kita uraikan di atas.

Daya tahan perekonomian Indonesia dari perusahaan-perusahaan industri pribumi

terbukti masih lemah dan menunjukan kekurang mampuannya mengantisipasi dampak

dari jatuhnya kepercayaan luar negeri pada kondisi politik dan sosial, dan

menurunnya daya beli masyarakat beberapa tahun setelah krisis ekonomi meletus.

Masih teringat di benak kita bagaimana efek domino jatuhnya nilai mata uang “bath”

Thailand pada tahun 1997 kemudian membuat negara kita seringkali mendevaluasi

“rupiah”. Sistem kepemerintahan Orde Barupun jatuh setelah itu dengan efek

rantai kekacauan di segala ini pada aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam

hitungan 2 sampai 3 tahun setelah itu banyak perusahaan-perusahaan yang

merupakan kebanggaan kita menjadi porak poranda. Daftar kepailitan perusahaan

semakin bertambah.

Kondisi ini sangat rentan pada upaya memelihara stabilitas sosial jangka panjang.

Meletusnya peristiwa konflik antar kelompok dibeberapa wilayah Indonesia,

keresahan pekerja akibat perlakuan sepihak yang kurang adil dari pengusaha

sebagai rentetan efek berganda kenaikan BBM, kekurangan kepercayaan umumnya

masyarakat pada lembaga publik pemerintah saat ini merupakan tanda-tanda


penurunan stabilitas sosial.

Jelas sudah bahwa globalisasi ekonomi dapat memberikan peluang dan berbagai

kesempatan luas jika kita siap dengan strategi dan kompetensi SDM untuk

memanfaatkannya. Tetapi di lain pihak globalisasi ekonomi pada saat kita tidak mapu

memanfaatkan peluang akan memberikan kekecewaan dan dampak negatif yang

berantai serta meminta biaya pengorbanan yang sangat tinggi bagi masyarakat.

Sumber 5: http://www.icalcell.com/2012/02/dampak-globalisasi-dalam-banyak-

bidang.html
2.2 Posisi terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial

budaya

Keragaman budaya dari berbagai belahan dunia membentuk budaya global dan

keragaman budaya di nusantara asehingga tidak menjadi pemecah persatuah bangsa.

Pudarnya bentuk kawasan regional yang diterpa globalisasi diikuti oleh timbulnya

orientasi-orientasi baru, dan membuat masyarakat dunia dapat mengidentifikasi diri

dalam proses pembentukan identitas sosial masing-masing. Salah satu orientasi

penting adalah timbulnya kutub-kutub budaya. Sebagaimana yang anda lihat di

berbagai penjuru dunia, terjadia arus kebangkitan budaya sebagai aspek penting

dalam proses globalisasi.

Globalisasi memberi dampak yang meluas kepada fenomena imigrasi penduduk dalam

blik budaya yang berbeda. Dunia menjadi semakin beragam dari segi komposisi

budaya etnik, ras, dan warna kulit. Perkembangan yang terjadi saat ini membawa

perubahan keanekaragaman budaya yang bersifat pluralism dan multiculturalism.

Orang dapat memahami bahwa setiap teknologi baru yang belum dipahami benar

segala potensinya dan mungkin akan dirasa mengancam kepentingan seseorang maka

cenderung menimbulkan perasaan resah, khawatir, dan takut. Hal tersebut didukung

dengan mulai timbulnya berbagai permasalahan dan tanggapan yang berbeda dari

setiap unsur yang ada di masyarakat.


Fenomena baru dalam era globalisasi ini adalah bertemunya budaya timur dan barat.

Pertemuan ini diharapkan dapat melahirkan peradaban baru di kedua belah pihak.

Akibat adanya kemajuan ini manusia mampu memperkaya unsur-unsur budaya yang

telah ada. Mereka yang berada di belahan timur mendapat segi paham rasionalis

barat, sedangkan mereka yang berada di belahan barat dapat mempelajari dan

menyearp nilai-nilai religius timur. Dengan demikian, paham rasionalis dan materialis

yang berkembang pesat di barat yang ditopang oleh kemjuan ilmu pengetahuan dan

teknologi dapat bersanding dengan spiritualistas timur.

Negara indoensia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya bangsa.

Keanekaragaman budaya sering berurusan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, sebab setiap kelompok etnik memiliki sikap dan kepentingan yang

berbeda terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara itu,m ilmu

pengetahuan dan teknologi tetap mengalami kemajuan pesat sehingga khazanahnya

makin kaya. Kekayaan tersebut sebenarnya memberikan peluang terhadap pilihan

yang semakin luas dan banyak. Akan tetapi, justru karena banyak pilihan yang

semakin luas dan banyak pilihan dapat menimbulkan banyak konlik dan pertentangan

tentang pentahuan dan teknologi yang layak diberikan kepada generasi muda dalam

rangka pelestarian budaya.


Dalam perkembangannya, kebudayaan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Hal ini terjadi pada era

globalisasi yang sekarang sedang dihadapi. Begitu pula ini terjadi pada era

globalisasi yang sekarang sedang dihadapi. Begitu pula dengan perkembangan

masyarakat yang akan sangat terpengaruh oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam era globalisasi ini.

Pada sat ini, anda sedang berada di tengah era globalisasi yang berpengaruh

terhadap perubahan budaya. NEgara Indonesia sedang berusaha mempersiapkannya

agar tidak ketinggalan dalam persaingan secara global.

Berbagai contoh posisi bangsa Indoensia dalam era globalisasi dalam bidang

ekonomi, politik, dan sosial budaya, adalah sebagai berikut:

1. Bidang politik :

a. Menegakkan nilai-nilai demokrasi

b. Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama internasional

c. Partisipasi aktif dalam percaturan politik untuk menuju perdamaian dunia

d. Menyebarnya nilai politik barat seperti unjuk rasa yang kadang mengabaikan

kepentingan umum.

e. Lunturnya nilai politik yang ebrsifat kekeluargaan, mufakat dan gotong royong.

f. Politik semakin bersifat tirani, diktator mayoritas


g. Akuntabilitas jabatan publik semakin mendapat sorotan masyarakat.

h. Semakin parpol, LSM yang menyuarakan HAM, lingkungan yang ditunggangi pihak

tertentu.

i. Melemahnya kedaulatan negara.

j. Masalah lokal selau dikaitkan ke dalam konteks global.

k. Organisasi internasional sangat berkuasa.

l. Hubungan Internasional lancar, multi senrtris dan saling ketergantungan

2. Bidang Ekonomi :

a. Meningkatkan kemampuan bangsa dan negara untuk berkompetisi secara

internasional

b. Meningkatkan kualitas produksi dalam negeri agar dapat bersaing di pasar

internasional

c. Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat

d. Modal besar semakin kuat yang lemah tersingkir.

e. Pemerintah sebagai regulasi (penata, pengatur) ekonomi yang ditetapkan menurut

kemauan pasar.

f. Berkurangnya sibsidi terhadap sektor ekonomi rakyat.

g. Persaingan harga dan kualitas semakin tinggi sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

h. Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan dan komoditi lainnya


i. Investasi asing langsung.

j. Peredaran uang secara langsung tanpa batas negara

k. Kebebasan gerak para pekerja

3. Bidang sosial Budaya :

a. Turut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial internasional, misalnya lewat

organisasi PBH dan Palang Merah Intenrasinal.

b. Menjungjung tinggi pelaksanaan HAM

c. Mengadakan pertukaran pelajar antara negara

d. Masuknya nuilai barat yang ditiru bangsa mmelalui internet, parabola, dll.

e. Memudarnya apresiasi terhadap budaya daerah sepreti :

 hedonisme(kenikmatan sesaat),

 individualiusme( kepentingan diri sendiri),

 pragmatisme (yang menguntungkan),

 permisif (tidak tabu lagi), dan

 konsumerisme (senang memakai barang yang kurang berguna).

f. Lunturnya kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

g. Semakin memudarnya nilai agama.

Sumber 1: http://makalahcyber.blogspot.com/2012/04/makalah-globalisasi.html
Menurut J.W Schrool (1981), gejala globalisasi tidak bisa didefinisikan hanya

dalam satu atau dua kalimat karena gejala globalisasi meliputi banyak aspek

kehidupan. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan globalisasi hanya kalau

kita mengenali berbagai aspek tersebut.

Bidang Politik

Pengaruh positif globalisasi yang menawarkan kehidupan politik yang demokratis ,

dengan mengutamakan keterbukaan , jaminan hak asasi manusia , dan kebebasan ,

berpengaruh kuat terhadap pikiran maupun kemauan bangsa Indonesia .

Segi negatif dari pengaruh globalisasi terhadap bidang politik , terutama adanya

ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan Negara Kesatuan

Republik Indonesia .

gejala globalisasi dapat dilihat dari munculnya negara naisional yang memiliki

kekuasaan politik pusat. Kekuasaan politik pusat itu tidak berhubungan dengan

agama dan kepercayaan atau disebut sekularisasi. Globalisasi juga terlihat dari

bertambah luas dan banyaknya tugas-tugas birokrasi pemerintahan negara juga

dalam rasionalisasi organisasinya. Hal ini merupakan diferensiasi umum yang

menyebabkan lahirnya lembaga-lembaga politik yang semakin khusus dengan fungsi-

fungsi yang semkin khusus pula.

Bidang Ekonomi
Dengan hadirnya barang impor , masyarakat diperkenalkan dengan berbagai

kemajuan teknologi yang canggih dan modern . Ini cenderung membawa pengaruh

positif .

Adapun pengaruh negatifnya , dengan adanya makanan impor maka sebagian besar

generasi muda kita lebih merasa bergengsi dapat menikmati makanan bermerek

internasional tersebut , sehingga tidak mengenal lagi makanan – makanan tradisional.

gejala globalisasi dapat dilihat dari tumbuhnya kompleks industri secara besar-

besaran yang mengadakan produksi barang-barang konsumsi dan barang-barang

sarana produksi secara masal. Ini berarti tumbuhnya organisasi-organisasi yang

kompleks untuk mendirikan, menyelenggarakan,, dan mengembangkan aparat

produksi itu serta mengadakan pembelian bahan-bahan baku dan penjualan

produknya. Pengertian modernisasi atau globalisasi hampir sama dengangan

pengertian industrialisasi.

Bidang Sosial Budaya

Pengaruh positif globalisasi dalam aspek sosial , ditandai dengan adanya rasa

solidaritas sosial yang tiggi antarbangsa di berbagai negara .

Namun sebaliknya , terdapat pula pengaruh globalisasi yang bersifat negatif yang

melanda masyarakat atau bangsa Indonesia seperti sikap dan perilaku , serta gaya
hidup yang meniru orang – orang barat yang bertentangan dengan norma dan nilai –

nilai budaya bangsa .

Aspek sosial gejala industri dapat dilihat dari tumbuhnya kelompok-kelompok baru

dengan posisi sosial dan ekonomi yang sama dan mempunyai semacam kepentingan

bersama. Kelompok-kelommpok itu meupakan kelas-kelas sosial baru. Kaum budak,

kelas petani, penyewa tanah, dan buruh tani dalam masyarakat modern berkurang

jumlah dan perannya. Hal yang sama juga berlaku untuk kelompok pengrajin.

Sebaliknya, kelas buruh industri dan kelas menengah, seperti kelompok intelektual,

kelompok terdidik, serta kelas manajer bertambah jumlah dan peran.

Dari aspek budaya, gejala globalisasi dapat, dapat diamati dari gejala munculnya

sistem kepercayaan dan pandangan dunia yang berubah sifatnya dari semula yang

bersifat mistik dan magis menjadi lebih rasioanl. Bersama dengan itu, terjadilah

semacam sekularisasi. Hal itu berarti bidang-bidang kehidupan yang berbeda , dan

aktifitas-aktifitas yang penting sifatnya menjadi lebih terpecah-pecah dan mandiri.

Agama dan pandangan hidup juga berkurang kitannya dengan aktifitas-aktifitas

sosial ekonomi dan politik.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa modernisasi atau

globallisasi mencakup banyak aspek kehidupan. Meskipun demikian, bukan berarti

kita tidak bisa memberikan pengertian globalisasi yang mencakup seluruh gejala
tersebut. Melihat aspek-aspek globalisasi diatas, kita dapat menyimpukan bahwa

modernisasi atau globalisasi tidak lain merupakan penerapan pengetahuan rasional

dan ilmiah terhadap semua aktifitas di semua bidang kehidupan atau terhadap

semua aspek masyarakat. Masyarakat dikatakan lebih atau kurang menerapkan

pengetahuan dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Termasuk disini adalah penerapan sumber-sumber energi tak bernyawa atau alat-

alat teknologi untuk memperbesar hasil produksi. Namun, hal itu tidak hanya

menyangkut pengetahuan ekonomi tetapi juga mengenai pengetahuan di segala

bidangkehidupan atau mengenai semua aktifitas manusia.

Sumber 2: http://maiimoon.blogspot.com/2012/08/makalah-pkn-pengaruh-

globalisasi.html

 Posisi terhadap pengaruh globalisasi dalam bidang Sosial Budaya:

1. Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia merupakan hak kodrat manusia yang bersifat universal, baik

sebagai individu, warga masyarakat, warga negara, maupun warga dunia. Skala

pelanggaran hak asasi manusia itu dapat terjadi secara lokal di kawasan tertentu, di

negara tertentu, dan bahkan di dunia.

Terhadap isu-isu hak asasi manusia, posisi bangsa Indonesia, yakni berusaha

mencegah munculnya pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia, antara lain dengan


cara meningkatkan kesadaran warga negara untuk menghormati hak asasi manusia,

mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat, dan mematuhi hukum yang

berlaku.

2. Migrasi

Selain hak asasi manusia, migrasi pun merupakan masalah global. Apakah itu

bentuknya emigrasi, imigrasi, atau pengungsian. Bagi negara yang didatangi tentu

akan menimbulkan masalah yang bermacam-macam, seperti memikirkan masalah

keamanan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

3. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam

Lingkungan hidup dan sumber daya alam yang tidak terjaga dapat menimbulkan

masalah global. Lingkungan hidup yang penuh polusi akan menimbulkan dampak pada

menurunnya derajat kesehatan masyarakat.

 Posisi terhadap pengaruh globalisasi dalam bidang politik :

1. Demokrasi

Demokrasi dalam arti luas meliputi demokrasi politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Demokrasi menjadi isu global karena nilai-nilai demokrasi yang semestinya

menghormati hak-hak rakyat dalam mengambil keputusan untuk kepentingannya

sendiri telah dirampas oleh penguasa.


Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai demokrasi yang berasaskan Pancasila,

seperti memberikan kebebasan berpendapat sesuai dengan aturan, memberikan

kepercayaan kepada rakyat untuk menggunakan hak-hak politiknya. Bangsa

Indonesia senantiasa waspada terhadap sistem demokrasi yang tidak sesuai dengan

nilai-nilai serta kepribadian bangsa.

2. Perdamaian dan Keamanan

Perdamaian dan keamanan menjadi dambaan setiap umat manusia. Namun demikian,

kenyataannya sampai saat ini perdamaian dan keamanan masih sangat mencekam.

Masalah perdamaian dan keamanan telah menjadi masalah global yang tidak mungkin

diselesaikan oleh satu negara saja walaupun negara itu merupakan negara besar.

Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah membangun kerja sama, baik secara

bilateral maupun secara multilateral.

Sumber 3: http://sro.web.id/makalah-globalisasi.html#ixzz2IrWpaW4D

Salah satu faktor kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia

adalah globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang

mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah

suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh

bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi
pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk.

Kewarganegaraan. 2005).

Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan

komunikasi memberikan peran yang sangat penting bagi berlangsungnya proses

globalisasi.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara

termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh

negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh

terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa

nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi

mampu membuka pandangan masyarakat secara global.

 Dampak Positif Globalisasi :

a) Bidang Politik

Dari segi politik, globalisasi akan memberikan pengaruh positif pada pemerintahan

sehingga dapat dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan

merupakan bagian terpenting dari suatu negara, maka apabila pemerintahan

dijalankan secara baik tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
Wujud tanggapan tersebut dapat berupa semangat nasionalisme terhadap bangsa

dan negara.

b) Bidang Ekonomi

Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan

kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan

meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.

c) Bidang sosial budaya

Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos

kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk

meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan

mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

 Dampak Negatif Globalisasi

a) Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme

dapat membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup

kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal

tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.

b) Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam

negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza

Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk


dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita

terhadap bangsa Indonesia.

c) Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri

sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya

barat.

d) Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan

miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam

suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus

modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu

dengan individu lain yang stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan

antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

e) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian

antarperilaku sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju

membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya.

Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Dengan adanya

individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Sumber 4: http://makalahcyber.blogspot.com/2012/10/makalah-pengaruh-

globalisasi-terhadap.html
Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah

melibatkan seluruh umat manusia.jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap

menghadapi tantangan –tantangan global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat

memanfaatkan peluang maka akan menjadi korban yang tenggelam ditengah-tengah

arus globalisasi.

Globalisasi berpengaruh kuat diberbagai bidang kehidupan bangsa Indonesia sebagai

berikut:

Bidang politik

a. Pengaruh Positif

Pengaruh positif globalisasi yang menawarkan kehidupan politik yang demokratis

dengan mengutamakan keterbukaan jaminan hak asasi manusia dan kebebasan

berpanguruh kuat terhadap pola pikir bangsa.rakyat menuntup perbaikan-perbaikan

diberbagai bidang kehidupan khususnya politik pemerintah dituntut untuk terbuka

pemerintah yang terpusat dan otoriter maka mengubah menjadi pemerintahan

demokratis dan memberi banyak kebebasan kepada rakyat didaerah sehingga

daerah diberi kekuasaan untuk mengurusi rumah tangganya sendiri (otonomi daerah)

. kebebasan berpolitik semakin luas semakin banyak muncul partai politik pemilihan

umum untuk memilih pejabat-pejabat eksekutif maupun legeslatif baik dipusat atau
di daerah dipilih langsung oleh rakyat.pelaksanaan pemilihan umum dilakukan oleh

lembaga independen yaitu KPU Komisi Pemilihan Umum.

Rakyat menghedaki pemerintah yang bersih dari KKN sehingga rakyat menghendaki

untuk bebas mengawasi kinerja pejabat-pejabat negara maka muncullah lembaga-

lembaga seperti LSM (lembaga Swadaya Masyarakat) yang mengawasi kinerja

pejabat-pejabat baik dipusat maupun daerah.dan badan yang mengurusi dan

menangani pembrantasan korupsi adalah KPK komisi pemberantasan korupsi.rakyat

bebas untuk menyampaikan aspirasinya dengan cara melalui wakil-wakil DPR/DPRD

melalui gubernur dan sampai Presiden bahkan dengan melakukan debat publik

orasi,pawai,unjuk rasa dan sebagainya semua telah diatur dalam undang-undang

bidang politik.

b. Pengaruh negatif

Pengaruh negatif tarhadap globalisasi bidang politik ,terutama adanya ancaman

disentegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan NKRI (Negara Kesatuan

Republik Indonesia) kebebasan rakyat yang tidak terkendali mengabaikan nilai dan

norma yang berlaku di Indonesia mengarah pada perbiatan anarkis yang merugikan

bangsa dan negara. Gencarnya provokasi dan budaya demokrasi yang belum matang

menimbulkan pergolakan politik dibeberapa daerah yang ingin melepaskan diri dari
NKRI .hal ini menyebabkan goyahnya stabulisasi politik yang akan berpengaruh pada

bidang kehidupan yang lain.

Bidang ekonomi

a. Pengaruh positif

Pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi diterima sangat baik oleh negara-negara

berkembang karena tingkat kemajuan dan kemakmuran negara-negara maju sebagai

penggagas globalisasi relatif baik apalagi kemampuannya melakukan lobi-lobi

internasional membuat bangsa dan negara-negara berkembang tertarik dan

menerima tawarannya.maka sebabnya indonesia membuka diri dari produk-produk

luar negeri ,menerima investasi dari luar negeri dan patuh terhadap aturan-aturan

yang dibuat perjanjian regional maupun multilateral.kita kenal dengan Mc

Donald,Pizza Hut,Coca-Cola,Fanta,Pepsi,KFC.dan sebagainya ini merupakan makanan

cepat saji yang sangat digemari oleh masyarakat pada umumnya ,selain makanan juga

banyak barang-barang impor seperti kendaraan mobil, Televisi,mesin cuci dan lain-

lain bahkan bermunculan pusat perbelanjaan seperti mall ,swalayan, dan carefour

yang menyediakan berbagai macam kebutuhan rumah tangga dan keinginan

masyarakat yang praktis dan efisien.

b. Pengaruh negative
Pengaruh negatif dengan adanya makanan impor maka sebagian generasi muda lebih

merasa bergengsi dapat menikmati makanan yang bermerek internasional sehingga

tidak mengenal lagi makanan tradisional ,hadirnya barang-barang elektronik

mengancam industri rakyat karena tidak mampu untuk bersaing dengan produk-

produk luar negeri .munculnya pusat-pusat perbelanjaan yang modern sangat

mematikan pasar-pasar tradisional akan melemahkan ekonomi rakyat kecil.

Bidang Sosial Budaya

a. Pengaruh positif

Ditandai dengan adanya rasa solidaritas sosial yang tinggi antar bangsa diberbagai

negara terhadap musibah yang dialami oleh rakyat indonesai seperti bencana

Tsunami berbagai macam bantuan mengalir kepada Indonesia .demikian halnya

dengan indonesia walaupun sedang mengalami krisis namun tetap memberikan

bantuan kepada negara yang terkena musibah.

pengaruh positif aspek budaya yaitu dengan kemajuan teknologi ,internet,komputer

,telpon generasi muda telah mengenalnya bahkan anak-anak semua lapisan masyarkat

pun telah mengenal kemajuan teknologi sekarang.

b. Dampak negatif
Terdapat pula pengaruh negatif yang melanda masyarakat sikap ,perilaku dan gaya

hidup yang meniru orang-orang barat yang bertentangan dengan norm dan nilai-nilai

budaya bangsa .pergaulan bebas antar muda-mudi telah menjadi hal yang dianggap

hal biasa sehingga terjadi hal yang diinginkan seperti pemerkosaan,hamil sebelum

menikah,aborsi dan lain sebagainya ini semua terjadi karna pengaruh televisi

,internet ,blue film,VCD porna,bacaan porno yang mudah diperoleh oleh siapa saja

bahkan narkoba dan minuman keras ini akan menghancurkan fisik dan mental

pemakainya .hal seperti ini yang harus kita waspadai dan hindari ini semua menjadi

tanggung jawab kita semua untuk mendidik dan membimbing generasi penerus agar

mereka mampu untuk menghadapi kerasya hidup dan mampu menghadapi globalisasi

yang melanda dari berbagai arah.

Sumber 5: http://primasiswa.com/posts/318/bab-2-globalisasi
2.3 Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik

Masalah demokrasi

Demokrasi yang dianggap ideal selama ini adalah demokrasi ala amerika. Dari sini

amerika merasa berkepentingan untuk menegakkannya,dan dalam pelaksanaannya

terlihat bersifat subjektif dan diskriminatif .

Masalah kebebasan dan keterbukaan

Di indonesia pengaruhnya begitu luas, salah satunya sadar atau tidak

membangkitkan keberanian untuk menuntut kepada pemerintah agar memberi

banyak kebebasan , pemerintah dijalankan secara demokratis dan transparan diawali

akhir masa pemerintahan orde baru dan ini terus berjalan sampai sekarang.

Masalah hak asasi manusia

Hak asasi manusia kita akui bersifat universal.namun pengertian , kriteria , dan

pelaksanaannya juga belum ada kesepakatan , yang ada selama ini dominan menurut

penafsiran amerika dan terus di gelorakan keseluruh dunia.

Sumber 1 : http://www.romadhon-byar.com/2011/12/dampak-

globalisasi.html#ixzz2IroErIyy

Misi yang diemban bidang ekonomi adalah negara tanpa batas perdagangan bebas

,liberalisme ekonomi, integrasi ekonomi dinua dan kebebasan investasi antar negara

selain itu juga adanya korporasi sebagai negara-negara didunia membangun


organisasi ekonomi rakyat seperti bank dunia ,IMF pada umumnya bertujuan untuk

membantu pemulihan kondisi perekonomian negara-negara yang mengalami krisis

ekonomi memberikan bantuan /kredit tentu saja dengan syarat yang telah

ditentukan.pada dasarnya bank dunia dan IMF membawa dampak positif dan negatif

pada perekonomian indonesia.segi positifnya kita dengan mudah mendapat bantuan

dari lembaga tersebut untuk pemuluhan perekonomian .namun segi negatifnya dalam

jangka panjang jika terus berhutang akan menimbulkan ketergantungan kita kepada

lembaga itu dan utang kita kepada luar negeri akan semakin menumpuk dan akan

menjadi beban berat bagi generasi penerus.

Globalisasi dibidang politik isu yang kerap kali dipropagandakan ialah demokratisasi

,kebebasan ,keterbukaan serta hak asasi manusia. Namun perlu diketahui bahwa isu-

isu tersebut ukuranya tidak jelas yang selama ini menuntut ukuran amerika dan

negara-negara barat. Itulah sebabnya maka masalah ini mudah dimanipulasi dan

debelokkan menurut kemauan dan kepentingan negara-negara tersebut.sebagai

contoh propaganda tentang kebebasan dan keterbukaan ala amerika telah

membangkitkan keberanian untuk menuntut kepada pemerintah agar memberi

banyak kebebasan pemerintahan dijalankan secara transparan dan demokratis hal

ini diawali pada akhir masa pemerintahan orde baru dan terus berlangsung sampai

sekarang.karena ukuran keterbukaan dan kebebasan relatif maka tidak dapat


ditentukan rumusan yang jelas dan dapat diterima oleh semua pihak dan akibatnya

melahirkan perbuatan yang kurang menguntungkan misalnya terganggunya stabilitas

nasional maka kita harus menyeleksi isu-isu yang dapat merugikan bangsa dan

negara .

Sumber 2: http://primasiswa.com/posts/318/bab-2-globalisasi

Gejala globalisasi di bidang politik di Indonesia dapat dilihat dari munculnya

birokrasi dan administrasi pemerintahan yang baru dan pembentukan lembaga-

lembaga politik modern. Lembaga politik modern itu menggantikan lembaga politik

berdasarkan sistem kerajaan atau feodal. Gejala tersebut hanyalah salah satu dari

gejala globalisasi politik di Indonesia. Proses globalisasi politik secara keseluruhan

menyangkut globalisasi sistem politik. Globalisasi sistem politik merupakan suatu

sistem yang dijadikan kerangka untuk menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan

dan kekuasaan. Kebijaksanaan itu menyangkut usaha dan pelaksanaan tujuan-tujuan

yang oleh masyarakat dianggap merupakan kepentingan umum.

Dalam pengertian ini proses globalisasi politik di Indonesia dapat dilihat

pada gejala sebagai berikut:

1. Diferensiasi struktur politik

2. Rasionalisasi kebudayaan politik

3. Peningkatan partisipasi politik


a. Diferensiasi Struktur Politik

Tumbuhnya struktur yang khas untuk keperluan fungsi-fungsi politik tertentu

disebut diferensiasi struktur politik. Hal itu dapat dilihat dari tumbuhnya

organisasi-organisasi untmuk tujuan politik, antara lain: lembaga perwakilan,

pembuatan undang-undang, pelaksanaan keputusan, pemeliharaan sistem politik.

Tumbuhnya organisasi-organisasi ini menggantikan lembaga-lembaga politik lama di

zaman kerajaan atau feodal yang bergantung pada raja dan para pegawai kerajaan.

Di Indonesia, diferensiasi struktur politik. Hal itu dapat kita lihat dalam

pembagian kekuasaan antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam

pelaksanaan politik negara. Selain itu, juga dapat dilihat dari pembagian kepentingan

politik masyarakat dalam bentuk partai politik dan golongan politik, seperti PPP,

Golkar, dan PDI, dengan kelompok sosial keagamaan, seperti ICMI, PCPP, PKI, NU,

dan Muhamadiyah. Selain itu, diferensiasi struktur politik juga dapat dilihat dari

pembagian-pembagian tugas dan wewenang dalam administrasi dan birokrasi

pemerintah. Pemerintahan berfungsi melaksanakan berbagai kebijaksanaan

pembanguna nasional.

b. Rasionalisasi Kebudayaan Politik

Rasonalisasi kebudayaan politik adalah perubahan pandangan tentang fungsi dan

cara kerja lembaga politik. Khususnya tentang syah atau tidaknya kekuasaan, yang
semakin lama semakin bersifat rasional dan fungsional. Rasionalisasi ini

menggantikan sistemkekuasaan berdasarkan kharisma dan atas dasar keturunan

bangsawan yang berlaku dizaman kerajaan. Organisasi-organisasi politik yang

berkaitan dengan kekuasaan tidak lagi didasarkan pada tradisi tetapi pada pranata

yang dapat diubah menurut kepentingan tertentu. Tradisi sudah tidak lagi dipandang

sebagai warisan yang harus dipelihara dan bersifat suci, tetapi dipandang sebagai

pranata buatan manusia yang dapat dinilai dan diubah berdasarkan tujuan dan

fungsinya.

Contoh, dahulu dizaman kerajaan, kekuasaan raja dipandang sah atas dasar

keturunan dan pemilikan benda keramatwasiat nenek moyang pendiri kerajaan yang

memberi kekuatan kharisma tertent. Namun, dizaman modern kekuasaan didasarkan

atas proses pemilihan umum dimana rakyat memilih wakilnya atas dasar kecakapaan

dan kepandaian tertentu dari sang pemimpin. Rasionalisasi kebudayaan politik juga

dapat kita lihat dalam pergeseran orientasi politik dari partai politik. Dulu,

orientasi partai politik bersifat kedaerahan dan berdasar pada tradisi keagamaan

tertentu kemudian bergeser mennuju orientasi pembuatan kebijaksanaan dan

pelaksanaan program-program pembangunan. Hal it berarti tindakan nyata yang

dapat dilihat hasilnya dari segi sosial ekonomi tertentu.

c. Peningkatan Partisipasi Politik


Partisipasi anggota masyarakat dalam politik meningkat karena beberapa hal,

yaitu sebagai beerikut:

1. Integrasi masyarakat lokal dalam kegiatan politik nasional semakin besar

2. Media komunikasi yang berkembang pesat

3. Ketrgantungan fungsi politik diantara organisasi politik dan kelompok politik

semakin besar

Di Indonesia satuan-satuan politik umumnya semula berdasar pada satuan desa,

klan, suku bangsa, dan kerajaan. Dalam proses globalisasi, satuan-satuan itu semakin

terintegrasi kedalam satuan keselluruhan yang lebih besar kedalam tingkat nasional.

Hal itu terjadi karena bertambah banyaknya hubungan-hubungan di berbagai bidang

seperti perusahaan, perdagangan, transportasi, kounikasi massa, pendidikan dan

pekerjaan. Bersamaan dengan itu, tumbuhlah kelompok-kelompok sosial baru yang

lambat laun memegang peranan penting dalam polotik se[erti pengusaha, buruh dan

cendakiawan. Dalam proses globalisasi polotik, kekuatan-kekuatan sosial baru

tersebut harus diberi tempat dalam partisipasi politikagar kapasitas politik

masyarakat untuk memecahkan kehidupan politik bersama semakin besar.

Sumber 3: http://maiimoon.blogspot.com/2012/08/makalah-pkn-pengaruh-

globalisasi.html
Mungkin akan ada banyak sekali variasi dampak dalam bidang politik. Karena

bidang politik meliputi seluruh permasalahan, ingat bahwa Indonesia adalah negara

hukum.

Yang pasti globalisasi jangan diartikan seluruh dunia akan sama saja (seragam)

dalam hal apa pun. Mungkin akan lebih baik jika diartikan sebagai meluasnya gerak

rakyat secara individu dan kelompok rakyat suatu negara dari hanya bertindak dan

melakukan hubungan dengan yang lain. Inilah yang kadang ditafsirkan sebagai sama

saja sedunia.

Dampak utama (menurut kami) adalah kemungkinan adanya konflik dengan berbagai

negara yang berbeda budaya dan hukum akan sangat dimungkinkan terjadi. Dampak

itu mengakibatkan kekalahan budaya dan/atau hukum satu negara dari yang negara

yang lain. Inilah yang harus dijaga oleh Indonesia sebagai negara merdeka dan

berdaulat.

Sumber 4: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-

pengaruh-dan.html

Politik luar negeri yang semakin terbuka untuk penyertaan modal asing dalam

produksi nasional ikut berperan dalam semakin tergantungnya perekonomian nasional

pada sistem gurita perusahaan global yang sangat sensitif pada terpeliharanya

risiko stabilitas negara.


Pada saat orde reformasi tampil memimpin proses pembangunnasional, ekonomi

dunia sedang memasuki abad komputerisasi dan digitalisasi. Teknologi informasi dan

telekomunikasi ternyata kemudian berhasil merubah tatanan dan pola produksi,

perdagangan serta investasidari perusahaan multinasional dan perusahaan global.

Globalisasi menuntut perubahan pengaturan kebijakan perdagangan dan investasi

yang memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar kapital, teknologi dan tenaga

kerja dapat berpindah dengan mudah antar kedaulatan wilayah negara. Dia

menuntut juga perubahan paradigma, perilaku dan sistem pengalokasian sumber

daya ekonomi dan perusahaan.

Di satu pihak globalisasi telah membawa berbagai kesempatan untuk pengusaha-

pengusaha lokal yang tanggap dan siap memanfaatkan peluang. Sebaliknya globalisasi

juga telah menerkam mangsa yang lemah dalam aspek pemanfaatan teknologi,

penggunaan sumber kapital dan kepemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan

kompeten. Pakar dunia dalam globalisasi Sekaliber Stiglitz bahkan telah

menyimpulkan bahwa globalisasi telah menimbulkan banyak kekecewaan karena efek

berantai yang dihasilkannya di negara berkembang; meliputi kemiskinan,

pengangguran, kepastian hidup, ketidakstabilan dan kerusakan lingkungan hidup.

Sumber 5: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-

pengaruh-dan.html
2.4 Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang ekonomi

Sikap yang harus dikembangkan adalah :

1. Mengelola Globalisasi,

yang harus dilakukan adalah merumuskan kebijakan ekonomi luar negeri yang lebih

realistis dan konstruktif. Halini dicapai melalui :

a. Menegaskan kembali ASEAN sebagai pilar utama ekonomi luar negeri Indonesia.

b. Memfokuskan perhatian indonesia pada kebutuhan untuk mengembangkan interaksi

dann hubungan baik dengan Jepang, Korsel, Cina dan India. Dalam rangka

pembentukan pasar bebas Asia Timur (East Asia Free Trade).

c. Memadang penting upaya mengembangkan dengan sesama negara berkembang

melalui forum OKI, G7, GNB, Eropa dan AS.

2. Memperkuat akar kebangsaan,

dengan cara berusaha mengeksplorasi kekuatan lokal dari segi pemikiran maupun

aksi dalamrangkamemberdayakan diri masyarakat Indonesia. Dari segi Pemikiran

berupaya terus untuk menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) di

masyarakat. Masih banyak masyarakat indonesia mencari napkah diluar

pertanian,misalnya usaha warung, jasa,pedagang eceran, dll. Dari segi aksi adalah

dengan cara menghidupkan kembali program Inpres desa tertinggal (IDT), Koperasi
Kredit, Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia (SDM),penggunaan produk

dalam negeri, revitalasi kawasan wisata,pembanguna solidaritas bangsa,dll.

Dalam peningkatan SDM selain peningkatan wawasan dan keterampilan perlu

dilakukan pengembangan kepribadian melalui :

1) Penangkalan terhadap kekuatan negatif (kesenangan berlebihan, konsumtif,

mentalitas by-pass, dan instant.

2). Proses keteladanan

3). Perluasanpenggunaan iptek dan keterampilan.

4). Peningkatan kehidupanreligius seseorang.

3. Memamfaatkan globalisasi untuk pembangunan melalui kebijakan ekonomi,

pengembangan institusi serta penyesuaian nilai etika.

4. Memiliki wawasan global dengan cara tidak menerapkannya secara berlebihan (

gaya hidup).

Sumber 1: http://makalahcyber.blogspot.com/2012/11/dampak-globalisasi.html

Misi yang diemban globalisasi dibidang ekonomi terutama adalah negara tanpa

batas, perdagangan bebas , liberalisasi ekonomi , integrasi ekonomi dunia,dan

kebebasan investasi.
Alat yang dipakai melancarkan jalan guna mencapai tujuannya antara lain perjanjian-

perjanjian multilateral,lembaga keuangan internasional seperti, bank dunia maupun

kerja sama modal antar negara.

Sumber 2: http://www.romadhon-byar.com/2011/12/dampak-

globalisasi.html#ixzz2IroErIyy

Selektif thdp Globalisasi di Bidang Teknologi dan Ekonomi

Globalisasi ekonomi dan teknologi di Indonesia dapat kita lihat dalam

perkembangan pemakaian teknoligi, dari semula bersifat sederhana menjadi

bersifat kompleks dan canggih dalam setiap sektor kegiatan ekonomi produksi

masyarakatb Indonesia.

Di sektor pertanian, kita dapat menyaksikan gejala globalisasi pada

penggunaan teknologi baru didalam kegiatan prodiksi pertanian. Penggunaan

teknologi itu kemudian mengubah cara produksi, teknik produksi, dan hubungan-

huubungan sosial di pedesaan.

Sebagaimana dikemukakan dalam hasil penelitian tim Studi Dinamika

Peesaan (SDP) dan Survey Agro-Ekonomi (SAE) dari Institut Pertanian Bogor

(IPB),sejak awal tahun 1970-an di Indonesia telah terjadi proses globalisasi

disektor pertanian. Hal itu ditandai oleh penerapan teknologi pertanian modern

seperti:
1. Penggantian penggunaan teknologi dari semula menggunakan pupuk kandang

menjadi pupuk urea.

2. Pemakaian bibit padi jenis unggul menggantikan jenis lokal.

3. Pemakaian traktor menggantikan bajak.

4. Penerapan teknik irigasi baru

5. Penggunaan mesin penggilingan padi menggantikan tumbuk padi.

Masuknya berbagai unsur teknologi baru itu dibawa oleh program Bibingan

Masyarakat (Bimas), intensifikasi masyarakat (inmas), intensifikasi khusus (insus),.

Program-program tersebut disempurnakan menjadi Suprainsus yang berlaku hingga

sekarang ini.

Globalisasi teknologi juga dapat kita llihat dalam kemajuan produksi ekonomi di

sektor industri perkotaan. Disektor industri, banyak teknologi cara produksi baru

yang dikembangkan untuk meningkatkan prodiktifitas ekonomi. Penggunaan teknologi

baru di sektor industri dapat kita lihat, misalnya dalam penggunaan mesin baru dari

mesin tenaga minyak bumi menjadi mesin tenaga listrik, penggunaan alat-alat

elektronik, penggumaam komputer, telepon dan faksimili. Dari jenis-jenis teknologi

tersebut ada yang berupa jenis teknologi rendah, sedang atau menengah, dan

teknologi canggih.
Teknologi rendah adalah jenis teknologi sederhana yang tidak memerlukan

keahlian khusus untuk mengoperasikannya seperti gerobak, becak, cangkul, parang

dan tombak.teknologi menengah adalah jenis teknologi yang sudah memerlukan

keahlian tertentu untuk mengoperasikannya, seperti mesin jahit,sepeda, sepeda

motor, mesin penggiling padi dan mesin bubut. Adpaun teknologi canggih adalah

teknologi yang berukuran besar, komleks dan terdiri dari banyak komponen yang

rumit, seperti teknologi pembuatan pesawat (di IPTN Bandung)dan pembuatan kapal

( di PT PAL Surabaya).

Penggunaan teknologi baru dapat mengubah cara atau teknik produksi

menjadi lebih efisien. Oleh karena itu, produksi dan pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan meningkat. Disektor pertanian, penggunaan teknologi baru telah

meningkatkan produksi pertanian secara terus-menerus sejak tahun 1970-an hingga

mencapai swasembada beras pada tahun 1984. Di sektor industri, hal itu telah

meningkatkan produksi barang industri dan jasa secara terus-menerus sehingga

pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan sekitar lima sampai delapan persen per

tahun.

Sumber 3: http://maiimoon.blogspot.com/2012/08/makalah-pkn-pengaruh-

globalisasi.html
Misi yang diemban bidang ekonomi adalah negara tanpa batas perdagangan bebas

,liberalisme ekonomi, integrasi ekonomi dinua dan kebebasan investasi antar

negaraselain itu juga adanya korporasi sebagai negara-negara didunia membangun

organisasi ekonomi rakyat seperti bank dunia ,IMF pada umumnya bertujuan untuk

membantu pemulihan kondisi perekonomian negara-negara yang mengalami krisis

ekonomi memberikan bantuan /kredit tentu saja dengan syarat yang telah

ditentukan.pada dasarnya bank duni dan IMF membawa dampak positif dan negatif

pada perekonomian indonesia.segi positifnya kita dengan mudah mendapat bantuan

dari lembaga tersebut untuk pemuluhan perekonomian .namun segi negatifnya dalam

jangka panjang jika terus berhutang akan menimbulkan ketergantungan kita kepada

lembaga itu dan utang kita kepada luar negeri akan semakin menumpuk dan akan

menjadi beban berat bagi generasi penerus.

Sumber 4: http://primasiswa.com/posts/318/bab-2-globalisasi

Untuk dapat mangambil sikap yang bijak terhadap globalisasi di bidan ekonomi maka

terlebih dahulu kita harus mengetahui hal yang berikut ini

1. Kebaikan globalisasi ekonomi antara lain:

• Produksi global dapat ditingkatkan

• Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara

• Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri


• Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

• Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

2. Keburukan globalisasi ekonomi antara lain:

• Menghambat pertumbuhan sektor industri

• Memperburuk neraca pembayaran

• Sektor keuangan semakin tidak stabil

• Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Yang kami lihat disini lebih banyak memberikan dampek yang baik terutama bagi

kemakmuran rakyat yang merupakan komponen yang penting dan mengindikasikan

maju tidaknya suatu bangsa dalam bidang ekonomi sehingga menurut kami implikasi

globalisasi di bdang ekonomi cukup baik untuk bangsa terutama Indonesia.

Sumber 5: http://chemistryou.blogspot.com/2011/02/sikap-selektif-terhadap-

pengaruh-dan.html
2.5 Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya

Dalam era keterbukaan dan globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat

bersikap selektif terhadap pengaruh masuknya budaya asing yang tidak sesuai

dengan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut

dapat bersifat positif atau negatif di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

terutama negara dan bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar yang bersifat negatif,

antara lain sebagai berikut:

Perilaku menyimpang yang melanggar moralitas, etika, dan kepatuhan.

 Merebaknya penyakit social.

 Pemakaian obat terlarang.

 Kriminalitas internasional.

 Pornografo dan dekedensi moral.

 Imbas krisis perekonomian dan moneter.

 Membanjirnya produk-produk luar negeri.

Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mampu menyeleksi dengan baik dan teliti

segala bentuk pengaruh dari luar yang masuk ke negara Indonesia. Bangsa Indonesia

tidak mungkin menutup diri dari pengaruh internasional yang begitu cepat.

Diperlukan iptek yang canggih dari luar sangat untuk menyempurnakan kekurangan-

kekurangannya dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang.


Terbukanya pasar Internasional bagi hasil produk dalan negeri yang memiliki

keunggulan komparatif merupakan kesempatan yang baik bagi bangsa Indonesia

untuk mengekspor produk-produk dalam negeri.

Tata nilai dan budaya asing akan masuk dengan deras ke Indonesia, seharusnya

dapat diambil manfaat atau keuntungannya. Apabila tidak memiliki ideology yang

kuat, kewaspadaan, nasional yang tangguh, sumber daya manusia yang baik, maka

bangsa Indonesia tidak dapat memperoleh manfaat dan keuntungan dari globalisasi.

Pendidikan nasional Indonesia diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia

yang mempunyai kualitas yang diperlukan memasuki kehidupan masyarakat yang

kompetitif. Yaitu, manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi, mampu

mengembangkan potensi diri, mampu bersaing sesama manusia di masyarakat secara

terbuka, memiliki kesadaran akan nilai positif dan negatif dari arus globalisasi serta

memilki daya tahan yang tangguh dengan suatu indentitas budaya yang kuat dalam

menghadapi dampak negatif globalisasi. Selain itu, bangsa Indonesia telah memilki

nilai-nilai kepibadian luhur, pandangan hidup, dan ideology bangsa yang telah

dikukuhkan menjadi dasar negara, yaitu pancasila. Dengan demikian, Pancasila

berperan membawa kemajuan serta kesejahteraan bangsa Indonesia.

Sumber bacaan: drs. H. Suardi abubakar dkk., penerbit : yudistira, sikap selektif

terhadap pengaruh globalisasi


Sumber 1: http://rustadhiesmotivation.blogspot.com/2011/05/bagaimana-sikap-

kita-dalam-menghadapi.html

Globalisasi di Bidang Sosial

Globalisasi di bidang sosial mencakup perubahan cara berfikir dan

berperilaku yang lebih rasional, efisien, idividual, dan pragmatis untuk mencapai

tujuan yang telah direncanakan secara sistematis. Banyak sekali faktor penyebab

terjadinya globalisasi sosial. Akan tetapi, faktor yang menonjol di negara sedang

berkembang seperti Indonesia adalah faktor teknologi dan peerubahan teknk

produk ekonomi.

Perubahan teknologi dan teknik-teknik produksi baru tersebut

mempengaruhi perubahan sosial ekonomi masarakat. Perubahan teknologi dan teknik

produksidi sektor pertanian dapat mengubah cara berfikir petani menjadi rasional,

efisien dan komersial dalam berproduksi. Perubahan tersebut mengubah pula

hubungan sosial dimasyarakat pedesaan. Akibat perubahan itu, muncullah pola

hubungan yang berubah antara sesama petani dan warga desa. Mereka menjadi lebih

momersial, rasional, dan induvidividualis. Hal itu tentunya mengubah pula sistem

hubungan sosial masyarakat di pedesaan, yaitu sistem gotong royong.

Di daerah perkotaan terjadi perubahan hubungan sosial yang disebabkan

perkembangan industrialis diperkotaan. Sejak PELITA 1 tahun 1970-an,


pembangunan industri mulai digalakkan sehingga berkembang menjadi berbagai jenis

industri kecil, menengah, dan besar di Indonesia. Munculnya berbagai macam pabrik

industri tersebut menimbulkan perubahan didalam struktur masyarakat Indonesia.

Masyarakat Indonesia terbentuk menjadi dua macam yaitu masyarakat perkotaan

yang basis ekonomnya pada sektor industri dan masyarakat pedesaan atau daerah

pinggiran kota yang basis ekonominya pada sektor pertanian.

Globalisasi sosial dapat pola terjadi karena pengetahuan anggota

masyarakat semakin meningkat. Peiningkatan pengetahuan itu akibat meningkatnya

tingkat pendidikan dan kemampuan memperoleh informasi. Perkembangan teknologi

diidang informasi dan komunikasi dapat mengubah pola pikir masyarakat menadi

lebih modern dan dinamis. Pendidikan anggota masyarakat yang eningkat membuka

cakrawala pandangan baru terhadap permasalahan hidup disekitarnya. Pandangan

baru itu mampu mengubah pola pikir dan perilaku anggota masyarakat menjadi lebih

terbuka dan kreatif dalam menerima unsur-unsur baru kemajuan.

Sumber 2: http://maiimoon.blogspot.com/2012/08/makalah-pkn-pengaruh-

globalisasi.html

Pengaruh pada bidang ini sangat banyak dan luas oleh karena itu kita harus mampu

mengenali dan memahami masalah tersebut sehingga kita dapat menyeleksi mana

yang baik dan mana yang buruk


Adapun pengaruh yang kita harus seleksi sebagai berikut:

I. Sikap pola dan gaya hidup

Pengaruh globalisasi yang menjadi barometer adalah negara-negara dunia pertama

dan Amerika melalui media yang cangih manusia dapat mengakses dengan cepat

keseluruh penjuru dunia hal inilah gaya hidup yang seperti orang barat menjadi tren

ceter dan ditiru terutama kaum muda diseluruh dunia.

II. Penampilan dan gaya pakaian

Karena prinsip kebebasan yang dianut oleh negara-negara barat maka setiap orang

bebas melakukan apa saja termasuk dalam berpenampilan dan gaya pakaian .banyak

kaum muda yang sudah terjerumus dalam hal-hal yang sepantasnya dan dalam

norma-norma yang negara kita miliki tidak sesuai dengan gaya hidup globalisasi

sekarang ini maka disinilah kita harus bisa menyeleksi dengan cermat sehingga nilai-

nilai luhur pancasila dan kesopanan masih kita tetap menjaganya

III. Dasar ikatan hidup bermasyarakat

Dinegara-negara barat dasar ikatan hidup bermasyarakat dibangun atas dasar

semangat orang dagang(bisnis) jadi semata-mata mencari kuuntungan pribadi dari

cara berpikir itu mereka mengabaikan semangat kekeluargaan.

Ada pengaruh yang perlu kita seleksi itu antara lain sebagai berikut :
1.Sikap, pola, dan gaya hidup .

2.Penampilan dan gaya pakaian .

3.Dasar ikatan hidup bermasyarakat .

4.Paham rasionalisme,materialisme,dan sekulerisme.

 Paham rasionalisme ,Materialisme, dan Sekularisme

Rasionalisme adalah paham yang lebih mengutamakan kemampuan akal daripada

emosi atau batin.Materialisme adalah paham atau sikap selalu mengutamakan dan

mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Sekularisme adalah paham yang

memisahkan dengan tegas antara urusan agama dengan negara.contoh negara barat

memperbolehkan perkawinan sejenis dan diakui serta dilindungi karena berdasarkan

hak asasi manusia namun dinegara kita hal itu tidak diperbolehkan karena dunia ini

tidak dapat dipisahkan oleh akhirat .negara tidak dapat dipisahkan oleh agama

karena agama diturunkan kedunia untuk mengatur petunjuk bagaimana mengelola

dunia agar dapat memanfaatkan manusia untuk hidupnya didunia dan di akhirat.

Sumber 3: http://primasiswa.com/posts/318/bab-2-globalisasi

Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat

masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima

kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah

satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan,


kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat

ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau

kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau

ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut

terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi

berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat

dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila

disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam

alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan

penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan

Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa

yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat,

salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh

globalisasi. Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini

tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh

akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan

menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu

kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara

maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki


dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju.

Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan

tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi,

sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses

ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia

mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional

telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa

cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga

melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya

mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai

budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha

menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat

melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni,

dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan

memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing. Dalam

rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat

dan menambah pengalaman mereka. Terkait dengan seni dan budaya, Seorang

penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia

Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap


rakyat dunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi

sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari indentitas

budaya nasionalnya. Penulis Kenya ini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di

berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan dalam

bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi.

GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL DI INDONESIA

Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar

masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia

ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum

Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi.

Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia.

Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang

senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat.

Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah

berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju

perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa

Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh

luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang

terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal
ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan

makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.. Masyarakat Indonesia

merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman

budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat

Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan

perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di

Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang

dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.

Sumber 4: http://makalahcyber.blogspot.com/2012/11/makalah-pkn-tentang-

globalisasi.html

Budaya – budaya daerah di Indonesia secara umum memelihara prinsip hubungan

sosial yang sangat diwarnai oleh ikatan sosial, kolektifitas, solidaritas sosial yang

sangat tinggi di antara anggotanya. Dalam pola hidup masyarakat Indonesia

kolektifitas dan komunalisme itu dapat dilihat dalam berbagai macam bentuk

kegiatan sosial, misalnya tercermin dalam tradisi – tradisi sosial, gotong royong,

upacara - upacara sosial keagamaan, dan ekspresi kesenian yang sangat beraneka

ragam.

Ketika modernisasi dan pembangunan berlangsung di masyarakat tidak bisa

dihindari perubahan yang terjadi dalam pola hidup, hubungan sosial, misal dan
ekspresi budaya masyarakat tersebut. Modernisasi merupakan proses masuknya

suatu kebudayaan baru yang datang dari luar, terutama dari negara industri, yaitu

budaya modern yang dibawa oleh proses globalisasi. Globalisasi pad prinsipnya

membawa aspek budaya modernitas yang menjunjung tinggi prinsip rasionalitas,

pemuasan hidup material, dan individualisasi. Prinsip demikian itu ketika masuk

kedalam sub budaya masyarakat Indonesia akan bertemu dengan prinsip kolektifitas

dan komunalisme tersebut. Hubungan pengaruh mempengaruhi antara budaya

modernitas dan budaya-budaya lokal di Indinesia tidak bisa dihindari. Sebagai

contoh, kita dapat melihat pengaruh televisi terhadap tradisi sosial masyarakat

Indonesia yang telah menyebabkan huubungan sosial yang kompak di pedesaan

menjadi terganggu. Seluruh anggota keluarga pedesaan sekarang berkumpul

bersama menonton televisi bersama. Mereka menyerap budaya global modernitas

yang ditunjkkan dalam gaya hidup dan perilaku pad film-film dari industri negara

maju. Contoh lain dari kehancuran adat istiadat dan tradisi budaya daerah adalah

dalam kegiatan pariwisata. Kegiatan pariwisata dapat disebit sebagai pintu

masuknya budaya gllobal modernitas, karena kegiatan pariwisata membawa masuk

turis asing kedalam masyarakat Indonesia. Turis asing yang datang dari negara maju

umumnya membawa budaya-budaya asing masuk kedalam komunitas budaya lokal di

Indonesia. Dengan semakin banyaknya turis asing di Indonesia, berarti terjadi


kontak-kontak budaya yang semakin intensif antara budaya global modernitas dan

budaya-budaya daerah.

Semua itu merupakan bentuk dari pengaruh globalisasi terhadap

perubahan-perubahan budaya daerah di Indonesia. Kita dapat menemukan pengaruh

semacam itu bukan hanya di dalam kegiatan pariwisata atau media massa tetapi juga

dapat kuita temui di banyak aspek globalisasi seperti proses globalisasi ekonomi,

kapitalisme, individualisasi dan rasionalisasi hubungan-hubungan sosial produksi di

dalam masyarakat.

 Masalah-masalah Sosial dalam Pembangunan

Globalisasi dan pembangunan dapat membawa pengaruh terhadap

munculnya berbagai masalah sosial baru di masyarakat. Diantara masalah-masalah

sosial yang penting dalam pembangunan sekarang ini adalah masalah kriminalitas,

kesenjangan teknologi dan budaya, dan masalah kemiskinan. Kita akan membahas

satu persatu berikut ini.

1. Masalah Kriminallitas

Kejadian kriminalitas di Indonesia sebagai akibat gllobalisai dapatt kita lihat

terutama di kota-kota besar. Di kota-kota besar banyak terjadi konflik kebudayaan

karena di kota berkumpul macam-macam kebudayaan daerah dan asing seperti

munculnya kaum “ jet set” dan hippies sebagai kaum yang menyimpang dari norma
umum dan berperilaku aneh, tidak biasa seperti masyarakat pada umumnya.

Akibatnya banyak terjadi maladjustment yaitu orang tidak mampu mengadakan

penyesuaian diri terhadap macam-macam tuntuan sosial. Keadaan demikian ini

menyuburkan kejahatan, terutama pada kejahatan anak muda diperkotaan.

2. Masalah Ketertinggalan Budaya Teknologi

Ketertinggalan budaya ini terjadi apabila teknologi telah berkembang sedemikian

pesat tetapi budaya perilaku dalam mempergunakan teknologi tersebut ketinggalan

jauh. Sebagai contoh adalah perilaku anak muda dalam berlalu luntas. Teknologi

kendaraan bermotor adalah teknologi yang datang dari luar negeri. Di dalam

penggunaan teknologi tersebut ada tuntutan perilaku sosial terntentu yang harus

dipenui, misalnya dalam cara memakai, memelihara, dan merawat teknologi mesin.

Akan tetapi pada umumnya orang tidak memperhatikan tuntutan perilaku tersebut

dam hanya mempentingkan penggunaannya. Akibatnya sering terjadi pelanggaran-

pelnggaran teknologi. Kendaraan yang mestinya harus digunakan dengan peralatan

lengkap tetapi peralatannya banyak dilepas sehingga sering terjadi kecelakaan.

3. Masalah Kemiskinan

Pada umumnya sebab-sebab kemiskinan yang terjadi di Indonesia ada dua hal

yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan buatan. Kemiskinan alamiah timbul karena

kelangkaan SDA seperti kondisi tanah yang tandus, tidak ada perairan dan
kelengkaan prasarana lain. Kemiskinan buatan adalah kemiskinan yang banyak

disebabkan oleh proses globalisasi dan pembangunan, yaitu munculnya kelembagaan

sosial yang membuat anggota masyarakat tidak dapat menguasai sumber daya dan

sarana fasilitas sosial ekonomi yang ada secara merata. Misalnya walaupun berbagai

sumber daya ekonomi apabila dibagi secara merata tersedia cukup untuk semua,

nyatanya banyak anggota masyarakat sama sekali tidak mempunyai kesempatan

untuk memperolehnya, karena struktur yang mengekang mereka tidak memberi

kemungkinan untuk itu.

Sumber 5: http://maiimoon.blogspot.com/2012/08/makalah-pkn-pengaruh-

globalisasi.html
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa

di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat

transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.

Dalam era global, suatu masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri

terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari

globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada

era keterbelakangan dan kebodohan.

Dampak positif dan negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan

berbangsa dan bernegara pun ada. Salah satunya era globalisasi pada sistem politik.

Bangsa Indonesia telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa

perubahan-perubahan yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan

sistem multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Itu

dampak positifnya.

Sedang dampak negatifnya ialah pada kebanyakan negara berkembang akan

memunculkan sikap dan tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban

diantara sesama. Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat


menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti munculnya Gerakan Papua Merdeka dan

Gerakan Aceh Merdeka


3.2 Saran-Saran

Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita menghindari justru

akan menjadi manusia yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya selektif terhadap

pengaruh globalisasi. Dapat membedakan mana yang memberikan pengaruh baik dan

mana yang memberikan pengaruh buruk bagi kita. Kita harus membekali diri dengan

kepribadian yang kuat agar tidak mudah begitu saja terpengaruh dengan dampak

negatif globalisasi. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan

sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang

Maha Esa adalah cara terbaik untuk tidak mudah terpengaruh dari arus globalisasi.

Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah

terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :

1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan

pergeseran budaya bangsa

2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing

khususnya dan budaya bangsa pada umumnya

3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai

berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran

budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga

budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.

5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru,

sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada

kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.


Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi

Indonesia sebagai negara berkembang tidak dapat menutup diri dari modernisasi dan
globalisasi. Hal tersebut didasarkan dimulainya pasar global yang menandakan era globalisasi secara
besar-besaran pada 2015. Oleh karena itu, semua orang harus mempersiapkan diri agar dapat menarik
manfaat dari arus globalisasi dan dapat menang kal pengaruh-pengaruh negatif yang dapat mengancam
jati diri dan identitas bangsa.
Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh kita sebagai bangsa yang bermartabat dan memiliki
jati diri yang luhur, di antaranya sebagai berikut.

a. Mempertebal keimanan dan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. ikut berperan dalam kegiatan organisasi keagamaan dalam mengatasi perubahan.

c. Belajar dengan giat untuk menguasai ilmu

d. pengetahuan dan teknologi agar dapat berperan maksimal dalam menjalani era

e. globalisasi.

f. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.

g. Mencintai kebudayaan bangsa sendiri dari pada kebudayaan asing.

h. Melestarikan budaya bangsa dengan mempelajari dan menguasai kebudayaan tersebut, baik seni
maupun adat istiadatnya.

i. Memilih informasi dan hiburan dengan selektif agar menjaga dari pengaruh negatif.

j. Menjauhi kebiasaan buruk gaya hidup dunia barat yang bertentangan nilai dan norma yang berlaku,
seperti meminum minuman keras, menggunakan narkotika dan obatobatan terlarang, dan pergaulan
bebas.\

Globalisasi sangat erat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, agar
tidak berdampak buruk terhadap kehidupan kita sehari-hari, perlu meng usahakan perubahan nilai dan
perilaku. Adapun perilaku tersebut, ntara lain sebagai berikut.

a. Terbuka terhadap inovasi dan perubahan.

b. Berorientasi pada masa depan daripada masa lampau.

c. Dapat memanfaatkan iptek.

d. Menghargai jenis pekerjaan sesuai dengan prestasi.

e. Menggunakan potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunan berkelanjutan.


f. Menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia.

Dengan demikian, dalam era globalisasi ini masyarakat mempunyai banyak pilihan. Masyarakat
bebas memiliki apapun sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Masyarakat di era globalisasi
cenderung melihat kemajuan dari hal keduniawian.Globalisasi berkembang sangat cepat dan sudah
melanda ke seluruh dunia. Globalisasi sangat memengaruhi tingkah laku kehidupan masyarakat. Kita
tidak bisa menolak pengaruh globalisasi dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Apabila bangsa
Indonesia menolak, maka bangsa Indonesia akan semakin tertinggal dalam pergaulan antarbangsa di
dunia dan menjadi bangsa yang terbelakang. Namun, kita juga tidak boleh menerima segala hal yang
berasal dari luar sebagai sesuatu yang baik bagi bangsa Indonesia. Kita harus bisa lebih selektif dan kritis
terhadap pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Pengaruh yang masuk akibat globalisasi ada yang berpengaruh positif, tetapi ada pula yang
berpengaruh negatif. Pengaruh globalisasi yang positif berarti telah disaring oleh Pancasila, sehingga
dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.Dengan pengaruh yang positif juga dapat membawa
kemajuan suatu bangsa. Sedangkan pengaruh negatif dari globalisasi berarti tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa, sehingga tidak perlu kita terapkan melainkan harus kita hindarkan, karena dapat
merusak bahkan membawa pengaruh yang lebih buruk bagi perkembangan bangsa.

Meskipun globalisasi terus berjalan kita tidak harus selalu mengikuti Untuk dapat menyikapi globalisasi
yang terus berkembang dengan pesat adalah dengan membentengi diri kita yaitu dengan agama.
Dengan agama kita dapat mengendalikan diri kita dari segala pengaruh. Dengan hal-hal tersebut
diharapkan kita dapat menyikapi dampak negatif dari globalisasi. Contoh budaya asing yang harus kita
tolak antara lain gaya hidup hedonistik (hidup berhura-hura), sikap atheis (tidak mengakui Tuhan),
berpakaian yang sangat terbuka, individualistik, mabuk-mabukan, dan berjudi. Sebaliknya, terhadap
budaya asing yang positif kita harus mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,
sikap etos kerja yang tinggi, menghargai waktu, dan menepati janji.

Anda mungkin juga menyukai