Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD ESAR GHIBRAN


………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 836308012


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK 4001 / PENGANTAR PENDIDIKAN


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : 22 / SERANG


………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Manusia sebagai mahluk sosial ; Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau
makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal dan pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai
makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Ernst Cassirer
menyatakan ; manusia takkan menemukan diri, manusia takkan menemukkan
individualitasnya, kecuali melalui perantaraan pergaulan sosial.
Manusia sebagai mahluk berbudaya ; Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu”
(Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal
budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Ernst Cassirer menegaskan bahwa “manusia tidak menjadi manusia karena sebuah
faktor di dalam dirinya, seperti misalnya naluri atau akal budi, melainkan fungsi
kehidupannya, yaitu pekerjaannya, dan kebudayaannya.
2. Dalam memelihara atau mempertahankan hubungan antar sesama manusia, banyak hal yang
dapat dilakukan contohnya ;
a. Saling menolong sesama
b. Ramah dalam bermasyarakat
c. Bertoleransi antar agama
d. Menghargai pendapat orang lain
e. Tidak membeda-bedakan ras atau suku
f. Menghargai satu sama lain
Untuk memelihara hubungan antara manusia dengan lingkungan, karena pada dasarnya antara
manusia dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik yang harus dijaga, ada banyak cara
untuk menjaga lingkungan contohnya ;
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Melakukan reboisasi
c. Menghentikan eksploitasi yang berlebih
d. Melakukan daur ulang
Kebudayaan memiliki fungsi positif bagi kemungkinan eksistensi manusia, namun manusia
harus bijaksana dalam mengembangkannya, karena kebudayaanpun dapat menimbulkan
kekuatan-kekuatan yang mengancam eksistensi manusia.
3. Manusia tidak terlepas dari kebudayaan, bahkan manusia itu baru menjadi manusia kerana
bersama kebudayaannya. Oleh karena itu kita sebagai menusia sudah semestinya menghargai
serta melestarikan budaya kita sendiri dengan cara mempelajari ragam budaya,
memperkenalkan budaya kita dengan sekitar, tidak menjelek-jelekkan budaya, melakukan
reproduksi budaya, difusi budaya. Selain itu, mengingat adanya dampak positif dan negatif
dari kebudayaan terhadap manusia, masyarakat terkadang terombang-ambing antara dua relasi
kecenderungan. Di satu pihak ada yang ingin melestarikan bentuk-bentuk lama(tradisi),
sedangkan yang lian terdorong untuk menciptakan hal-hal baru(inovasi).
4. Manusia sebagai mahluk susila ; menurut Immanuel Kant, manusia memiliki aspek
kesusilaan karena pada manusia terdapat rasio praktis yang memberikan perintah
mutlak(categorical imperative). Sebagai mahluk yang otonom atau memiliki kebebasan,
manusia selalu dihadapkan pada suatu tindakan yang harus dipilihnya. Oleh karena manusia
memiliki kebebasan memilih dan menentukan perbuatannya secara bebas maka selalu ada
peilaian moral atau tuntutan pertanggung-jawaban atas perbuatannya.
Manusia sebagai mahluk beragama ; manusia hidup beragama karena agama menyangkut
masalah-masalah yang bersifat mutlak maka pelaksanaan keberagamaan akan tampak dalam
kehidupan sesuai agama yang dianut masing-masing individu. Aspek keberagamaan
merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia yang terungkap dalam bentuk
pengakuan atau keyakinan dalam kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sifat dan
perilaku.
5. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia
a. Setelah kelahirannya, manusia tidak dengan sendirinya mampu menjadi manusia,
manusia perlu dididik dan mendidik diri. Manusia disebut “Homo Sapiens”, artinya
mahluk yang mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan. Pendidikan sebagai
upaya membantu manusia agar mampu hidup sesuai dengan martabat
kemanusiaannya. Dengan adanya pendidikan, diharapkan manusia mampu menyadari
potensi sebagai mahluk yang berpikir, potensi yang dimaksud adalah potensi
ruhaniyah(spiritual), nafsiyah(jiwa), aqliyah(pikiran), dan jasmani(tubuh).
b. Perbedaan guru sebagai pengajar dan guru sebagai pendidik ;
i. Guru sebagai pengajar ; artinya orang yang memberikan pemahaman
pengetahuan kepada siswanya. Kegiatan tersebut dikenal dengan istilah
mengajar. Peran guru sebagai pengajar yaitu memastikan setiap siswanya
memahami materi pembelajaran yang diberikan.
ii. Guru sebagai pendidik ; Pendidik adalah orang yang menanamkan nilai-nilai
karakter kepada siswanya yang mencakup akhlak, moral, dan etika. Kegiatan
guru sebagai pendidik disebut mendidik, yaitu usaha yang dilakukan guru agar
siswanya berperilaku positif. Guru sebagai pendidik harus mampu menjadi
contoh teladan bagi siswanya karena hal tersebut berkaitan dengan perilaku.

Anda mungkin juga menyukai