Anda di halaman 1dari 10

Ilmu Pendidikan

Suatu kumpulan ilmu pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan memiliki metode-
metode tertentu yang ilmiah yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum
dewasa untuk mencapai kedewasaannya dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk
kehidupan yang bermakna bagi dirinya, masyarakat dan pencipta-Nya

Konsep ilmu pendidikan adalah pengetahuan yang


membicarakan masalah-masalah yang berhubungan dengan
pendidikan yang memiliki konsep dasar persyaratan
pendidikan sebagai ilmu yaitu :
a. Memilik objek studi baik objek material maupun formal

b. Memiliki sistematika
c. Memiliki metode

Tujuan ilmu pendidikan adalah memberikan informasi


atau keterangan tentang dasar-dasar pendidikan
dalam berbagai situasi atau interaksi pendidikan, jalur
dan jenis jenjang pendidikan untuk membekali peserta
didik mencapai kehidupan yang berbudaya, mandiri
dan lebih baik kedepannya.

1. Pendidik → Orang yang lebih dewasa yang mampu


membawa peserta didik ke arah kedewasaan.
2. Peserta Didik → Orang yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.
3. Tujuan dan prioritas → Hal apa yang hendak di
capai atau di prioritaskan terlebih dahulu oleh sistem
pendidikan.
4. Manajemen (pengelolaan) → Manajemen berfungsi
dalam mengkoordinasikan, mengarahkan, dan menilai
sistem pendidikan.
5. Isi dan Bahan Pengajaran → Bahan-bahan
pengajaran yang disusun sedemikian rupa (dengan
susunan yang lazim tetapi logis) untuk disampaikan
kepada peserta didik.
6. Alat- Alat Pedidikan → alat-alat yang digunakan
agar dapat menunjang pelaksanaan pendidikan yang
lebih baik
7. Metode Pendidikan → Cara yang paling tepat untuk
dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan bahan
pengajaran kepada peserta didik agar mudah diterima
dan dimiliki oleh seluruh peserta didik.
8. Evaluasi → Memuat cara-cara bagaimana
mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil
belajar peserta didik.
9. Lingkungan Sekitar → Keadaan-keadaan yang ikut
berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan
itu sendiri
Pandangan
Pandanga Filsafat
Pandangan FilsafatManusia
Manusia

1.M o n i s m e
Aliran ini menganggap hakikat manusia terdiri dari satu substansi saja.

• Faham materalisme (Aliran serba zat)


Beranggapan bahwa manusia adalah bagian dari alam, maka dari itu manusia
adalah zat/materi (darah, daging, tulang)
• Faham Idealisme (Aliran serba ruh)
Beranggapan bahwa hakikat manusia adalah ruh (jiwa, mental, akal).Karena
itu raga/jasmani (materi) merupakan alat jiwa untuk melaksanakan tujuan,
keinginan dan dorongan jiwa (rohani, spirit, akal) manusia.Sederhananya
yang menggerakan tubuh/jasmani/raga adalah ruh/jiwa tanpa ruh tubuh
manusia akan mati/tidak berdaya sama sekali.

2. D u a l i s m e
Aliran ini menganggap bahwa hakikat manusia terdiri dari dua substansi; manusia
terdiri dari jiwa dan raga, lahir dan batin, jasmani dan rohani yang tidak dapat
dipisahkan.

3. M o n o d u a l i s m e
Aliran ini menganggap bahwa manusia sebagai makhluk individu yang merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jiwa raga dan jasmani rohani yang
tidak dapat dipisahkan.

, , , Love yourself . . .
Hakikat Manusia
5.Pandangan Agama

1.Pandangan Perenialisme • Manusia sebagai Hamba Allah


Manusia diciptakan untuk mengabdi dan taat kepada Allah selaku pencipta.
Manusia sebagai makhluk rasional yang akan selalu • Manusia sebagai Al-Nas
sama bagi setiap manusia dimanapun dan kapanpun Manusia adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya membutuhkan manusia lain dan hal diluar dirinya
dalam pengembangan historisnya. yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, sehingga dapat diterima di
lingkungan sosial dan masyarakat.
2.Pandangan Progresivisme • Manusia sebagai khalifah Allah
Manusia sebagai khalifah di bumi yang memiliki wewenang memanfaatkan bumi untuk memenuhi
Manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan
kebutuhan hidupnya sekaligus bertanggung jawab terhadap kelestarian alam (bumi).
mengembangkan dan menyempurnakan • Manusia sebagai Bani Adam
lingkungannya dengan menerapkan kecerdasan Manusia berasal dari keturunan yang sama, dengan begitu manusia dengan latar belakang yang berbeda
yang dimilikinya. tetaplah bernilai sama dan harus diperlakukan dengan sama.
• Manusia sebagai Al-Insan
3.Pandangan Pragmatisme
Manusia diciptakan Allah dengan potensi yang berbeda-beda setiap individunya.
Manusia mampu mencapai bentuk ide (pikiran) yang • Manusia sebagai makhluk biologis
Manusia adalah makhluk jasmaniah yang secara umum terikat kepada kaidah umum makhluk biologis.
jelas dan efektif khususnya apabila akibat-akibat
dari penggunaan suatu ide itu langsung dialami
ketika terdapat kesempatan untuk mencobakan baik
tidaknya ide itu dalam praktek keseharian.

4.Pandangan Konstruktivisme 6.Pandangan Filsafat Pancasila

Manusia merupakan makhluk yang dapat Manusia sebagai makhluk yang memiliki kebebasan dan bertanggung jawab terhadap
mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui perkembangan dirinya sebagai individu dan masyarakat (sosial) Indonesia.
interaksi mereka dengan objek, fenomena,
pengalaman dan lingkungan mereka.Serta anggapan
7.Pandangan Ilmu Pengetahuan
bahwa pengetahuan adalah hasil dari konstruksi Manusia adalah makhluk yang ingin tahu tentang segala sesuatu, baik tentang manusia itu
manusia itu sendiri.
sendiri maupun tentang hal yang ada diluar diri mereka.
Hakikat Pendidikan
Secara etimologis, kata pendidikan berasal dari kata educare (Latin)
“membesarkan”, yang terkait dengan educere “memunculkan”, “memunculkan apa
yang ada di dalam”, “mencuatkan potensi” dan mendidik, “memimpin”.

Seorang ahli bernama Webster mendefinisikan pendidikan sebagai proses


mendidik atau mengajar. Mendidik lebih jauh diartikan sebagai “mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, atau karakter”.

Dengan demikian, dari definisi tersebut bisa dikatakan bahwa tujuan pendidikan
adalah untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan karakter siswa.

Pendidikan adalah proses seumur hidup, karena setiap tahap


kehidupan seseorang akan memperoleh pengalaman, yang berarti bisa
menjadi pelajaran penting untuk pendidikan dirinya.

Berdasar pada aktivitas yang ada di lembaga, maka pendidikan akan


teregulasi dan sistematis.

Kekuatan untuk perkembangan sosial, yang membawa perbaikan dalam


setiap aspek individu dan masyarakat.

Perilaku manusia akan bisa diubah dan ditingkatkan melalui proses


pendidikan.
Indra, pikiran, perilaku, aktivitas manusia dan keterampilan akan
diasah dengan cara yang baik dan benar sehingga bisa bermanfaat
dan menjawab segala masalah yang ada di masyarakat.

Pendidikan akan menginstruksikan dan mengarahkan manusia sehingga


manusia bisa memberdayakan dirinya semaksimal mungkin dan bisa
memenuhi kebutuhannya.

Makna hidup akan berkurang bahkan tidak ada artinya tanpa


pendidikan.Karena setiap aspek yang ada di kehidupan membutuhkan
pendidikan untuk perkembangan yang lebih baik.

Pendidikan adalah rekonstruksi secara berkesinambungan untuk


mengubah pengalaman menuju cara yang diinginkan secara sosial.

Peran pendidikan sangat berarti dan tak terhitung bagi masyarakat


(manusia).Setiap masyarakat dan bangsa perlu membawa kebahagiaan
dan kemakmuran secara menyeluruh untuk masing-masing individu

Hakikat Pendidikan Berdasarkan Asas-Asas


1.Asas Manusiawi/Humanistik, anak didik dihargai sebagai insan manusia yang potensial,

2.Asas Kemerdekaan, memberikan kebebasan kepada anak didik yaitu kebebasan yang dituntun
oleh kodrat alam,

3.Asas Kodrat Alam, anak didik diberi kebebasan untuk berkembang secara wajar menurut
kodratnya,
4.Asas Kebudayaan, anak didik diajarkan untuk terus mengikuti kemajuan dunia namun
kebudayaan sendiri tetap menjadi jadi diri,

5.Asas Kebangsaan, anak didik diajarkan untuk membina kesatuan kebangsaan, perjuangan banga,
dengan tetap menghargai bangsa lain, menciptakan keserasian dengan bangsa lain,

6.Asas Kemanusiaan, mendidik anak didik menjadi manusia yang manusiawi sesuai dengan
kodratnya sebagai makhluk Tuhan

Hakikat Pendidikan Menurut Beberapa Sudut Pandang


Keilmuan

Pendidikan adalah enkulturasi yaitu proses


pemindahan budaya dari generasi ke
generasi.Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendidikan sebagai suatu sistem
pendidikan sebagai upaya pemindahan perkembangan kapasitas individu secara
pengetahuan dan nilai-nilai kepada generasi optimal.
berikutnya.

Pendidikan adalah proses menjadi warga


negara yang diharapkan (civilisasi) sebagai
Pendidikan sebagai usaha penanaman modal usaha pembinaan kader bangsa yang
insani (human capital) yang dapat tangguh .
meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu
bangsa..

Teori pendidikan adalah Praktek pendidikan adalah tentang


pengetahuan tentang makna dan bagaimana pelaksanaan
bagaimana seharusnya pendidikan pendidikan secara konkretnya
itu dilaksanakan
Landasan Pendidikan
Landasan :

tumpuan, dasar atau alas ; tempat bertumpu atau dasar pijakan.

Pendidikan :

a. Praktik pendidikan, kegiatan yang dilakukan individu atau


lembaga dalam meraih tujuan pendidikan
b. Studi pendidikan, usaha yang dilakukan untuk lebih memahami
arti pendidikan itu sendiri

Landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi basis tumpuan atau titik tolak
dalam rangka praktik dan studi pendidikan

1.Sebagai landasan hukum dalam memastikan terlaksananya hak


setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan.

2.Sebagai titik ukur kualitas pendidikan yang dimiliki suatu negara,


sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya.

3.Sebagai perlindungan terhadap fungsi pendidikan agar sesuai pakem


dan tidak disalahgunakan.

4.Sebagai pijakan atau tolak ukur pendidik dalam melakukan praktik


pendidikan.
Didalam buku Landasan Pendidikan, Yatimah (2017:355) membagi
beberapa jenis landasan pendidikan berdasarkan sumber asumsi yang
menyertainya, diantaranya :

1. Landasan Religius
Landasan atau asumsi terkait praktik pendidikan yang basisnya
berasal dari nilai agama
2. Landasan Filosofis
Landasan atau asumsi yang bersumber dari studi filosofis
(filsafat) terkait praktik dan studi mengenai pendidikan.
3. Landasan Ilmiah/Empiris/Faktual
Landasan atau asumsi yang berasal dari berbagai cabang ilmu
mengenai praktik dan studi pendidikan ; Penilitian keilmuan
tentang pendidikan itu sendiri
4. Landasan Yuridis (Hukum Pendidikan)
Landasan atau asumsi terkait pendidikan yang berasal dari
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Artinya landasan
ini bersifat formal dan memaksa, serta berlaku untuk semua
kalangan

Anda mungkin juga menyukai